Lihat Foto KOMPAS.com - Berdasarkan penemuan benda hasil kebudayaan manusia purba, fosil, dan artefak, para ahli arkeologi membagi masa prasejarah ke dalam dua periode, yaitu Zaman Batu dan Zaman Logam. Pada Zaman Logam, manusianya tidak hanya menggunakan peralatan sehari-hari dari batu, tetapi juga mampu membuat alat-alat dari logam. Manusia yang hidup pada Zaman Logam dikatakan telah mengembangkan teknologi yang cukup tinggi. Sebab, logam tidak dapat dipecah dan dipahat dengan mudah sebagaimana halnya batu. Pada periode ini, bahan-bahan dari logam diolah dan dibentuk menjadi beraneka ragam peralatan. Hal itu membuktikan bahwa manusia purba telah mengenal teknik peleburan logam. Zaman Logam juga disebut Masa Perundagian, sebab di dalam masyarakatnya muncul golongan undagi yang terampil di bidangnya masing-masing. Baca juga: Zaman Batu: Pembagian, Peninggalan, dan Kehidupan Manusia Teknik pengolahan logamPada periode ini, masyarakatnya mengenal dua teknik pengolahan logam, yaitu:
Pembagian zaman logamMenurut perkembangannya, Zaman Logam dapat dibedakan menjadi tiga periode, yaitu Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman besi. Namun, kepulauan Indonesia hanya mengalami dua zaman saja, yaitu Zaman Perunggu dan Besi.
Lihat Foto KOMPAS.com - Kehidupan manusia purba pada masa praaksara yang berlangsung selama ratusan ribu tahun menyimpan banyak nilai-nilai budaya yang masih relevan hingga masa kini. Kita sebagai manusia modern, dapat mengambil nilai-nilai tersebut sebagai bahan refleksi diri demi menjadi manusia yang lebih baik. Berikut merupakan nilai-nilai budaya pada masa praaksara di Indonesia: Dalam buku Sejarah Indonesia masa Praaksara (2015) karya Herimanto, manusia purba hidup secara berkelompok untuk memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan alam. Dalam pola hidup berkelompok, manusia purba selalu menerapkan budaya gotong royong dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Budaya gotong royong manusia purba terlihat dari cara mereka berburu dan meramu makanan. Sejak zaman Paleolithikum, manusia purba telah melakukan pembagian tugas dalam tingkat sederhana ketika berburu dan meramu makanan. Manusia purba menciptakan berbagai macam alat kebudayaan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup mereka. Dalam menciptakan alat kebudayaan, manusia purba selalu menerapkan prinsip kreativitas dan inovasi. Mereka berhasil memberikan inovasi pada alat kebudayaan seperti batu, tulang hingga logam. Selain itu, manusia purba juga mampu memberi variasi terhadap alat kebudayaan dalam segi bentuk dan fungsi. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia purba memiliki kreativitas dalam menciptakan alat kebudayaan. Baca juga: Zaman Praaksara di Indonesia Pengambilan keputusan manusia purba pada masa praaksara telah dilakukan melalui musyawarah, meskipun masih dalam tingkat yang sederhana. KAPAK GENGGAM - Deretan artefak batu berupa kapak genggam dari budaya Acheulean yang ditemukan di situs Safaqqa, Saudi Arabia. Produk kapak genggam itu dari hasil penelitian berusia sekitar 190.000 tahun.
TRIBUNNEWS.COM - Kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Luasnya wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau, membuat penduduk di setiap pulau hidup dan menetap terpisah satu sama lain. Penduduk membentuk suku sendiri-sendiri yang masing-masing memiliki kebiasaan hidup dan adat istiadat yang berbeda. Seiring berjalannya waktu, kebiasaan hidup dan adat istiadat menjadi budaya yang diwariskan kepada generasi penerusnya secara turun-temurun dan terus dilestarikan hingga saat ini. Baca juga: Pengertian Zat Campuran Homogen, Heterogen, Suspensi, dan Koloid, Beserta Contohnya Baca juga: Mengenal Struktur Lapisan Bumi, Berikut Pengertian dan Susunan Kimianya Ternyata kebudayaan masyarakat Indonesia sudah ada sejak zaman praaksara. Praaksara berasal dari gabungan dua kata, yaitu pra dan aksara. Pra artinya sebelum dan aksara berarti tulisan. Masa praaksara merupakan masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. KAPAK GENGGAM - Deretan artefak batu berupa kapak genggam dari budaya Acheulean yang ditemukan di situs Safaqqa, Saudi Arabia. Produk kapak genggam itu dari hasil penelitian berusia sekitar 190.000 tahun. (ScienceDaily/Palaeodeserts (Ian R. Cartwright))Dikutip dari Buku IPS SMP/MTs VII oleh Ahmad Mushlih dkk (2014), berikut beberapa hasil kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa praaksara. Hasil kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan 2. pada system produk si kerajinan tekstil terdapatbeberapa tahapan yang berbedaantara industry satudengan yang lainnya karena masing-masingmempunyai … 2buatlah karangan fiksi berdasarkan pengalaman pribadi minimal 3 (tiga) paragraf!tentang judul bebas, tentukan sendiri!pls di jawab besok kumpulkan ny … Fungsi pasar antara lain…… a.pembentukan harga,penjualan produk,dan promosi b.distribusi,pembentukan harga,promosic.distribusi,penjualan produk,dan ta … plis kak tlng dibantu soalnya mau aku kumpulin apa yang dimaksud dengan tindakan ekonomis? Proklamasi Kemerdekaan Indonesia memiliki makna ... Jabarkan prinsip dasar dari sistem sewa tanah! Jabarkan prinsip dasar dari sistem sewa tanah! Masha ke Candi Borobudur adalah contoh kegiatan di bidangbesok di kumpul tolong di jawab Jabarkan prinsip dasar dari sistem sewa tanah! tirto.id - Kebudayaan atau sejarah peradaban manusia purba pada zaman praaksara ternyata memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat di masa kini. Setidaknya ada 10 pengaruh yang masih dapat ditemukan hingga sekarang. Zaman praaksara atau zaman nirleka atau prasejarah merupakan sebutan bagi kehidupan sebelum manusia mengenal tulisan. Awal mula zaman ini dimulai saat manusia purba jenis Hominini (Homo) memanfaatkan perkakas batu sekira 3,3 juta tahun lalu sampai bermulanya sistem tulis. Pada masa tersebut, belum ada catatan mengenai sejarah. Manusia belum mengenal tulisan sehingga sejarah dan kebudayaan masa lalu lebih sulit ditemukan buktinya.
Petunjuk mengenai zaman praaksara didapatkan melalui berbagai bidang ilmu seperti paleontologi, astronomi, biologi, geologi, antropologi, arkeologi, dan lainnya. Meski informasi zaman praaksara tidak tercatat detil, namun diyakini kebudayaan manusia zaman juga sudah cukup tinggi.
Baca juga:
Dikutip dari Modul Sejarah Indonesia Kelas X (2020), J.L. Brendes meyakini sebelum masuknya budaya Hindu-Buddha dari India, Nusantara sudah memiliki dasar-dasar kebudayaan cukup tinggi.
Bahkan, sampai sekarang unsur kebudayaan masa praksara diyakini tetap bertahan sampai sekarang. Ditemukan ada 10 unsur pokok kebudayaan asli Indonesia sebelum masuknya budaya India dan berpengaruh terhadap masyarakat sampai sekarang, yaitu: 1. Mengenal astronomi untuk berbagai keperluan Ilmu astronomi yang masih dipakai sampai saat ini dalam kehidupan yaitu untuk memberikan petunjuk berlayar di malam hari. Dalam bercocok tanam, masyarakat juga menggunakan informasi mengenai musim untuk menentukan masa tanam yang tepat. 2. Mengatur masyarakat Sampai saat ini, masyarakat Indonesia masih mengenal musyawarah dan mufakat untuk mencari solusi atas masalah. Ini adalah budaya turun menurun yang bermula dari desa-desa kuno di Indonesia. Pemimpin juga dipilih melalui musyawarah yang diharapkan bisa melindungi dari gangguan masyarakat luar atau pun roh jahat, dan memimpin dengan baik.
Baca juga:
3. Sistem macapat Sistem macapat adalah tatacara untuk menata kota yang didasarkan pada jumlah empat, dengan pusat pemerintahan diletakkan pada tengah-tengah wilayah yang dikuasai. Misalnya pada pusat pemerintahan terdapat tanah lapang (alun-alun) yang dikelilingi bangunan empat penjuru seperti keraton, tempat ibadah, pasar, dan penjara. Konsep ini masih ditemukan pada kota-kota lama. 4. Kesenian wayang Wayang merupakan kesenian yang ceritanya terpengaruh dari kitab Mahabarata dan Ramayana. Di Jawa, wayang disesuaikan dengan tema kehidupan zaman dulu dengan penambahan tokoh khas seperti Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong.
Baca juga:
5. Seni gamelan Gamelan juga diyakini merupakan peninggalan zaman praaksara di Indonesia. Kesenian ini warisan dari zaman logam yang biasa dipakai mengiringi pertunjukan wayang maupun pelaksanaan suatu acara. 6. Seni batik Seni batik yang kini menjadi bagian dari Warisan Budaya TakBenda menurut UNESCO, berasal dari zaman praaksara yang kini makin disukai sebagai bagian dari berbusana. Ragam coraknya tidak lagi monoton dan telah mendapatkan sentuhan kekinian. 7. Menanam padi di sawah Budaya menanam padi sudah ada sejak Zaman Logam yang waktu itu ditandai dengan penggunaan kapak corong sebagai alat cangkul. Kapak corong adalah prototipe cangkul yang ada di zaman sekarang. Aktivitas menanam padi dari zaman lampau membuat Indonesia sampai sekarang menjadi negara agraris.
Baca juga:
8. Alat tukar dalam berdagang Manusia zaman praaksara sudah mengenal barter untuk mencukupi berbagai kebutuhan hidupnya. Tukar menukar barang (barter) telah ada semenjak zaman Neolithikum. Barter masih terjadi sampai sekarang. 9. Kemampuan berlayar Nenek moyang bangsa Indonesia memiliki catatan hebat dalam pelayaran. Mereka mengarungi lautan berbekal ilmu astronomi sederhana. Hal itu tampak dari perpindahan masyarakat Yunan di Cina menuju Nusantara pada zaman Logam. 10. Seni logam Kemampuan membuat barang dari logam diturunkan sejak zaman dulu menggunakan teknik a Cire Perdue. Teknik ini diterapkan dengan membuat lebih dulu cetakannya, lalu logam cair dimasukkan ke dalamnya. Cetakan dibuat dari batu, tanah liat, dan sebagainya.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
ZAMAN PRAAKSARA
atau
tulisan menarik lainnya
Ilham Choirul Anwar
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|