Jelaskan arti opini dalam editorial

KOMPAS.com - Teks editorial menjadi salah satu cara menyampaikan pendapat secara tertulis. Biasanya dijumpai dalam koran, media daring, atau majalah.

Jenis teks ini bisa dipahami sebagai opini. Karena di dalamnya memuat analisis subyektif yang didasarkan pada fakta juga data.

Apa itu teks editorial?

Dilansir dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018) oleh Taufiqur Rahman, teks editorial adalah teks yang berisi pendapat atau pemikiran seseorang.

Meski berisi pendapat atau opini, jenis teks ini tetap harus dilengkapi fakta penunjang dan alasan yang masuk akal.

Tujuannya agar pembaca bisa memahami dan menerima opini yang disampaikan.

Baca juga: Struktur Teks Editorial dan Contohnya

Ada dua jenis teks opini atau editorial, yakni opini analitis dan hortatoris. Opini analitis berkaitan dengan konsep atau teori tentang sesuatu.

Sementara opini hortatoris berhubungan dengan tindakan atau kebijakan yang perlu dibuat dan dilaksanakan.

Dikutip dari buku Intisari Materi Bahasa Indonesia SMA (2022) karya Ai Mulyati dan Nurfajriah Hanifah, berikut ciri-ciri teks editorial:

Artinya teks editorial harus mengangkat informasi yang sedang banyak diperbincangkan saat ini di masyarakat.

Informasi yang disajikan harus mengedepankan fakta atau peristiwa yang memang benar-benar terjadi, tanpa memasukkan unsur fiktif.

Berarti teks editorial harus sistematis dan sesuai dengan struktur serta kaidah kebahasaan yang telah ditentukan.

Jenis teks ini juga harus disusun dengan masuk akal dan tidak imajinatif.

Baca juga: Jenis-Jenis Tipe Editorial

Artinya teks editorial berisi pendapat pribadi dan redaksi. Cara pengungkapannya dilakukan dengan menampilkan sudut pandang redaksi.

Ciri teks editorial lainnya, yakni menggunakan kalimat yang singkat (tidak berbelit-belit), padat, jelas, dan menarik.

Bola.com, Jakarta - Teks editorial ialah kolom khusus berupa opini tim penulis dan penyusun berita untuk menanggapi suatu isu yang sedang terjadi di dalam lingkungan masyarakat.

Isu yang dimuat bisa meliputi masalah politik, masalah sosial, juga masalah ekonomi. Walau berupa opini atau pendapat, penulisan teks editorial dilengkapi dengan bukti, fakta, dan argumentasi yang logis.

Dengan begitu, apa yang dikemukakan mampu memberikan wawasan dan dampak bagi pembaca. Penulisan teks ini tergolong nyata adanya, bukan mengada-ada.

Teks editorial umumnya ada di sebuah koran, majalah atau media online. Dalam beberapa koran atau media, teks editorial disebut sebagai tajuk rencana.

Pada penulisan teks editorial tidak boleh sembarangan, melainkan harus memenuhi peraturan yang berlaku. Untuk memahami lebih dalam tentang teks editorial, perlu diketahui juga manfaat, fungsi, ciri, struktur, kaidah kebahasaan, dan contohnya.

Berikut ini pembahasan mengenai teks editorial secara lengkap yang perlu diketahui, dikutip dari laman Penerbitdeepublish dan Gurupendidikan, Senin (6/9/2021).

Kylian Mbappe, Neymar dan 3 Pemain Muda Penerus Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo di Ballon D'Or

1. Manfaat teks editorial

  • Memberikan informasi kepada pembaca.
  • Bermanfaat untuk merangsang pemikiran pembaca.
  • Teks editorial terkadang mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak.

2. Fungsi teks editorial

  • Fungsi tajuk rencana umumnya menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat.
  • Memberi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang memengaruhi dengan lebih menyeluruh.
  • Terkadang ada analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi.
  • Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

3. Ciri-ciri teks editorial

  • Topik tulisan teks editorial selalu hangat (sedang berkembang dan dibicarakan secara luas oleh masyarakat), bersifat aktual dan faktual.
  • Teks editorial bersifat sistematis dan logis.
  • Teks editorial merupakan sebuah opini atau pendapat yang bersifat argumentatif.
  • Teks editorial menarik untuk dibaca, karena ditulis dengan  menggunakan kalimat yang singkat, padat dan jelas.

4. Struktur teks editorial

- Pernyataan pendapat (tesis)

Bagian yang berisi sudut pandang penulis tentang masalah yang dibahas, biasanya berisi sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen.

- Argumentasi

Merupakan alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi yang diberikan dapat berupa pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.

- Pernyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration)

Merupakan bagian yang berisi penegasan ulang pendapat yang didukung oleh fakta di bagian argumentasi guna memperkuat/menegaskan. Penegasan ulang berada di bagian akhir teks.

5. Kaidah kebahasaan teks editorial

  • Adverbia, yaitu ditujukan supaya pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan menggunakan kata keterangan (adverbia frekuentatif), kata yang umumnya digunakan yaitu, selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, sebagian besar waktu, jarang, dan sebagainya.
  • Konjungsi, yaitu kata penghubung pada teks, contohnya, bahkan.
  • Verba material, yaitu verba yang menjelaskan perbuatan fisik/peristiwa.
  • Verba relasional, yakni menerangkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B) dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B).
  • Verba mental, yaitu verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi (misalnya senang, suka dan khawatir), dan kognisi (misalnya berpikir, paham dan mengerti), pada verba mental terdapat partisipan pengindra (senser) dan fenomena.

6. Contoh teks editorial

Langkah pemerintah dalam membentuk Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin COVID-19 pada pekan lalu memperlihatkan bahwa pemerintah mengandalkan ketersediaan vaksin sebagai jalan keluar dari pandemi ini. Tim yang terdiri dari sederet menteri, lembaga riset, perguruan tinggi, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan bertugas hingga 31 Desember tahun depan.

Namun, terdapat sejumlah masalah mendasar dari kebijakan pemerintah tersebut. Pertama, tugas dan fungsinya dapat tumpang tindih dengan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang sudah dibentuk oleh Presiden. Meskipun masih sama-sama dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato, keberadaan tim ini berpotensi menghambat birokrasi. Apalagi masyarakat juga belum melihat hasil kerja nyata komite di lapangan.

Kedua, keberadaan tim tersebut juga berpotensi berbenturan dengan tugas Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 yang dipimpin oleh Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional. Selain menghasilkan rapid test (tes cepat COVID-19) dan ventilator, konsorsium ini juga sedang mengembangkan vaksin Merah Putih bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute. Sebetulnya, pemerintah bisa saja cukup menugasi konsorsium ini untuk melaksanakan instruksinya perihal percepatan pengembangan vaksin.

Selain itu, ruang lingkup tim ini tidak terlalu jelas. Pembuatan vaksin yang mumpuni pastinya memerlukan waktu yang tidak sedikit dan tidak boleh terburu-buru. Misalnya, masyarakat tentunya tidak mau percepatan pengembangan vaksin Merah Putih malah memicu pertanyaan dunia riset global akan kredibilitasnya yang bahkan pemerintahnya saja terkesan tidak percaya dan membentuk tim lain untuk melakukannya.

Kemudian, Pemerintah seharusnya sangat paham bahwa uji klinis tahap ketiga adalah tahap paling penting dari perancangan vaksin atau obat. Uji klinis fase terakhir ini tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa. AstraZeneca dan Universitas Oxford bahkan terpaksa menghentikan uji klinis buatan mereka ketika menemukan peserta uji klinis di Inggris mengalami efek samping yang serius. Sehingga, rasanya tidak akan banyak yang bisa dilakukan oleh tim nasional bentukan Presiden ini.

Penegasan ulang

Daripada hanya mengandalkan vaksin saja, sebaiknya pemerintah bisa memperbaiki kapasitas pengetesan dan pelacakan pasien suspect. Melalui berbagai pusat layanan kesehatan sebetulnya pemerintah dapat memperbaiki kualitas pengobatan pasien dan kesiapan tenaga medis agar angka kematian pasien COVID-19 tidak terus meningkat.

Tanpa upaya terpadu yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, tumpuan harapan pada satu solusi saja bisa dapat berujung pada masalah baru. Terutama jika waktu pengembangan vaksin jauh lebih lama dari apa yang dijanjikan oleh pemerintah. Pemerintah tidak boleh menyimpan semua telur dalam satu keranjang, upaya pengendalian wabah secara holistik dan ketat harus tetap dilakukan melalui berbagai sudut.

Sumber: penerbitdeepublish.com, gurupendidikan.co.id

Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.

pernahkan anda menemukan sebuah teks yang isinya merupakan pendapat pribadi dari seseorang mengenai suatu masalah?, jika sudah pernah, maka secara sadar atau tidak sadar anda sudah membaca sebuah teks editorial. tapi bisakah anda membedakan antara teks editorial dengan teks lain, berikut dibawah ini pengajar.co.id sajikan penjabaran :

Jelaskan arti opini dalam editorial

Pengertian Teks Editorial

Teks editorial adalah suatu artikel dalam surat kabar yang berupa pendapat atau suatu pandangan redaksi terhadap sebuah peristiwa yang aktual atau sedang hangat diperbincangan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Isu atau masalah aktual tersebut bisa berupa masalah politik, sosial, ataupun masalah ekonomi yang masih ada kaitannya dengan politik. Contoh isu yang diangkat misalkan mengetani kenaikan bbm, reshuffle kabinet, kebijakan impor dll. Teks editorial biasanya akan terbit secara rutin di koran ataupun majalah.

Teks editorial merupakan suatu opini atau pendapat yang ditulis oleh pengarang sebuah media terhadap isu aktual yang beredar di masyarakat. Opini yang diulis melalui pengarang tersebut dianggap sebagai pandangan resmi suatu penerbit atau media terhadap suatu isu yang aktual.

Meskipun teks editorial merupakan opini atau pendapat, akan tetapi untuk penulisannya tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Penulisan pendapat atau opini harus dilengkapi dengan suatu fakta, bukti dan argumentasi yang logis.

Lihat Juga:   Digital Adalah

Menurut pendapat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks editorial merupakan suatu gagasan, ide ataupun pendirian seseorang yang ditulis melalui kaidah kebahasaan teks opini, sehingga apa yang dikemukakan akan mampu memberikan wawasan dan bisa memberikan dampak bagi seseorang yang membacanya.

Bagi Sobat yang mencari aplikasi bermanfaat, kami sarankan untuk mencoba mengakses situs aptoide.co.id untuk download aplikasi sepuasnya secara gratis di sana.

Menurut pendapat dari Dja’far H Assegaf, teks editorial merupakan suatu penjelasan tentang fakta atau opini secara singkat, logis, dan menarik untuk dipelajari dari bentuk penulisan dan mempunyai tujuan untuk memberikan dampak argumen atau menyampaikan interpretasi terhadap suatu berita yang berpengaruh sebegitu rupa, sehingga kebanyakan dari pembaca surat kabar akan memperhatikan bagaimana pentingnya arti berita yang dipokokkan tersebut

Jenis jenis Teks Editorial

  • Interpretaive editorial, tujuan interpretaive editorial adalah untuk menjelaskan isu dengan memberikan fakta dan figur untuk memberikan pengetahuan.
  • Controversial editorial, tujuan Controversial editorial adalah meyakinkan seorang pembaca pada keinginan atau menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap suatu isu. Dalam editorial ini terkadang pendapat yang berlawanan akan digambarkan lebih buruk.
  • Explantory editorial, tujuan Explantory editorial adalah untuk menyajikan masalah atau suatu isu supaya bisa dinilai oleh pembaca. Biasanya teks editorial ini mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi suatu masalah dan membuka mata masayarakat supaya bisa memperhatikan suatu isu.

Tujuan Teks Editorial

Terdapat dua tujuan utama dari teks editorial:

  • Teks editorial mempunyai tujuan untuk mengajak pembaca agar dapat ikut berpikir tentang sebuah isu aktual yang sedang hangat diperbincangkan atau sedang terjadi di kehidupan sekitar.
  • Teks editorial mempunyai tujuan untuk memberikan sebuah opini atau suatu pandangan redaksi kepada pembaca terhadap isu-isu yang sedang berkembang.

Lihat Juga:   Jasa Penulis Artikel TukangKonten.Com

Manfaat Teks Editorial

  • Memberikan informasi kepada yang membaca
  • Dapat merangsang pemikiran pembaca
  • Teks editorial bisa membantu menggerakkan pembaca untuk melakukan suatu tindak.

Fungsi Teks Editorial

Terdapat beberapa fungsi teks editorial diantaranya, sebagai berikut:

  • Fungsi tajuk rencana secara umumnya dapat menjelaskan suatu berita dan akibatnya kepada masyarakat.
  • Memberi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
  • Terkadang ada analisis kondisi yang fungsinya untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi.
  • Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

Ciri-Ciri Teks Editorial :

  • Topik tulisan teks editorial harus selalu yang sedang banyak di perbincangkan oleh kalangan masyarakat, bersifat aktual dan faktual.
  • Teks editorial harus bersifat sistematis dan logis.
  • Teks editorial merupakan sebuah opini atau suatu pendapat yang bersifat argumentative.
  • Teks editorial sangat menarik untuk dibaca, hal ini dikarena ditulis dengan  menggunakan kalimat yang singkat, padat dan jelas.

Struktur Teks Editorial

Ada tiga struktur yang menyusun teks editorial/opini, yaitu:

  • Pernyataan pendapat(tesis), berisi suatu sudut pandang penulis mengenai masalah yang sedang dibahas, biasanya berisi teori yang diperkuat dari argumen.
  • Argumentasi, berisi alasan atau bukti yang gunanya untuk memperkuat pernyataan dalam tesisi. Argumentasi yang diberikan bisa berupa pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, ataupun fakta-fakta melalui referensi yang bisa dipercaya.
  • Pernyataan atau Penegasan ulang pendapat (Reiteration), berisi suatu penegasan ulang pendapat yang didukung oleh suatu fakta di bagian argumentasi yang mana untuk memperkuat/menegaskan. Penegasan ulang berada di bagian akhir teks.

Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks editorial tidak berbeda jauh dengan teks prosedur kompleks yaitu menggunakan verba material.

  • Adverbia, mempunyai tujuan supaya pembaca meyakini teks yang dibahas dengan menggunakan kata seperti selalu, biasanya, sering, jarang, kadang-kadang dan lain-lain.
  • Konjungsi merupakan kata penghubung pada teks, contohnya bahkan dan lain-lain.
  • Verba material yaitu verba yang menunjukan suatu perbuatan fisik atau peristiwa.
  • Verba rasional yaitu verba yang menunjukan suatu hubungan intensitas(Pengertian B adalah C) dan milik (Mengandung pengertian B memiliki C)
  • Verba mental yaitu verba yang menunjukan persepsi (melihat, dan lainnya), afeksi (khawatir dan lainnya), dan kognisi (mengerti dan lainnya). Pada verba mental ada partisi[am pengindra dan fenomena.

Contoh Teks Editorial Tentang Kesehatan

Judul : Pelayanan Rumah Sakit Dan Mutu Kesehatan Harus Ditingkatkan

Di tahun lalu, ada sekitar 269 pengaduan tentang kurangnya pelayanan kesehatan diberbagai rumah sakit yang ada di Indonesia, jumlah itupun dilaporkan dan diterima di Kemenkes.

Untuk yang belum dilaporkan tentu masih ada lebih banyak lagi, salah satu hal yang menjadikan mutu pelayanan dokter kurang memuaskan mengenai soal penanganan terhadap para pasien. Ada banyak Dokter banyak yang belum bisa mengetahui penyakit dari pasien yang sebenarnya sehingga seringkali obat yang diberikan tidak tepat.

Seharusnya pemerintah terutama di bidang kesehatan harus selalu memperbaharui/meningkatkan mutu dari dokter di seluruh Indonesia secara berkala, hal itu tentu bertujuan supaya pelayanan kesehatan masyarakat bisa terhubungan dengan baik.

Demikianlah ulasan dari pengajar.co.id yang berjudul √ Teks Editorial : Pengertian, Jenis, Struktur, Fungsi & Contoh semoga bisa bermanfaat dan lebih menambah wawasan anda.