Interaksi manusia dengan lingkungan yang baik

Bentuk Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam Sekitarnya, Foto: Pixabay

Kondisi manusia sebagai makhluk sosial mengharuskannya untuk berinteraksi tidak hanya dengan sesama manusia, tetapi juga dengan lingkungan alam di sekitarnya, baik komponen hidup (biotik) maupun tidak hidup (abiotik). Interaksi manusia dengan lingkungan alam sekitarnya ini menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif.

Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam Sekitarnya

Bentuk Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam Sekitarnya, Foto: Pixabay

Dilansir dari buku Ekologi Manusia dan Pembangunan Berkelanjutan, Oekan S. Abdullah, (2017:13), berikut ini bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungan alam sekitarnya:

  • Penggunaan Sumber Daya Alam

Penggunaan sumber daya alam adalah interaksi positif sekaligus negatif yang dilakukan manusia untuk menggunakan sumber daya alam, baik yang dapat diperbaharui maupun tidak dapat diperbaharui, baik abiotik maupun biotik, demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Adapun contoh sumber daya alam abiotik yang dapat diperbaharui adalah air, cahaya matahari, angin, uap panas bumi. Sumber daya alam tersebut seringkali dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga.

Sementara itu, sumber daya alam biotik selalu bisa diperbaharui, contohnya hewan dan tumbuhan. Manusia memanfaatkan sumber daya alam biotik ini untuk makan, membuat obat, membuat perabotan rumah, dan lain-lain.

Meskipun dapat diperbaharui, tetapi penggunaan yang berlebihan bisa menyebabkan kerusakan terhadap alam, misalnya pembukaan lahan perkebunan yang berlebihan bisa menyebabkan kebakaran, hingga kegundulan hutan.

Nah, contoh pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah minyak, batu bara, dan gas bumi, yang biasa digunakan sebagai bahan bakar atau pembangkit listrik. Oleh karena itu, penggunaannya harus dibatasi agar tidak cepat punah.

Produksi limbah adalah interaksi negatif yang dilakukan manusia dengan alam. Berbagai kegiatan manusia, mulai dari kegiatan rumah tangga sampai kegiatan industri bisa menghasilkan aneka polutan yang membahayakan dan merusak lingkungan sekitar, seperti limbah kimia, asam hitam, sampah plastik, sampah organik, hingga zat radioaktif. Limbah-limbah tadi tentu saja mencemari lingkungan alam beserta setiap makhluk hidup yang hidup di dalamnya.

Jika produksi limbah merugikan, maka perlindungan alam adalah interaksi positif antara manusia dan alam. Jika produksi limbah mencemari lingkungan sekitar, maka perlindungan alam dilakukan untuk mencegah kerusakan dan memperbaiki lingkungan yang sudah tercemar. Contoh: penggunaan energi ramah lingkungan, penghijauan hutan, dan lain-lain.

Sebisa mungkin kurangi bentuk interaksi manusia dengan lingkungan alam sekitarnya yang merugikan, yah.(BRP)

Ilustrasi Alam foto: Unsplash

Kehidupan manusia bergantung erat dengan lingkungan alam. Ini karena alam merupakan tempat manusia bernaung dan memenuhi kebutuhan, mulai dari sandang, pangan, hingga papan.

Setiap harinya, manusia akan terus berinteraksi dengan alam. Interaksi tersebut terbagi menjadi dua jenis, yakni interaksi positif dan negatif. Interaksi positif dapat menguntungkan alam, sedangkan interaksi negatif akan merugikan alam dan makhluk hidup di dalamnya.

Untuk menjaga kelangsungan lingkungan alam, manusia harus menghindari interaksi negatif dan memperbanyak interaksi positif. Ada banyak bentuk interaksi positif yang bisa dilakukan, misalnya menjaga kebersihan lingkungan.

Berikut adalah contoh interaksi manusia dengan lingkungan alam yang positif selengkapnya.

Ilustrasi Alam foto: Unsplash

Contoh Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam

Mengutip situs resmi Kabupaten Paser, manusia dapat memberi perlakuan khusus kepada limbah sebagai interaksi positif dengan alam. Limbah bisa diolah terlebih dahulu sebelum dibuang agar tidak mencemari lingkungan.

Melakukan Daur Ulang Sampah

Daur ulang sampah adalah contoh interaksi positif yang bisa dilakukan manusia terhadap alam. Melalui interaksi ini, manusia dapat mengurangi pencemaran dan penggunaan sumber daya alam.

Reboisasi menjadi salah satu bentuk interaksi positif manusia dengan lingkungan alam. Manusia dapat melakukan reboisasi pada lahan kritis, tandus, dan gundul agar hutan tetap terjaga.

Manusia dapat membangun interaksi positif lewat pencegahan erosi pantai. Pencegahan ini dapat berupa penanaman pohon bakau, reklamasi pantai, dan membuat bangunan pemecah gelombang.

Tebang pilih merupakan aktivitas menebang pohon yang sudah tua di aera hutan, sehingga pohon yang muda terus bertumbuh. Interaksi ini dapat membantu hutan untuk mempertahankan spesies pohon tertentu.