Jangan buang sampah sembarangan sungai bukan tempat sampah apa isi reklame di atas

Jagalah Kebersihan. pinterest.com

JATENG | 1 Juli 2021 12:30 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Seperti yang sudah diketahui, lingkungan yang kotor dan terdapat genangan air dapat menjadi sarang dari banyak bibit penyakit berbahaya. Sehingga upaya membersihkan pekarangan rumah perlu dilakukan agar terhindar dari berbagai penyakit dan bencana alam.

Salah satu cara paling sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan menjaga kebersihan rumah dan halaman. Dengan membiasakan menjaga kebersihan rumah dan halaman, membuat kita menjadi lebih terbiasa untuk membersihkan lingkungan lainnya.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menggerakkan seseorang agar selalu menjaga kebersihan lingkungan, salah satunya dengan poster. Adanya poster jagalah kebersihan lingkungan ini, dianggap efektif untuk memberi informasi atau pesan agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.

Berikut beberapa poster jagalah kebersihan lingkungan dan penjelasannya dirangkum dari Liputan6.com:

2 dari 7 halaman

pinterest.com

Salah satu cara menjaga kebersihan lingkungan yang paling penting adalah membuang sampah pada tempatnya. Kebiasaan membuang sampah yang tidak pada tempatnya pasti akan memberi dampak buruk bagi lingkungan.

Tak hanya menyebabkan lingkungan menjadi kotor, membuang sampah sembarangan juga bisa menghambat aliran sungai, yang akhirnya memicu banjir bandang. Ketika sampah-sampah tersangkut, aliran sungai akan berhenti dan volumenya akan semakin membesar. Hal inilah yang berpotensi menimbulkan tekanan sangat besar. Dengan membuang sampah pada tempatnya, hal ini bisa mencegah risiko banjir.

3 dari 7 halaman

pinterest.com

Membersihkan selokan secara rutin juga menjadi salah satu cara menjaga kebersihan lingkungan yang sangat efektif. Rutin melakukan kegiatan gotong royong atau kerja bakti membersihkan selokan dengan lingkungan sekitar, mampu mencegah banjir dan nyamuk demam berdarah. Oleh karena itu, sebaiknya membuat program kerja bakti seminggu satu kali agar terhindar dari banjir.

4 dari 7 halaman

pinterest.com

Seperti yang sudah diketahui, sampai saat ini penumpukan sampah di Indonesia masih menjadi masalah utama adanya pencemaran lingkungan. Bahkan, Indonesia dijuluki sebagai pembuang sampah plastik ke laut terbesar di dunia setelah China. Oleh karena itu, sudah seharusnya sebagai warga negara harus mengetahui jenis sampah dan cara pengelolaannya yang baik.

Adapun jenis sampah berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu sampah sampah anorganik dan organik. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah, botol, kertas, plastik mainan, dan gelas minuman. Jenis sampah ini juga bisa disebut sebagai limbah yang dihasilkan dari bahan-bahan yang bukan berasal dari alam (bahan hayati), melainkan barang yang buatan manusia.

Sedangkan, sampah organik merupakan salah satu jenis sampah yang biasa dijadikan pupuk kompos. Jenis sampah ini berlawanan dengan sampah anorganik karena sangat mudah membusuk. Beberapa contoh jenis sampah organik antara lain sisa makanan, sayuran, daun-daun, dan lain sebagainya.

5 dari 7 halaman

pinterest.com

Cara menjaga kebersihan lingkungan selanjutnya, yaitu melakukan penghijauan atau menanam pohon. Tanaman hijau di sekitar rumah berperan penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan terhindar dari banjir.

Tanaman akan menancapkan akarnya ke dalam tanah. Sehingga, lubang yang dihasilkan akar tersebut menjadi jalur air untuk masuk ke dalam tanah lebih jauh. Dengan adanya tanaman di sekitar rumah, dapat melancarkan penyerapan air hujan, yang akan menjauhkan lingkungan dari banjir.

Sementara itu, jika terjadi penebangan pohon besar-besaran, dapat berpotensi memicu terjadinya banjir bandang. Selain itu, penebangan hutan yang dilakukan secara liar juga bisa meningkatkan risiko tanah longsor.

Bencana longsor terjadi karena tidak mempunyai tanah untuk menahan beban dari air yang terus menerus menerpa. Kondisi ini akan semakin parah jika lokasinya berada di sekitar tebing yang curam.

6 dari 7 halaman

pinterest.com

Upaya pelestarian lingkungan menjadi tanggung jawab kita bersama. Hal ini perlu dilakukan agar lingkungan terjaga dengan baik dan keberlangsungan makhluk hidup akan semakin terjamin. Usaha untuk melestarikan lingkungan ini tercantum dalam UU No. 32 Tahun 2009 yang berisi tentang upaya pencegahan berbagai perilaku yang bisa merusak lingkungan hidup.

7 dari 7 halaman

pinterest.com

Menjaga kebersihan lingkungan menjadi salah satu tugas wajib setiap manusia. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan. Jika tidak dirawat dengan baik, maka lingkungan alam akan rusak dan bisa mengancam setiap makhluk hidup.

(mdk/jen)

Oleh: M. Arif Suhada. Sebuah papan reklame di atas jembatan sungai berisi kalimat bertuliskan, “Air adalah salah satu sumber kehidupan. Jangan membuang sampah di sungai”. Tulisan reklame seperti ini bukan hanya terpampang di atas satu jembatan sungai saja, tapi di banyak tempat yang lain. Dengan ukuran papan reklame yang besar, jelas, dan kokoh, dipastikan siapapun yang melewati jembatan tersebut akan mengetahui keberadaan tulisan reklame itu.

Herannya, di setiap jembatan yang terdapat papan reklame itu tampak sebuah pemandangan di bawah, yakni kondisi sungai sudah tercemar, warna airnya keruh dengan bau yang sangat menyengat. Penyebabnya tidak lain adalah sampah yang dibuang masyarakat ke aliran sungai tersebut.

Setiap hari banyak orang melewati jembatan itu. Setiap hari pula tulisan di papan reklame terlihat oleh orang yang lalu lalang. Namun, setiap hari itu juga selalu tampak tumpukan sampah baru di permukaan sungai yang tiada habisnya. Perintah larangan di papan reklame itu tidak memiliki pengaruh apa-apa, karena diacuhkan oleh masyarakat.

Di lain tempat yang jauh dari daerah perairan (sungai atau parit), ada tanah kosong di pinggiran jalan, jauh dari keramaian dan tempat tinggal penduduk. Mulanya tanah kosong ini ditumbuhi rerumputan yang menghijau, membuat sejuk siapapun yang melihatnya. Suatu hari, salah satu masyarakat membuang sampah di tempat itu. Keesokan harinya, orang-orang yang kerap melewati tanah kosong itu melihat ada sampah.

Lalu apa yang terjadi? Orang-orang itu bukan menyingkirkan sampah itu, melainkan menambah dengan sampah baru yang lebih banyak hingga menjadi sebuah tumpukan. Ternyata keberadaan satu tumpukan sampah sebelumnya dimaknai sebagai lahan untuk membuang sampah. Jadilah tanah kosong yang itu sebagai tempat sampah ilegal yang diciptakan masyarakat itu sendiri.

Dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, tumpukan sampah sudah menggunung dan memenuhi tanah kosang tadi. Keadaan itu mengakibatkan rerumputan hijau di tanah kosong itu mati dan tidak tumbuh lagi. Pemerintah setempat pun sudah mengambil tindakan untuk membersihkan tumpukan sampah.

Namun dikarenakan keterbatasan peralatan, sementara tumpukan sampah terus meningkat, akibatnya sulit menyingkirkan sampah di semua tempat dalam sekali waktu.

Dengan situasi dan kondisi seperti itu, tak pelak keadaan lingkungan sekitar semakin memburuk. Parahnya lagi, kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan itu tidak hanya terhenti di dua tempat saja, sungai dan tanah kosong di pinggiran jalan. Kali ini, kebiasaan itu secara sadar mereka lakukan tepat di lingkungan rumah mereka masing-masing, yaitu di selokan depan rumah.

Selokan yang seyogianya tempat menyalurkan air ketika hujan turun agar tidak mengenangi badan jalan, tidak lepas dari sasaran tempat pembuangan sampah oleh masyarakat. Sehabis mengkonsumsi sesuatu, tanpa rasa peduli sampah hasil konsumsi merekabuang seenaknya di dalam selokan.

Hal itu dilakukan secara sadar dan masif, hingga akhirnya selokan yang berukuran kecil itu dipenuhi olehsampah hasil konsumsi masyarakat.

Kondisi selokan yang sangat tercemar itu tidak luput dari sorotan pemerintah. Meski permasalahan sampah di tempat-tempat sebelumnya belum juga teratasi, namun berbagai upaya tetap dilakukanpemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah ini. Berkaitan dengan sampah yang berada di selokan itu, tindakan yang diambil pemerintah setempat adalah dengan melakukan pengerukan sampah, pendalaman, dan pelebaran ukuran selokan. Hal ini mengingat ukuran selokan yang kecil dan kedalamannya yang telah dangkal akibat berisikan sampah-sampahitu.

Namun, belum lagi seluruh pekerjaan pembersihan selokan itu tuntas, sudah muncul lagi sampah baru pada bagian selokan yang telah selesai dibersihkan tersebut. Pemerintah pusing atas kebiasaan buruk sebagian masyarakat itu. Sebaliknya mereka tidak ambil pusing atas pembersihan yang dilakukan pemerintah, sebab menurut mereka itu memang tugas pemerintah.

Karena ketidakseimbangan upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan pemerintah dengan kebiasaan buruk masyarakat yang mencemari lingkungan, maka berbagai bencana tidak bisa dihindarkan. Pada musim hujan tiba, banjir tidak terelakkan. Banyak rumah digenangi air. Sampah yang berada di sungai, pinggiran jalan, dan selokan dibawa air ke mana-mana hingga mengotori lingkungan masyarakat.

Ketika banjir mulai surut, keadaan lingkungan sangat kotor dipenuhi sampah dari masyarakat itu sendiri. Mirisnya lagi, berbagai penyakit menyerang anak-anak, seperti demam, flu, diare, muntaber, dan sebagainya. Sesama masyarakat saling membincangkan persoalan ini. Mereka tidak menyadari apa yang telah mereka lakukan sebelumnya. Mereka malah menyalahkan pemerintah yang dituduh tidak beres melaksanakan tugas.

Protes dilakukan di mana-mana, masyarakat mengadu kepada pemerintah agar segera mengatasi permasalahan sampah ini. Pengaduan itu mereka lakukan dalam bentuk demo, maupun melalui dunia maya, dengan postingan status, dan dalam bentuk pesan singkat (sms).

Demi menanggapi pengaduan dari masyarakat, salah satu staf yang bertugas di pemerintahan membalas pesan singkat itu dengan kalimat yang singkat, padat, dan jelas seperti halnya tulisan perintah larangan pada papan reklame yang di atas jembatan sungai itu. Dia menuliskan begini “Apa yang ditanam, itulah yang akan ditunai. Jadi, jangan buang sampah sembarangan”. Sebuah anjuran dari ungkapan lama, namun tetap relevan dan benar adanya. Oleh karena itu, hentikan kebiasaan membuang sampah sembarangan !!!!!

(Penulis adalah mahasiswa UIN Sumatera Utara dan peminat masalah lingkungan)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA