Jelaskan apa yang mempengaruhi kerajaan Hindu dan Budha dalam kehidupan masyarakat Indonesia masa kini?

Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia pada masa kini:

  1. Bahasa dan Sastra seperti pengaruh kata serapan bahasa Sansekerta serta cerita Mahabarata dan Ramayana
  2. Sistem Tulis Menulis, berupa Aksara Pallawa yang menjadi dasar sistem penulisan di Indonesia
  3. Arsitektur India, seperti terlihat pada bangunan candi di Indonesia
  4. Struktur sosial, dengan dikenalnya sistem kasta

Pembahasan:

Seiring dengan masuknya agama Hindu dan Buddha di Indonesia, dimulai dari sekitar abad ke 4 Masehi, budaya India pun masuk ke Indonesia. Banyak pengaruh ini masih terlihat sampai hari ini. Faktor yang mendukung diterimanya budaya India adalah asimilasi budaya tersebut dengan budaya lokal.  

Kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ini ada dalam bidang:

1. Bahasa dan Sasta

Seiring dengan masuknya agama Hindu, pengaruh bahasa Sansekerta, yang merupakan bahasa ritual agama Hindu, juga berkembang pesat. Pengaruh ini hingga masa kini masih terlihat dari banyaknya kata serapan dari bahasa Sansekerta di bahasa-bahasa asli Nusantara, seperti kata “surga”, “neraka”, “agama”, “samudra” dan lainnya.    

Cerita dan mitologi India, seperti cerita Mahabarata dan Ramayana diadaptasi dengan corak lokal. Adaptasi ini menghasilkan pertunjukan wayang kulit dan wayang wong. Dalam adaptasi, cerita ini dirubah sehingga sesuai dengan nilai budaya daerah.

2. Sistem Tulis Menulis

Sistem penulisan tradisional seperti Aksara Sunda, Jawa dan Lontara dari Sulawesi juga merupakan contoh pengaruh Hindu Buddha. Aksara-aksara ini dikembangkan dari sistem penulisan Pallawa yang berasal dari India.

3. Arsitektur

Bentuk bangunan, terutama tempat ibadah agama Hindu di Indonesia dipengaruhi oleh arsitektur India. Pengaruh ini terlihat seperti pada bentuk ukiran, patung dan tata ruang.  

Pengaruh lainnya terlihat dalam gerbang berbentuk gapura, yang banyak dipakai di bangunan tradisional Indonesia.

4. Struktur Sosial

Dalam kebudayaaan Hindu, dikenal stratifikasi sosial, atau pelapisan sosial. Masyarakat dibagi menjadi tingkatan atau lapisan yang disebut kasta atau warna. Ada empat kasta yaitu kasta Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Sistem ini disebut juga dengan Catur Warna (Empat Warna).

Sistem ini berasal dari India, negara asal agama Hindu, dan diterapkan juga di Indonesia pada masa Hindu Buddha, seperti pada masa Kerajaan Mataram kuno atau Kerajaan Majapahit. Pada masa sekarang masyarakat Bali yang beragama Hindu juga menerapkan sistem ini.

Pelajari lebih lanjut peninggalan kerajaan bercorak agama Buddha dan Hindu di: brainly.co.id/tugas/22445441

Pelajari lebih lanjut pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam bidang bahasa dan aksara di: brainly.co.id/tugas/9919932

Pelajari lebih lanjut mengapa budaya India pada masa Hindu-Budha diterima oleh masyarakat Indonesiadi: brainly.co.id/tugas/340230

-------------------------------------------------------------------------------------  

Detail Jawaban:  

Kode: 10.3.4

Kelas: X  

Mata Pelajaran: Sejarah  

Materi: Bab 4 - Indonesia Zaman Hindu dan Buddha

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdagangan adalah awal mula berkembangnya corak Kerajaan Hindu Budha di Indonesia. Pada masa itu, Indonesia merupakan tempat singgah jalur maritim bagi negara lain.

Banyak teori berkembangnya agama Hindu Budha di Indonesia, salah satunya dikatakan Hindu Budha masuk melalui orang-orang buangan dari India.

Sementara teori lainnya mengatakan agama Hindu Budha berkembang lantaran pernikahan para pedagang asal India dengan penduduk Nusantara sebutan untuk Indonesia masa itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perkembangan agama ini kemudian melahirkan Kerajaan Hindu Budha di Indonesia dengan peninggalan sejarah seperti candi, bangunan, artefak dari kerajaan besar Hindu Budha di berbagai wilayah nusantara.

Berikut 7 kerajaan Hindu Budha di Indonesia yang besar dan cukup berpengaruh.

1. Kerajaan Tarumanegara (358 - 699 Masehi)

Dalam catatan sejarah, Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia dan terbesar di Nusantara pada masa jayanya.

Catatan pada prasasti sejarah peninggalan Tarumanegara di Kebon Kopi dan Ciaruteun menyebut kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad 4 atau 5 masehi.

Kerajaan yang didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman memiliki daerah kekuasaan mulai dari Banten, Jakarta, hingga Cirebon.

Masa keemasan kerajaan Tarumanegara berada saat pemerintahan Purnawarman. Prasasti kerajaan Tarumanegara tersebar di Bogor (Muara Cianten, Jambu, Kebon Kopi, Ciaruteun, Pasir Awi), Jakarta (Tugu) dan Banten (Cidanghiang).

2. Kerajaan Sriwijaya (671-1377)

Jelaskan apa yang mempengaruhi kerajaan Hindu dan Budha dalam kehidupan masyarakat Indonesia masa kini?
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia (Foto: Dok.Kompaks)
Peninggalan harta karun Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan yang diyakini merupakan pusat peradaban masa lalu.

Kerajaan Sriwijaya termasuk salah satu kerajaan terbesar di Nusantara kala itu. Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 Masehi di Pulau Sumatera tepatnya Palembang, Sumatera Selatan.

Dalam catatan sejarah disebutkan pendiri awal kerajaan Sriwijaya adalah Dapuntahyang Sri Jayanasa. Semasa jaya, wilayah kekuasaan Sriwijaya mencakup Sumatera selatan, Pulau Bangka, Lampung, dan Jambi.

Kejayaan Sriwijaya meredup pada abad 11 Masehi akibat serangan dari Kerajaan Chola di India Selatan yang ingin mengambil alih kendali perdagangan di Selat Malaka.

Faktor lain redupnya Sriwijaya adalah tumbuhnya kerajaan besar lain di Nusantara dan sekitarnya. Jauh sebelum meredup, Sriwijaya merupakan pusat pembelajaran agama Budha terbesar di Asean.

3. Kerajaan Bali (914-1430)

Jelaskan apa yang mempengaruhi kerajaan Hindu dan Budha dalam kehidupan masyarakat Indonesia masa kini?
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Pura Agung Besakih merupakan salah satu peninggalan kerajaan Hindu di Bali.

Kerajaan Bali merupakan istilah untuk serangkaian kerajaan Hindu Budha yang pernah memerintah di Bali. Kepercayaan Hindu Budha diyakini berkembang di Bali karena menerima pengaruh dari Jawa Timur.

Hal ini diketahui karena Bali pernah di bawah kekuasaan kerajaan Jawa Timur Singasari dan Majapahit. Usai keruntuhan Majapahit, penduduk yang menolak memeluk Islam lantas menyeberang ke Bali.

Seiring berjalannya waktu, agama Hindu lebih berkembang di Bali dan tercampur dengan adat istiadat setempat, sehingga Hindu khas Bali masa kini disebut sebagai Hindu Dharma.

Agama Hindu dan Budha dapat hidup berdampingan secara damai dan menunjukkan toleransi yang tinggi dalam masyarakat Bali.

Harmonisasi masa lampau ini dapat dilihat dari peninggalannya, yakni agama Budha pada Candi Padas di Gunung Kawi sedangkan peninggalan Hindu dapat dilihat pada Pura Agung Besakih.

4. Kerajaan Singasari (1222-1292)

Kerajaan Singasari salah satu kerajaan dalam peradaban Hindu Budha di Indonesia. Kerajaan bercorak agama Hindu ini berada di sekitar Kota Malang, Jawa Timur.

Tokoh ternama dari kerajaan ini adalah Ken Arok, Ken Dedes, Kertanegara, Wisnuwardhana, dan Kertanegara. Masa jaya pemerintahan Singasari berada di bawah pimpinan Kertanegara dengan operasi militer 'Ekspedisi Pamalayu'.

Singasari mengalami kehancuran akibat dua hal yaitu tekanan luar negeri dan pemberontokan dalam negeri yang dilakukan Jayakatwang.

Kerajaan Singasari mempunyai peninggalan yang cukup tersohor yaitu Kitab Negarakertagama karya Empu Prapanca. Selain itu terdapat prasasti Godang di Mojokerto yang ditemukan di sebuah sawah.

5. Kerajaan Majapahit (1293-1527)

Jelaskan apa yang mempengaruhi kerajaan Hindu dan Budha dalam kehidupan masyarakat Indonesia masa kini?
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia (Foto: ANTARA FOTO/Rudi Mulya/Rei/pd/14)
Candi Surowono merupakan candi Hindu dari zaman Kerajaan Majapahit, diperkirakan dibangun pada 1390 M sebagai tempat pendharmaan.


Kerajaan Majapahit lahir saat hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja pertama. Raden Wijaya bertakhta pada 1293 hingga 1309 dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.

Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu Budha terbesar yang berhasil menyatukan Nusantara dengan Jawa Timur sebagai pusat pemerintahannya.

Puncak kejayaan Majapahit dalam menyatukan Nusantara terjadi semasa pemerintahan Hayam Wuruk dengan gelar Sri Rajasanagara yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.

Kepimpinan Hayam Wuruk begitu kuat karena mendapat dukungan dari Mahapatih Gajah Mada. Catatan Kitab Negarakertagama kekuasaan Majapahit mencakup Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia Timur.

6. Kerajaan Sunda Pajajaran (1042-1482)

Kerajaan Pajajaran merupakan kerjaan Hindu yang diprediksi beribu kota di Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Sebutan lain untuk kerajaan ini adalah Negeri Sunda, Pasundan, atau Pakuan Pajajaran.

Kerajaan Pajajaran merupakan kelanjutan dari kerajaan Tarumanegara, Sunda, Galuh, dan Kawali. Wilayah kerajaan Pajajaran mencakup Banten, Jakarta, Bandung, Sukabumi, dan Bogor.

Peninggalan Hindu dari kerajaan ini adalah prasati Sanghyang Tapak, Kawali, serta naskah Carita Parahyangan. Raja Pajajaran kali itu sangat toleransi terhadap agama, sehingga membiarkan rakyatnya menganut Hindu Waisnawa dan Budha.

7. Kerajaan Mataram Kuno

Jelaskan apa yang mempengaruhi kerajaan Hindu dan Budha dalam kehidupan masyarakat Indonesia masa kini?
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Salah satu relief di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Kerajaan ini sering disebut juga dengan Kerajaan Mataram Hindu yang berdiri di daerah Medang I Bhumi Mataram (Prambanan, Klaten, Jawa Tengah saat ini) pada abad ke-8 Masehi.

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno cukup banyak, di antaranya yang paling populer adalah Candi Borobudur, Mendut, Prambanan, Plaosan, Gedong Songo, dan Sambi Sari.

Pendiri kerajaan ini menurut catatan Carita Parahyangan, didirikan oleh Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram. Kerajaan Mataram Kuno sempat mengalami pergantian pusat pemerintahan beberapa kali akibat serangan kerajaan lain dan bencana alam.

Toleransi beragama antara Hindu dan Budha pada masa ini juga sangat kuat dengan terjadinya pernikahan Samaratungga (Budha Mahayana) dengan Wangsa Sanjaya (Hindu Shiwa).

Demikian sejarah singkat 7 kerajaan Hindu Budha di Indonesia. Prasasti dan peninggalan yang dilestarikan dapat dikunjungi saat melakukan perjalanan ke daerah tersebut.

Ingat untuk selalu menjaga peninggalan sejarah dengan tidak melakukan vandalisme ataupun perusakan.

(imb/fef)

[Gambas:Video CNN]