Contoh Sikap Taat Terhadap Hukum – Hukum mempunyai tujuan untuk menjaga dan memelihara ketertiban masyarakat, sekaligus memenuhi rasa keadilan manusia. Show Semua masyarakat tidak terkecuali harus tunduk, taat, dan bersikap positif terhadap hukum Baca juga: Pengertian, Unsur, Ciri, dan Jenis Hukum Manfaat tunduk kepada hukum adalah tidak terjadi tindakan sewenang-wenang, adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan terciptanya masyarakat yang aman, tertib, dan aman. 30 Contoh Sikap Taat Terhadap HukumA. Dalam Lingkungan KeluargaSetiap anggota keluarga mesti bisa mengembangkan kesadaran diri dengan cara membiasakan sikap atau berperilaku diantaranya seperti:
B. Dalam Lingkungan SekolahLingkungan sekolah menjadi tempat penting dalam memulai pembelajaran mengenai pembentukan pribadi seseorang. Adapun contoh sikap taat terhadap hukum di sekolah yaitu:
C. Dalam Lingkungan MasyarakatDengan mematuhi hukum di masyarakat, ternyata bisa menciptakan suasana yang nyaman dan tenteram bagi setiap warga masyarakat, contoh perilaku taat terhadap hukum:
Contoh bentuk sadar hukum di dalam lingkup Bangsa dan Negara diantaranya: Baca juga: 4 Unsur LENGKAP Terbentuknya Negara (+Penjelasan)
Perlu kita ketahui bahwa hukum dibuat bukan untuk dilanggar, serta hukum dibuat bukan untuk menghukum pelaku, melainkan untuk kebaikan kita bersama. Itulah Yuksinau.id paparkan 30 contoh sikap taat kepada hukum.
Deskripsikan contoh-contoh perilaku / perbuatan yang menunjukkan kepatuhan / ketaatan terhadap hukum di dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara ! Berikut ini penjelasannya. Dalam soal ini menanyakan mengenai contoh perilaku, berarti berupa perbuatan, yang mana perbuatan ini menaati peraturan / hukum yang berlaku di lingkungan yang di maksud. Berarti perilaku tersebut sesuai dengan perintah hukum, atau tidak melanggar larangan hukum. Hukum yang erat kaitannya dengan peraturan ini bisa tertulis maupun tidak tertulis. Di keluarga misalnya, terdapat aturan meskipun tidak tertulis, seperti menghormati orangtua. Di sekolah, misalnya kita sebagai seorang siswa, tidak mencontek saat ulangan. Dan seterusnya. Contoh perilaku yang menunjukan kepatuhan / ketaatan / kesesuaian terhadap hukum antara lain: Di lingkungan keluarga, contohnya:
Di lingkungan sekolah, contohnya:
Di lingkungan masyarakat, contohnya:
Di lingkungan bangsa dan negara, contohnya:
Gitu ngab jawabannya. Skor maksimal 10 apabila menyebutkan 3 contoh dalam masing lingkungan. Pada intinya perbuatan kepatuhan hukum berarti perbuatan yang sesuai dengan hukum yang berlaku di lingkungan tersebut, nah hukum ini berisi aturan. Aturan tersebut berupa perintah maupun larangan, yang tertulis maupun tertulis. Misalnya di keluarga, meskipun tidak tertulis menghormati ortu. Hormat pada ortu termasuk hukum di lingkungan keluarga karena berkaitan dengan norma kesopanan. Kata kunciDeskripsikan contoh-contoh perilaku yang menunjukkan kepatuhan terhadap hukum di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara Berikut ini jawaban yang benar mengenai apa saja contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan pada hukum: Jawaban diverifikasi BENAR.
Setiap anggota masyarakat mempunyai berbagai kepentingan, baik kepentingan yang sama maupun berbeda. Tidak jarang di masyarakat perbedaan kepentingan sering menimbulkan pertentangan yang menyebabkab timbulnya suasana yang tidak tertib dan tidak teratur. Dengan demikian untuk mencegah timbulnya ketidaktertiban dan ketidakteraturan dalam masyarakat diperlukan sikap positif untuk menaati setiap norma atau hukum yang berlaku di masyarakat. 1. Perilaku yang Sesuai dengan Hukum Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kita tidak akan bisa mengabaikan semua aturan atau hukum yang berlaku. Sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, kita senantiasa akan membentuk suatu komunitas bersama guna menciptakan lingkungan yang aman, tertib dan damai. Untuk menuju hal tersebut, diperlukan suatu kebersamaan dalam hidup dengan menaati peraturan atau hukum yang tertulis maupun tidak tertulis. Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan konsep nyata dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam perilaku yang sesuai dengan sistem hukum yang berlaku. Tingkat kepatuhan hukum yang diperlihatkan oleh seorang warga negara, secara langsung menunjukkan tingkat kesadaran hukum yang dimilikinya. Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa seseorang memiliki kesadaran untuk:
a. Dalam kehidupan di lingkungan keluarga, diantaranya:
d. Dalam kehidupan di lingkungan bangsa dan negara, diantaranya:
Saat ini kita sering melihat berbagai pelanggaran hukum banyak terjadi di negara ini. Hampir setiap hari kita mendapatkan informasi mengenai terjadinya tindakan melawan hukum baik yang dilakukan oleh masyarakat ataupun oleh aparat penegak hukum sendiri. Berikut ini contoh perilaku yang bertentangan dengan hukum yang dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
1) Dalam lingkungan keluarga, diantaranya:
2) Dalam lingkungan sekolah, diantaranya
3) Dalam lingkungan masyarakat, diantaranya:
4) Dalam lingkungan bangsa dan negara, diantaranya:
Macam-Macam Sanksi
Sanksi terhadap pelanggaran sangat banyak ragamnya, misalnya sanksi hukum, sanksi sosial, dan sanksi psikologis. Sifat dan jenis sanksi dari setiap norma atau hukum berbeda satu sama lain. Akan tetapi dari segi tujuannya sama, yaitu untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat. Berikut ini sanksi dari norma-norma yang berlaku di masyarakat.
1) Tegas berarti adanya aturan yang telah dibuat secara material telah di atur. Misalnya, dalam hukum pidana menganai sanksi diatur dalam pasal 10 KUHP. Dalam pasal tersebut ditegaskan bahwa sanksi pidana berbentuk hukuman yang mencakup: (a) Hukuman Pokok, yang terdiri:
(b) Hukuman Tambahan, yang terdiri:
2) Nyata berarti adanya aturan yang secara material telah ditetapkan kadar hukuman berdasarkan perbuatan yang dilanggarnya.
Jika sanksi hukum diberikan oleh negara, melalui lembaga-lembaga peradilan, sedangkan sanksi sosial diberikan oleh masyarakat. Misalnya dengan menghembuskan desas-desus, cemoohan, dikucilkan dari pergaulan, bahkan yang paling berat diusir dari lingkungan masyarakat setempat.
Jika sanksi hukum maupun sanksi sosial tidak juga mampu mencegah orang dari perbuatan melanggar aturan, ada satu jenis sanksi lain, yakni sanksi psikologis. Sanksi psikologis dirasakan dalam batin kita sendiri. Jika seseorang melakukan pelanggaran terhadap peraturan, tentu saja di dalam batinnya ia merasa bersalah. Selama hidupnya ia akan dibayang-bayangi oleh kesalahannya itu. Hal ini akan sangat membebani jiwa dan pikiran. Sanksi inilah yang merupakan gerbang terakhir yang dapat mencegah seseorang melakukan pelanggaran terhadap aturan. |