Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng

Suatu keadaan dimana terjadi jurang perbedaan yang sangat tajam antara golongan lapisan atas dengan lapisan bawah

Dalam jabatan perpustakaan diperlukan rotasi jabatan, mengapa rotasi itu penting berikan penjelasannya.

Pakaian motif lurik merupakan pakaian tradisional masyarakat Jawa Tengah. Akan tetapi, modernisasi dan globalisasi telah menyebabkan pakaian motif lur … ik mengalami modifikasi dengan model pakaian motif yang modern. Modifikasi pakaian motif lurik merupakan hasil interaksi sosial berbentuk

Dalam sebuah penelitian akan diambil sampel 50 orang yang memiliki berat badan lebih dari 60 kilogram. Setelah menentukan jumlah sampel, peneliti menc … ari orang yang memiliki berat badan yang sudah ditentukan. Teknik penarikan sampel tersebut termasuk dalam jenis …

kelebihan dan kekurangan dalam penelitian kualitatif yang menggunakan metode partisipasi non menyamar

bagaimana kah cara pelaksanaan lembaga politik di Indonesia​

Perangkat komputer yang berguna untuk menghasilkan keluaran, apakah itu ke kertas (Hardcopy), ke layar monitor (Softcopy) atau keluaran berupa suara a … dalah pengertian dari.

6. perhatikan gambar berikut ! fenomena pada gambar menunjukkan dampak konflik secara.......​

sebutkan apa saja yang dapat dipelajari dari kemandirian emosi!​

Fenomena pada gambar menunjukkan dampak konflik secara...​

Salah satu cara meningkatkan kinerja pengereman sepeda motor yakni mengganti piringan cakram dengan produk aftermarket. Pada umumnya, cakram aftermarket ini berupa jenis floating. Diameternya juga lebih besar ketimbang bawaan motor sehingga proses pengereman lebih singkat.

Rem cakram aftermarket kinerjanya lebih optimal karena adanya float button. Cakram floating rancangannya two piece antara disc rotor dan rotor carrier. Sementara itu rem cakram bawaan motor memiliki rancangan antara disc rotor yang bergesekan dengan kampas dan bagian rotor carrier dibuat menyatu (one piece).

Baca juga:
Motor Suka Nyelonong Sendiri, Hati-Hati Kampas Rem Habis
Kenali Gejala Kerusakan pada Rem Mobil

Masing-masing jenis piringan cakram ini dibuat sesuai dengan sepeda motornya. Untuk motor dengan kapasitas mesin kecil dan pemakaian harian biasanya memakai cakram biasa. Lain halnya dengan motor sport, pabrikan bakal memasang rem cakram floating sebagai salah satu fitur standar.

Cakram Biasa

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng

Rem Cakram Standar

Jenis rem yang satu ini paling banyak dipakai dan jadi standar sebagian besar sepeda motor di Indonesia. Piringan cakram one piece dinilai cukup maksimal untuk hal pengereman dalam kondisi standar. Desain cakram ini solid dan hanya terdapat lubang-lubang di bagian rotor-nya.

Lubang ini fungsinya tidak hanya untuk mendinginkan. Adanya lubang juga sekaligus mengurangi bobot piringan cakram itu sendiri. Lubang pada disc rotor juga berfungsi membuang sisa air hujan pada kaliper.

Pabrikan sepeda motor memasang cakram solid untuk pemakaian sehari-hari karena harganya yang terjangkau. Jenis cakram ini juga tidak berisik saat digunakan.

Rancangan yang sederhana membuat cakram konvensional lebih cepat panas, sekalipun lubangnya cukup banyak. Selain itu, tekanan dari kaliper terus menerus membuat palang antara rotor dan carrier cepat bengkok.

Piringan Cakram Floating

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng

Piringan Cakram Floating

Cakram floating biasanya digunakan pada motor performa tinggi atau motor balap. Jenis rem yang satu ini dinamakan floating karena ada sedikit celah ‘mengambang’ antara disc rotor dan carrier. Jadi, disc rotor dapat bergeser sedikit ketika pengereman. Tujuannya supaya rem tidak mudah terkunci saat bekerja secara maksimal.

Desain cakram floating ini berupa two piece (rotor disc dan carrier) yang dihububungkan dengan float button. Cakram floating terbagi atas beberapa bagian antara lain:

  • Rotor carrier sebagai penyangga utama piringan di velg. Biasanya terbuat dari besi baja.
  • Float button berfungsi sebagai penghubung antara rotor carrier dan brake rotor. Komponen ini bentuknya seperti cincin pengunci.
  • Brake rotor, bagian yang berbenturan langsung dengan kampas rem.

Float button atau pinfloating memungkinkan cakram rem bergerak bebas ke kiri dan ke kanan. Jarak bebas ini ukurannya sangat kecil, antara 0,03 mm – 0,05 mm. Adanya ruang bebas ini membuat cakram floating kadang mengeluarkan suara kricik-kricik. Floating ini juga mencegah terjadinya cakram melengkung karena panas tinggi ketika pengereman berlangsung.

Suhu cakram bisa stabil, sehingga rem tetap pakem ketika digunakan untuk perjalanan jauh dan memakan waktu lama. Desain two piece ini sedikit riskan saat terjadi tabrakan dari samping. Bagian brake rotor bisa terpisah dari rotor carrier.

Modifikasi harian biasanya tetap memakai kaliper bawaan motor. Padahal, cakram ini sebaiknya menggunakan kaliper khusus, yaitu kaliper radial. Fungsi floating akan terasa lebih maksimal ketika dilakukan pengereman. (dna)

Auto Tips

23 Maret, 2022

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng

Rem cakram atau disc brake adalah salah satu sistem pengereman mobil yang konsep kerjanya memanfaatkan komponen tambahan berupa disc rotor atau piringan yang akan dijepitkan oleh dua buah Kanvas rem, agar bisa memperlambat putaran ban.

Rem cakram mobil memiliki radiasi panas yang lebih baik dan saat cakram terkena dengan air, maka proses keringnya terbilang cepat. Desain rem cakram juga sangatlah bagus. Setidaknya ada beberapa komponen rem cakram dan cara kerjanya yang perlu diketahui.

Komponen & Cara Kerja Rem Cakram

Berikut ini auto tips dari Wuling terkait penjelasan komponen dan prinsip kerja atau cara kerja rem cakram secara umum.

1. Kaliper Rem

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar komponen rem cakram, kaliper

Kaliper rem atau caliper adalah salah satu komponen yang penting dalam rem cakram pada mobil. Karena kaliper akan melakukan gerakan yang mekanis guna menjepit kampas rem di bagian piringan cakram. Kaliper juga sering disebut sebagai penopang kampas rem beserta piston brake.

Kaliper rem akan bekerja dengan menggunakan tekanan hidrolik yang dihasilkan dari ubahan tekanan minyak rem yang masuk melalui selang atau kabel rem. Setidaknya ada 2 tipe kaliper rem yang perlu diketahui yaitu kaliper jenis floating dan fixed.

Floating Caliper adalah salah satu kaliper rem yang posisinya berada di bagian brake support caliper dan tipe kaliper ini nantinya akan bergeser dan bergerak ke bagian kiri atau kanan. Pada kaliper floating, maka piston rem hanya tersedia untuk satu sisi saja. Pada saat piston mobil bergerak mendorong kampas rem cakram, maka sisi lainnya akan menjepit bagian kampas rem di sebelahnya.

Fixed Caliper adalah kaliper yang posisinya menyatu dengan brake support caliper dan hal ini membuat kaliper tetap diam dan akan bekerja untuk menekan kampas rem yaitu piston remnya saja.

2. Kampas Rem

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar komponen rem cakram, kampas

Kampas rem, pad rem, atau brake pads adalah salah satu komponen dalam rem cakram yang berfungsi untuk melakukan penekanan pada bagian piringan cakram, sehingga mampu memberikan daya gesek untuk menghentikan putaran dari rem cakram.

Pastikan anda memilih kampas rem yang dibuat oleh perusahaan ternama, sehingga anda bisa mendapatkan kampas rem yang berkualitas dengan bahan bagus. Bahan pembuatan kampas rem berasal dari keramik, asbes, siter dan semi metal.

Pemilihan bahan kampas rem bisa menjadi bahan pertimbangan anda dalam membeli kampas rem. Pada dasarnya, kerja dari kampas rem sangatlah berat, karena harus melakukan gaya gesek yang besar dan kampas rem harus bisa menghentikan putaran piringan cakram secara optimal.

Semakin mahal harga kampas rem biasanya akan memiliki harga yang semakin mahal dan hal ini menjadi alasan utama mengapa kampas rem untuk mobil sport memiliki harga yang sangat tinggi.

3. Piringan Cakram

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar komponen rem cakram, piringan

Piringan cakram atau disc brake adalah komponen rem cakram yang akan langsung terhubung dengan poros as roda yang akan berputar dengan mengikuti putaran dari roda. Komponen rem cakram ini menjadi bagian inti dari rem cakram mobil.

Piringan cakram akan berfungsi sebagai media yang akan dijepit atau ditekan oleh kampas rem, sehingga munculah proses pengereman pada mobil. Bahan yang biasanya dipakai dalam piringan cakram yaitu besi cor.

Ada beberapa piringan yang terbuat dari komposit matriks keramik atau komposit karbon dan bahan ini biasanya dipakai untuk membuat piringan mobil mewah dengan kecepatan yang tinggi. Bahan komposit karbon dan keramik bisa melepaskan panas lebih cepat dibandingkan besi cor.

Ada 2 tipe piringan cakram mobil yang populer di Indonesia sampai sekarang yaitu solid disc dengan ventilated disc. Solid disc adalah tipe yang bentuknya sangat solid dengan tingkat ketebalan yang tinggi dan terdapat lubang-lubang di sekitaran piringan. Namun untuk daya pengereman sangatlah bagus, karena daya cengkram nya sangat kuat.

Ventilated disc adalah tipe piringan cakram yang memiliki desain unik, karena ada lubang-lubang di bagian piringannya dan lubang dibuat dengan tujuan untuk mempercepat proses pendinginan, sehingga bisa lebih cepat dalam melepaskan panas.

4. Caliper Bracket

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar komponen rem cakram, caliper bracket

Caliper bracket atau brake support caliper memang tidak bisa dilepaskan dari satuan rem cakram mobil, karena caliper bracket berguna sebagai tempat untuk memasangkan caliper dan hal ini akan membuat caliper berada pada tempatnya, sehingga tidak akan bergerak.

5. Piston Brake

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar komponen rem cakram, piston brake

Piston brake posisinya berada di dalam caliper yang bentuknya menyerupai tabung dengan ujung desain yang groove atau coakan. Piston brake berfungsi untuk menekan atau mendorong bagian kampas rem ke piringan cakram, agar putaran roda bisa lebih rendah atau berhenti.

6. Seal Piston

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar komponen rem cakram, seal piston

Seal piston adalah salah satu bagian piston yang terbuat dari minyak rem, sehingga memiliki sifat yang tahan terhadap panas. Seal piston berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran minyak rem yang bisa mengalir pada saat tuas rem sedang diinjak. Seal piston dapat membantu menarik piston supaya kembali mundur saat proses pengereman.

7. Master Silinder

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar komponen rem cakram, master silinder

Master silinder akan bekerja dengan mengubah gerakan mekanis pada bagian pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Master silinder memiliki komponen sistem yang langsung terhubung dengan pedal rem dan dari piston lah akan terjadi penekanan pada fluida atau minyak rem. Ada 2 tipe master silinder yang populer di Indonesia yaitu master silinder tipe tandem dengan tipe tunggal.

Tipe tandem adalah master silinder yang memiliki dua outlet hose dan dua buah piston yang bisa memisahkan antara pengendalian roda belakang dengan roda bagian depan. Apabila salah satu piston tidak bekerja dengan baik, maka piston yang satunya akan tetap melakukan proses pengereman, sehingga akan aman dipakai.

Tipe tunggal adalah master silinder yang hanya membawa satu outlet hose dan satu piston saja. Satu bagian ini memiliki fungsi yang sama yaitu mengendalikan keempat roda dengan baik. Secara keamanan, tipe tunggal memang kurang, karena saat terjadinya kerusakan dan kondisi yang memburuk, maka sistem pengereman akan sangat terganggu.

8. Reservoir Tank

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar komponen rem cakram, reservoir tank

Reservoir tank adalah komponen rem cakram yang berfungsi untuk menampung minyak rem cadangan yang biasanya terpasang secara menyatu dengan bagian master silinder. Pada bagian tabungnya juga sudah terpasang sebuah sensor untuk mendeteksi tingkat ketinggian volume minyak rem.

9. Brake Fluid

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar komponen rem cakram, brake fluid

Dalam kondisi yang normal, maka volume dari minyak rem harusnya tidak akan berkurang dan saat berkurang berarti ada sebuah kebocoran. Minyak rem juga tidak akan memiliki kinerja yang optimal, apabila kondisinya sudah kotor.

Brake fluid atau minyak rem berfungsi sebagai media penghantar yang mampu menghasilkan tenaga dorong dari pedal rem ke bagian caliper, hal ini akan membuat kampas rem menjepit bagian piringan cakram.

Minyak rem memang terbagi menjadi beberapa spesifikasi berdasarkan dari titik didih setiap tipe yang diperjelas dengan adanya standarisasi pada bagian kemasan yang bertuliskan atau ditandakan dengan dot 3 dan dot 4.

Para pemilik mobil pasti harus memperhatikan spesifikasi dari minyak rem yang akan dipakai dalam mobil, sehingga proses pengereman akan bekerja dengan baik dan tepat.

10. Booster Rem

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar komponen rem cakram, booster

Booster rem adalah komponen rem cakram yang terbuat dari membran yang terhubung dengan bagian intake manifold. Booster rem berfungsi sebagai assist yang bisa membantu meringankan tenaga penekanan pedal rem, tanpa harus mengurangi daya pengereman.

Booster rem juga bisa melipat gandakan energi pengereman pada saat pengendara melakukan proses pengereman. Hal ini membuat pengendara tidak membutuhkan tenaga yang besar dalam proses pengereman. Pengemudi akan merasa ringan saat menginjak pedal rem dengan adanya bantuan dari komponen booster rem.

11. Selang Hidrolik

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar komponen rem cakram, selang hidrolik

Selang hidrolik merupakan salah satu komponen inti yang ada dalam rem cakram, karena selang hidrolik akan melakukan distribusi minyak rem ke berbagai caliper rem dengan tekanan hidrolik yang berlangsung.

12. Pedal Rem

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar komponen rem cakram, pedal

Pedal rem adalah komponen rem cakram yang berfungsi untuk membantu mengaktifkan sistem pengereman sebuah kendaraan. Pada umumnya, pedal rem dibuat dengan lengan atau tuas yang panjang dan gunanya untuk menyesuaikan kebutuhan pengereman para pengemudi.

Fungsi Rem Cakram

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar fungsi rem cakram

Pada dasarnya, fungsi dari rem cakram pada mobil adalah mengendalikan laju kendaraan supaya bisa berjalan dan berhenti sesuai dengan keinginan dari pengendara. Rem cakram akan membuat pengemudi lebih aman dalam mengendalikan mobil.

Jaman dulu kebanyakan mobil memang menggunakan sistem pengereman dengan rem tromol atau rem drum, namun sekarang banyak mobil yang sudah dilengkapi dengan rem cakram. Rem cakram sudah banyak dipakai di berbagai jenis mobil, baik itu di bagian depan atau belakang mobil.

Produsen mobil memang sengaja melakukan pergantian sistem pengereman ke rem cakram, karena lebih aman dan bisa membuat mobil tetap stabil, meski dipakai dalam kecepatan tinggi. Proses berhenti mobil memang lebih optimal saat menggunakan rem cakram dibandingkan dengan rem tromol atau drum.

Untuk menghentikan mobil, tentu tidak memerlukan jarak yang jauh sebagai ancang-ancang dan dengan menggunakan rem cakram, maka semua kaki-kaki mobil bisa berhenti dengan cepat. Dengan kata lain, rem cakram mampu memperpendek jarak pengereman. Dengan rem cakram, maka keamanan para pengendara akan lebih aman di dalam mobil.

Dengan menggunakan mobil yang telah memakai rem cakram, maka Anda akan tenang dan akan lebih terjaga keselamatannya.

Kelebihan Rem Cakram

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar kelebihan rem cakram

1. Pendinginan Sistem Rem Lebih Baik

Gesekan yang terjadi pada sebuah rem memang bisa menyebabkan panas dan hal ini akan membuat sistem pengereman pada mobil menjadi terganggu. Namun rem cakram memiliki konstruksi yang terbuka dan hal ini akan membuat panas yang dihasilkan dilepaskan secara langsung ke udara yang langsung mengalir di sekitar rem.

Pada dasarnya, suhu pada rem cakram lebih stabil, karena pada saat mobil sedang melaju dan bergerak, maka proses pendinginan rem akan bekerja.

2. Tidak Menimbulkan Bunyi Ketika Pengereman

Secara umum, bunyi yang terjadi saat proses pengereman biasanya ditimbulkan dari adanya brake pads yang mengeras. Dengan brake pads yang mengeras, maka bisa menimbulkan kualitas brake pads menjadi kurang baik dan hal ini juga bisa timbul akibat adanya faktor panas.

Pada saat brake pads terkena panas yang terlalu berlebihan secara terus menerus, maka kondisi brake pads akan menjadi mengeras dan ketika brake pads mengeras, maka teksturnya akan berubah menyerupai sebuah logam. Pada saat membentuk seperti logam, mobil yang di rem akan menimbulkan bunyi.

3. Perawatan Mudah

Komponen yang dipakai dalam sistem pengereman rem cakram adalah brake pads dan pada rem tromol adalah brake shoes. Pada dasarnya, brake pads biasanya terpasang pada braket rem dengan posisi yang terbuka. sedangkan brake shoes biasanya berada di dalam drum.

Untuk merawat rem cakram lebih mudah dibandingkan dengan perawatan rem tromol. Ketika Anda ingin mengganti brake pads, maka hanya perlu membuka satu buah baut kaliper saja dan dengan membuka satu baut brake pads akan langsung terbuka atau terlepas. Untuk membuka drum brake, tentu anda harus melepaskan drum kemudian baru bisa melepaskan brake shoes dengan menggunakan alat tertentu.

4. Gaya Pengereman Konstan Meski Terkena Air

Ketika menggunakan mobil melewati genangan air, maka bagian piringan akan langsung terkena air. Meski langsung terkena air, namun gaya pengereman tidak akan berubah dan hal ini disebabkan karena air yang berada di piringan akan langsung terlempar ke bagian luar, karena adanya gaya sentrifugal dari putaran cakram.

Beda halnya dengan sistem kerja dari rem tromol, karena air yang masuk ke bagian tromol akan membuat sistem pengereman atau gaya pengereman menurun. Air yang masuk ke dalam tromol akan lebih sulit untuk keluar dan hal ini akan membuat sistem pengereman terganggu.

5. Meratanya Tekanan Pengereman di Semua Brake Pads

Pada dasarnya, rem cakram tidak akan mengalami penambahan gaya pengereman dan hal ini akan membuat pengereman menjadi merata, sehingga tidak akan ada salah satu roda yang gaya pengeremannya lebih besar. Kondisi ini membuat roda mobil tidak akan tertarik ke salah satu arah, baik itu kiri atau kanan pada saat proses pengereman.

Kekurangan Rem Cakram

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng
Gambar kekurangan rem cakram

1. Rem Cakram Tidak Kuat Menahan Beban Berat

Brake pads memang memiliki luas yang terbatas dan hal ini membuat media yang bergesekan juga terbatas. Kondisi ini membuat daya pengereman menjadi terbatas. Dengan keterbatasan yang dialami, maka pengereman tidak akan menopang berat beban yang besar.

Rem cakram memerlukan gaya pengereman yang besar, apabila ingin menghasilkan pengereman yang lebih baik dan berkualitas. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa mobil dengan berat beban yang tinggi menggunakan disc brake dalam sistem pengeremannya.

2. Memerlukan Tambahan Komponen untuk Memperbesar Gaya

Ketika rem cakram membutuhkan gaya pengereman yang lebih besar, maka perlu ditambahkan komponen booster rem. Dengan adanya komponen booster rem, maka mobil bisa mengerem dengan kekuatan yang besar.

Pada dasarnya, booster rem berguna untuk menambah gaya pengereman, sehingga akan sangat meringankan bagi para pengendara yang melakukan penekanan pada pedal rem.

3. Wheel Rims Lebih Mudah Kotor

Rem cakram memang bisa menyebabkan rims lebih gampang kotor atau berdebu, hal ini disebabkan karena konstruksi rem cakram yang terbuka dan kondisi ini akan membuat debu yang berasal dari brake pads melekat pada bagian wheel rims. Bagi pengemudi pemula dan baru memiliki mobil, maka harus rutin membersihkan wheel rims supaya penampilan mobil tetap keren.

Cara Mengatasi Rem Cakram Mobil Panas

Terkadang apabila rem cakram bekerja terlalu keras maka bisa menjadi panas, contohnya adalah saat mobil sedang berjalan menuruni bukit. Hal ini tentunya sangat berbahaya karena dapat mengurangi kinerja rem dan bukan tidak mungkin rem akan menjadi blong. Disisi lain, hembusan angin saja tidak cukup untuk mendinginkan rem cakram tersebut.

Cara mengatasi kondisi yang seperti ini adalah kurangi kecepatan mobil supaya rem tidak bekerja berlebihan dan pinggirkan mobil ke lokasi yang aman. Gunakan rem tangan untuk menahan mobil tidak bergerak, biasanya dalam kondisi seperti ini rem cakram akan berwana merah. Yang terpenting harus diperhatikan oleh pengendara adalah jangan menyiram rem cakram dengan air karena bisa merusaknya.

Cara terbaik untuk mendinginkan rem cakram yang sedang panas adalah menunggu sampai suhunya turun dan siram dengan air bersih setelah suhunya menurun atau sudah tidak berwarna merah untuk mempercepat suhu rem cakram dingin.

Cara Mengatasi Rem Cakram Ngempos/Blong

Penyebab rem cakram bisa ngempos secara umum dikarenakan adanya udara pada rem cakram dan proses perawatan yang diabaikan. Udara yang terjebak pada rem cakram membuat rem jadi tidak berfungsi. Kondisi ini disebut dengan rem masuk angin. Perawatan rem cakram yang diabaikan, contohnya seperti rem terus berada dalam kondisi panas.

Cara mengatasi rem cakram ngempos bila disebabkan perawatan diabaikan, maka Anda harus sering merawatnya. Contohnya, bila rem cakram ngempos atau blong karena kepanasan, maka dinginkan rem tersebut. Cara lengkapnya bisa kalian lihat pada subtopik rem cakram yang telah dibahas sebelumnya di artikel ini.

  1. Untuk mengatasi rem cakram ngempos/blong karena masuk angin ada beberapa langkah, yaitu:
  2. Siapkan minyak rem, dan alat bengkel, seperti kunci, dan tang.
  3. Tes angin kaliper dengan mengendurkan baut pembuangan. Lalu tekan tuas rem hingga oli ke luar. Kemudian tutup kembali.
  4. Buka tutup penampung minyak rem yang terletak di bagian bawah dan atas. Gunanya buat mengembalikan fungsi rem.
  5. Setting ulang rem dan perhatikan gelembung udara pada master rem. Bila masih ada gelembung udara, lepas bagian atas master dan keluarin udara itu.
  6. Kembalikan seluruh bagian dan baut ke kondisi semula.

Cara di atas ada kemungkinan gagal, tetapi Anda gak perlu khawatir ya. Wuling punya alternatif solusi lainnya sebelum Anda gunakan opsi terakhir membawanya ke bengkel untuk diperbaiki. Adapun alternatif solusinya itu dijelasin seperti berikut ini:

  1. Siapkan peralatan dan minyak rem.
  2. Kendorkan baut selang rem pada mater rem.
  3. Saat baut dikendorkan, hindari menekan rem. Biarkan minyak rem yang ke luar atau merembes. Minyak rem yang ke luar atau merembes menandakan ruang master dipenuhi minyak rem.
  4. Rapatkan baut sebelumnya.
  5. Pompa pedal rem berulang dengan tujuan memancing pedal.
  6. Tekan pedal rem dengan tekanan kuat dan kendorkan baut selang rem pada kaliper. Gunanya untuk angin yang terjebak pada minyak rem dikeluarkan. Keberhasilan cara ditunjukan dengan cipratan minyak rem setelahnya.
  7. Kembalikan semua komponen ke posisi semula.

Itulah bahasan lengkap mengenai cara kerja & fungsi komponen rem cakram mobil. Semoga bahasan lengkap di diatas dapat menjadi referensi terbaik dan dapat bermanfaat untuk Keluarga Wuling.

Jelaskan apa yang terjadi jika piringan rotor oleng