Jelaskan faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional

Jelaskan faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional

Perdagangan internasional adalah hubungan/transaksi perdagangan antarnegara. Terdapat beberapa faktor yang dapat mendorong dan menghambat suatu negara dalam melakukan perdagangan internasional. Berikut penjelasan faktor pendorong dan penghambat tersebut.

Faktor pendorong perdagangan internasional antara lain sebagai berikut: 

1. Perbedaan Sumber Daya Alam (SDA)

Perbedaan sumber daya alam antarnegara memungkinkan satu negara tidak memiliki kekayaan alam yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan negaranya. Oleh karena itu, negara tersebut perlu memenuhi kebutuhannya dengan mendatangkan sumber daya tersebut dari negara lain.

2. Penghematan Biaya Produksi

Adakalanya faktor produki seperti bahan baku dan mesin produksi yang dibutuhkan harganya lebih murah apabila dibeli secara impor dari negara lain dibandingkan dengan membeli dari dalam negeri atau membuat sendiri mesin produksi yang dibutuhkan. Dengan demikian terjadi penghematan biaya produksi dengan adanya perdagangan internasional.

3. Pemenuhan Kebutuhan Nasional

Beberapa negara tidak dapat mencukupi kebutuhannya sendiri karena keterbatasan sumber daya alam yang dimiliki. Oleh karena itu, suatu negara perlu untuk melakukan perdagangan internasional untuk mencukupi kebutuhannya tersebut.

4. Perbedaan Penguasaan Teknologi

Negara satu dan lainnya tentu berbeda dalam hal penguasaan teknologi karena perbedaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki, misalnya antara Indonesia dengan Jepang. Jepang menguasai teknoogi pembuatan kendaraan bermotor dengan baik. Oleh karena itu Indonesia mengimpor kendaraan bermotor dari Jepang.

Sementara faktor penghambat perdagangan internasional antara lain sebagai berikut: 

1. Perbedaan Mata Uang Antarnegara.

Sebetulnya dewasa ini perbedaan mata uang antarnegara bukan suatu penghalang yang siginifikan dalam perdagangan internasional karena sudah digunakan mata uang umum dalam transaksi internasional misalnya menggunakan mata uang US Dolar. Tetapi tetap saja ada kendala seperti perbedaan kurs jual dan kurs beli saat dilakukan transaksi.

2. Adanya Organisasi Regional yang Mengatur Ekspor dan Impor.

Kebijakan-kebijakan yang dibuat organisasi regional tidak selamanya memperlancar kegiatan ekspor dan impor. Adakalanya menghambat seperti pembatasan jumlah impor atas barang tertentu maka akan menghambat perdagangan internasional khususnya dalam impor barang.

3. Pembayaran Antarnegara Sulit dan Berisiko.

Pembayaran antarnegara sulit karena melibatkan mata uang yang berbeda dan dokumen-dokumen transaksi yang cukup banyak. Selain itu ada risiko perbedaan kurs jual dan kurs beli saat transaksi perdagangan internasional.

4. Adanya Kebijakan Tarif Impor yang Tinggi. 

Kebijakan tarif impor yang tinggi tentunya akan menambah biaya impor sehingga bagi importir akan menambah biaya produksi dan menurunkan minat untuk melakukan kegiatan impor.

Era globalisasi juga dapat dikatakan identik dengan perdagangan bebas atau perdagangan internasional. Berbeda dengan perdagangan nasional, perdagangan dalam konsep internasional ini tentu memiliki cakupan yang lebih luas dan kompleks.

Makin maraknya perdagangan internasional ini juga didorong dari kondisi dunia yang seolah -olah menjadi semakin kecil dari hari ke hari. Hal ini dapat terjadi karena semakin cepat dan mudahnya transportasi serta komunikasi. Akibatnya, pasar internasional semakin terbuka lebar sehingga proses jual beli barang, jasa dan aset finansial pun semakin mudah dilakukan antar subyek ekonomi negara lain.

Jika merujuk pada ranah sejarah, perdagangan internasional pada dasarnya bukanlah hal baru. Sebab, di zaman kuno sekali pun, perdagangan internasional ini sudah kerap dilakukan dan juga merupakan aspek penting dalam ekonomi.

Perdagangan internasional pada zaman kuno ini terutama banyak dilakukan oleh orang -orang Mesir, Yunani, Romawi, Phunesia, yang kemudian disusul oleh bangsa -bangsa Spanyol, Portugal, Belanda dan Inggris.

Pengertian Perdagangan Internasional

Pengertian perdagangan internasional dapat diartikan sebagai bentuk transaksi dagang yang dilakukan antara subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa.

Subyek ekonomi yang dimaksud dalam hal ini dapat berupa penduduk yang terdiri dari warga negara biasa, perusahaan ekspor, perusahaan impor, perusahaan industri, perusahaan negara ataupun departemen pemerintah.

Faktor penghambat perdagangan internasional

Perdagangan internasional pada dasarnya memang tidak mudah dilakukan. Hambatan -hambatan perdagangan internasional ada begitu banyak. Menurut Amir M.S, perdagangan internasional dinilai lebih rumit dan kompleks bila dibandingkan perdagangan dalam negeri.

Penyebab kerumitan pelaksanaan perdagangan internasional ini ada beberapa faktor, meliputi:

  1. Adanya batas-batas kenegaraan yang memisahkan pembeli dan penjual
  2. Adanya berbagai macam peraturan seperti pabean, yang bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah.
  3. Adanya perbedaan bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, hukum dalam perdagangan dan sebagainya di masing-masing negara.

Manfaat perdagangan internasional

Meski rumit dan kompleks, namun perdagangan internasional tetap menjadi pilihan banyak subyek ekonomi. Hal ini karena perdagangan internasional pun menawarkan manfaat dan keuntungan yang menarik, bila dibanding perdagangan dalam negeri.

Manfaat perdagangan internasional menurut Sadono Sukirno, yakni:

1) Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri

Adanya perbedaan kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan hal-hal lain, dapat mempengaruhi perbedaan hasil produksi suatu negara dengan negara lain. Perdagangan internasional mampu membantu negara dalam memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

2) Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Dengan mengadakan spesialisasi produksi dan perdagangan internasional, setiap negara dapat memperoleh keuntungan seperti:

  1. Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan lebih efisien.
  2. Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksi dalam negeri.

3) Memperluas pasar dan menambah keuntungan

Perdagangan internasional memberikan peluang bagi para pengusaha untuk dapat menjalankan mesin-mesin produksinya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut ke luar negeri.

4) Transfer teknologi modern

Dengan adanya perdagangan luar negeri, maka suatu negara dapat mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern melalui transfer teknologi yang dilakukan.

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Para pelaku perdagangan dalam negeri, terutama yang memiliki modal besar, memang merasa banyak diuntungkan melalui perdagangan internasional ini. Dengan faktor produksi dan efisiensi produksi yang dikembangkan, maka surplus barang yang dihasilkan dapat dijual ke luar negeri.

Sementara barang -barang yang tidak dihasilkan di dalam negeri, dapat pula dibeli dari negara lain. Hal ini lah yang juga dianggap keuntungan bagi para konsumennya. Konsep ini pula yang menjadi pendorong adanya perdagangan internasional yang semakin marak.

Dalam perdagangan internasional, dikenal adanya keunggulan absolut (absolut advantage), keunggulan komparatif (comparative advantage), dan keunggulan kompetitif (competitive advantage). Ketiga hal ini dianggap dapat mendorong berkembangnya perdagangan internasional yang menguntungkan semua pihak.

Selain itu, ada banyak faktor pendorong perdagangan internasional, meliputi :

  1. Perbedaan faktor Alam atau Potensi Alam masing -masing negara
  2. Upaya untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri, yang tidak bisa atau sulit dipenuhi dari dalam negeri saja.
  3. Adanya perbedaan kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengolah sumber daya ekonomi
  4. Adanya keinginan untuk memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
  5. Adanya kelebihan produk di dalam negeri sehingga memerlukan pasar baru untuk menjual produk tersebut.
  6. Adanya perbedaan kondisi geografis, seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk dan sebagainya sehingga menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
  7. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
  8. Adanya keinginan untuk membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
  9. Terjadinya era globalisasi yang menimbulkan saling ketergantungan, sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.

Sumber :

  1. Deliarnov. 2006. Ekonomi Politik. Jakarta: Erlangga.
  2. Reed, Michael R, Ratya Anindita. 2008. Bisnis dan Perdagangan Internasional. Yogyakarta: Andi Offset.
  3. Yusdja, Yusmichad. 2004. Tinjauan teori perdagangan internasional dan keunggulan komparatif. Bogor: Forum Penelitian Agro Ekonomi Volume 22.

*Penulis: Sunna Laila

Materi lain: