Istilah tempo yang menyatakan sangat lambat melebar yaitu

tirto.id - Tempo pada lagu dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu lambat, sedang, cepat, dan perubahan. Tempo berhubungan dengan cepat dan lambatnya gerak musik atau lagu.

Musik adalah karya seni yang sudah ada sejak zaman dahulu. Istilah musik berasal dari bahasa Yunani, yaitu musike. Musike berasal dari kata muse-muse, yaitu sembilan dewa-dewa Yunani di bawah dewa Apollo yang melindungi seni dan ilmu pengetahuan.

Bukan hanya menjadi media hiburan dan mengekpresikan perasaan, musik terus berkembang pesat, mulai dari media pendidikan hingga menjadi sebuah profesi.

Musik merupakan penghayatan isi hati manusia yang diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur dengan melodi ataupun ritme dan memiliki unsur keselarasan yang indah. Unsur-unsur pada musik di antaranya Melodi, Ritme, Birama, Harmoni, Dinamik, Tangga Nada, Timbre, Notasi, serta Tempo.

Tempo merupakan hal yang berhubungan dengan cepat dan lambatnya gerak musik atau lagu, atau juga dapat dikatakan sebagai ukuran kecepatan birama lagu. Semakin cepat permainan suatu lagu, semakin besar pula tempo lagu tersebut.

Jenis-jenis tempo lagu

Mengutip dari e-modul Seni Budaya Kelas 9, tempo pada lagu dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Tempo Lambat

  • Largo
  • Adagio
  • Grave
  • Lento.

2. Tempo Sedang

  • Andante
  • Andantino
  • Moderato
  • Allegro Moderato.

3. Tempo Cepat

  • Allegro
  • Allegretto
  • Presto
  • Vivace.

4. Tempo Perubahan

  • Rit
  • Ritard
  • a.t
  • Accel
  • String.

Cara Membaca Tempo

Tempo seringkali menjadi tantangan dalam bermusik. Apabila tempo tidak teratur, maka akan berpengaruh terhadap musik yang sedang dimainkan. Ukuran untuk menentukan sebuah tempo adalah beat. Beat merupakan ketukan dasar yang menunjukkan banyaknya ketukan dalam satu menit.

Berikut adalah cara untuk membaca tempo:

Jika sebuah lagu memiliki beat MM70, hal ini berarti dalam satu menit terdapat 70 ketukan. MM merupakan singkatan dari Metrone Malze. Untuk mengukur sebuah tempo, dapat menggunakan alat bernama Metronome.

Melansir dari laman Ayo Guru Berbagi Kemdikbud, tempo cepat digunakan untuk lagu yang memiliki irama cepat dan dinyanyikan dengan gembira dan bersemangat. Tempo sedang dinyanyikan dengan kecepatan sedang dan pada lagu yang memiliki irama gembira dan megah.

Sementara tempo lambat memiliki irama yang memiliki kecepatan yang perlahan. Umumnya irama lagu yang lambat dinyanyikan untuk lagu sedih, syahdu, serta romantis.

Baca juga:

  • Sejarah Musik: Abad Pertengahan, Renaisans, Klasik dan Kontemporer
  • Apa Kedudukan dan Fungsi Musik Tradisional di Masyarakat Indonesia?
  • Elektrofon: Alat Musik yang Sumber Bunyinya Menggunakan Listrik

Baca juga artikel terkait TEMPO LAGU atau tulisan menarik lainnya Endah Murniaseh
(tirto.id - end/ale)


Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Endah Murniaseh

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

SULISTIYANI, NIM X7210144, Kelas 5D, Program S1 Transfer PGSD UNS Kampus Kebumen

Ketika seorang penyanyi mengiringi lagunya dengan sebuah gitar, berarti dia mendukung, mengiringi, dan memperkaya melodinya, kita menyebut hal ini sebagai harmonisasi. Harmoni menunjuk pada bagaimana cara akor disusun dan bagaimana akor tersebut mengikuti akor yang lain dalam sebuah lagu. Harmoni juga dapat dikatakan sebagai paduan nada, yakni paduan bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi nadanya dan dibunyikan secara serempak.Akor merupakan gabungan tiga nada (triad) atau lebih yang dibunyikan secara serempak. Triad disusun dengan cara penambahan nada-nada yag dapat saling menggantikan pada suatu tangga nada. Ketentuan membentuk akor (trinada0 yakni nada paling bawah (nada alas) kemudian dipasangkan dengan nada yang ketiga dan kelima pada tangga nada maka terbentuklah akor. Berdasarkan cara pendirian akor, maka akan diperoleh akor-akor dengan karakteristik yang berbeda tergantung intervalnya. Contoh akor (do,mi,sol), (sol,ti,re), (fa,la,do). Berikut kedudukan nada-nada dalam akor: e f gis a b c’ d’ nada kelima c d e f gis a b nada ketiga a b c d e f gis nada alas Susunan nada-nada di atas merupakan akor dasar yang berarti ketentuan membunyikan akor nada alas harus didahulukan. Jika akor dasar dibunyikan terus menerus, maka akan terdengar monoton dan membosankan. Seorang musikus dapat memvariasi akor dengan menyusun kembali akor dengan urutan biasanya yakni dengan cara membalik. Akor yang dibunyikan tidak berdasarkan urutan tangga nada disebut akor balikan (inversi). Berikut susunan nada akor balikan: 5 1 2 1 4 5 3 6 7 5 1 2 1 4 5 3 6 7 Akor dasar Akor balikan

Susunan nada-nada sebuah melodi memberikan pedoman untuk harmonisasi. Beberapa nada dalam melodi biasanya tercakup dalam akor ringan, tetapi tidak selalu sebuah melodi menentukan rangkaian spesifik akor-akor atau progresi yang mengiringinya. Melodi yang sama dapat diharmonisasikan dalam beberapa cara secara musikal. Seorang musikus akan mencoba dan memilih akor-akor yang paling sesuai untuk suasana melodi tertentu. Progresi akor akan memperkaya sebuah melodi dengan adanya penambahan tekanan, kejutan, penahanan, dan penyelesaian.

Pemahaman harmoni dapat dilakukan melalui kegiatan bernyanyi, memainkan alat musik, berlatih menyusun aransemen musik dari tingkat sederhana sampai tingkat lanjut. Penekanan tentang kajian harmoni dapat menggunakan alat musik harmoni yakni alat musik yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi akor yang dikehendaki dan dapat digunakan untuk mengiringi lagu.

Struktur lagu adalah susunan serta hubungan antara unsur musik dalam suatu lagu sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Sebuah lagu terdiri atas satu bait atau beberapa bait. Bait terdiri beberapa kalimat, kalimat terbentuk dari frase, frase terbentuk dari motif, dan motif tersusun dari not. Unsur-unsur tersebut di atas merupakan unsur struktur lagu. Motif diartikan suatu bentuk pola irama dan melodi yang pendek tetapi mempunyai arti. Sepasang motif akan membentuk sebuah frase. Contoh motif pada lagu "Ibu Kita Kartini": Ibu kita Kartini, Putri sejati Contoh frase: Ibu kita Kartini, Putri sejati frase anteseden frase konsekuen Contoh kalimat musik: Ibu kita Kartini, Putri sejati Frase adalah bagian dari kalimat musik seperti halnya bagian kalimat dalam bahasa. Dalam syair lagu, frase menunjukkan ketentuan diucapkan dalam satu tarikan nafas, sehingga diupayakan tidak mengambil nafas pertengahan frase. Sepasang frase membentuk kalimat musik, frase pertama biasanya berhenti pada kadens tidak sempurna yang membutuhkan penyelesaian, frase ini disebut frase anteseden. Frase ke dua berfungsi sebagai penjelas atau penyelesai kalimat musik, frase ini disebut frase konsekuen. Kalimat musik adalah bagian dari lagu yang biasanya terdiri dari 4-8 birama. Kalimat musik yang terbentuk dari sepasang frase dan dua kalimat musik atau lebih akan membentuk lagu.

Ekspresi merupakan ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa tempo, dinamik, dan warna nada dari unsur-unsur pokok musik dalam pengelompokan frase (frasering) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi. Unsur ekspresi dalam musik terdiri dari tempo, dinamik, warna nada, dan cara mempoduksi nada. Tempo adalah kecepatan lagu dan perubahan-perubahan kecepatan lagu. Tempo ada yang lambat, sedang, dan cepat. Beberapa istilah tempo: • Largo : sangat lambat, melebar • Grave : sangat lambat, khidmat • Adagio : lambat (sedikit lebih cepat dari Grave) • Adante : agak lambat (sedikit lebih cepat dari Adagio) • Moderato : sedang (sedikit lebih cepat dari Adante) • Allegreto : cepat sedang • Allegro : cepat • Vivace : dengan hidup • Presto : sangat cepat • Prestissimo : secepat mungkin Tempo yang sama tidak selalu digunakan dalam keseluruhan lagu. Percepatan tempo secara bertahap dapat ditunjukkan dengan menulis accelerando disingkat accel (menjadi lebih cepat) dan perlambatan tempo bertahap ditulis ritardando, disingkat rit (menjadi lebih lambat). Accelerando digabung dengan kemunculan pitch dan volume, peningkatan semangat. Sedangkan ritardando berhubungan dengan pengurangan tekanan dan parasaan untuk mengakhiri. Tempo dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut metronom maelzel. Dinamik adalah tanda untuk menyatakan tingkat volume suara atau keras lunaknya serta perubahan keras lunaknya. Dalam tiap-tiap pemakaian tanda dinamik terdapat bermacam-macam variasi yang disesuaikan dengan corak dan syair lagu yang dinyanyikan. Ada suatu lagu yang seluruhnya dinyanyikan dengan suara lunak, misalnya Syukur. Ada lagu yang seluruhnya dinyanyikan dengan suara keras, misalnya Halo-halo Bandung. Ada juga lagu yang dinyanyikan sebagian lunak dan sebagian keras secara berganti-ganti, misalnya Indonesia Raya. Peningkatan kekerasan bunyi secara bertahap dapat menghasilkan bunyi yang hidup/ terasa bersemangat. Sebaliknya penurunan kekerasan bunyi secara bertahap dapat memberikan kesan ketenangan. Warna nada adalah ciri khas bunyi yang terdengar bermacam-macam yang dihasilkan oleh bahan sumber bunyi yang berbeda-beda dan dihasilkan oleh cara memproduksi nada yang bermacam-macam pula. Ketika sebuah melodi dimainkan oleh suatu instrumen kemudian dimainkan oleh instrumen lain, melodi tersebut mempunyai efek ekspresi yang berbeda karena setiap instrumen mempunyai warna nada sendiri. Sebuah melodi yang dimainkan dengan terompet memiliki warna nada yang berbeda jika dimainkan dengan seruling. Begitu pula jika dimainkan dengan pianika akan menghasilkan warna nada yang berbeda.Produksi pada alat musik dapat dilakukan dengan berbagai cara sehingga menghasilkan warna suara yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan yang membunyikannya. Warna suara gitar yang dipetik pada tempat yang berbeda seperti pada tangkai dawai, di tengah, dan di ujung akan menghasilkan suara yang berbeda-beda. Demikian pula dengan alat musik lain dapat dibunyikan sesuai dengan keinginan pemusik sehingga menghasilkan suara yang dikehendaki.


Istilah tempo yang menyatakan sangat lambat melebar yaitu

Lihat Edukasi Selengkapnya