Peran Akuntansi dalam Sistem Informasi – Salah satu fungsi utama akuntansi adalah menyajikan laporan-laporan periodik untuk manajemen, pemilik dan pihak-pihak luar perusahaan. Laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh akuntansi adalah neraca dan rugi laba. Meskipun bentuk laporan kedua ini mungkin berbeda-beda antara perusahaan satu dan perusahaan lainnya, namun tujuan utamanya tetap sama. Show
Neraca dibuat dengan tujuan menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu saat tertentu, sedangkan laporan rugi laba disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai dalam suatu periode tertentu. Pemahaman Peran Akuntansi sebagai Sistem InformasiMakna akuntansi sebagai sebuah sistem informasi adalah sebagai proses pengindentifikasian, pengukuran, serta pelaporan informasi ekonomi, yang menimbulkan kemungkinan akan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh para pengguna informasi keuangan tersebut. Untuk lebih memahami dengan jelas mengenai akuntansi anda bisa membaca disini. Dari penjelasan singkat mengenai akuntansi di atas, ada tiga hal yang bisa kita simpulkan mengenai akuntansi, ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut: Masukan atau Input, dari sebuah informasi ekonomi dari kegiatan transaksi yang terjadi pada sebuah perusahaan. Masukan informasi tersebut yang kemudian dikelola melalui berbagai proses dari mulai pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan untuk menghasilkan yang namanya keluaran atau output, yang berupa informasi laporan keuangan. Keluaran informasi laporan keuangan inilah yang kemudian menjadi sebuah acuan dari para pimpinan perusahaan untuk mengambil keputusan. Inilah mengapa akuntansi disebut juga sebagai bahasa bisnis, karena dengan akuntansi kita memperoleh informasi tentang keadaan suatu perusahaan yang bisa kita nilai akan tingkat keberhasilan perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnisnya. Di lain pihak pimpinan perusahaan membutuhkan laporan akuntansi dari perusahaannya guna untuk melakukan pengambilan keputusan bisnis yang didasarkan pada informasi akuntansi. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi serta meningkatnya pengguna Internet, muncul berbagai perusahaan yang menyelenggarakan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik yang membuat aktivitas pengolahan data dan informasi semakin penting dan semua itu dapat kamu pelajari pada buku Sistem Informasi Akuntansi. Berikut ini adalah peran akuntansi dalam sistem informasi :
Berbagai konsep sistem informasi akuntansi lengkap yang disertai dengan contohnya juga bisa kamu temukan pada buku arya Krismiaji dengan judul Sistem Informasi Akuntansi yang dapat membantu kamu untuk lebih memahami topik ini. Prinsip-Prinsip AkuntansiAgar supaya bermanfaat bagi para pemakainya, maka informasi akuntansi harus disusun dan dilaporkan secara obyektif. Oleh karena itu akuntansi keuangan harus didasarkan pada standar atau pedoman tertentu yang telah teruji dan dapat diterima umum. Standart-standart ini dikenal dengan nama prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Mengingat bahwa akuntansi lebih merupakan suatu seni daripada suatu ilmu(sains), maka prinsip-prinsip ini tidak merupakan hukum-mutlak sebagaimana yang dijumpai dalam ilmu pasti. Prinsip-prinsip akuntansi lebih merupakan suatu pedoman bertindak dan bisa berubah dari waktu ke waktu. Prinsip-prinsip akuntansi harus harus dirumuskan oleh suatu badan yang kompeten. Di indonesia prinsip-prinsip tersebut ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang merupakan satu-satunya badan yang berwenang untuk membuat peraturan-peraturan di bidang akuntansi. 1. Economic entity atau Entitas EkonomiPrinsip ini menyatakan bahwa akuntansi untuk entitas (perusahaan) harus terpisah dari akuntansi pemilik entitas tersebut. Dengan asumsi ini, sumber daya dan kewajiban ekonomi yang disajikan pada laporan posisi keuangan, sumber daya dan kewajiban ekonomi milik pengguna bisa dibedakan dari milik perusahaan. 2. Going Concern atau BerkelanjutanPrinsip ini menyatakan bahwa sebuah bisnis atau perusahaan akan beroperasi seumur hidup, selama tidak ada bukti kuat yang menyatakan bahwa perusahaan akan mengalami pailit atau bangkrut. Prinsip ini berdampak pada prosedur akuntansi lain, misalnya penyusutan, pengakuan pendapatan dan valuasi aset berdasarkan arus kas yang akan datang. 3. Historical cost atau Biaya HistorisPrinsip ini merupakan dasar dalam melakukan valuasi aset dan liabilitas, dimana aset dan liabilitas harus dicatat pertama kali dan dilaporkan pada harga perolehan atau nilai asli aset atau liabilitas tersebut (historical cost). 4. Monetary unit atau Satuan MoneterPrinsip ini menyatakan bahwa akuntansi hanya mencatat transaksi bisnis yang bisa dinyatakan dalam satuan moneter atau uang. Konsep atau Prinsip Akuntansi yang terdapat pada Laporan Laba/Rugi yaitu sebagai berikut: 5. Periodicity atau Periode WaktuPrinsip ini menyatakan bahwa laporan keuangan yang merupakan ukuran aktivitas perusahaan disusun berdasarkan periode waktu tertentu, biasanya dalam sebulan. Hal ini karena pengguna akuntansi membutuhkan laporan keuangan secara periodik untuk mengetahui bagaimana perusahaan tersebut dijalankan. 6. Accrual Accounting atau Akuntansi AkrualPrinsip ini menyatakan bahwa dampak ekonomi dari transaksi harus dicatat pada saat terjadi bukan pada saat kas diterima. Prinsip akuntansi akrual merupakan konsep akuntansi paling fundamental yang tidak hanya berlaku pada laporan keuangan tetapi pada prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Prinsip akuntansi akrual sering disebut dengan Prinsip Akuntansi I. 7. Revenue recognition atau Pengakuan PendapatanPrinsip ini menyatakan bahwa pendapatan atau penghasilan dari menjual barang atau jasa harus dicatat jika jumlah dan waktu bisa ditentukan dengan jelas dan kapan kapan penghasilan tersebut selesai diterima. Prinsip ini menyatakan bahwa beban atau biaya yang terjadi atau timbul pada proses pengiriman, produksi dan penyampain barang atau jasa dicatat pada periode yang sama dengan pendapatan yang berkaitan dengan biaya tersebut. 9. Conservatism atau KonservatifPrinsip ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus bisa mengasumsikan bahwa nilai yang dicatat pada laporan keuangan merupakan hasil perhitungan yang konservatif agar tidak overstated (lebih dari nilai sebenarnya) dan misleading. Prinsip ini menyatakan bahwa laporan keuangan dan catatan yang berhubungan dengan laporan keuangan harus memasukkan apapun informasi yang cukup signifikan untuk pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Dengan kata lain, prinsip ini menyatakan bahwa informasi yang berkaitan diungkapkan semuanya dan tidak ada yang disembunyikan. Pengguna Informasi AkuntansiAkuntansi memiliki peran sebagai bagian yang menjadi bahasa komunikasi ekonomi baik untuk perorangan maupun sebuah lembaga. Dalam siklus akuntansi akan menghasilkan sebuah laporan yang akan menyajikan informasi pokok kepada para pemakainya. Dalam praktek-nya, pihak-pihak yang menggunakan atau membutuhkan informasi akuntansi dibagi menjadi dua, yakni pihak internal dan pihak eksternal. Berbagai contoh konsep dan penerapan dari sstem informasi akuntansi pada sebuah perusahaan juga bisa kamu temukan pada buku Sistem Informasi Akuntansi: Konsep & Penerapan. Berikut ini adalah penjelasan dan contoh dari pihak internal dan eksternal dari pemakai informasi akuntansi. Secara umum terdapat dua golongan yang menggunakan informasi akuntansi, dan berikut ini adalah kedua golongan tersebut lengkap dengan penjelasannya: 1. Pemakai InternalMenentukan mampu atau tidaknya suatu perusahaan dalam melunasi utang secara tepat waktu pada kreditor (bankir, supplier) maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh tempo pinjaman atau utang.
2. Pemakai EksternalPihak eksternal adalah pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Namun, tidak memiliki keterlibatan secara langsung dalam pengambilan keputusan atau membuat keputusan dan kebijakan operasional perusahaan. Sedangkan yang termasuk dalam kategori pemakai eksternal, antara lain:
Spesifikasi Kualitas Informasi Dalam AkuntansiAkuntansi adalah suatu seni pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan dinyatakan dalam satuan mata uang. Secara umum, Akuntansi dapat diartikan sebagai sebuah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan, mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan, dan memberi laporan pada para pengguna informasi akuntansi atau pada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stakeholders) terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Akuntansi juga sering dianggap sebagai bahasa bisnis karena dengan akuntansi sebagian besar informasi bisnis dikomunikasikan, dimana informasi bisnis dikomunikasikan pada stakeholders melalui laporan akuntansi. Semakin baik anda menguasai bahasa bisnis, akan semakin baik pula anda mengelola perusahaan. Mula-mula sebuah transaksi bisnis akan diidentifikasi (dianalisis), dicatat, dan barulah dilaporkan lewat laporan akuntansi yang merupakan media komunikasi informasi akuntansi. Transaksi bisnis disini dapat diartikan sebagai suatu kejadian atau peristiwa ekonomi yang mempengaruhi perubahan posisi keuangan perusahaan. Setidaknya ada 9 syarat yang harus dimiliki informasi akuntansi yang dianggap berkualitas oleh para pemakai informasi akuntansi. Dan berikut ini adalah 9 syarat tersebut lengkap dengan penjelasannya:
Dalam perembangannya Sistem Informasi Akuntansi yang dilakukan secara manual diotomatisasi dengan menggunakan seperangkat sistem komputer untuk mempercepat proses, meningkatkan keakurasian dan banyanya jumlah transaksi yang diproses dengan waktu yang lebih singkat yang dibahas pada buku Sistem Informasi Akuntansi. Rekomendasi Buku1. Pengantar Akuntansi Edisi Kedua 2. Pengantar Akuntansi 1: Pendekatan Siklus Akuntansi 3. Akuntansi Keuangan Artikel Terkait Akuntansi sebagai Sistem InformasiSumber: dari berbagai sumber
|