Harga kekasaran permukaan (ra) sebuah permukaan benda kerja yang dikerjakan dengan cara halus adalah

Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan danarah bekas pengerjaan (tekstur), memegang peranan penting dalam perencanaan suatu elemen mesin, yaitu yang berhubungan dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan kelelahan, kerekatan suaian, dan sebagainya. Konfigurasi permukaan yang diminta perencana harus dinyatakan dalam gambar, menurut cara-cara yang sesuai dengan standar. 

 ada beberapa cara untuk menyatakan kekasaran permukaan. Terutama sekali “penyimpangan rata-rata aritmetik dari garis rata-rata profil” dipergunakan, sesuai perkembangan alat ukur, dan persyaratan rencana. Di beberapa negara dipakai “sepuluh titik ketinggian Rz dari ketidakrataan” atau “ketinggian maksimum Rmax dari ketidakrataan” secara konvensional.

 Ketentuan-ketentuan dari tiga macam kekasaran permukaan dan nilai nilai numeriknya digariskan dalam ISO/R 468-1966.

Nilai kekasaran rata-rata aritmetik telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi 12 tingkat kekasaran, dari mulai N1 sampai dengan N12. Untuk penunjukan pada gambar mengenai spesifikasi kekasaran ini dapat dituliskan langsung nilai Ra-nya, atau tingkat kekasarannya.

Harga kekasaran permukaan (ra) sebuah permukaan benda kerja yang dikerjakan dengan cara halus adalah
Simbol Kekasaran Permukaan

B. Simbol Kekasaran Permukaan

Lambang dasar terdiri dari dua kaki yang tidak sama panjangnya, dan membuat sudut kira-kira 60° dengan puncaknya menunjuk ke permukaan yang diperhatikan.

Harga kekasaran permukaan (ra) sebuah permukaan benda kerja yang dikerjakan dengan cara halus adalah
Simbol Kekasaran

a)      Nilai kekasaran yang harus dicapai dengan proses apa saja.

b)      Nilai kakasaran yang harus dicapai dengan proses mesin/pembuangan material/ menghasilkan geram.

c)      Nilai kekasaran yang harus dicapai tanpa membuang bahan atau pengerjaan lanjutan.

Harga kekasaran permukaan (ra) sebuah permukaan benda kerja yang dikerjakan dengan cara halus adalah

Harga kekasaran permukaan (ra) sebuah permukaan benda kerja yang dikerjakan dengan cara halus adalah

Ketika hanya satu nilai (a) yang menunjukkan tingkat kekasaran permukaan, maka itu adalah nilai maksimum yang diizinkan.


Harga kekasaran permukaan (ra) sebuah permukaan benda kerja yang dikerjakan dengan cara halus adalah

apabila perlu batas maksimum dan minimum kekasaran permukaan, maka kedua nilai harus ditunjukkan, dengan batas maksimum a1 di atas. batas minimum a2 terletak dibawah.


Harga kekasaran permukaan (ra) sebuah permukaan benda kerja yang dikerjakan dengan cara halus adalah

Apabila kekasaran permukaan akan dicapai dengan metode tertentu, perlu ditunjukkan dengan perpanjangan lengan pada simbol.

Gambar disamping menggunakan proses milling untuk mencapai tingkat kekasaran tingkat a.


Harga kekasaran permukaan (ra) sebuah permukaan benda kerja yang dikerjakan dengan cara halus adalah

apabila ada beberapa proses untuk mencapai tingkat kekasaran, maka wajib dicantumkan tingkat kekasarannya dan jenis perlakuannya.

A1 menunjukan tingkat kekasaran sebelum ada perlakuan pelapisan dengan chrome yang menghasilkan tingkat kekasaran a2.

Tabel Kekasaran Permukaan dalam Proses Manufaktur

Harga kekasaran permukaan (ra) sebuah permukaan benda kerja yang dikerjakan dengan cara halus adalah

tabel ini sebagai acuan para desainer untuk menentukan tingkat kekasaran ataupun sebagai tanda pengerjaan dalam proses produksi. sebagai contoh bahwa sebuah benda akan di proses milling dengan kekasaran tertentu maka harus mencantumkan tingkat kekasarannya, misalnya N8 agar pengerjaannya mencapai tingkat kekasaran 3,2 mikrometer.

MATERI SELANJUTNYA ==> JENIS TOLERANSI 


Page 2


Isi form berikut ini untuk menghubungi guru Teknik Mesin, Bila tidak ada hambatan kami akan segera me reply jawaban melalui email.

Harga kekasaran permukaan (ra) sebuah permukaan benda kerja yang dikerjakan dengan cara halus adalah

Kekasaran Permukaan

Permukaan benda adalah batas yang memisahkan antara benda padat tersebut dengan  sekelilingnya. Konfigurasi permukaan  merupakan suatu karakteristik geometri golongan mikrogeometri, yang termasuk golongan makrogeometri adalah permukaan secara keseluruhan yang membuat bentuk atau rupa yang spesifik, misalnya permukaan lubang, permukaan poros, permukaan sisi dan lain-lain yang tercakup pada elemen geometri ukuran, bentuk dan posisi ( Doni.2015).

Kekasaran permukaan dibedakan menjadi dua bentuk, diantaranya :

1.2.1        Ideal Surface Roughness

Yaitu kekasaran ideal yang dapat dicapai dalam suatu proses permesinan dengan kondisi ideal.

1.2.2        Natural Surface Roughness

Yaitu kekasaran alamiah yang terbentuk dalam

proses permesinan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi proses

permesinan diantaranya : 

a. Keahlian operator,

b. Getaran yang terjadi pada mesin,

c. Ketidakteraturan feed mechanisme,

d. Adanya cacat pada material,

Gambar 2.12 Profil kekasaran permukaan (Saputro. 2014)

Berdasarkan profil kurva kekasaran di atas, dapat didefinisikan beberapa parameter permukaan, diantaranya adalah:

Profil kekasaran permukaan terdiri dari : 

a.       Profil geometrik ideal Merupakan permukaan yang sempurna dapat berupa garis lurus, lengkung atau busur.

b.      Profil terukur (measured profil) Profil terukur merupakan profil permukaan terukur.

c.       Profil referensi Merupakan profil yang digunakan sebagai acuan untuk menganalisa ketidakteraturan konfigurasi permukaan.

d.      Profil akar / alas Yaitu profil referensi yang digeserkan ke bawah sehingga menyinggung titik terendah profil terukur.

e.       Profil tengah Profil tengah adalah profil yang digeserkan ke bawah sedemikian rupa sehingga jumlah luas bagi daerah-daerah diatas profil tengah sampai profil terukur adalah sama dengan jumlah luas daerah-daerah di bawah profil tengah sampai ke profil terukur.

Berdasarkan profil-profil di gambar 2.12 di atas, dapat didefinisikan beberapa

parameter permukaan, yang berhubungan dengan dimensi pada arah tegak dan arah melintang. Untuk dimensi arah tegak dikenal beberapa parameter, yaitu:

a.    Kekasaran total (peak to valley height/total height), Rt(μm) adalah jarak antara profil referensi dengan profil alas

b.    Kekasaran perataan (depth of surface smoothness/peak to mean line), Rp (μm) adalah jarak rata-rata antara profil referensi dengan profil terukur

c.    Kekasaran rata-rata aritmetik (mean roughness index/center line average, CLA)

d.   Ra (μm) adalah harga rata-rata aritmetik dibagi harga absolutnya jarak antara profil terukur dengan profil tengah.

                              𝑅𝑎 = 1 𝑙ℎ𝑖 2 𝑥 𝑑𝑥 1 0 (µ𝑚) ................................... (2.2)

e.    Kekasaran rata-rata kuadratik (root mean square height), Rq(μm) adalah akar bagi jarak kuadrat rata-rata antara profil terukur dengan profil tengah.

𝑅𝑞 = √ 1 𝑙ℎ𝑖 2 𝑑𝑥 𝑙 0 ............................................ (2.3)

f.     Kekasaran total rata-rata, Rz(μm) merupakan jarak rata-rata profil alas ke profil terukur pada lima puncak tertinggi dikurangi jarak rata-rata profil alas ke profil terukur pada lima lembah terendah.

              𝑅𝑧 = ∑ [ 𝑅1+ 𝑅2+ + 𝑅5− 𝑅6… 𝑅10 5 ]................................ (2.4)

Parameter kekasaran yang biasa dipakai dalam proses produksi untuk mengukur kekasaran permukaan benda adalah kekasaran rata-rata (Ra). Harga Ra lebih sensitif terhadap perubahan atau penyimpangan yang terjadi pada proses pemesinan. Toleransi harga Ra, seperti halnya toleransi ukuran (lubang dan poros) harga kekasaran rata-rata aritmetis Ra juga mempunyai harga toleransi kekasaran.

Harga toleransi kekasaran Ra ditunjukkan pada tabel 2.2. Toleransi harga kekasaran rata-rata, Ra dari suatu permukaan tergantung pada proses pengerjaannya. Hasil penyelesaian permukaan dengan menggunakan mesin gerinda sudah tentu lebih halus dari pada dengan menggunakan mesin bubut. Tabel 2.3 berikut ini memberikan contoh harga kelas kekasaran rata-rata menurut proses pengerjaannya.

Tabel 2.2 Toleransi nilai kekasaran rata-rata Ra permukaan (Saputro 2014)

No

Kelas kekasaran

Harga C.L.A (µm)

Harga Ra (µm)

Toleransi N

+50%

Panjang sampel (mm)

-25%

1

N1

1

0.0025

0.02-0.04

0.08

2

N2

2

0.05

0.04-0.08

3

N3

4

0.0

0.08-0.015

0.25

4

N4

8

0.2

0.15-0.3

5

N5

16

0.4

0.3-0.6

6

N6

32

0.8

0.6-1.2

7

N7

63

1.6

1.2-2.4

8

N8

125

3.2

2.4-4.8

0.8

9

N9

250

6.3

4.8-9.6

10

N10

500

12.5

9.6-18.75

2.5

11

N11

1000

25.0

18.75-37.5

12

N12

2000

50.0

37.5-75.0

8

Tabel 2.3 Tingkat kekasaran rata-rata permukaan menurut pross pengerjaannya (Saputro. 2014)

Proses Pengerjaan

Selang (N)

Harga (Ra)

Flat and cylindrical lapping

N1-N4

0.025 - 0.2

Superfinishing Diamond turning

N1-N6

0.025 - 0.8

Flat cylindrical grinding

N1-N8

0.025 - 3.2

Finishing

N4-N8

0.1 - 3.2

Face and cyndrical turning, milling and reaming

N5-N12

0.4 - 50.0

Drilling

N7-N10

1.6 - 12.5

Shapping, Planning, Horizontal milling

N6-N12

0.8 - 50.0

Sandcasting and forging

N10-N11

12.5 - 25.0

Extruding, cold rolling, drawing

N6-N8

0.8 - 3.2

Die casting

N6-N7

0.8 - 1.6

Nilai kekasaran permukaan suatu benda kerja hasil dari proses pemesinan tergantung dari proses pengerjaannya. Proses pemesinan bubut memiliki tingkat kekasaran rata-rata Ra yaitu 0.4-5.0. Sedangkan pada proses pembubutan menggunakan intan, nilai kekasaran permukaan jauh lebih rendah.


Sekian TerimakasihSemoga Bermanfaat

Opi Sumardi. Kekasaran Permukaan. 2017


Page 2