Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahan hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan ?

Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahan hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan ?

Pixabay

Kulit udang, kepiting, dan lobster adalah hasil samping yang digunakan untuk keperluan industri dan obat-obatan.

Bobo.id - Indonesia memiliki industri perikanan dan peternakan yang berjalan dengan baik.

Hasil industri perikanan dan peternakan ini kita gunakan sehari-hari, misalnya produk makanan berupa daging ikan dan daging unggas.

Sama seperti industri lainnya, pengolahan perikanan dan peternakan juga menghasilkan hasil samping, lo.

Hasil samping merupakan sisa atau limbah dari proses pengolahan.

Jadi, selain daging yang kita nikmati sebagai hasil industri, perikanan dan peternakan memiliki sisa pemrosesan.

Hasil samping ini bisa juga digunakan sebagai bahan baku industri yang lain, lo!

Mari mengindentifikasi hasil samping perikanan dan peternakan berdasarkan contoh-contoh di bawah ini, yuk!

1. Industri Udang

Produk yang dihasilkan: olahan udang.

Baca Juga: Aktivitas Penduduk yang Dominan Terjadi di Wilayah Pantai

Hasil samping yang dimanfaatkan: kulit udang yang mengandung senyawa kitin.

Manfaat hasil samping: kitin merupakan bahan dasar untuk bahan-bahan kimia seperti obat-obatan, pakan ternak, industri kertas, industri tekstil, pengawet makanan, dan antibiotik.

2. Industri Ikan Tuna

Produk yang dihasilkan: daging ikan.

Hasil samping yang dimanfaatkan: minyak ikan tuna yang mengandung gelatin.

Manfaat hasil samping: gelatin dari ikan tuna bisa dimanfaatkan sebagai bungkus obat kapsul dan agen pengental dalam produksi makanan.

3. Industri Ikan Salmon

Produk yang dihasilkan: daging ikan.

Hasil samping yang dimanfaatkan: minyak ikan salmon.

Baca Juga: Selain Tuna dan Salmon, Ikan yang Mudah Ditemukan di Pasar Ini Juga Baik untuk Perkembangan Otak

Manfaat hasil samping: minyak ikan salmon bisa dimanfaatkan menjadi sumber multivitamin.

4. Industri Ikan Bawal

Produk yang dihasilkan: daging ikan.

Hasil samping yang dimanfaatkan: sisik ikan bawal yang mengandung kolagen.

Manfaat hasil samping: sisik ikan bawal (dan banyak ikan lainnya) akan dimanfaatkan sebagai sumber kolagen.

Kolagen akan dipakai untuk pembuatan kosmetik dan produk kecantikan yang memberikan manfaat bagi kulit.

5. Industri Ikan Kakap

Produk yang dihasilkan: daging ikan.

Hasil samping yang dimanfaatkan: sisik ikan kakap yang mengandung senyawa kitin dan kitosan.

Baca Juga: Tidak Semua Menyehatkan, Ini Bagian Ikan yang Beracun dan Tak Boleh Dikonsumsi

Manfaat hasil samping: kitin dan kitosan memiliki kegunaan yang sangat luas dalam kehidupan sehari-hari misalnya sebagai penyerap limbah logam berat dan zat warna, pengawet, anti jamur, kosmetik, farmasi, flokulan, anti kanker, dan anti bakteri.

6. Pengolahan Daging Ayam

Produk yang dihasilkan: daging ayam.

Hasil samping yang dimanfaatkan: bagian-bagian ayam yang kurang diminati, misalnya tulang, leher, kepala, dan kaki ayam.

Manfaat hasil samping: hasil samping ayam akan diolah kembali menjadi makanan hewan, seperti kucing dan anjing.

7. Pengolahan Daging Sapi

Produk yang dihasilkan: daging sapi.

Hasil samping yang dimanfaatkan: kulit sapi.

Manfaat hasil samping: kulit sapi bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku krupuk rambak, atau dimanfaatkan di industri kesenian yang menggunakan kulit sapi.

Baca Juga: Penyakit Lumpy Skin Disease Masuk ke Indonesia, Apakah Sudah Ada Obatnya?

8. Pengolahan Daging Bebek

Produk yang dihasilkan: daging bebek.

Hasil samping yang dimanfaatkan: bulu bebek.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahan hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan ?

Pixabay.

Hasil samping dari industri daging bebek adalah bulunya.

Manfaat hasil samping: bulu bebek banyak dimanfaatkan di industri busana atau tekstil

Teman-teman, itulah contoh dari hasil identifikasi hasil samping perikanan dan peternakan.

Kuis!

Apa contoh fungsi gelatin dalam industri kesehatan?

Petunjuk: Cek halaman 2!

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

searchpengertian.com | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi tentang mengolah hasil sampingan peternakan dan perikanan menjadi produk pangan. Harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang mengolah hasil sampingan peternakan dan perikanan menjadi produk pangan. Dan semoga apa yang admin bagikan kali ini admin dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami mengolah hasil sampingan peternakan dan perikanan menjadi produk pangan.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahan hasil samping dari hasil perikanan dan peternakan ?

Hasil samping atau limbah dari peternakan dan perikanan merupakan sisa-sisa bagian dari hewan atau ikan setelah produk utamanya berupa daging diambil untuk dimanfaatkan sebagai produk pangan. Di bawah ini adalah beberapa produk hasil sampingan peternakan dan perikanan adalah sebagai berikut.

Keberadaan ceker ayam sebagai hasil samping dari peternakan ayam perlu diolah kembali agar menjadi produk baru atau makanan yang memiliki gizi tinggi.

Tulang memiliki banyak manfaat, salah satunya mengandung kolagen. Kolagen merupakan protein yang bermanfaat bagi struktur organik pembentuk tulang, gigi, otot, dan kulit. Teknik yang digunakan untuk memanfaatkan limbah tulang dilakukan dengan cara mengekstrasi tulang tersebut menjadi gelatih.

3. Kulit Sapi dan Kulit Kerbau

Setelah dikeringkan dan digoreng, kulit dari sapi atau kerbau yang tebal biasanya dapat dibuat menjadi rambak goreng atau rambak sayur. Rambak sayur biasa dikenal dengan istilah krecek. Kulit sapi dan kulit kerbau di Indonesia paling banyak didatangkan dari Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan.

Ikan lele merupakan jenis ikan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan lele mengandung vitamin D yang tinggi, asam lemak 3 yang rendah, dan asam lemak omega 6 yang tinggi. Syarat ikan lele yang berkualitas dijadikan kerupuk kulit ikan.

  • Ikan lele yang masih segar (belum busuk)
  • Kulit lele bersifat kiat/tidak mudah robek
  • Kulit ikan lele memiliki ketebalan minimal 0,5 mm
  • Kulit lele kuat dan tidak mudah hancur

5. Kulit dan Kepala Udang

Udang banyak mengandung kalsium dan protein, namun rendah energi. Udang dapat diproduksi untuk dijadikan kerupuk, ebi, dendeng, gerinting, terasi, dan petis.

Di bawah ini adalah beberapa pengolahan produk hasil samping peternakan dan perikanan. Adapun beberapa produk hasil samping peternakan dan perikanan tersebut adalah sebagai berikut. 

1. Sup Iga

Sup iga adalah makanan yang dibuat menggunakan bahan daging yang masih menempel pada tulang iga atau tulang rusuk. 

Ceker ayam yang diolah dapat menghasilkan kerupuk yang bertekstur halus dan bergelombang dengan warna cokelat kekuning-kuningan. Kerupuk ceker ayam beraroma harum dan sedikit asin. 

Gelatin merupakan sebuah zat protein diperoleh dengan memanfaatkan hasil samping dari produk peternakan sapi. Selain digunakan sebagai produk kosmetik, farmasi, dan kedokteran, industri teknik, dan fotografi, gelatin juga banyak digunakan sebagai produk pangan. Gelatin dibuat dengan cara perendaman menggunakan larutan asam dan larutan basa untuk melepas ikatan rantai kolagen pada tulang.

Krecek dan rambak dibuat dari kulit hewan ternak. Kerupuk rambak kering rasanya lezat dan gurih. Bahan kerupuk berasal dari kulit sapi atau kerbau. 

Petis merupakan salah satu masakan khas Nusantara yang terbuat dari hasil samping olahan udang. Kepala dan kulit udang yang diolah dapat menjadi produk yang bernilai secara ekonomis.

Di bawah ini adalah beberapa penyajian dan pengemasan olahan bahan pangan dari hasil samping peternakan dan perikanan. Adapun hasil penyajian dan pengemasan olahan bahan pangan dari hasil samping peternakan dan perikanan adalah sebagai berikut.

1. Penyajian

Penyajian merupakan suatu cara menyuguhkan makanan yang disusun secara menarik untuk meningkatkan selera makan. Adapun fungsi penyajian adalah sebagai berikut

  • Memberi keindahan pada menu makanan yang disajikan
  • Menambah selera makan
  • Menghormati tamu

Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk mempersiapkan barang untuk didistribusikan, dijual, disimpan, dan dipakai. Pengemasan berfungsi untuk menempatkan hasil pengolahan menjadi bentuk yang mudah untuk disimpan, diangkut, dan didistribusikan. Tujuan pengemasan adalah sebagai berikut.

  • Membuat usia penyimpanan bahan pangan menjadi lebih lama
  • Mencegah rusaknya nutrisi bahan pangan
  • Memudahkan distribusi bahan pangan
  • Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan

 Syarat-syarat bahan pengemas makanan

  1. Memiliki permeabilitas udara yang sesuai dengan jenis bahan pangan yang akan dikemas.
  2. Tidak beracun
  3. Kedap air
  4. Tahan panas
  5. Mudah dikerjakan secara maksimal
  6. Harga relatif murah

Hal yang dicantumkan pada label kemasan makanan adalah sebagai berikut

  1. Nama makana atau merek dagang
  2. Komposisi
  3. Neto
  4. Nama dan alamat perusahaan yang memproduksi/mengedarkan
  5. Nomor pendaftaran
  6. Kode produksi, tanggal kadaluwarsa, dan label lain.