Foto: Ilustrasi paru-paru (Dok: Facebook Dr. Anne Gabriel-Chan) Show Jakarta, CNBC Indonesia - Infeksi paru disebut sebagai kondisi yang sempat diidap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo sebelum meninggal dunia. Diketahui, ia juga mengalami sejumlah komplikasi yang membuat kondisinya makin memburuk. Bicara soal infeksi paru-paru, ciri-ciri infeksi ini bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Hal ini tergantung pada beberapa faktor. Antara lain usia dan kesehatan secara keseluruhan, dan apakah infeksi tersebut disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Gejala infeksi ini mungkin mirip dengan pilek atau flu, tetapi cenderung bertahan lebih lama. Jika Anda memiliki infeksi paru-paru, berikut gejala paling umum terjadi, seperti dilansir dari Healthline, Minggu (3/7/2022). 1. Batuk yang menghasilkan lendir kental Batuk membantu membersihkan tubuh Anda dari lendir yang dihasilkan dari peradangan saluran udara dan paru-paru. Lendir ini mungkin juga mengandung darah. Dengan bronkitis atau pneumonia, Anda mungkin mengalami batuk yang menghasilkan lendir kental yang mungkin memiliki warna berbeda, seperti jernih, putih, hijau, abu-abu kekuning-kuningan. Batuk seperti ini dapat bertahan selama beberapa minggu bahkan setelah gejala lain membaik. 2. Sakit dada menusuk Nyeri dada yang disebabkan oleh infeksi paru-paru digambarkan sebagai nyeri yang menusuk. Nyeri dada cenderung memburuk saat batuk atau bernapas dalam-dalam. Terkadang rasa sakit yang tajam bisa dirasakan di punggung bagian tengah hingga atas. 3. Demam Demam terjadi saat tubuh Anda mencoba melawan infeksi. Suhu tubuh normal biasanya sekitar 37° C. Jika mengalami infeksi paru-paru bakteri, demam bisa naik hingga 40,5° C. Setiap demam tinggi di atas 38,9° C sering menyebabkan banyak gejala lain, seperti berkeringat, panas dingin, nyeri otot, dehidrasi, sakit kepala, lemas. Jika demam melebihi 38,9° C atau jika berlangsung lebih dari tiga hari, harus menemui dokter. 4. Sakit badan Otot dan punggung mungkin terasa sakit saat mengalami infeksi paru-paru. Ini disebut mialgia. Kadang-kadang dapat mengembangkan peradangan pada otot-otot yang juga dapat menyebabkan nyeri tubuh ketika mengalami infeksi. 5. Hidung meler Hidung meler dan gejala mirip flu lainnya, seperti bersin, sering menyertai infeksi paru-paru seperti bronkitis. 6. Sesak napas Sesak napas berarti penderita merasa sulit bernapas atau tidak bisa bernapas sepenuhnya. Anda harus segera menemui dokter jika mengalami kesulitan bernapas. 7. Kelelahan Saat mengalami infeksi paru-paru, Anda biasanya akan merasa lesu dan lelah saat tubuh melawan infeksi. Istirahat sangat penting selama waktu ini. 8. Mengi Ketika penderita mengeluarkan napas, mungkin akan terdengar suara siulan bernada tinggi yang dikenal sebagai mengi. Inilah akibat saluran udara menyempit atau peradangan. 9. Kebiruan pada kulit atau bibir Kebiruan pada kulit atau bibir atau kuku mungkin mulai tampak agak biru karena kekurangan oksigen. 10. Suara berderak Salah satu tanda infeksi paru-paru yaitu suara berderak di dasar paru-paru, juga dikenal sebagai bibasilar crackles. Seorang dokter bisa mendengar suara-suara ini menggunakan alat yang disebut stetoskop. [Gambas:Video CNBC] Terapi Pneumonia tergantung pada agen penyebab yang memicu infeksi tersebut. Dokter akan mengevaluasi kondisi Anda dan menyarankan terapi yang paling sesuai bagi Anda. Terapi tersebut dapat mencakup:
Harus banyak beristirahat di tempat tidur, pola makan yang sehat dan banyak minum cairan, mungkin cukup untuk terapi Pneumonia virus yang ringan. Dokter spesialis paru Rumah Sakit Awal Bros Batam, dr. Widya Sri Hastuti, SpP mengatakan infeksi paru merupakan penyakit yang menyerang parenkim bukan terletak di saluran napas atas namun pada saluran napas bawah yang disebabkan oleh bakteri atau virus atau jamur atau parasit. Yang umum terjadi akibat bakteri. Infeksi paru atau Penumonia yang spesifik yang disebabkan oleh bakteri khusus yang disebut sebagai Pneumonia atau TBC. Bagian dari infeksi paru, namun bedanya TBC bisa menyerang semua organ tubuh. Namun lebih banyak terkena di organ paru – paru. Infeksi paru ini termasuk jenis penyakit menular yang bisa dikeluarkan lewat pernapasan spesifiknya lewat percikkan dahak yang dikeluarkan oleh penderita. Berlangsung masuknya kuman disebut masa inkubasi. Setiap infeksi paru berbeda kalau penomenia masa inkubasi bisa cepat 2-7 hari. Namun sebetulnya tubuh juga mempunyai kekebalan supaya tidak mudah terserang penyakit. “Kalau kuman tidak bisa dibunuh dengan sel pertahanan tubuh maka akan berkembang jadi sakit,” ujarnya. TBC lebih Panjang masa inkubasinya antara 2-8 minggu. Misalnya dalam satu rumah ada yang terserang TBC butuh waktu 2-8 minggu muncul gejalanya pada orang lain. Pada pasien Pneumonia bisa batuk berdahak dan tidak berdahak. Umumnya jika karena bakteri dahaknya. Umumnya jika karena bakteri dahaknya berwarna kuning dan hijau, akibat virus dahaknya berwarna putih. Karena jamur berwarna hijau dahaknya. Produksi dahak, pasien juga akan merasakan sesak, rasa sesak dilihat dari frekuensi pernapasannya, normal antara 16-20 kali permenit jika lebih dari 20 kali dinyatakan sesak napas. Disertai dengan nyeri dada. “Nyeri dadanya tergantung dari lokasinya banyak kumannya misalnya di sebelah kanan. Pasien pneumonia juga demam dan menggigil,” terangnya. Ketika sudah aktif pasien akan sakit TBC menimbulkan kerusakan di paru dan bagian lainnya. Ciri – cirinya batuknya lebih lama lebih dari dua minggu disertai batuk berdarah, penurunan berat badan yang cukup signifikan biasanya 20 persen dari berat badan asalnya. Meriang, nafsu makan menurun. Pneumonia bisa dialami mulai dari anak – anak sampai dewasa. Anak – anak dibawah usia 5 tahun daya tahan tubuhnya belum optimal sedangkan usia dewasa diatas 65 tahun. Namun di usia produktif juga bisa terkena Pneumonia, yang umumnya karena ada penyakit lain seperti diabetes atau kebiasaan merokok, dan minum alcohol. Untuk TBC bisa terjadi di usia produktif dari usia 20 – 40 tahun. Ia menyampaikan ada 3 faktor seseorang menjadi sakit, dari tubuhnya sebagai terinfeksi, lalu sisi kuman dan lingkungannya seperti asap rokok menyebabkan rambut disaluran pernapasan fungsinya menyaring seperti debu termasuk kuman. Jika tidak berfungsi optimal sehingga tidak bisa menangkap dan menjaringnya,” terangnya. Sebaiknya menciptakan lingkungan terbebas dari asap rokok mulailah dari rumah. Pentilasi juga penting supaya udaranya tidak berkembang disitu saja. “Kuman TBC mati, bisa mati karena sinar matahari. Karena itu pasien TBC dianjurkan berjemur dan rumahnya dibuka supaya sinar matahari masuk dan kumannya mati. Untuk menimilkan penularan pasien yang sakit juga harus memakai masker karena penyebab infeksi paru – paru lewat udara, pakailah masker yang sekali pakai,” ucapnya. Pengobatan infeksi paru – paru atau Pneumonia tergantung dari penyebabnya, jika karena bakteri akan diberikan antibiotic, obat demam, obat pengencer dahak, obat batuk. Lamanya pengobatan 5-14 hari sudah sembuh. Sedangkan TBC obat minimal 6 bulan menjalani pengobatan. “TBC saat ini Indonesia menduduki nomor 3 dunia, diharapkan TBC tahun 2050 zero TB, 2035 elimenasi TB. Ini merupakan program Nasional, pelayanan kesehatan wajib diketahui tentang TBC ada istilah TOS (Temukan Obat sampai Sembuh),” ungkapnya. Bagikan ke : Apa ciri ciri infeksi paruBatuk berlendir. Batuk dengan lendir kental menjadi salah satu gejala infeksi paru. ... . 2. Nyeri dada. Nyeri dada yang disebabkan oleh infeksi paru-paru digambarkan sebagai nyeri tajam dan menusuk. ... . 3. Demam. ... . 4. Badan terasa sakit. ... . Pilek. ... . 6. Sesak napas. ... . 7. Mengi.. Berapa lama sembuh dari infeksi paru?Pengobatan infeksi paru – paru atau Pneumonia tergantung dari penyebabnya, jika karena bakteri akan diberikan antibiotic, obat demam, obat pengencer dahak, obat batuk. Lamanya pengobatan 5-14 hari sudah sembuh. Sedangkan TBC obat minimal 6 bulan menjalani pengobatan.
Infeksi paru apakah bahaya?Bahaya radang paru-paru adalah dapat menimbulkan berbagai jenis komplikasi kesehatan lainnya. Komplikasi pneumonia atau radang paru-paru lebih sering terjadi pada anak-anak, orang tua, dan seseorang yang memiliki penyakit lainnya, seperti diabetes.
Apa yang harus dilakukan oleh penderita infeksi paruApabila penyakit infeksi paru menyebabkan penderitanya kekurangan oksigen, dokter biasanya menganjurkan penderita menjalani terapi oksigen. Untuk kasus infeksi paru yang parah, penderita dapat disarankan menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator.
|