Academia.edu no longer supports Internet Explorer. Show To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Salah satu cara utama komunikasi antara sel adalah dengan menggunakan sinyal kimiawi berupa hormon dan second messenger. Second messenger ada yang mengalih bahasa menjadi caraka kedua dalam bahasa Indonesia. Keduanya penting agar tubuh kita dapat bekerja dengan baik dengan berfungsi sebagai perantara komunikasi antar sel dalam tubuh. Pada artikel ini, akan dijelaskan secara garis besar mengenai kedua molekul penting tersebut. Sebelum kita lanjutkan pembahasan, sebagai informasi, selain pada artikel ini, pembahasan mengenai hormon dan second messenger juga dapat disimak di video di bawah ini: Klasifikasi atau Jenis HormonHormon dapat dikelompokan berdasarkan asal molekul pembentuknya. Adapun asal molekul tersebut adalah sebagai berikut:
Berdasarkan sifat molekul di atas, maka ada hormon yang dapat larut air atau hidrofilik dan ada yang mudah larut dalam lemak atau hidrofobik. Sifat tersebut dapat menentukan letak reseptor dari hormon tersebut.
Hormon dengan Reseptor di Inti/NukleusSalah satu jenis hormon ini adalah steroid. Steroid merupakan zat yang lipofilik sehingga dapat langsung menembus membran sel tanpa diperantarai oleh gerbang atau kanal tertentu. Berikut beberapa contoh hormon steroid beserta fungsinya dalam proses dalam tubuh: Contoh hormon steroid dan fungsinya dalam tubuh.Selain steroid, hormon lain yang memiliki reseptor di inti sel adalah vitamin D yang merupakan derivat kolesterol. Selain itu, terdapat pula tiroksin (tiroid) dan kelompok retinoid (derivat vitamin A). Adapun struktur dan fungsinya dapat dilihat di gambar di bawah ini: Molekul jenis ini bersifat hidrofilik sehingga tidak dapat menembus membran sel. Oleh karenanya, hormon ini memiliki reseptor transmembran yang tertancap di membran sel. Reseptor transmembran ini berfungsi merelay sinyal dari luar sel. Setelah reseptor diaktivasi, maka sinyal akan diteruskan di dalam sel dalam bentuk second messenger. Pada dasarnya, hormon dan second messenger merupakan satu kesatuan rangkaian pengiriman sinyal antar sel. Hormon dengan reseptor transmembran ini ada yang berbentuk peptida dan non-peptida. Hormon Non PeptidaMolekul ini bukan berbentuk asam amino atau protein namun memiliki sifat larut dalam air.Banyak dari golongan ini yang merupakan turunan dari asam amino. Adapun beberapa jenis hormon tersebut adalah sebagai berikut: Gambar hormon non peptida yang memiliki reseptor transmembranKarena berupa peptida, maka bentuk molekulnya berupa molekul polimer yang tersusun dari banyak asam amino. Sebagai peptida, tentu zat ini tidak dapat menembus membran sel sehingga memiliki reseptor tipe transmembran. Adapun contoh dari kelompok hormon peptida ini adalah sebagai berikut:
Second MessengerDalam interaksi antara sel, hormon bertugas mengantar sinyal dari satu sel ke sel yang lain, sedangkan second messenger akan meneruskan sinyal tersebut di dalam sel. Jadi, second messenger adalah zat kimia intraseluler dimana kadarnya berubah tergantung dari sinyal primer (hormon = ligan = first messenger). Fungsinya seperti dijelaskan adalah untuk merelay atau meneruskan sinyal eksternal yang tidak mampu menembus membran sel. Pada kasus hormon steroid yang dapat menembus membran sel, sinyal eksternal dapat langsung diteruskan ke inti sel tanpa melalui second messenger. Seringkali second messenger mewakili proses awal dari rantai sinyal intraseluler yang panjang yang juga berfungsi sebagai amplifikasi sinyal yang kemudian muncul sebagai hasil akhir berupa respon seluler terhadap sinyal primer. Sebagai gambaran, bagan di bawah ini merupakan skema sederhana mengenai rantai sinyal intraseluler yang bertahap dan melibatkan banyak molekul second messenger: Adapun seperti pada gambar di atas, molekul yang bertugas sebagai second messenger adalah sebagai berikut:
Cyclic AMP (cAMP)Molekul ini adalah bentuk siklik dari adenosine monophosphate (AMP). Proses pembentukannya adalah dari ATP menjadi cAMP dengan bantuan adenylyl cyclase (AC). Sedangkan pemecahan dari cAMP dilakukan oleh cyclic nucleotide phosphodiesterase (PDE). Oleh sebab itu regulasi dari cAMP tergantung dari keseimbangan antara adenylyl cyclase (AC) dengan cyclic nucleotide phosphodiesterase. Adenilil siklase ini biasanya diaktifkan oleh reseptor kelas G-protein coupled receptor (GPCR). Di bawah ini adalah reaksi dan bentuk molekul dari cAMP: Gambar reaksi dan struktur molekul cAMPcAMP ini akan mengaktivasi protein kinase lain dan kanal ion. Secara umum terdapat tiga target utama dari cAMP yaitu protein kinase A (PKA), GTP-exchange protein EPAC, dan cyclic-nucleotide-gated ion channels. Jalur persinyalan cAMP-PKAAdapun jalur sinyal cAMP ini berperan dalam berbagai proses penting tubuh misalnya pengaturan laju jantung (adrenergik), sekresi kortisol (CRH), dan proses glikogenolisis serta lipolisis. Cyclic GMP (cGMP)cGMP disintesis oleh respetor guanilil siklase yang diaktivasi oleh second messenger lain yaitu NO. Sama seperti cAMP, cGMP juga mengaktivasi protein kinase dan kanal ion. Selain itu, cGMP juga berperan dalam regulasi fosfodiesterase. Di bawah ini adalah gambar molekul dari cGMP Beberapa peran penting dari cGMP adalah proses relaksasi otot polos, transduksi visual mata, transpor ion di usus, regulasi sistem imun, dan fungsi platelet atau trombosit. Insositol Triphosphate (InsP3) dan Diacylglicerol (DAG)InsP3 dan DAG dihasilkan dari PIP2 dengan bantuan phospholipase C, yang diaktivasi oleh G-protein atau reseptor membran dengan aktivitas tirosin kinase. Di bawah ini adalah gambaran skematik mengenai perubahan PIP2 menjadi InsP3 dan DAG. Gambar molekul Inositol triphosphate (InsP3) dan diacylglcerol (DAG)Sebagai rangkaian lanjutan, InsP3 kemudian mengaktivasi kanal ion kalsium (Ca2+ juga merupakan second messenger). Sedangkan DAG akan mengaktovasi protein kinase C (PKC). Selain itu, DAG juga melepaskan asam arakidonat yang merupakan substrat atau bahan dari prostaglandin dan jenis messenger lainnya. Ion Kalsium (Ca2+)Ion ini dimobilisasi melalui kanal ion, misalnya dari retikulum endoplasma yang halus, atau dari ruangan ekstraseluler. Kalsium akan mengaktifkan secara langsung atau melalui ikatan kompleks dengan calmodulin. Adapun targer molekul dari Ca2+ adalah:
Selain itu, Ca2+ juga berperan dalam proses kontraksi otot. Nitrogen Monoksida (NO)NO merupakan molekul kecil yang disintesis dari asam amino arginin melalui bantuan enzim NO-synthase (NOS). NO akan mengaktivasi NO-dependent guanylyl cyclase. NO terlibat dalam regulasi relaksasi otot pembuluh darah, pengeluaran neurotransmiter, dan respon imunitas seluler. Hormon dan second messenger terlibat penting dalam proses relay atau penyampaian sinyal di dalam tubuh. Hormon meneruskan sinyal dari sel ke sel lain melalui pembuluh darah sedangkan second messenger akan meneruskan sinyal dari hormon itu ke dalam sel yang kemudian menghasilkan beragam respon dari sel yang dituju. Adapun untuk hormon yang dapat menembus membran sel, pesan tersebut dapat langsung disampaikan tanpa melalui perantara second messenger. Seorang dokter, saat ini sedang menjalani pendidikan dokter spesialis penyakit dalam FKUI. Peminat berbagai topik sejarah dan astronomi. |