[Dari Katolisitas: pertanyaan ini dipindahkan dari topik artikel Perkawinan Katolik vs Perkawinan dunia, karena menunjuk ke topik khusus, Ecclesia domestica ] Pertanyaan:Dear Stef dan Inggrid serta tim Katolisitas, Suatu ulasan yang luar biasa tentang moral dan spiritualitas perkawinan; saya kira sangat berguna bagi hidup perkawinan dari keluarga-keluarga katolik dalam membangun hidup perkawinana kristiani yang harmonis yang dilandasi dengan cinta perkawinan (cinta suami-istri). Saya melihat di forum katolisitas.org sudah banyak ulasan dan tanya jawab tentang masalah-masalah perkawinan : hukum, moral dan spritualitas perkawinan. Namun sedikit tentang keluarga. Bagaimana hidup keluarga katolik (kristiani) itu dibangun, masih sedikit (kalaupun ada hanya disinggung sekilas). Padahal sangat penting ulasan tentang keluarga kristiani; apalagi Vatikan II dalam LG no 11 telah menegaskan Keluarga sebagai Ecclesia Domestica (Gereja rumah tangga) dan penjelasan lebih lanjut oleh Puas Yohanes Paulus II dalam “Familiaris Consortio”, sehingga beliau digelari sebagai “Paus Keluarga”. Kalau dalam Gereja ada tempat kudus yang membawa/mengantar anggotanya kepada kekudusan, dalam keluarga sebagai ‘ecclesia domestica’ tempat kudus itu apa ya? (tentu saja tempat bukan hanya dalam arti fisik). atau kalau dikatakan “keluarga harus menjadi tempat kudus dalam Gereja rumah tangga”, apa persisnya?? Terima kasih dan salam. Phiner Jawaban:Shalom Phiner, Makna keluarga sebagai Ecclesia Domestica (Gereja rumah tangga) dijelaskan dalam Katekismus sebagai berikut: 1. Keluarga- keluarga Kristiani merupakan pusat iman yang hidup, tempat pertama iman akan Kristus diwartakan dan sekolah pertama tentang doa, kebajikan- kebajikan dan cinta kasih Kristen.
2. Keluarga Kristiani merupakan tempat dilaksanakannya misi imamat bersama yang diterima melalui Pembaptisan, yaitu dengan menyambut sakraman- sakramen, berdoa dan menerapkan kasih.
3. Keluarga Kristiani merupakan presentasi dan pelaksanaan persekutuan Gereja, yaitu persekutuan iman, harapan dan kasih.
4. Keluarga Kristiani adalah persekutuan antar anggota- anggotanya, yang menjadi tanda dan gambaran persekutuan Allah Trinitas.
5. Seperti halnya Gereja, keluarga- keluarga Kristiani mempunyai tugas mewartakan dan menyebarluaskan Injil.
Dengan demikian, keluarga sebagai Ecclesia domestica merupakan tempat yang kudus, karena di dalam keluarga Allah sendiri hadir di tengah umat-Nya. Secara khusus dalam doa keluarga digenapilah Sabda Tuhan yang mengajarkan bahwa jika dua atau tiga orang yang bersekutu di dalam nama-Nya, Tuhan hadir (lih. Mat 18:20). “Tempat yang kudus” dalam keluarga tidak untuk diartikan secara jasmani, di mana keluarga menyediakan tempat khusus untuk berdoa; tetapi juga tempat kudus rohani, di mana keluarga bersama-sama menerapkan iman, pengharapan dan kasih yang melibatkan pengorbanan dan pemberian diri seturut teladan Kristus (lih. Familiaris Consortio 49). Dengan menerapkan kasih dan pengorbanan, setiap anggota keluarga mengambil bagian dalam kurban Kristus bagi pengudusan umat manusia dan turut mengambil bagian dalam tugas Gereja menjadi sarana keselamatan (lih. Lumen Gentium 1). Selanjutnya Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menjabarkan dengan lebih jelas pengertian keluarga sebagai Ecclesia Domestica. Berikut ini adalah kutipan yang diambil dari buku Pedoman Pastoral Keluarga, KWI, (Jakarta: Obor Jan 2011), hl. 15-18, demikian:
Dengan demikian, penjelasan dari KWI ini menegaskan bahwa keluarga menjadi Ecclesia domestica (Gereja Rumah tangga) karena mengambil bagian dalam kelima tugas/ peran Gereja, yaitu persekutuan, liturgi, pewartaan Injil, pelayanan dan kesaksian iman. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, |