Hal hal yang harus dicantumkan dalam suatu produk adalah kecuali


Page 2

Sementara itu Ketua PWI Cabang Sumsel BENGKULU yang lama M. Ali BA dicalonkan sebagai ang

Akan benahi gota Badan Pekerja Kongres (BPK) Cabang Sumatera Selatan.

PWI Persiapan Perwakilan Bengkulu dalam rapat Pengurus bulan April, merencanakan

membenahi kepengurusan PWI Persiapan Kebobolan enam gol

Perwakilan tersebut. Di samping berusaha Kesebelasan PWI Sumatera Selatan, akhir meningkatkan organisasi dalam berbagai benbulan Mei, kebobolan enam buah gol (tanpa

tuk kegiatan atau seperti menyelenggarakan balas) ketika berhadapan dengan kesebelasan penataran, melakukan inventarisasi dan Pejabat setempat, dalam satu pertandingan mengadakan Musda (musyawarah daerah). persahabatan di Stadion PAAKRI Kenten.

Dalam rapatnya itu, PWI Bengkulu Pertandingan itu diadakan guna meme

menyambut gembira gagasan Pemda Bengriahkan POR perebutan piala Kadapol kulu untuk membangun Balai Wartawan menyongsong HUT. Bhayangkara ke-37 yang ketika memperingati HUT. Propinsi Bengkulu berlangsung 29 Mei hingga 5 Juni 1983.

ke-14. Kesebelasan PWI Sumsel dipimpin oleh Gagasan mendirikan Balai Wartawan itu Ketuanya Drs. Ismail Djalili yang baru terpilih

dikemukakan kembali oleh Gubernur Soedan bekas Ketua PWI lama Moh. Ali BA, dibuat prapto ketika menyerahkan hadiah Lomba tidak berkutik oleh Kes. para pejabat yang

Mengarang dalam rangka Peringatan HUT turun ke lapangan petang itu. Antara lain ter- Propinsi Bengkulu. diri dari Kadapol VI Brigjen Pol. H.M. Yusuf Diperkirakan biaya pembangunan Gedung Chuseinsaputra, Kasdak VI Kolonel Pol. Drs. Balai Wartawan di Bengkulu sekitar Rp. 25 Putra Astaman, Dan Tabes 64 Palembang Let- juta (KNI). kol Pol. Herman S, Ketua Legiun Veteran RI Sumsel Kolonel (Purn) Yahya Bahar, Dansional 2 Palembang; Kajari Kelas I Palembang

SUMATERA UTARA Idrus Amir SH.

PWI Koordinatorat Maritim Belawan Waktu turun minum kesebelasan pejabat sudah memimpin dua gol. Gol pertama dicetak Pengurus PWI Cabang Sumutoleh Kadapol sendiri (Terbit).

Koordinatorat Maritim Belawan, Jhon Pan-
jaitan, Ishak Dahlan dan Adenan Daulay, 16
Apil melantik Ketua PWI Cabang Sumut H.
Anwar Effendi. Pelantikan berlangsung di
Gedung Barunawati, Belawan.

Anwar dalam sambutannya memuji hubungan baik yang berhasil dijalin para wartawan yang bertugas di Belawan dengan pejabat setempat. Karena itu ia mengharapkan agar hubungan baik ini terus dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Pangdaeral 1 dalam sambutannya yang dibacakan Kolonel S. Prayitno menilai, para wartawan di Belawan mampu berprestasi dalam melaksanakan tugasnya. Namun

Pangdaeral juga mengingatkan, mesti tetap Ms. Patt Gates, pembawa acara "The Breakfast Show”,

berpedoman pada Pancasila, UUD 45 Suara Amerika mengunjungi Indonesia, 28 September-5

serta Undang-Undang Pokok Pers dan Kode Oktober. Tampak ia sedang memberikan ceramah kepada para

Etik Jurnalistik. anggota PWI tentang "Peranan Media Elektronika di negara- Pada lesempatan itu, PT. Pelayaran Gesuri negara berkembang". Berlangsung di Gedung PWI Pusat,

Lloyd menyumbangkan sebuah mesin tik 30 September (Foto: PI).

kepada Pengurus Koordinatorat Maritim Belawan. (Analisa)


Page 3

boleh memberikan presentasi visual dan 12. Kosmetika : audial yang menggambarkan atau menim

a. Iklan harus sesuai dengan indikasi jenis bulkan kesan pemberian advis, keterangan

produk yang disetujui oleh Departeman atau rekomendasi penggunaan obat ter

Kesehatan RI. tentu.

b. Iklan tidak boleh menjanjikan penyemd. Iklan harus memperhatikan keamanan dari

buhan mutlak terhadap kelainan-kelainan penggunaan obat-obat yang diiklankan,

yang pengendaliannya hanya tercapai bila terutama terhadap anak-anak.

penggunaan kosmetika tersebut dilakukan e. Iklan tidak boleh menganjurkan pemakaian

secara teratur dan terus menerus. obat secara berlebihan.

c. Iklan tidak boleh menawarkan pengf. Iklan tidak boleh menganjurkan bahwa

obatan yang penyembuhannya sebesuatu obat merupakan syarat mutlak untuk

narnya berada di luar jangkauan kosmempertahankan kesehatan tubuh.

metika. g. Iklan tidak boleh memanipulasi rasa takut

(induce fear) seseorang terhadap sesuatu 13. Alat Kesehatan : penyakit, bila tidak mempergunakan obat

Iklan harus sesuai dengan indikasi jenis proyang diiklankan.

duk yang disetujui oleh Departemen Keseh. Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata

hatan RI. yang berlebihan, seperti "aman", "tidak

14. Promosi dari rumah ke rumah : berbahaya”, ”tidak mengandung risiko" dan sebagainya, tanpa keterangan yang

Juru jual dalam kegiatan ini harus menglengkap.

hargai hak konsumen untuk menolak penai. Iklan tidak boleh menawarkan diagnosa.

warannya. Pengobatan atau perawatan melalui surat 15. Undian dan hadiah langsung : menyurat harus dihindarkan.

a. Iklan mengenai undian dan hadiah langj. Iklan tidak boleh menawarkan peng

sung yang mengundang partisipasi konembalian uang dalam pengiklanan obat.

sumen harus jelas dan lengkap menyebut

syarat-syarat bagi peserta, hadiah yang 10. Pengobatan :

ditawarkan dan jumlah hadiah tersebut. Jasa-jasa pengobatan dan perawatan tidak

b. Iklan tersebut harus mencantumkan boleh diiklankan, kecuali merupakan peng

tanggal penarikan dan

mengumuman tentang buka, tutup dan pindah

umumkan pemenangnya. praktek, sesuai dengan Kode Etik profesi

16. Kursus dan lowongan kerja : masing-masing.

a. Iklan yang menawarkan kursus tidak 11. Vitamin/mineral :

boleh mengandung janji : a. Iklan harus sesuai dengan indikasi jenis

1. pekerjaan atau penghasilan tertentu. produk yang disetujui oleh Departemen

2. pencapaian kemahiran dalam waktu Kesehatan RI.

tertentu. b. Iklan tidak boleh menyatakan/memberi

b. Iklan yang menawarkan pekerjaan tidak

boleh : kesan bahwa vitamin/mineral. selalu dibu-

tuhkan untuk melengkapi makanan yang


1. secara berlebihan menyatakan janji sudah sempurna nilai gizinya.

dan tunjangan yang ditawarkan.

2. menunjukkan adanya preferensi mengc. Iklan tidak boleh menyatakan/memberi

enai suku bangsa tertentu, warna kulit kesan bahwa penggunaan vita

dan golongan.
min/meneral adalah syarat mutlak bagi semua orang.

BAB III d. Iklan tidak boleh menyatakan bahwa

TATA CARA kesehatan, kegairahan dan kecantikan akan dapat diperoleh hanya dari meng- Hubungan

Hubungan antar unsur-unsur gunakan vitamin/meneral.

kepentingan dalam periklanan. e. Iklan tidak boleh mengandung pernyataan A. HUBUNGAN DENGAN KONSUMEN: tentang peningkatan kemampuan seks

Apabila diminta oleh konsumen, maka baik Persecara langsung atau tidak langsung.

usahaan Periklanan, Media maupun Pengiklan


Page 4

kode etik profesional, dan kemasyarakatan pada sis- tetapi belum sampai ketitik yang diharapkan dan tem nilai yang berlaku pada masyarakat.

baru di tengah-tengah perjalanan. Mengenai kerjasama pers Indonesia dengan luar Ia juga berharap, Assegaff bisa segera menyenegeri, Menpen menjelaskan baik pada tingkat regio- suaikan dengan lingkungan di ”Antara” dan segera nal maupun tingkat internasional kerjasama tersebut

melakukan tugas guna menjadikan ”Antara” sebagai telah diadakan antara organisasi organisasi pers kantor berita yang diakui oleh kawan dan lawan, Indonesia, baik PWI maupun SPS, dengan organisasi sebagai kantor berita yang baik. dan lembaga pers di negara lain. Kerjasama ini pada

”Untuk mencapai titik yang diharapkan itu hakekatnya untuk dimanfaatkan oleh pers Indonesia

memang membutuhkan kerja keras, di samping kerbagi peningkatan partisipasi pers dalam pem- jasama yang baik dan penuh keiklasan dari unsurbangunan nasional.

unsur pimpinan lainnya”. Ketua IPI memahami penjelasan Menpen ter

Ia yakin, dengan pengalaman di bidang jurnalistik, sebut. Ia menyarankan agar dalam kongres IPI di Stockholm bulan Juni 1984 beberapa wartawan

Assegaff mampu meningkatkan kegiatan-kegiatan

Antara secara mantap, sehingga yang digantikan Indonesia dapat menghadirinya. Untuk ini Menpen

merasa tenang serta kita semua akan selalu menerima meminta Ketua IPI menghubungi Pengurus PWI.

kabar-kabar

yang

baik. (Ant/Mdk).

Hadir pada upacara itu, di samping Pimpinan Umum "Antara” juga para Direktur serta para ang

gota Dewan Redaksi LKBN ”Antara”. (Ant). DJA'FAR H. ASSEGAFF WAKIL PIMPINAN UMUM "ANTARA.

Pimpinan Umum LKBN "Antara”, August Marpaung SH, 5 September mengangkat Drs. Dja'far TETAP MENJAGA KODE ETIK DAN PERH. Assegaff sebagai Wakil Pimpinan Umum SATUAN. ”Antara” menggantikan Moh. Nahar yang akan

Kepala Kejaksaan Negeri Tangerang, M Adenan memasuki masa pensiun.

SH mengingatkan agar para wartawan yang berDja'far H. Assegaff, ia juga anggota staf pengajar

tugas di wilayahnya dalam melaksanakan tugas UI, mengajar bidang komunikasi

pem

sehari-hari tetap berpegang teguh pada kode etik jurbangunan.

nalistik di samping tetap memelihara rasa persatuan

antara sesama teman seprofesinya. Dja'far H. Assegaff, anggota staf pengajar UI,

Hal ini dikemukakan Ka. Kejari Tangerang pada mengajar bidang komunikasi massa pembangunan,

acara pertemuan Halal Bihalal antara Muspida, ia juga Sekretaris Umum PWI Pusat dan pernah

Pimpinan DPRD dengan para wartawan di Pendopo bekerja di Suratkabar ”Indonesia Raya" dana

Kabupaten, 1 Agustus. ”Suara Karya” serta anggota Badan Sensor Film.

Bupati Tangerang, H Tadjus Sobirin dalam samDalam upacara sederhana di Wisma "Antara”

butannya menyampaikan rasa terima kasih PemeJakarta, August Marpaung SH menilai, Assegaffrintah Daerah Tangerang atas informasi serta sosial memiliki profesionalisme dan kemampuan serta

kontrol yang diberikan para wartawan melalui pengalaman yang akan membawa kemajuan dalam

media yang diwakilinya. Pemda Tangerang tak melimelanjutkan kegiatan-kegiatan LKBN "Antara”

hat adanya pihak-pihak yang dirugikan oleh warselama ini.

tawan, melalui tulisannya baik bersifat informasi Pimpinan akan memberikan ”goodwill” dan sikap

maupun sosial kontrol. positif terhadapnya karena "Antara” bukan milik

Wakil Ketua DPRD Tangerang, H Syamsulbahri perseorangan melainkan milik pemerintah serta milik

dalam sambutannya mengatakan, sumbangan negara.

pikiran secara lebih positif dari para wartawan, terIa mengharapkan, Wakil Pimpinan yang baru ini utama dalam memberikan rangsangan bagi aparat akan melanjutkan kegiatan yang pernah ditun

desa guna lebih meningkatkan dedikasi mereka bagi jukkannya di bidang massmedia dan jurnalistik guna

pembangunan desa pada masa-masa yang akan melanjutkan serta meningkatkan kegiatan kantor ber

datang perlu lebih ditingkatkan lagi. ita milik pemerintah serta negara itu.

Ia juga mengatakan aktifitas para wartawan dalam Kantor Berita "Antara" dewasa ini dalam taraf memberikan sumbangannya pada pembangunan pengembangan, pembinaan serta modernisasi, daerah Tangerang, tetap akan mendapat sambutan peningkatan mutu "sarana lunak”nya (Software), dari pihak pemerintah daerah

dari pihak pemerintah daerah maupun DPRD.


Page 5

berita internasional dunia Barat. Demikian Menpen Soleiman yang dijumpainya di halaman stasion terHarmoko ketika membuka pertemuan OANA di

sebut, disaksikan karyawan dan masyarakat umum. Wisma Antara, Jakarta, 24 Agustus.

Ketua PWI Irja, M.N., Hutamena terkejut menDengan penyusunan kembali organisasi OANA, dengar berita itu. Ia mengkecam tindakan main "kita telah maju selangkah ke arah perbaikan yang

hakim sendiri itu karena tidak sesuai dengan napas memberi keseimbangan arus berita antara Utara dan Undang-Undang Dasar 45 dan Pancasila. PemuSelatan, atau paling sedikit antara Selatan dan kulan terhadap wartawan merusak citra kebebasan Selatan".

pers yang sedang berkembang ke arah yang dewasa. Seruan bantuan.

Presiden OANA Ahmad Mustapha Hassan dari Bernama (Malaysia) menghimbau UNESCO, kantor MAJALAH WANITA BISA AKIBATKAN berita internasional, organisasi internasional, peme- ARUS KONSUMERISME. rintah dan media massa untuk mendukung agar sis

Untuk membicarakan hubungan majalah dan tem pertukaran berita Asia Pasifik itu bisa berjalan wanita, perlu kiranya dibicarakan dua hal lebih lancar.

dahulu, yaitu tentang majalah, khususnya majalah Dalam sidang di Jakarta Pres. OANA juga akan

wanita dan tentang wanita. Hal ini dikemukakan bertemu dengan Federasi Kantor Berita Arab (FA- Dra. Ny. Yos Masdani dalam ceramahnya di Taman NA), membahas kemungkinan kerjasama. "la yakin Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 16 September pertemuan ini menandai dimulainya peningkatan dengan judul ”Majalah dan Wanita”. kerjasama bukan hanya kepada FANA, tapi juga

Hal ini ditegaskan mengingat tuduhan atas wanita dengan kantor berita lainnya seperti Kantor Berita

yang biasanya hanya mempunya sifat-sifat naluriah, Pan Afrika (PANA) dan kelompok kantor berita Amerika Latin (ASIN)”.

wanita juga bersifat pasif. Ini tidak benar. Menu

rutnya, wanitapun bisa berbuat aktif dan rasional Wakil dari UNESCO S.M. Aly mengatakan orga

seperti halnya kaum pria. Maka, juga nampak dalam nisasi PBB ini akan melanjutkan bantuan kepada tindakannya mengelola sebuah majalah. sistem jaringan berita Asia Pasifik dan OANA. Ia

Ia juga mengatakan, majalah yang dirawat oleh menegaskan, bantuan ini akan berkembang dalam

wanita biasanya lebih langgeng dari pada majalah ukuran dan dimensinya sesuai perkembangan jaringan itu sendiri.

yang sepenuhnya di tangani oleh pria. Karena biaPertemuan OANA berlangsung hingga 26 Agus

sanya wanita mempunyai sifat yang lebih tekun,

seperti halnya mengelola majalah. tus, dihadiri 24 kantor berita dari 19 negara. Antara lain dari Uni Sovyet, Korea Utara, Jepang, Iran,

Menjamurnya majalah wanita ini nampak di per

iode tahun 70-an. Isi majalah wanita ini, untuk memMalaysia, Korea Selatan, Indonesia dan India.

permudah dan mengefektifkan usaha-usaha wanita (Kompas).

dalam fungsinya dan aktifitasnya sebagai wanita. Hal
ini nampak dalam rubrik-rubrik majalah tsb. Isinya
selain resep-resep makanan, pembenahan dan pena-

taan ruang juga berisi pengetahuan lain yang berWARTAWAN DIPUKUL.

manfaat bagi hidup seorang wanita. Bahkan diseSoleiman L (31 tahun) wartawan RRI Sorong Irian butkan majalah wanita itu sebuah text-book kecil. Jaya, 13 September dipukul LSN Wakil Ketua II

Manfaat. DPRD Tingkat II Sorong, ketika meliput suatu upacara di kota itu. Peristiwa ini baru pertama kali ter- Manfaat majalah itu tidak hanya buat ibu rumahjadi dalam sejarah pers Irja sejak kembali kepang- tangga, tapi juga buat isteri direktur, wanita pengkuan pertiwi. Motif pemukulan sesungguhnya soal usaha dan semua lapisan wanita. Bahkan majalah tata krama.

wanita ini juga berguna kepada kaum lelaki. ”Banyak Saat itu Soleiman hendak merekam pidato Bupati

kaum lelaki yang membaca majalah ini”. Di satu sisi Sorong, Sutardji pada upacara tersebut. Ruangan

ini bisa lebih memajukan majalah wanita di masa upacara yang sempit memaksa Soleiman harus mem- depannya, hingga kemungkinan berkembangnya belakangi pejabat DPRD Tingkat II tersebut.

majalah wanita ini lebih besar, bisa memenuhi kebu

tuhan informasi segala lapisan. LSN yang merasa kurang dihormati dengan tindakan tersebut, naik pitam dan meninggalkan tempat

Namun selain majalah wanita itu sebagai tempat upacara. Seusai upacara ia mendatangi Stasiun RRI untuk menyebar informasi dan dapat mencerdaskan Sorong, tanpa bertanya ia langsung memukul

memukul pembacanya, majalah ini juga bisa mengakibatkan


Page 6

Drs. LUKMAN UMAR, lahir 7 Desember 1944 di Padang, Belanda ke Nusakambangan. Sesudah Jepang menduduki IndoAlumnus L.A.I.N. Yogyakarta. Menjadi anggota PWI sejak nesia, dibebaskan Jepang. Meneruskan pekerjaan di ”Antara” tahun 1975. Pernah sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Dialog hingga "Antara” dijadikan "Domei” bagian Indonesia. Di samdan Pemimpin Umum Majalah Kartini Group yang menerbitkan ping ikut "hijrah" ke Yogyakarta dan menjabat Kepala Desk majalah-majalah Kartini, Variasi Putera-Puteri, Dialog dan Dalam Negeri, antara lain pada tahun 1961 beliau diangkat sebaAnanda. Jabatannya kini sebagai Wakil Pemimpin gai anggota Direksi Antara. Sebagai wartawan di tahun 1960 Umum/Pemimpin Perusahaan dan Managing Editor Majalah mengadakan perjalanan jurnalistik menjelajahi Eropa Barat dan Sarinah.

Moskow selama 4 bulan yang diulanginya pada tahun 1980.

Tahun 1978 beliau diakui sebagai Perintis Kemerdekaan. (SK. M. AMINUDDIN, (48 tahun), tahun 1955 mulai menulis Mensos No. 4 tahun 1978). cerita pendek, sandiwara radio. Tahun 1957 mulai terjun ke

ZULHARMAN SAID - Kelahiran Bukit Tinggi, Sumatera dunia jurnalistik sebagai wartawan freelance. Tahun 1962 masuk KB. Antara hingga kini sebagai Kepala Redaksi Ekonomi. Barat, 14 Desember 1933. Pendidikan umum Sarjana I, Fakultas

Hukum Universitas Indonesia tahun 1964. Alumnus KRA-XI Kegiatan lain menulis skenario film. Dari serangkaian kunjungan Lemhannas 1978/1979. Pernah menjadi pegawai P & K di tahun jurnalistik ke luar negeri, tahun 1980 selama empat bulan keliling 1951-1957. Karirnya di pers, sejak 1954 sebagai redaksi Mjl. Amerika Serikat dalam rangka latihan kerja di berbagai media Dunia Film. Tahun 1955 hingga 1956 Redaksi Kebudayaan massa di bawah penyelenggaraan School of Journalism, Indiana

Genta pada Majalah "Merdeka”. Pemred Mj. Dunia Film University

(1956-1957). Tahun 1958-1960 Pemimpin Umum/Pemred H. ROSIHAN ANWAR,lahir 10 Mei 1922 di Kubang Nan Harian Minggu. Tahun 1963-1965 Sekretaris Pelaksana OPS Dua, Sumatera Barat. Tokoh wartawan yang memulai karirnya Produser Film dan antara tahun 1966-1972 Direksi/Wk. Pemsejak tahun 1943 pada harian "Asia Raya”. Ia juga terkenal red/Penjab Harian ”KAMI” Sekarang Penjab. Mj. Berita sebagai wartawan dan kolomnis. Banyak menulis buku dan Minggu & Film. Jabatannya di SPS, Sekjen SPS Pusat di samping mengasuh Karya Latihan Wartawan PWI sebagai Direkturnya. sebagai Direktur Persin (Peredaran Film Nasional). Salah seorang Ketua Pembina PWI Pusat. Ia juga anggota Peng

ANDI BASO MAPPATOTO, adalah wartawan LKBN urus Yayasan Tenaga Kerja Indonesia sejak 1969 serta anggota Antara sejak 1962 dan Lektor Madya Sekolah Tinggi Publisistik staf Pusat Pembinaan Sumberdaya Manusia sejak 1976. Sejak

(STP). Kini anggota redaksi Inggris LKBN Antara, bertanggung 1971 anggota Pengurus Asian Mass Communication Research and Information Centre (A.MIC) Singapura di samping sebagai lis mengajarkan mata kuliah Jurnalistik dan Stailistik di STP.

jawab atas pengiriman berita-berita Antara ke luar negeri. Penuanggota Dewan Film Nasional yang dijabatnya sejak 1977 hingga

Alumnus STP dan C'niversity of Hawaii/East West Center, Honosekarang.

lulu. Lima kali menjadi juri karya jurnalistik "Adinegoro” dan Oleh pemerintah ia dianugerahi Bintang Mahaputra Utama dua kali menjadi juri karya tulis keluarga berencana dan kepenIII tahun 1973. Tanda Kehormatan dari luar negeri berupa dudukan tingkat nasional. Pernah menjadi instruktur pada Bintang Kerajaan Tunisia, 1955; dan Bintang Rizal, Filipina KLW-PWI (1976), kursus jurnalistik BE-KM-IPB (1979). tahun 1977.

ED ZOELVERDI. Lahir di Banda Aceh, 12 Maret 1943. Kini M. NAPIS, lahir di Jakarta 7 Juli 1925. Ketua PBRI (Per

anggota redaksi majalah TEMPO Biro Reklame Indonesia) tahun 1956-1972 hasil Jakarta. Bekerja di koran sejak tahun 1965, pada mulanya sebaKongres-V. Menjadi Bendahara-I PSSI (1964) Pejabat Ketua

gai ilustrator dan karikaturis. Di Harian KAMI mengurus lay Umum Persija (1968). Pemimpin Umum Majalah Mayapada out - kemudian melakukan tugas kewartawanan. (1969-1970). Bendahara PABSI (Persatuan Angkat Besi Seluruh

Berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, dia mempelajari dan Indonesia) tahun 1964. Ketua Percaja (Persatuan Catur Jakarta) mendalami fotografi, sendiri, khususnya mengenai fotografi tahun 1958 dan Sekjen Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indo- kewartawanan. Tahun 1968 mulai menulis artikel fotoberita di nesia). Berkecimpung di periklanan sejak 1952 hingga sekarang berbagai penerbitan di Jakarta - juga di TVRI. Sejak 1971, sering Menjadi Dosen Perguruan Tinggi Publiksistik 1961-1971 dan kini


Page 7

yang pertama dapat menjaga martabat dan citranya yang terhormat; bukan fihak lain yang mana pun, bukan kelompok masyarakat yang mana pun, dan juga bukan Pemerintah.

Pembenahan seluruh jajaran pers dan kewartawanan itu merupakan syarat penting agar pers dapat ikut memantapkan pembudayaan Pancasila dan Undang-undang Dasar '45, seperti yang menjadi tema kongres PWI sekarang ini. Tanpa integritas dan martabat yang terhormat, maka akan sulit bagi pers untuk melaksanakan tekadnya tadi.

Presiden ketika meresmikan sejumlah proyek pembangunan daerah Sulut Membudayakan Pancasila dan

(Foto: Setneg). Undang-undang Dasar '45 memang merupakan kewajiban menjadikan Pancasila yang lità IV yang akan kita masuki dan tanggung jawab bersama kita merupakan pandangan hidup tahun depan, kita telah bertekad dewasa ini, dan akan terus meru- dan kepribadian bangsa kita itu bulat untuk meletakkan kerangka pakan tantangan kita semua di menjadi dasar negara, maka pada landasan, yang akan kita manmasa-masa yang akan datang. tahun 1978 melalui MPR kita tapkan dalam Repelita V, agar Sebabnya ialah, karena nilai yang telah mempunyai kesepakatan dalam Repelita VI bangsa kita terkandung dalam Pancasila dan dalam melaksanakan Pancasila dapat tinggal landas membangun Undang-undang Dasar '45 itu dalam kehidupan sehari-hari, dengan kekuatan sendiri menuju baru mempunyai makna bagi ialah dengan adanya P4. Kitapun masyarakat yang kita citakehidupan kita jika nilai-nilai tadi tidak berhenti di sini, sebab, citakan. Di lain fihak, keadaan terwujud dalam sikap, perilaku,

dalam tahun 1983 ini melalui internasional khususnya di perbuatan dan lembaga-lembaga MPR kita juga menegaskan pem

bidang ekonomi

tidak memmasyarakat kita. Pembudayaan bangunan sebagai pengamalan bantu usaha kita dalam memnilai-nilai Pancasila itu memang Pancasila. Dengan demikian percepat jalannya pembangunan. bukan tugas yang mudah dalam tampak jelas proses sejarah yang Karena itu lah pengerahan kehidupan bangsa kita yang

terus maju dalam usaha kita ber- potensi dalam negeri, baik potensi majemuk dan beraneka ragam sama untuk terus memantapkan modal, potensi sumber alam ini; yang majemuk kesukaannya, pembudayaan Pancasila tadi.

maupun potensi manusiawi harus majemuk keagamaannya, maje

benar-benar kita kerahkan dan

Pembudayaan Pancasila itu muk tingkat pendidikannya, tidak dapat kita tunda-tunda lagi

, gerak pembangunan tadi. Dalam

kita arahkan untuk menunjang majemuk kepentingannya dan

karena masalah ideologi nasional majemuk aspirasinya.

usaha ini pers nasional jelas ini telah tiba waktunya untuk kita Pembudayaan Pancasila akan

memainkan peranan yang tidak rampungkan secara tuntas. berhasil jika kita dapat mene

kecil. Karena itu saya berharap Dengan rampungnya secara tungakkan semangat persatuan dan

agar peningkatan mutu pers tas masalah ideologi nasional itu, kesatuan nasional untuk mewa

dapat segera terlihat setelah maka segala perhatian dan usaha dahi kemajemukan dan keaneka

kongres ini, sehingga pers dapat nasional dapat kita curahkan ragaman masyarakat kita itu.

benar-benar menjadi kekuatan sepenuhnya kepada pelaksanaan Sekali lagi ini bukan tugas yang

pembaharu masyarakat dan pembangunan masyarakat, mudah, walaupun bukan tugas

kekuatan pendorong masyarakat bangsa dan negara kita. yang mustahil. Kita telah merin

dalam pembangunan. tis jalan ke arah ini. Jika ber- Pembangunan itu segera akan Dengan harapan tadi, maka samaan dengan lahirnya Negara memasuki tahap yang sangat akhirnya, dengan ini saya nyaKesatuan Republik Indonesia, menentukan dan sekaligus penuh takan Kongres ke-17 PWI secara kita telah bulat sepakat untuk dengan tantangan. Dalam Repe- resmi dibuka.


Page 8

segi kehidupan kerukunan ber- dapat pula inencerminkan nilai- kebahagiaan masyarakat yang agama.

nilai Pancasila dan Undang- merata dan menyeluruh. Sebagai tokoh-tokoh ter- undang Dasar 1945 untuk dicer

Berdasarkan pengertian yang kemuka di dalam kehidupan Pers nakan, dihayatkan dan diamal- demikian itu, maka pers di Indotentu para peserta Kongres ini kan oleh masyarakat.

nesia berfungsi tidak hanya menyadari pula bahwa untuk

Dalam hubungan ini perlu

menyebarkan informasi dalam dapat membudayakan Pancasila kiranya saya garis bawahi, bahwa

rangka mencerminkan keadaan di dalam segala segi kehidupan penataran P4, itu bukan sekedar

masyarakat serta membentuk masyarakat memerlukan pen

mempunyai dampak tambahan opini masyarakat, tetapi sebagai dalaman dan penghayatan nilai

saya katakan tadi, media massa di pengetahuan tentang P4, tetapi nilai luhur yang terkandung di betul-betul mengubah sikap

Indonesia juga mendapat keperdalam tiap Sila Pancasila itu, penghayatan dan peng

cayaan untuk melakukan pengsetidak-tidaknya penghayatan amalannya sebagai yang seha- awasan yang jujur, obyektif dan butir-butir nilai yang telah ber

konstruktif. Hak media massa rusnya. hasil digali oleh Tim Pembinaan

nasional untuk melakukan kont

Kalau dulu kaisar Napoleon Penatar Dan Bahan Penataran,

rol sosial yang bersifat korektif Bonaparte pernah berucap yaitu butir-butir yang digunakan

telah terjamin oleh Undangbahwa beliau lebih menakuti seosebagai pedoman penataran

undang Tentang Ketentuanrang wartawan dari pada satu penghayaran dan pengamalan

ketentuan Pokok Pers, Sehubatalion serdadu, alangkah idealPancasila.

bungan dengan peran dan misnya kalau kita di masa pemTema yang ditetapkan untuk

sion pers yang demikian itu sering bangunan ini dapat menumpenyelenggaraan Kongres ke

kita dengar anjuran tentang buhkan kesadaran mengamalkan XVII ini serta keputusan

keterbukaan di dalam memberi kode etik jurnalistik sebagai keputusan yang telah diambil

pelayanan informasi. Anjuran sarana kontrol sosial wartawan, untuk dijadikan landasan arah

yang demikian itu adalah wajar, yang membuat semua komponen langkah kegiatan merealisasikan

kalau kita ingat bahwa sebagai pelaksana pembangunan yang tema tersebut di dalam segala segi diawasi, terbuka dan berterima

bahagian integral di dalam memkehidupan masyarakat adalah

bangun negara dan masyarakat, kasih serta menghargai kontrol tepat sekali waktunya, mengingat

Pers Indonesia mempunyai asas sosial yang dilakukan oleh para untuk menjamin suksesnya pelak

serta tujuan yang sama dengan wartawan. sanaan REPELITA IV dan

komponen-komponen pemREPELITA V mengantarkan

Dengan perkataan lain saya bangunan lainnya. Tetapi di

dalam keterbukaan itu kita tidak pembangunan tinggal landaş mengharapkan dan mengpada REPELITA VI nanti,

harapkan agar PWI

agar PWI secara boleh melupakan atau mengbukan memerlukan aparatur

sungguh-sungguh menumbuhkan abaikan perbedaan pangkal pannegara saja yang berdaya guna

dan mengembangkan kode jur- dang yang amat penting antara berwibawa dan bersih, tetapi nalistik yang berjiwa dan ber

yang mengawasi dengan pelakjuga memerlukan aparatur kontnafaskan nilai-nilai Pancasila,

sana yang diawasi. Baik pers rol sosial yang sama-sama ber

yaitu pengejawantahan kehi- sebagai aparat kontrol sosial daya guna, bersih dan ber- dupan jurnalistik yang ber

begitu pula aparat pelaksana wibawa. Sebab semua komponen

dasarkan keseimbangan dan kese- pembangunan yang diawasi, di dalam satu lingkup kegiatan

larasan antara kewajiban dengan mempunyai kepentingan di pembangunan mempunyai damhak, antara kebebasan dengan dalam menyampaikan informasi

secara terbuka kepada masyapak timbal balik yang positif tanggung jawab. Sebagai unsur ataupuan negatif. Ini berarti integral di dalam kegiatan dan rakat. Perbedaannya yang perlu bahwa media massa pada umum

daya upaya masyarakat yang luas mendapatkan perhatian dan

dan amat kompleks itu, tentulah pengertian ialah, bahwa pers nya dan pers pada khususnya, harus pula membudayakan Pan

para wartawan menyadari pula lebih mementingkan kecepatan

bahwa apa yang dikenal sebagai dan eksklusifitas di dalam mencasila dan Undang-undang Dasar 1945 itu di dalam segala segi

kebebasan pers itu bukanlah dapatkan dan menyajikan infor

sekedar demi kebebasan pers, masi, sedangkan aparatur pelakkehidupan media massa sendiri. Sehubungan dengan itu tentu saja

tetapi harus merupakan bahagian sana lebih mementingkan ketePWI harus mengintensifkan

integral pula dalam daya upaya litian dan akuratnya setiap inforpenataran P4 bagi para wartawan

kita membangun keadilan, masi yang akan disajikan untuk

kemakmuran, kesejahteraan dan konsumsi masyarakat luas, apaanggotanya agar karya mereka


Page 9

dan lembaga termasuk di dalam- berdasarkan semangat dan jiwa perangkat mekanisme yang ditenya pers Indonesia.

Pancasila adalah sistem pers yang tapkan oleh peraturan Sebagai pengejawantahan bebas dan bertanggung jawab. perundang-undangan kita. demokrasi Pancasila, maka Bertanggung jawab ini mencakup

Konsultasi ini akan tetap ditehubungan fungsional antara pers, arti bertanggung jawab terhadap

ruskan karena inherent dengan masyrakat dan Pemerintah perlu

kelangsungan kehidupan bangsa dikembangkan sebagai suatu kul

persepsi dan konsepsi rakyat kita dalam arti luas, yang mencakup tur dan mekanisme yang

dalam hal pelaksanaan prinsip kelangsungan pembangunan

kebebasan pers yang bertanggung memungkinkan berfungsinya sis- nasional sebagai salah satu ben

jawab baik di pusat maupun di tem kontrol sosial dan kritik yang tuk dari pengamalan Pancasila.

daerah-daerah. konstruktif.

Untuk mewujudkan sistem

Maka saya berpendapatangCara dan pelaksanaan sistem

pers yang bebas dan bertanggung tersebut perlu tetap berpegang jawab tersebut ditetapkan oleh

gapan pihak luar akan dike

kangnya kehidupan pers di pada asas keselarasan, keseimUndang-undang Pokok Pers

negara kita itu tidak tepat dan bangan dan keserasian. sebuah mekanisme yang kita

mungkin disebabkan oleh Dalam hubungan ini banyak kenal dengan interaksi positif

kurangnya pengertian dalam hal orang baik orang Indoneisa mauantara Pemerintah, pers dan

sistem pers yang bebas dan berpun orang asing yang menya- masyarakat. takan bahwa kebebasan pers di

tanggung jawab yang ingin kita

Dalam rangka mekanisme Indonesia itu terjamin dalam

tegakkan. interaksi positif inilah yang

sekaUndang-undang Pokok Pers. Di rang terus dalam proses peman

Sehubungan dengan itu Deparmana dalam salah satu pasal

tapan di mana kadang-kadang temen Dalam Negeri pada tangdikatakan bahwa pers mem- tidak dapat dihindarkan adanya gal 7-12 November 1983 ini telah punyai hak kontrol, kritik dan

tindakan yang dapat menim- menyelenggarakan sarasehan koreksi yang konstruktif dan

bulkan pelbagai tafsiran. Hal-hal antara Departemen Dalam bahwa "untuk penerbitan surat

tersebut banyak menimbulkan Negeri dengan para wartawan, kabar tidak diperlukan surat izin

kesan terutama di luar bahwa yang diharapkan dapat memterbit (SIT). Juga disebutkan kebebasan pers dikekang di

bentuk kesatuan bahasa dalam dalam Undang-undang Pokok negara kita. Sekali pun meka

melaksanakan Undang-undang Pers bahwa terhadap penerbitan nisme interaksi positif masih

No. 5 Tahun 1974 tentang pers tidak dikenakan sensor dan

harus terus dipupuk diman- Pokok-pokok Pemerintahan di pembreidelan. tapkan dan dikembangkan

Daerah dan Undang-undang No. Namun dalam Undang- namun jelas bahwa konsultasi

5 Tahun 1979 tentang Pemeundang yang sama juga dika- antara Pemerintah, pers dan

rintahan Desa. Dengan sasarehan takan bahwa sistem pers yang masyarakat merupakan suatu

tersebut, baik kalangan Departemen Dalam Negeri maupun kalangan media massa dapat memperoleh masukan yang bermanfaat.

Demikianlah bahwa dalam mengembangkan kehidupan pers terutama di daerah maka Pemerintah Daerah selalu memberi bantuan sesuai dengan kemampuan yang ada. Sekalipun bantuan ini tidak selalu berupa uang dan tidak selalu disalurkan melalui APBD, namun bantuan yang berbentuk jasa-jasa, fasilitas, latihan-latihan dan penataran dalam rangka pengembangan profesi dan lain-lain tetap dibe


Page 10

hati nurani kita masing-masing khususnya di kalangan jajaran pers Indonesia. Masalah ini adalah merupakan suatu proses yang tidak sebentar tetapi berjalan dalam kurun waktu yang lama. Juga masalah-masalah yang dikaitkan dengan organisasi PWI sebagai organisasi satu-satunya wadah dari pada wartawan Indonesia yang lahir pada 9 Pebruari tahun 1946 telah mampu meletakkan eksistensi kelanggengannya dan dalam masa-masa mendatang akan senantiasa berada di tengah-tengah bangsa dan masyarakat Indonesia.

Saya terus terang malam ini ingin berbicara sesuai dengan perintah dari Pengurus PWI Pusat agar menjelaskan mengenai pengembangan pers dalam Pelita ke IV yang akan datang. Kalau kita bicara mengenai pengembangan pers Pelita ke IV di masa mendatang, kita tidak bisa pisahkan dari program-program yang telah dituangkan oleh organisasi tingkat pusat. Baik itu Serikat Penerbit Surat Kabar, Serikat Grafika Pers, PWI nya, P3I nya, dan dengan segala usaha yang telah dituangkan di dalan bentuk program-program kerja. Hal ini telah mampu mengantarkan pengembangan dan pertumbuhan pers kita yang tidak lain juga merupakan input, barang-barang masukan dari organisasi-organisasi pers sehingga terciptalah keputusan rakyat yang telah dituangkan di dalam ketetapan-ketetapan MPR khususnya yang menyangkut bidang komunikasi dan penerangan. Jadi saya ingin pertama kali mengemukakan hal ini karena ini berkait dengan keputusan-keputusan yang telah kita ambil bersama pada kurunkurun waktu yang lampau. hardwarenya, piranti lunak dan piranti kerasnya, sudah termasuk bidang pendidikan dan latihannya, bidang pengembangan

serta mekanismenya, tidak dapat kan dengan organisasi, dengan dipisahkan dengan usaha-usaha mekanisme dan juga dengan kerja kemajuan yang dicapai oleh antara tiga komponen, masyarakat Pers kita secara kemudian Pelita ke IV kita ingin murni.

meletakkan lebih jauh lagi pengUntuk itu pula jika kita tidak embangan dan peningkatan. Hal mengadakan introspeksi pada

ini akan berarti semua program tubuh pers kita sejak orde baru di Departemen Penerangan akan mana kita inginkan pers dapat

senantiasa disesuaikan dengan berorientasi kepada masyarakat program-program pengluas. Kalau kita bicara mengenai embangan pers di daerah. masyarakat luas berarti masya

Untuk itulah tidak jemu-jemunya rakat yang berada di pedesaan

kita hendak mengangkat pengpedesaan, yang 80 persen rakyat ngembangan pers di daerah ini kita tinggal di pedesaan, dan

dalam kerangka kita memekarena orientasi, strategi dari

ratakan informasi kepada sasaran serta policy dari pada bidang khalayak yang memang ada di komunikasi dan penerangan tidak

daerah pedesaan. terlepas dari strategi, orientasi &

Secara jujur memang potensial policy dari pembangunan nasio

sekali pengembangan yang ada di nal kita yang juga berorientasi

daerah dengan jumlah penduduk untuk kepentingan rakyat di

yang ada demikian juga dengan pedesaan. Maka pengembangan

dana-dana masyarakat yang bisa pers Pelita ke IV akan tetap ber

kita gali. Lebih dari itu perkesinambungan juga berorientasi

tumbuhan yang dikaitkan dengan pada masyarakat pedesaan. Ka- pengembangannya tentu

tentu tidak rena itu sekali lagi saya ingin terlepas dari sistem ketentuan tegaskan bahwa jajaran pers

dan peraturan yang kita miliki. nasional akan tetap mening- Saya harapkan kongres PWI ke katkan dan menumbuhkan per

17 ini mampu juga memberikan kembangan pers di daerah. perintah pada calon dan program Ini perlu dicatat benar-benar.

yang hendak dituju di dalam Karena justru pengembangan

Pelita ke IV dalam pengembangan pers di daerah nerupakan potensi organisasi pers nasional.

Bila dalam kurun waktu yang yang tidak bisa dipisahkan dengan pengembangan

lampau dua daerah yang secara

pers secara menyeluruh. Peng

tegas dibantu oleh pemerintah di embangan pers di daerah adalah

dalam menyelenggarakan bidang

hardware, piranti keras yakni merupakan ujung tombak bagi

Aceh dan Maluku, maka untuk pengembangan pers nasional. Ini

Pelita ke IV saya harapkan PWI semua artinya seluruh jajaran pers kita yang berada di daerah

dapat menentukan prioritas mempunyai potensi yang cukup

Pembangunan Percetakan Pers di

dalam Pelita ke IV nanti manamampu menggerakkan bidang software dan hardware, lain per

mana yang tentu saja menurut kataan kemampuan yang dimiliki prosedur ini harus disampaikan yang oleh daerah baik itu peme

ke Dewan Pers dan Keputusan

Dewan Pers inilah yang dijarintahannya, masyarakatnya

lankan oleh Pemerintah dalam harus disatu padukan di dalam gerak langkah menuju suatu

hal ini Departemen Penerangan, pengembangan pers dalam pelita

Tentu prioritas itu akan kita ke IV yang akan datang. Sebab lihat dari segi yang memang ditukita menyadari dalam pelita ke jukan kepada daerah-daerah III kita telah mengadakan kon- yang memerlukan pengembangan solidasi, konsolidasi yang dikait- dan peningkatan. Demikian juga


Page 11

lain menyangkut Struktur Organisasi dan Kepengurusan, yang lebih terpadu, namun sekaligus memberi bobot kepada peningkatan pertumbuhan Pers di Daerah, dan memberi bobot aspiratif terhadap sejarah perjuangan Pers Nasional dalam arti kesinambungan semangat pengabdian dan perjuangan mela

lui proses regenerasi.
2. Sisi kedua dalam bidang per-

encanaan atau program yang meliputi : a. Penertiban keanggotaan

dan polusi penggunaan atribut Pers dan kewar-

tawanan. b. Pengembangan Pancasila

sebagai sifat dan kerangka

dasar karya pers Indonesia. c. Peningkatan ketrampilan

dan perluasan pendidikan dengan perspektif meng- ejar : c.l. Keseimbangan akibat

kesenjangan ket- rampilan wartawan di Jakarta dan Jawa dengan wartawan- wartawan di daerah

luar Jawa. c.2. Memacu keter-

tinggalan kemam- puan dan ket- rampilan karena arus kembangan tek- nologi modern di

bidang komunikasi. d. Menggerakkan mekanisme

interaksi positif, antara Pers, Pemerintah dan Masyarakat, sehingga men-

jadi sarana yang


lebih
dinamis kreatif dan efektif
dalam sistem komunikasi

Pembangunan. e. Meningkatkan kese-

jahteraan wartawan mela- lui kerjasama antar orga- nisasi profesi di bidang pers, seperti SPS, PPPI

dan menggiatkan usaha- Kami berkeyakinan bahwa usaha koperasi. Tak ter- Kongres dengan semangat dan lupakan di sini

kesadaran yang tinggi untuk perjuangkan segera ter- memecahkan dan menjabarkan laksananya Ketentuan- tema yang telah dipilih Kongres, Ketentuan Undang- telah mencapai hasil optimal Undang Pokok Pers No. dalam merumuskan Tema Kong11/1966, jo UU No. 21 res tersebut. tahun 1982.

Baik untuk konsolidasi organisasi Demikianlah antara lain hasil maupun dalam Program OrgaKongres PWI ke 17 yang telah nisasi. Kami berkeyakinan bahwa berlangsung sejak tanggal 14 dengan melaksanakan rumusan Nopember yang lalu, dan telah dan penugasan Kongres kepada pula memilih kepengurusan Jajaran Korps Wartawan Indoorganisasi untuk masa bakti 1983 nesia, harapan konsolidasi 1988 yang akan datang.

tahapan pejuangan Pelita JV jang Dengan struktur dan komposisi

akan datang, Insya Allah akan Pengurus PWI Pusat Masa Bakti dapat dicapai oleh Persatuan 1983 - 1988 yang telah dipilih

Wartawan Indonesia dan Kongres sebagai berikut :

Keluarga Besar Pers Nasional, Penasehat :

yakni efektifnya peranan Komu

nikasi Pembangunan Nasional 1. H. BM. Diah, 2. Jakob

yang ditangani oleh kaum warOetama, 3. A. Azis, 4. L.E.

tawan yang mempunyai martabat Manuhua, 5. H. Moh. Mudasir.

dan kewibawaan, dalam semaPengurus Harian :

ngat dan jiwa Pancasila. 1. Ketua Umum H. Zulharmans,

Tersisa di depan kita bersama 2. Ketua Bidang Pendidikan: usaha untuk mengaktifkan InterSubagyo Pr., 3. Ketua Bidang

aksi Positif antara Pers, PemeOrganisasi dan Daerah Sondang: rintah dan Masyarakat yang kami Meliala, Ketua Bidang Kese- akan dapat menjadi mekanisme jahteraan: Drs. P. Swantoro, 5. keterbukaan Informasi dan Ketua Bidang Hubungan Luar Komunikasi sebagai wahana Negeri: Drs. D.H. Assegaff, 6. pengembangan dinamika, kreasi Sekretaris Jenderal : Atang Rus- dan partisipasi Pembangunan wita, 7. Wakil Sekretaris Jen- Bangsa dan Negara yang semakin deral: Tribuana Said MA, Ben

menantang tanggungjawab kita dahara: Hilmi Nasution, 9. Wakil bersama. Bendahara: Ny. Titie Said Sadi

Khusus kepada Bapak Guberkun. dan Ketua Departeman

nur yang mewakili masyarakat Wartawan Olahraga: Ardi Syarif,

Nasional di wilayah Sulawesi Ketua Departemen Wartawan

Utara ini, Kongres menitipkan Radio dan Televisi: Drs. Ishadi

kepada Pengurus PWI Pusat Sk.MSc, serta Ketua Departemen

untuk memberikan penghargaan Wartawan: EKUIN Syamsul

atas perhatian dan usaha serta Basri.

jasa beliau terhadap pembinaan Dewan Kehormatan :

dan pengembangan pers di dae1. Ketua merangkap anggota: H. rah Sulawesi Utara khususnya Rosihan Anwar, 2. S. Tasrif, SH kepada PWI Cabang Sulawesi anggota, 3. J.C.T. Simorangkir, Utara, yang memungkinkan SH anggota, 4. Nawawi Alif ang- Kongres ke 17 PWI berhasil gota, 5. Dr. Alwi Dahlan anggota, dengan baik. Kami berjanji 6. Prof. Padmo Wahyono, SH mudah-mudahan dalam waktu anggota, 6. H.M. Hamidy anggota.

Bersambung


Page 12

tersebut terus berlangsung, hange of news” yang diusulkan tidak dapat dan tidak perlu dijamemang akan luas dan dalam. negara-negara Barat.

wab dalam waktu dekat, tetapi Secara garis besar dapat dika- Masalah pemberitaan.

setidaknya suatu badan pengtakan bahwa proses tersebut akan

Butir IV Imbauan Jakarta awas diperlukan untuk melamempersempit ruang lingkup merupakan sumbangan penting

kukan penelitian secara tepat. serta ruang gerak pasaran bebas dalam upaya menyempurnakan

Kesulitan utama yang akan dihamaupun pers bebas di seluruh konsep internasional tentang ber

dapi di waktu mendatang, sebajagad. ita. Dalam hal ini negara-negara

gaimana pengalaman di masa Seperti sudah seringkali diung- non-aligned menginginkan agar

lalu, ialah kemajemukan gerakan kapkan dalam berbagai literatur, media massa dunia mencegah non-aligned itu sendiri dalam bidang informasi dan komunikasi penyiaran berita-berita serta

banyak bidang. Dalam kaitan pada tingkat internasional

tulisan yang "tendensius” dan dengan persaingan global dewasa ini dalam prakteknya yang "langsung ataupun tidak negara-negara besar saja kita dikuasai oleh negara-negara langsung dapat dibuktikan ber- dapat melihat adanya perbedaan industri Barat. Empat kantor ber- tentangan dengan atau meru

kebijakan di antara beberapa ita mereka mendominasi per- gikan gikan kepentingan-kepentingan

negara non-aligned yang menemedaran bahan-bahan informasi suatu negara anggota Gerakan

patkan mereka pada postur polisecara global. Non-aligned.” Sebagaimana

tik yang berlainan atau malahan Sebagian dari penerbitan pers segera terlihat, konsep berita bertentangan. Fenomen politik mereka banyak pula beredar di tanpa sifat-sifat tendensius dan seperti ini dengan sendirinya luar kawasan dunia Barat. Domi- negatif mengenai negara lain

dapat berpengaruh kepada pola nansi Barat di sektor media elekt- perlu dahulu jelas dan berlaku di pemberitaan dan penulisan dalam negeri masing-masing

dalam media massa di negara ronik juga merupakan satu kenyataan. Di atas faktor fisik ini,

bersangkutan. Terlepas dari itu negara.

media massa di beberapa negara bahan-bahan informasi dari ber- Di dalam sejarah pertumbuhan ita hingga analisis yang disegerakan non-aligned tercatat

non-aligned hingga kini masih

berada di tengah proses pembarkan ke negara-negara lain bahwa pengertian berita dan kon

bentukan sistem pers nasional dirangkap menurut konsep- sep berita seperti yang termaktub konsep yang bertolak dari nilai- dalam Butir IV Imbauan Jakarta masing-masing, yang tentu pula

akan mencakup proses pernilai yang berlaku di dunia Barat. memang belum dikenal dan apaDengan demikian, keadaan lagi diterapkan. Di dalam satu

umusan pengertian serta konsep informasi dan komunikasi inter- negara non-aligned kita dapat

berita yang sesuai dengan nilaimelihat bahwa sikap pemerintah nasional dewasa ini tidak saja

nilai nasional negara bermenunjukkan adanya ketim- terhadap suatu masalah luar

sangkutan. Dan pada gilirannya pangan fisik tetapi juga terjadinya negeri tidak selalu sama dengan

proses-proses tersebut harus benturan nilai-nilai. Di sinilah sikap pers di negara itu.

mencakup unsur manusia yang

memilih atau kewartawanan Perbedaan-perbedaan tersebut terlihat perlunya mencapai per

pers

sebagai profesinya. ubahan mendasar terhadap dapat terlihat pada kasus konflik tatanan informasi dan komu- di Kampuchea, Afghanistan, Menyadari kompleksitas pronikasi internasional dewasa ini, Karibea, bahkan menyangkut ses pembangunan nasional di suatu hal yang tidak mudah ketegangan antara sesama negara

masing-masing negara nonmengingat hakekat persoalan non-aligned sendiri seperti Iran- aligned, kita dapat memahami ialah bagaimana menciptakan Irak, Libya-Mesir, dan lain-lain. mangapa Imbauan Jakarta adaprinsip-prinsip universal di Di samping itu, ada kalanya suatu

lah imbauan dan bukan resolusi bidang informasi dan komunikasi pemerintah secara diam-diam atau apalagi perjanjian. Sungdi atas kenyataan perbedaan

memihak salah satu negara dalam guhpun begitu, membaca nilai-nilai nasional. Salah satu pertikaiannya dengan negara

pertimbangan-pertimbangan prinsip yang sudah beberapa tetangga sesama anggota gerakan yang melandasi perumusan tahun belakangan ini diper- non-aligned, dan media massa dokumen ini, kita pun mencatat tentangkan adalah prinsip ”free negara bersangkutan pun meng

bahwa ke enam butir imbauan and balanced flow of infor- ikuti garis resmi tersebut. yang tercantum di dalamnya mation” yang dituntut negara- Sudah berapa jauh diadakan

tidak lepas dari prinsip-prinsip negara non-aligned dan prinsip penyesuaian oleh masing-masing yang telah disepakati serta hasil"free flow of information and a negara sejak keluarnya Imbauan hasil nyata yang telah dicapai more balanced international exc- Jakarta ? Pertanyaall ini tentu

selama ini.


Page 13

Penggunaan VDT dan com

dapat di "xerox” langsung di Sistem pendataan Bulog, moniputer yang sekaligus mem

toring pasar dan pelaksanaan percepat proses percetakan surat

Namun teknologi com- kampanye Keluarga Berencana kabar, ternyata juga jauh lebih

punication tidak terbatas man- misalnya bisa lebih sederhana murah harganya dibanding sis

faatnya hanya memperlancar dan cepat, dilakukan. tem Lynotype biasa.

arus komunikasi dan informasi, ia Ketiga : Sistem ini juga memungkinkan mempunyai dampak ganda yang Untuk tahap tertentu negara ruang-ruang kantor surat kabar luas.

berkembang seraya memmenjadi lebih ringkas dan tidak

Untuk negara berkembang persiapkan sarana-sarana teleperlu tersentralisir pada satu

misalnya, pengaruhnya dapat komunikasi bisa memanfaatkan tempat.

berbagai macam. Jean Jacques arus informasi dari berbagai Dalam situasi harga tanah dan Servant Schreiber, wartawan

negara. ruang perkantoran yang lebih

Perancis, penulis buku ”The Videotext dari kantor Berita mahal sekarang ini khususnya di American Challenge” dan ”The Antara, ataupun data Bank, kota-kota besar teknologi baru ini

World Challenge” menulis : ataupun data komoditi export jelas lebih memungkinkan dan "masa depan negara-negara merupakan beberapa contoh. menguntungkan.

dunia ketiga tidak lagi tergantung Sudah barang tentu ada efek Bagian-bagian lebih bisa ter- pada upah buruh yang murah negatif yang ditimbulkan gelomsebar, perpustakaan bisa terpisah tapi dalam penugasan teknologi bang pasang revolusi elektronik dan bahkan bisa dihubungkan tinggi dan pemanfaatan informasi ini. Salah satu yang paling jelas dengan jaringan komunikasi ter- dan computer communication adalah : di bidang teknologi, padu seperti Tymnet, Telenet, technology yang memungkinkan negara-negara berkembang harus Datapac, dan lain sebagainya mereka mengembangkan eko- berpacu sama kencangnya yang memungkinkan diperoleh nominya, sama cepatnya dengan dengan negara-negara maju agar data dari pusat data internasional negara maju dan tidak dibe- bisa ikut dalam lalu lintas jalan yang tidak terbatas sumbernya. lakangnya” (in pararel rather raya informasi yang sekarang berPercatakan juga bisa lebih ter

than in series with the developed langsung. sebar. Bahan-bahan dikirim world).

Disamping itu, negara bermelalui jalur-jalur tele

Bagaimana penjabaran dari per- kembang harus menyiapkan prakomunikasi ke kota-kota lain

sarana yang amat mahal dan untuk dicetak di sana. Ada tiga kemungkinan yang amat ruwet itu agar

bisa meman"International Herald Tri- bisa terjadi yang dapat diman- faatkan teknologi komunikasi. bune” surat kabar

ber

faatkan oleh negara berkembang; yang

Negara berkembang juga akan pengaruh di London telah memu- Pertama :

sangat tergantung kepada pralai sistem ini tiga tahun yang lalu. Menjadi producer bagian- sarana dan peralatan yang dari Dalam konteks yang lebih kecil, bagian atau komponen dari

waktu ke waktu disempurnakan dalam lingkup nasional telah industri komputer yang sedang

oleh industri-industri negaradilakukan oleh beberapa surat merajai dunia sekrang ini. kabar di Philipina. Untuk Indo- Argentina dan Mexico adalah Ketergantungan yang amat nesia yang jarak satu daerah contoh yang paling menonjol dari sangat, terlihat dalam sistem dengan daerah lain demikian negara-negara berkembang yang Palapa kita, yang walaupun luas, barang tentu cara ini sangat telah ikut serta dalam industri itu.

disatu segi sistem ini telah memideal.

Di Asia, Taiwan memperoleh US bantu terlaksananya komunikasi Sistem percetakan tersebar ini

$. 800 juta tahun lalu dari terintergrasi di seluruh tanah air, juga bisa dilakukan untuk pener

industri computer sederhana. disegi lain seluruh atau paling bitan buku, buku-buku sekolah

Sementara Philipina dan Singa- tidak sebagian besar dari sistem dan diktat-diktat di Universitas. pura telah memanfaatkan indutri komunikasi kita, akan sangat terSistem xerox jarak jauh melalui ”chips” dan ”transistor”.

gantung kepada satelit dan tektelpon yang juga sudah mulai Kedua :

nologi satelit yang dibuat dan dijual Indonesia sangat mem- Negara berkembang bisa dirancang serta diluncurkan oleh percepat arus biokrasi, surat memanfaatkan zaman elekt

Amerika Serikat. menyurat antar daerah dan

daerah dan ronika ini untuk penyebaran antara instansi. Hanya melalui informasi dan data secara lebih sambungan telepon, sebuah surat cepat dan intensif.

Bersambung ke


Page 14

talaksanaan, pembinaan, peng- dalam perusahaan harus memi- Ini yang menyangkut sarana uasaan dan pengurusan. liki berbagai persyaratan yang

yang harus ditopang oleh adaAda tiga aspek manajemen optimal seperti :

nya : yang kita kenal dalam suatu

Adanya pengalaman dan Motivasi, adanya leadership mekanisme perusahaan itu :

pengetahuan khusus.

dan adanya wewenang, meleng1. Adanya manajement con- Adanya kemampuan dan kapi persyaratan pokok yang sultant, yaitu konsultan dalam wibawa.

harus dimiliki suatu perusahaan bidang manajemen yang ber- Adanya sikap mental dan pers. tindak sebagai seorang ahli jasmani yang relatif baik. Di kawasan kita ini terdapat 9 dan pemberi nasihat.

Adanya kemampuan pen- anggota penerbit suratkabar ang2. Adanya management fee, didikan umum (formal dan gota SPS Cabang Sulawesi Utara yaitu suatu dana manajemen non formal).

yaitu : yang dikelola dari cabang per- Faktor moral dan kejujuran

sk. WIBAWA, BULLETIN usahaan untuk kepentingan lebih menentukan di sini. SULUT, SULUH MERDEKA, induk perusahaannya, baik Adanya persaratan yang dapat

LENSA UTARA, PAHLAWAN, yang bersifat kontinyu atau

disimpulkan memiliki 3-unsur A BOGANI, DUTA DEMOKsifatnya insidentil. (yaitu Ahli, amal dan ahlak)

RASI, WARTA UTARA DAN 3. Adanya manajement in transudah merupakan prinsip umum

sk. OBOR PANCASILA. sition yaitu suatu manajemen

yang harus dimiliki seorang pim- Prinsip-prinsip manajemen yang berada pada keadaan

pinan. Adanya persyaratan ini pers relatif dimiliki ke-sembilan transisi yang memerlukan

dengan sendirinya dapat menim- anggota Penerbit suratkabar ini. seseorang yang bertindak

bulkan dampak manajerial skill Namun batu sentuhan utama sebagai penyelamat dalam

(kemahiran manajemen yang yang ikut menghambat persuatu perusahaan, tetapi sifat

memungkinkan perusahaannya kembangan pers di Sulawesi nya temporer, sebab manakala

dapat berkembang, karena sang Utara adalah : kondisi perusahaan itu berada

manajer dituntut kemahirannya pada keadaan yang relatif

Perkembangannya yang horimelakukan pendekatan dan mampu, kebutuhan seorang

zontal yang diterbitkan dengan ahli tak diperlukan lagi.

penguasaan yang dapat meng- oplah terbatas kendati jumlah gerakkan orang-orang melakukan

penerbitnya relatif banyak. Pelaksana manajemen disebut pendekatan dan penguasaan yang Masaalah percetakan pers manajer. Seorang pimpinan yang dapat menggerakkan orangbertanggungjawab atas meką

yang belum terjangkau. orang di lingkungannya. Suatu

Masaalah permodalan yang nisme perusahaan. Sebagai seo- usaha yang terpadu untuk men

ikut membayangi. rang figur yang sentral, dia harus

capai sasaran
yang maksimal

Masaalah manajemen yang mampu menggerakkan orang- menjadi tugas utama seorang

belum memadai. orang di lingkungannya. pimpinan.

Masaalah pemerataan iklan Faktor psykologi berperan di sini,

Inilah pokok-pokok pemikiran yang belum terserap oleh Pers bagaimana dia harus men

tentang prinsip mana- Nasional di Daerah-daerah. ciptakan semangat kerja di antara jemen.

Lima tantangan pokok yang karyawannya dan dapat menimbulkan rasa memiliki, agar dapat

Khusus mengenai mekanisme dihadapi Pers Nasional di Daerah

Sulawesi Utara bukan saja menmencegah kebocoran-kebocoran perusahaan pers ada 4 faktor yang yang tidak diharapkan. Men- saling menopang dan ikut ber- jadi persoalan penerbit suratciptakan rasa memiliki dam- peran di sini yaitu adanya :

kabar itu sendiri, tetapi juga paknya cukup positif. Sebab

Redaksi/ Wartawan yang

menyentuh citra masyarakat dan

Pemerintah. kalau setiap karyawan merasa mampu. perusahaan itu milik mereka ber- Permodalan yang memadai.

Sebab di tengah akselerasi sama, dengan sendirinya akan Manajemen yang baik.

pembangunan yang makin pesat dapat menciptakan azas keber- Percetakan yang stabil.

ini, perkembangan pers itu sensamaan, azas pemerataan dan

diri seperti masih tersendat

Fungsi manajemen pers di sini rasa tanggungjawab untuk meng

sendat. ditentukan oleh 8 faktor yaitu embangkan perusahaannya.

Dampak sejarahnya ikut beradanya : personalia, perkantoran, bicara di sini. Salah satu koran Sifat-sifat seorang manajer produksi, permodalan, pema- penerbitan tertua yang dikenal di yang menempati posisi sentral

Indonesia adalah koran


Page 15

baik, dan wajib berlaku sebagai Kira-kira sejalan dengan pasal matan PWI), seperti tersebut guru dan penafsir. Karena fungsi 4 KEJ Jepang : ”.......... Barang

dalam Pasal 7. utama surat kabar adalah men

siapa kena kritik harus diberi KEJ Jepang mengancam jelaskan kepada golongan manu- kesempatan mempertahankan dengan "Public condemnations” sia, apa yang dilakukan, dira- diri. Bila ternyata terjadi kesa- and disaproval by other paper sakan dan dipikirkan. Dengan lahan (berita) harus segera diper- and journalists and the end will be alasan itu disusunlah KEJ itu. baiki/ditarik kembali, begitu dite- unable to operate or work”. Ini

Kemudian pada pasal-pasal rima informasi, bahwa tulisan hampir sama dengan KEJ Ameberikutnya, ketiga KEJ Indo- yang menjadi persoalan itu tidak

rika Serikat yang menakut-nakuti nesia, Jepang dan Amerika Seri- benar, harus segera dikoreksi".

para wartawannya yang gagal kat hampir senada saja. Berbicara Dalam KEJ Amerika Serikat mentaati Kode Ethik dengan : masalah tanggung jawab war- tidak ditentukan hal yang sema

.....will encounter effective tawan, kebebasan, terhormat, cam itu. Tetapi ada yang pantas public disa proval or yield to the dan tidak boleh berat sebelah. dicatat, tentang judul berita.

influence of a ponderant proBegitu kira-kira isinya secara Pasal 3 ayat 3 KEJ Indonesia

fessional condemnation". (Pasal keseluruhan.

antara lain berbunyi : ”Kepala- VII). KEJ Jepang sedikit menggurui kepala berita harus

Tetapi secara garis besar hamtentang pembuatan berita dan cerminkan isi berita”, didukung pir bersamaan nada isi dari ketiga ulasan, tersebut dalam pasal II oleh KEJ Amerika Serikat dengan KEJ. Hanya kadang-kadang titik ayat 1 sampai 5, seperti antara Pasal IV ayat 2 yang berbunyi: tolaknya yang berlainan. Jepang, lain :

”Judul harus sepenuhnya ter- misalnya, demi segera ter1. Peran utama berita adalah jamin oleh isi artikel.

capainya kembali "democratic menyampaikan fakta secara Ancaman dan celaan.

and pace loving nation”, Ameakurat dan jujur;

rika demi" "Public welfare dan

Sebagai Kode Ethik tentulah 2. Dalam menulis berita, opini berisi batasan-batasan yang

Indonesia ”demi menjunjung reporter tidak boleh dima- dianggap seharusnya atau tidak

tinggi hak-hak asasi manusia persukkan (KEJ Indonesia pasal scharusnya sesuatu tingkah laku.

juangan emansipasi bangsa

bangsa dalam segala lapangan”. 3 ayat 3).

Katakanlah berupa celaan dan KEJ Amerika Serikat tidak anjuran-anjuran. Seperti KEJ

Maka Indonesia, Jepang dan menentukan hal demikian itu, Amerika yang mencela wartawan

Amerika menghargai kebebasan tetapi mencela keras wartawan

pers. Dan semuanya menuntut yang menggunakan kepin

wartawan yang menggunakan kepin- tarannya secara "selfish”. Satu

yang bertanggung

jawab. tarannya untuk kepentingan diri

lagi yang termuat dalam Pasal III sendiri. ayat 1 yang berbunyi : "pro

Sekali lagi bedanya, Kode Yang dikatakannya sebagai motion of any private interest

Ethik Jurnalistik Wartawan "faithless to a high trust”. contrary to the general welfare,

Indonesia tidak memandang Tentang hak jawab, KEJ for whatever reason, is not com

perlu adanya mukadimah, sebaJepang agak mirip dengan KEJ- patible with honest journalism”.

gai konsideran, mengapa war

tawan Indonesia harus mentaati nya PWI. Pasalnya juga sama, Jepang mencela penggunaan

Kode Ethik itu dan menghendaki pasal 4, Bunyinya saja yang agak membuat berita untuk maksud

kebebasan yang bertanggung berbeda. Pasal 4 ayat 2 KEJ kita maksud propaganda. KEJ Indoberbunyi : ”Setiap pemberitaan nesia juga mencela wartawan

jawab. Tembak langsung saja ke

Pasal 1. yang tidak benar, atau

yang menerima suap. Bahkan bahayakan negara, merugikan nampaknya

nampaknya hal ini dianggap kepentingan umum/golongan, sangat penting, sehingga sampai perorangan, harus dicabut kem

dimaktubkan dua kali. Dalam bali atau diralat atas keinsyafan Pasal 4 ayat 1 dan Pasal 5 ayat 3. wartawan sendiri, sedang pihak Berbicara mengenai ancaman yang dirugikan diberi kesem

(terhadap pelanggaran Kode patan untuk menjawab atau Ethik Jurnalistik), Indonesia memperbaiki pemberitaan yang selain mengancam secara moral, dimaksud, maksimal sama pan- juga memberikan ancaman jang selama jawaban itu dila- dengan sanksi-sanksi yang kukan secara wajar”.

"ditentukan oleh Dewan Kehor


Page 16

surat kabar rumah, telerate dan J. Van Ginkel, managing direc

kabel optik serat (fiber optics sebagainya. Namun sekali lagi, tor Perscombinatie N.V., dalam

cable system). Sistim ini mempenampilannya terbatas. kertas kerjanya pada Kongres itu

berikan kemungkinan komuMemang ia cepat, bahkan sangat mengatakan ia mewakili nikasi maha besar untuk pencepat, mendatangkan informasi. kalangan media cetak) "Kita cetakan surat kabar dalam Tapi apakah ia akan selengkap secara nyata harus ambil bagian rumah. Ini memang sebuah fandan "selestari” media cetak ? dalam industri ini. Bagaimana

tasi. Dalam kenyataannya pada Tentu tidak.

pentingnya bagian ini nantinya, saat ini satu-satunya alat yang untuk sebagian besar tergantung

tidak tersedia tetapi perlu untuk Beberapa tahun sebelum kela

sistem semacam itu, adalah perhiran alat ini, orang-orang di

kepada diri kita sendiri. Sebagai

penerbit-penerbit surat kabar kita cetakan yang dapat mencetak negara industri maju sudah ramai

harus mempelajari jenis per- informasi serupa dengan sebuah membicarakannya. Ketika itu

dagangan yang baru, industri surat kabar. Jadi, percetakan yang muncul baru berupa

perdagangan informasi, yang yang harus dikembangkan harusramalan-ramalan. Dan di akhir

jelas pula agak berbeda dari pada lah percetakan yang dikontrol tahun 1960-an ramalan itu cara tradisional penerbitan surat

oleh komputer yang dapat menbenar-benar menjadi kenyataan. kabar”.

cetak dalam kolom-kolom dengan Bahkan sekarang buat sebagian

Ia tidak melihat alasan untuk

kepala-kepala berita dan gambar. golongan manusia, alat itu bukan main pentingnya! Apa yang takut bahwa produk cetakan akan

Mengapa tidak ?, tanya Van kemudian dikwatirkan oleh lenyap sama sekali. Namun

Ginkel, Kita menerima banyak kelompok media cetak adalah, media cetak ini pastilah akan ber

hal dengan biasa, yang tidak terhadapan dengan beberapa ben

fikir sepuluh, dua puluh atau tiga bahwa ramalan-ramalan baru akan muncul lagi dan ”binatang”

tuk persaingan baru. Ini berarti puluh tahun lalu. Kita menejenis apalagi yang akan menjadi bahwa media cetak haruslah rimanya sebagai hal yang normal,

bahwa kita dapat terbang ke realitas dalam media elektronik waspada untuk tidak melalaikan ini yang benar-benar mampu mutu dari produk cetakan. Seba

bulan, bahwa kita mempunyai ” mengalahkan secara total” liknya media cetak harus mem

penerbangan angkasa luar perbaharui diri, menye

bolak-balik, bahwa jantung bisa sarana media cetak. Pemikiran semacam ini memang sudah ter

suaikannya dengan kebutuhan dicangkok, dan sebagainya. lontar misalnya dalam Kongres generasi-generasi baru yang

Mengapa kita akan tidak memFederasi Penerbit Suratkabar sedang dipersiapkan bagi media pertimbangkannya sebagai hal

elektronik. Internasional (FIEJ) bulan April

yang normal pula, bahwa kita

akan mempunyai percetakan 1981 lalu.

Sampai sekarang orang masih

dalam rumah yang darinya kita memikirkan bagaimana bentuk Masih dalam pertumbuhan.

dapat mencetak sebuah surat penyampaian informasi di tahun Banyak ahli berpegang pada 1990-an. Apakah masih akan ada

kabar yang kita pilih sendiri? thesis bahwa informasi masih di surat kabar cetak ? Memang Kertas koran. dalam garis pertumbuhan. Kebu- banyak yang masih optimistis dan

Lain orang melihat munculnya tuhan akan informasi tidak ter- tanpa ragu-ragu lagi menjawab,

ancaman sistem informasi elektbatas dan akan tetap meningkat. bahwa surat kabar cetak masih

ronik ini dari segi lain, yaitu segi Oleh sebab itu mereka ber- akan tetap ada. Namun masa- makin berkurangnya persediaan pendapat, para penerbit harus lahnya adalah, apakah ia akan

bahan untuk kertas koran. Bukan menemukan cara untuk dapat dicetak seperti sekarang ini yang

saja persediaannya yang berberjalan bersama-sama dengan dipusatkan dan didistribusikan

kurang, tetapi juga harganya perkembangan-perkembangan kepada pembaca.

yang cenderung terus naik. ini.

Ataukah ia justru akan dicetak Di Amerika Serikat memang ada Dengan kebutuhan yang terus langsung di rumah-rumah ? Van

kenaikan suplai kertas koran meningkat ini dan tersedianya Ginkel misalnya menjawab, tidak

karena banyak pabrik-pabrik kermustahil ini akan menjadi kenyasarana-sarana yang terus ber

tas telah mengganti mesin-mesin taan! kembang sudahlah jelas bahwa

pembuat kertas dengan yang industri informasi segera akan Dikatakannya, dalam tahun lebih modern. Namun juga permuncul, dan muncul lagi, Mung- 1990-an setiap rumah akan men- mintaan tetap naik. Dan di Ingkin sepanjang jaman, dan ini jadi bagian daripada sistem geris dua perusahaan pembuat sama sekali tidaklah mustahil. komunikasi maju berupa sistem kertas Bowater dan Reed menutup pabrik karena kekurangan justru di tahun 1990 itulah lebih pada empat buah saluran bahan baku kertas.


Page 17

akan kita mantapkan dalam Repelita V, agar dalam Repelita VI bangsa kita dapat tinggal landas membangun dengan kekuatan sendiri menuju masyarakat yang kita cita-citakan. Karena itulah pengerahan potensi dalam negeri baik potensi modal, potensi sumber alam maupun potensi manu

siawi harus benar-benar kita Delegasi PWI Jaya, Nasruddin Hars diapit oleh BPK (Badan Pekerja Kong

kerahkan dan kita arahkan untuk res) PWI Jaya Zulharmans dan Sjamsul Basri (Foto: PI).

menunjang gerak pembangunan

tadi. Dalam usaha inilah pers jawab dan disiplin sosial, ikut sulitlah bagi pers untuk melakineningkatkan kecerdasan bangsa sanakan tekad seperti yang ter

nasional jelas memainkan perdan menggairahkan partispasi cantum dalam thema Kongres anan yang tidak kecil. Karena itu rakyat dalam pembangunan. PWI sekarang ini.

saya berharap agar peningkatan Karenanya, pers umumnya, dan Membudayakan Pancasila dan mutu pers dapat segera terlihat para wartawan khususnya perlu UUD 1945 memang merupakan

setelah kongres ini, sehingga pers terus-menerus meningkatkan kewajiban dan tanggung jawab

dapat benar-benar menjadi kemampuan profesionalnya dan kita bersama dewasa ini dan akan

kekuatan pembaharu masyarakat memperluas pengetahuannya. terus merupakan tantangan kita

dan kekuatan pendorong masyasemua di masa-masa yang akan

rakat dalam pembangunan”. Presiden menekankan pula

datang, ucap Presiden, sambil Dengan harapan itulah Prepentingnya akan kesediaan pers

siden Soeharto kemudian menyamenunjuk pada kesepakatan untuk mawas diri. Kontrol sosial melalui MPR tahun 1978 dalam

takan membuka resmi Kongres yang ingin dijalankan oleh pers melakasanakan Pancasila dalam

ke-17 PWI dengan melakukan akan berhasil, jika pers pun kehidupan sehari-hari, dengan

pemukulan 'tetengkoren". membuka diri terhadap kritik adanya P-4, yang ditegaskan

Acara seremoni pembukaan masyarakat terhadap pers. PWI kembali melalui MPR 1983,

Kongres selesai setelah Presiden sebagai satu-satunya oraganisasi untuk terus memantapkan pem

Soeharto dan rombongan profesi kewartawanan budayaan Pancasila tadi.

meninggalkan ruangan, didapunyai kewajiban moral untuk mengadakan koreksi ke dalam jika ada anggota-anggotanya yang melakukan tindakan yang tidak terpuji. Untuk itu perlu dijaga agar hanya wartawanwartawan anggota PWI yang benar-benar menjalankan praktek jurnalistik yang boleh melaksanakan tugas-tugas kewartawanan. Dengan menjaga martabat pers oleh pers sendiri, hanya dengan penjagaan martabat wartwan oleh wartawan sendiri, maka dapat dipertahankan citra terhormat dari pers dan wartawan. Tanpa integritas dan mar

Dirjen RTF Deppen Drs. H. Subrata (kanan) dan Ketua Pembina PWI Pusat tabat yang terhormat, maka akan Jakob Oetama (Foto: Ipphos).


Page 18

butannya mengingatkan akan kedua menandai jumlah peng

dan ikut menandatangani Piagam sejarah kelahiran dua organisasi gunaan kertas koran dalam ton). Kerjasama, malahan Ketua yang semula kembar siam dari Tahun 1973: 473-38.000; 1974: Umum SPS Pusat sekarang. ayah-ibu yang sama, yaitu Kong- 459 - 37.000; 1975: 283 - 42.000; res PWI di Sala, 9 Februari 1946. 1976: 282 - 45.000 ton; 1977: 273

Akhir sambutan Ketua Umum

SPS Pusat ini menghimbau Tetapi kemudian dilakukan 59.000; 1978: 273 - 59.000; 1979: ”operasi pembedahan" yang ber- 271 - 63.000; 1980: 252 - 66.000; Kongres, agar kerjasama PWI hasil terhadap bayi kembar siam 1981: 276 - 108.000; 1982: 273

dan SPS di Cabang-cabang harus tersebut pada tanggal 8 Juni 1946. 117.000; sedang jumlah oplah lebih dipererat, jika perlu menyuSejak itu, kedua ”bayi” memilih terakhir tahun 1982 berdasarkan sun program bersama, misalnya tanggal kelahirannya yang ber

herregistrasi adalah 6.898.818 menyangkut usaha memajukan beda. ”Bayi” PWI memilih tanglembar.

pers di daerah bekerjasama gal 9 Februari 1946 sebagai tang

dengan Pemda dan DPRD dan gal lahirnya dan diketuai oleh

Dikatakan, PWI dan SPS di sebagainya.
Sumanang, SH, sedang "bayi tingkat Pusat bekerjasama dalam SPS memilih tgl. 8 Juni 1946 forum Dewan Pers, maupun

Ketua Umum SPG, H.G. sebagai tanggal kelahirannya, dalam forum-forum lainnya

Rorim pandey dalam yang waktu itu diketuai oleh seperti BP3 ( Badan Penyalur dan

butannya menyatakan, bahwa Syamsudin Sutan Makmur. Pemerataan Periklanan) dan

sesuai dengan bunyi yang tersirat dalam Team Pembina Pusat

dalam UU tentang KetentuanTempat lahir PWI di Gedung Sasono Suko Solo (sekarang KMD (Koran Masuk Desa).

ketentuan Pokok Pers yang telah

disempurnakan, SGP sebagai Monumen Pers Nasional)

Keunikan kerjasama PWI-SPS salah satu anggota keluarga besar sedangkan tempat lahir SPS di

ini pun terlihat dari personalia Pers, mengemban tugas menaGedung Kepatihan Yogyakarta.

pimpinannya, seperti Ketua ngani produksi pers dengan

Pembina PWI Pusat Jacob Sejak itu, selama 37 tahun PWI

Pusat Jacob tujuan utama ikut membina per

Oetama adalah Ketua SPS Pusat dan SPS bekerjasama bahu mem

tumbuhan pers yang sehat dan bahu, apalagi pegangannya pun

bidang Organisasi, Manajemen bertanggung jawab. sama, yaitu idiil Pancasila, Kon

dan Luar Negeri; sedang Ketua titusional: UUD'45 dan Tap-Tap Pelaksana PWI Pusat Harmoko

Dalam rangka inilah Ketua

Umum SPG ini mengharapkan MPR, strategis: GBHN, yuridis: (sekarang Menpen R.I.) adalah U.U. Pokok Pers, etis: Kode etik Ketua Dewan Pertimbangan SPS

agar keputusan-keputusan KongJurnalistik, dan tatanilai yang Pusat. (Catatan tambahan:

res PWI ini mampu memutuskan Ketua Umum PWI Pusat seka

keputusan-keputusan yang berberlaku pada masyarakat Indo

hasil guna dan berdaya guna nesia. Karena bekerja pada dasar

rang, Zulharmans adalah Sekjen landasan yang sama, lanjut SPS Pusat).

untuk pertumbuhan pers nasio

nal, peningkatan ketrampilan Sunardi D.M., maka kedua orga

Hubungan PWI dan SPS wartawan, peningkatan kesenisasi itu pasti tidak akan meng

menurut Sunardi D.M. adalah jahteraan hidup wartawan secara hadapi hal-hal kontroversial, hubungan berdasarkan profesi,

spiritual dan material bersama tidak pernah akan diametral ber

bukan hubungan buruh dan keluarganya, yang pada gilitentangan satu sama lain, tetapi majikan (trade union) seperti rannya akan memantapkan citra, selalu akan saling hidup mengyang berlaku di Malaysia dan

harkat dan martabat wartawan hidupi (symbiosis mutualis). Singapura. Dicontohkan olehnya,

dan jajaran pers umumnya di Sdr. SK.H. Wibowo dari Harian tengah-tengah kehidupan masyaKetua umum SPS ini kemudian Berita Buana, ia seorang penerbit

rakat. membentangkan data-data kema

anggota SPS, bahkan Ketua juan pers nasional berdasarkan Dewan Kehormatan SPS, dan ia

Sedang Ketua Umum PPPI tolok ukur penggunaan kertas

(atau P31) Indra Abidin dalam juga seorang wartawan anggota koran, dimulai dengan tahun PWI, bahkan Pemimpin Redak

sambutannya juga mengingatkan 1972, dengan jumlah penerbitan

akan kedudukan organisasi ini sinya. 490 dengan penggunaan kertas

dalam UU No. 21 Tahun 1982, koran sebanyak 29.000 ton. Di dalam memperjuangkan

yang memasukkan periklanan ke (Untuk selanjutnya sesudah kesejahteraan wartawan dan

dalam keluarga besar Pers. Hal angka tahun, angka pertama: karyawan Pers, PWI dan SPS ini merupakan kejadian penting jumlah penerbitan, sedang angka bertemu dalam forum ASTEK dalam sejarah periklanan di


Page 19

atribut Pers dan kewartawanan, (b) pengembangan Pancasila sebagai visi dan kerangka dasar karya pers Indonesia, (c) peningkatan ketrampilan dan perluasan ketrampilan dan perluasan pendidikan dengan perspektif mengejar keseimbangan akibat kesenjangan ketrampilan wartawan di Jakarta dan Jawa dengan wartawan-wartawan di daerah luar Jawa, serta memacu ketinggalan kemampuan ketrampilan karena arus deras perkembangan teknologi modern di bidang komunikasi, (d) menggerakkan mekanisme interaksi positif, antara Pers, Pemerintah dan Masyarakat, sehingga menjadi sarana yang lebih dinamis kreatif dan efektif dalam sistem komunikasi Pembangunan, (e) meningkatkan kesejahteraan wartawan melalui kerjasama antar organisasi profesi di bidang pers, seperti SPS, PPPI dan menggiatkan usaha-usaha koperasi. Tak terlupakan di sini memperjuangkan segera

segera terlaksananya Ketentuan-ketentuan UU Pokok Pers No. 11/1966 jo. UU No. 21 Tahun 1982.

Zulharmans juga melaporkan kepada Wakil Presiden mengenai struktur dan komposisi perangkat Pengurus PWI masa bakti 19831988 yang dipilih oleh Kongres, serta menyatakan keyakinannya bahwa Kongres dengan semangat

dan kesadaran yang tinggi untuk dapat masyarakat semua itu memecahkan dan menjabarkan dikaitkan dengan fungsi dan tema yang telah dipilih oleh

peran pers sebagai aparat kontrol Kongres, telah mencapai hasil sosial. Maka seyogyanyalah kalau optimal dalam merumuskan tema para wartawan dapat pula kita Kongres tersebut. Baik untuk harapkan sebagai pencari, pengkonsultasi organisasi maupun

himpun, penyimpul serta penyaji dalam program oraganisasi. pendapat umum itu menjadi cerSelanjutnya, tersisa di depan

min pendapat masyarakat berupa kita usaha untuk mengaktipkan

data dan fakta yang obyektif dan interaksi positif antara Pers,

akurat. Pemerintah dan Masyarakat Jelaslah, ujar Wakil Presiden, yang akan dijadikan mekanisme bahwa ruang lingkup pekerjaan keterbukaan informasi dan yang demikian itu tidak bisa komunikasi sebagai wahana dijalankan oleh sembarang orang,

, pengembangan dinamika, kreasi sebab sebagai halnya dengan dan partisipasi pembangunan aparat kontrol sosial pun harus Bangsa dan Negara yang semakin merupakan aparat yang bermemantang tanggung jawab kita dedikasi, ahli, berketrampilan, bersama.

tanggap, bersih dan berwibawa. Zulharmans akhirnya juga

Karenanya, adalah tepat sekali melaporkan bahwa Kongres telah

tema yang dipilih oleh Kongres menitipkan kepada PWI Pusat

PWI sekarang ini. "Saya percaya untuk memberikan penghargaan

bahwa setiap peserta Kongres kepada Gubernur Sulut G.H.

PWI ini menyadari bagaimana Mantik atas perhatian dan usaha

luas dan dalamnya makna tema serta jasa beliau terhadap pem

yang dipilihnya. Karena membinaan dan pengembangan pers

budayakan Pancasila dan UUD di daerah Sulawesi Utara, khu

1945 dalam semua kehidupan susnya kepada PWI Sulut yang

masyarakat berarti memtelah memungkinkan Kongres ini

budayakannya di dalam segala berhasil dengan baik.

segi kehidupan ideologi, di dalam Kepada Menteri Penerangan

segala segi kehidupan politik,

budi daya, pertahanan dan keayang sekaligus dianggap oleh

serta kerukunan berpara peserta Kongres sebagai titik

agama. Untuk dapat mempenghubung aspirasi perjuangan Pers Nasional dengan Pemerintah

budayakan Pancasila di dalam dan seluruh jajarannya, disam

segala segi kehidupan masyarakat paikan harapan Kongres agar

memerlukan pendalaman dan dapat menjadi dinamisator dalam

penghayatan nilai-nilai luhur mengaktifkan mekanisme inter

yang terkandung di dalam tiap

sila dari Pancasila itu, setidakaksi positif yang kiranya harus dapat membuktikan efek

tidaknya penghayatan butir-butir tifitasnya dalam kurun waktu

nilai yang telah berhasil digali

oleh Team Pembinaan Penatar Pelita IV ini.

dan Bahan Penataran, yaitu Amanat Wakil Presiden.

butir-butir yang digunakan sebaWakil Presiden Umar Wira- gai pedoman penataran penghadikusumah dalam amanatnya hayatan dan pengamalan Panmenyatakan, kita sering men- casila. dengar bahwa pers adalah cermin

Tema Kongres dan dan pembawa pendapat masya- keputusan-keputusan yang rakat atau opini umum, bahkan

diambilnya adalah tepat sekali tidak jarang pula disebut sebagai waktunya, Mengingat untuk pembentuk dan pengendali pen- menjamin suksesnya pelaksanaan


Page 20

Untuk itu, IGC (Inter Governmental Council for Coordination of Information and Communication) yang sejak didirikannya tahun 1976 telah banyak melontarkan rekomendasi tentang perlunya langkah-langkah konkrit ke arah perbaikan tata informasi yang baru ini. Bahwa dalam setiap KTT Non-Blok masalah keseimbangan informasi dan komunikasi antar negara serta kerjasama di bidang ini sering dibicarakan dan diungkapkan perlunya penyelenggaraan suatu konperensi menteri penerangan negaranegara anggota Non-Blok.

Maka dalam pertemuanpertemuan IGC banyak anggota menawarkan diri sebagai penyelenggara. Berdasarkan berbagai pertimbangan yang berkaitan dengan masalah-masalah informasi dan komunikasi serta sarana penunjang pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif Indonesia juga menawarkan diri. Pada waktu diselenggarakan KTT Non-Blok Maret 1983 di New Delhi telah disetujui rekomendasi IGC untuk melangsungkan konperensi Menteri Penerangan enam bulan setelah KTT tersebut. Melalui hasil konsultasi anggota IGC ditetapkanlah konperensi akan dilaksanakan di Jakarta tanggal 26-30 Januari 1984. Dan sebagai persiapan diadakan sidang IGC tanggal 23-24 Januari 1984.

Berkata Presiden Soeharto kiri dan kanan terutama dari "tatanan dunia baru yang kita kekuatan besar dunia yang saling cita-citakan hanya akan terwujud berhadap-hadapan dan berjika kita berbuat secara nyata ebutan pengaruh. untuk merubah tatanan lama

Adalah juga wajar jika antara yang kita rasa tidak adil”.

kita kadangkala terjadi perDalam usaha mengadakan

bedaan pendapat. Sebab perombakan itu, menurut Pre

masing-masing negara adalah siden negara-negara Non-Blok

berdaulat

yang

duduk perlu bersikap realistik tanpa dah dan berdiri sama tinggi. Tapi kehilangan arah pada cita-cita

kehadiran semua anggota dalam semula dan menjaga agar gerakan

Konperensi ini menurut Presiden Non-Blok tetap merupakan

membuktikan tekad bersama kekuatan moral. Hal ini mungkin

untuk tidak menajamkan perkarena jalan kita dibimbing oleh

bedaan melainkan

menyasuara hati nurani manusia yang

tukan diri pada tujuan-tujuan tidak henti-hentinya men

bersama yang dianggap luhur. dambakan ketenteraman, keda

Presiden menilai, dunia baru maian, kesejahteraan dan keadilan. Beliau juga menyatakan

yang diinginkan oleh negara

Non-Blok masih jauh dari kenyabahwa sebagai kelengkapan pen

taan. Segala ketimpangan, ketiting dari usaha perombakan

dak adilan dan ketidak stabilan tatanan dunia di bidang politik

dunia berakar dari tatanan lama ekonomi adalah terciptanya tata

yang sudah tidak sesuai lagi informasi dan komunikasi baru.

dengan peradaban dan tuntutan Sebab dalam zaman kita sekarang kehidupan umat manusia sekaini informasi dan komunikasi

rang. telah menjadi kebutuhan hidup bersama. "Hampir dapat dipas

"Bagi Indonesia berada dalam tikan bahwa manusia modern

Gerakan Non-Blok sudah merutidak akan dapat hidup dengan pakan suatu keyakinan. Sebab baik tanpa informasi”. berkata Pembukaan Undang-undang Presiden.

Dasar Republik Indonesia Bagi negara-negara Non-Blok dengan penuh khidmat menginformasi dan komunikasi mem

amatkan kepada bangsa Indopunyai makna yang lain yang

nesia untuk ikut melaksanakan lebih penting. Ia bukan saja ketertiban dunia ber

yang merupakan kebutuhan hidup

dasarkan kemerdekaan, permelainkan merupakan salah satu

damaian abadi dan keadilan sumber penting bagi kehidupan sosial” kata Presiden pula. yang lebih baik yang masih Menurut Presiden, banyak merupakan ”medan juang kita

sudah dibicarakan orang, para semua”.

ahli dan para pencari kebaikan Dengan terlebih dahulu meng

dunia, mengenai perlunya Tata ulas perkembangan sejarah per

Informasi dan Komunikasi Dunia juangan negara-negara Non-Blok

Baru itu. Sekilas gambarannya Presiden menyadari bahwa per- menunjukkan ketimpangan, yang jalanan yang ditempuh oleh gera- merupakan bagian dari pola kan ini sejak lahirnya hingga saat

umum ketimpangan dunia di ini bukanlah jalan yang lapang. segala sektor. Di sinipun negaraSebagai gerakan baru yang mun

negara industri maju berada pada cul ditengah-tengah tatanan lama posisi unggul, yang sayangnya yang ingin diperbaiki itu, gerakan dalam arti yang tidak selamanya ini tidak jarang menghadapi han- positif. Keunggulan teknologi dan taman dan tarikan-tarikan dari manajemen informasi dan komu

Dalam acara pembukaan Konperensi Presiden menyampaikan beberapa pandangan dalam pidato pembukaannya yang kemudian dinilai oleh seluruh delegasi sebagai banyak memberi ilham dan dorongan atas suksesnya penyelenggaraan COMINAC. Oleh sebab itu pidato tersebut diterima sebagai salah satu dokumen resmi konperensi atas usul Mesir.


Page 21

f. melakukan usaha-usaha lain untuk memajukan d. Anggota berjumlah sebanyak-banyaknya 25 (dua pertumbuhan dan perkembangan Pers Nasional. puluh lima) orang yang terdiri dari :

1) wakil organisasi pers; Pasal 4.

2) wakil Pemerintah; Dalam melaksanakan tugas dan fungsi seba

3) wakil masyarakat, dalam hal ini ahli-ahli di gaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3, Dewan

bidang pers dan ahli-ahli di bidang lain. mempunyai wewenang :

(2) Anggota sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) a. mendampingi Menteri Penerangan dalam peng

huruf d terdiri dari : embangan pemikiran dan pengolahan masalah dalam rangka mempersiapkan rancangan per

1) 8 (delapan) orang wakil organisasi wartawan; aturan perundang-undangan di bidang pers;

2) 6 (enam) orang wakil organisasi perusahaan pers; b. memberi pertimbangan kepada Menteri Pene- 3) 1 (satu) orang wakil organisasi grafika pers; rangan dalam rangka perumusan dan/atau pelak

4) 1 (satu) orang wakil organisasi media periklanan; sanaan kebijaksanaan pembinaan pers dalam arti 5) 5 (lima) orang wakil Pemerintah; luas;

6) 4 (empat) orang wakil masyarakat. c. memyasarakatkan dan membudayakan interaksi

Pasal 6. positif antara Pemerintah, pers dan masyarakat dalam rangka memantapkan pemahaman, peng- (1) Anggota Dewan yang mewakili organisasi pers hayatan, dan pengamalan asas kebebasan pers dipilih di antara anggota organisasi wartawan, orga

yang bertanggung jawab berlandaskan Pancasila; nisasi perusahaan pers, organisasi grafika pers, dan d. mengadakan hubungan dengan lembaga-lembaga organisasi media periklanan yang disetujui Peme

pers luar negeri dalam rangka memantapkan rintah. usaha membangun tata internasional baru di (2) Anggota Dewan yang mewakili Pemerintah bidang penerangan yang akan memperkokoh per- dipilih dari instansi-instansi Pemerintah yang memtumbuhan kehidupan pers di Indonesia yang ber- punyai kepentingan fungsional dalam pembinaan landaskan Pancasila;

dan pengembangan Pers Nasional. e. memberikan pertimbangan dalam masalah atau

(3) Anggota Dewan yang mewakili masyarakat kasus pers yang timbul, dalam upaya untuk dipilih di antara ahli-ahli di bidang pers dan ahli-ahli menumbuhkan dan memperoleh kehidupan pers di bidang lain yang keahliannya diperlukan dalam yang bebas dan bertanggung jawab;

usaha mengembangkan pers nasional. f. mengadakan konsultasi dengan instansi Peme

(4) Pemilihan ahli-ahli sebagaimana dimaksud rintah, maupun swasta baik untuk bertukar dalam ayat (3) dilakukan oleh Menteri Penerangan fikiran, memberi pertimbangan ataupun meminta setelah mendengar pertimbangan organisasi pers. saran dalam rangka pengembangan interaksi posi

Pasal 7. tif Pemerintah, pers, dan masyarakat, serta menumbuhkan dan memperkokoh kehidupan (1) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Dewan

pers yang bebas dan bertanggung jawab; dibentuk Pelaksana Harian yang terdiri dari 7 (tujuh) g. melakukan kegiatan lainnya yang perlu dalam

orang, yaitu : rangka menumbuhkan, meningkatkan, dan mem- a. Wakil Ketua Dewan sebagai Ketua; perkokoh kehidupan pers yang bebas dan ber- b. Sekretaris Dewan sebagai Sekretaris; tanggung jawab.

5 (lima) orang anggota yang dipilih di antara ang

gota Dewan termasuk 1 (satu) orang anggota dari BAB II

unsur penerbitan pers di daerah. SUSUNAN KEANGGOTAAN

(2) Sekretaris Dewan dibantu oleh Sekretariat DAN JUMLAH ANGGOTA

Direktorat Jenderal Pembinaan Pers dan Grafika. Pasal 5.

Pasal 8. (1) Susunan keanggotaan Dewan terdiri dari : (1) Untuk dapat melaksanakan tugas sebaa. Ketua merangkap anggota :

gaimana dimaksud Pasal 7 ayat (2) apabila dipanMenteri Penerangan;

dang perlu pada Sekretariat Direktorat Jenderal b. Wakil Ketua merangkap anggota :

Pembinaan Pers dan Grafika dapat dibentuk 1 (satu) Salah seorang anggota Dewan yang dipilih oleh bagian yang struktural, dengan tugas memberikan Dewan;

pelayanan teknis dan administratif kepada Dewan. c. Sekretaris merangkap anggota :

(2) Perincian tugas, fungsi, susunan organisasi, Direktur Jenderal Pembinaan Pers dan Grafika; dan tata kerja bagian sebagaimana dimaksud dalam


Page 22

1) H. ZULHARMANS, sebagai Ketua me- 1984-1987 untuk dibahas lebih lanjut oleh rangkap Anggota.

masing-masing Komisi. 2) H. B.M DIAH sebagai Anggota.

2. Memperinci permasalahn-permasalahan yang 3) ATANG RUSWITA, sebagai Anggota. diajukan oleh para Anggota Dewan Pers dalam 4) Drs. D.H. ASSEGAFF, sebagai Anggota. pemandangan umum, untuk dibahas lebih lanjut 5) H. SUKARNO, SH, sebagai Anggota.

oleh masing-masing Komisi. 6) S. NUGROHO, sebagai Anggota.

3. Pelaksana Harian agar menetapkan waktu dan 7) H. BASYUNI SURIAMIHARDJA,

tempat bersidangnya Komisi-komisi dalam waktu sebagai Anggota.

secepatnya. 8) Dr. ALFIAN, sebagai Anggota.

4. Pelaksanaan Sidang Pleno selanjutnya diadakan 9) A. AZIS, sebagai Anggota.

di daerah untuk lebih memasyarakatkan Dewan 10) Drs. H.J. DJOK MENTAYA, sebagai Pers. Untuk Sidang Pleno XXV bulan November Anggota

1984 dilaksanakan di Monumen Pers Sala. 11) Drs. ONONG UCHYANA EFFENDI, IV.MASALAH-MASALAH MENDESAK sebagai Anggota.

1. Sidang Pleno memberikan mandat penuh kepada 12)

Sidang Gabungan Komisi-komisi untuk menyub. Komisi Materiil :

sun Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No. 1) Drs. JACOP OETAMA, sebagai Ketua 21 Tahun 1982 tentang SIUPP. merangkap Anggota.

2. Pelaksana Harian agar memonitor dan mem2) SUNARDI DM, sebagai Anggota.

pelajari kenaikan harga bahan-bahan baku dan 3) L.E. MANUHUA, sebagai Anggota.

bahan-bahan penolong pers, termasuk kertas 4) NASRUL SIDIK, sebagai Anggota. koran dan biaya cetak serta mengambil langkah5) SOEWARNO, SH, sebagai Anggota.

langkah yang dianggap perlu. 6) I.G.G. RAKA WIRATMA, sebagai Ang- 3. Pelaksana Harian agar memonitor dan memgota.

pelajari berlakunya perundang-undangan baru di 7) IBRAHIM SINIK, BA, sebagai Anggota.

bidang perpajakan dalam kaitannya dengan kehi8) H.G. RORIMPANDEY, sebagai Ang

dupan penerbitan pers. gota.

4. Mendorong pemerintah untuk meneruskan usaha 9) INDRA ABIDIN, sebagai Anggota.

Pengembangan Pers Nasional di Daerah dengan 10) Drs. H. ABDULKADIR, sebagai Ang

bantuan pendirian percetakan pers yang untuk gota.

tahun 1984/1985 ditetapkan di Sulawesi Utara 11)

dan Nusa Tenggara Timur. 12) H.S. SUMARYONO, sebagai Anggota. 5. Arah pokok perkembangan ekonomi Indonesia

Jakarta, 4 Mei 1984. akan terus meningkat secara akumulatif namun arus naik akan disertai gelombang pasang surut,

Tim Perumus, yang pada gilirannya akan memperngaruhi perkembangan pers.

1. H. ZULAHARMANS Adalah tugas Dewan Pers untuk mengantisipasi

2. H. SUKARNO, SH. pasang surut itu dan memberikan isyarat dan arah

3. L.E. MANUHUA pemecahan kepada pers Indonesia. .

4. Drs. JAKOB OETAMA 6. Sebagai lembaga yang mempunyai kemampuan

5. ATANG RUSWITA untuk menyebarluaskan fikiran-fikiran, pers Indonesia agar waspada akan usaha penyelusupan fikiran-fikiran yang berlawanan dengan Pancasila ke dalam lembaga dan karya pers Indonesia. Pers Indonesia berperan sebagai penjaga, peng

awal, pengamal dan penegak ideologi Pancasila. III. PROGRAM KERJA 1. Menugaskan Pelaksana Harian agar memperinci

pidato pengarahan Menteri Penerangan/Ketua Dewan Pers pada pelantikan Dewan Pers Periode


Page 23

Sehari menjelang HUT ke-37 PWI, 8 Febdalam penyajian berita, gambar, tajuk ren- ruari yang lalu, Presiden Soeharto berkenan cana, ulasan dan bentuk-bentuk tulisan lain- menerima segenap Pengurus Pusat PWI di nya, bertanggung jawab terhadap ter- Istana Merdeka, yang datang melaporkan peliharanya stabilitas nasional dan meng

hasil Konggres PWI di Manado November 1983 hindari setiap penulisan yang dapat menim

serta program-program kerja PWI untuk masa bulkan ketegangan atau dampak negatif di mendatang, di antaranya penertiban terhadap masyarakat.

anggota-anggotanya.

Presiden menyambut baik usaha penerRakernas Wartawan Film. Rakernas wartawan PWI Seksi Filam ting- satu wahana kekuatan pembangunan nasio

tibkan tersebut karena PWI merupakan salah kat Nasional berlangsung di Cisarua, Bogor, 22

nal. Juga Presiden menyambut baik program 27 Februari 84. Maksud diadakannya raker- pendidikan dan latihan yang diselenggarakan nas, antara lain guna mencapai keselarasan

PWI untuk meningkatkan pengetahuan para pikiran dan bahasa wartawan film di Indo

wartawan. Pemerintah akan berusaha dalam nesia. PWI Seksi Film juga akan memantapkan posisinya, dalam gerak dunia per- dorong pertumbuhan pers nasional. Presiden

batas-batas kemampuannya untuk menfilman di Indonesia.

menekankan perlunya keseimbangan dalam Rakernas yang diikuti sekitar 50 wartawan menyampaikan fakta oleh pers. Keseimbangan film dari seluruh Indonesia, melibatkan juga antara fakta dan tujuan yang hendak dicakomponen-komponen perfilman seperti pai,ujar Zulharmans mengutip ucapan PrePARFI, PPFI, KFT, GASFI, GPBSI, serta siden. Menurut Ketua Umum PWI Pusat itu, ceramah dari H. Rosihan Anwar, Jakob jumlah wartawan anggota PWI saat ini berOetama, Goenawan Mohamad dan Setyadi jumlah 3.500 orang. Walaupun diadakan Tryman. .

penertiban kelak, jumlah tersebut tidak akan

berkurang mengingat banyaknya calon angPada malam penutupan, dilakukan penye- gota baru. rahan hadiah untuk film-film terbaik pilihan

Para pengurus yang diterima Presiden Soewartawan (Kps).

harto tersebut selain Zulharmans, adalah

Ketua bidang pendidikan Subagyo Pr, Ketua Kerjasama dengan Persatuan Wartawan Polan- bidang organisasi/Daerah Sondang Meliala, dia.

Ketua bidang LN Drs. D.H. Assegaff, Sekjen Enam wartawan Polandia, yang tiba di Atang Ruswita, Wakil Sekjen Tribuana Said, Jakarta, mengikuti rombongan Menlu Polan- Bendahara Helmy Nasution, tiga orang angdia, 25 Nopember 83 diterima Pengurus Pusat gota Dewan Penasehat, B.M. Diah, Drs. Jakob PWI di Kantor PWI Pusat untuk pertemuan Oetama dan L.E. Manuhua, serta Ketua perkenalan. Dalam pertemuan tersebut, tam- Dewan Kehormatan PWI H Rosihan Anwar. pak Dirjen PPG Sukarno, SH mendampingi Sebelumnya, kujungan perkenalan Pengurus Pusat PWI yang terdiri dari Ketua anggota-anggota PWI Pusat ini telah pula Umum Zulharmans. Ketua Bidang Hub. LN diadakan dengan Menhankam Poniman di Drs. D.H. Assegaff, Wakil Sekjen Tribuana ruang kerjanya 10 Januari 84 yang juga Said, Bendahara Helmy Nasution dan Wakil menyambut baik usaha penertiban wartawan Bendahara Ny. Titi Said Sadikun.

yang akan dilakukan oleh PWI Pusat itu. Ketua Umum PWI Pusat Zulharmans Kunjungan serupa, juga dilakukan kepada mengatakan, PWI bersedia menjalin ker- Pangab/Pangkopkamtib Jenderal L.B. Moerjasama dengan Persatuan Wartawan Polan- dani di Markas Besar ABRI, 24 Januari 84. dia sepanjang kerjasama tersebut meng- Pangab menyambut baik masalah penertiban untungkan kedua belah pihak. Sedang Drs. wartawan tersebut dan tanggapannya sangat D.M. Assegaff secara sepintas menjelaskan positif sekali, ujar Ketua Umum PWI Pusat kepada para wartawan Polandia tersebut ten- Zulharmans. tang hubungan kerjasama yang telah terjalin Sedang ketika diterima oleh Mendagri Soeantara wartawan Indonesia dengan war- pardjo Roestam di ruang kerjanya, PWI Pusat tawan negara-negara sahabat. (Ant).

meminta Mendagri untuk memberi bantuan, karena banyaknya wartawan yang menya- Selesai pertemuan, Ketua Umum PWI Pusat lahkan atribut kewartawanan. Pengertian Zulharmans menjelaskan kepada pers tentang Pemerintah khususnya Pemerintah daerah program kerja jangka pendek PWI, terdiri dari diharapkan pengertiannya, agarjangan setiap tiga prioritas : penertiban organisasi, peningorang yang menyatakan dirinya wartawan, katan ketrampilan dan kwalitas wartawan lalu begitu saja dilayani. Kepada Mendagri, lewat pendidikan, serta upaya peningkatan dijelaskan juga program PWI lainnya selain kesejahteraan wartawan Indonesia. penertiban wartawan, ialah bidang pen- Di bidang penertiban organisasi akan dititik didikan jurnalistik dan kesejahteraan. Men- beratkan pada usaha cabang-cabang. PWI di dagri dikatakan memberikan perhatian positif seluruh Indonesia. Cabang-cabang tersebut terhadap dan sungguh-sungguh terhadap ber- akan digerakkan untuk mengakhiri praktekbagai masalah yang dihadapi PwI dalam praktek apa yang disebut "WTS(Wartawan melaksanakan a manat. Kongres. Tanpa Surat kabar) yang diduga telah meru(Ant/SP/SH/Kps).


Page 24

BENGKULU.

LAMPUNG. Juga sanggup selenggarakan Kongres PWI.

Penataran Wartawan bidang perkebunan. Sebenarnya Pemda Bengkulu dan rakyat PWI Cabang Lampung bekerjasama dengan sanggup menyelenggarakan kongres PWI PTP-X Tanjungkarang, menyelenggarakan ke-18 di tahun 1988. Sayangnya, kesanggupan penataran bidang perkebunan, diikuti oleh 30 itu tak sempat disampaikan kepada Panitia wartawan anggota PWI Cabang Lampung dan Kongres di Manado, karena kesibukan Guber- Sumsel. Penataran berlangsung tanggal 23-24 nur Bengkulu sehingga terlupa menyam

Maret 1984 di Aula PTP-X Kedaton Tanpaikannya.

jungkarang, dibuka oleh Gubernur Lampung Gubernur Bengkulu Soeprapto menyam

Yasir Hadibroto, yang mengemukakan penpaikan hal itu akhir November 1983 kepada tingnya sektor perkebunan dalam menunjang Sekretaris PWI Perwakilan Bengkulu M.E. usaha meningkatkan ekspor non-migas. Sianang yang baru kembali mengikuti Kong

Direktur Bina Kewartawanan Deppen Daan res PWI ke-17 bersama Ketua II Drs. Abdur- Sahusilawane

Sahusilawane dalam sambutannya mengrahman, Dikatakannya apabila kota yang harapkan agar pers di daerah mampu telah ditunjuk Kongres ternyata tidak sang- meningkatkan profesi kewartawanan, baik gup, maka Bengkulu sanggup menye

dalam sikap mental maupun kemampuan lenggarakannya ucap Gubernur. Seperti dike- jurnalistiknya. Ia yakin penataran ini akan tahui, Kongres di Manado telah menunjuk memberikan manfaat ganda, baik bagi warSamarinda tempat Kongres ke-18, sedang tawan, Pemerintah cq. perkebunan maupun Ambon sebagai cadangannya.

masyarakat sendiri. Tentang realisasi Balai Wartawan, Guber

Pada acara penutupan, Ketua Umum PWI nur mengatakan dana sudah ada. Bulan ini Pusat Zulharmans mengatakan, bukan hanya juga dibentuk panita yang terdiri dari PWI, landasan profesi yang mendasari tugas dan staf Humas Pemda dan Bakohumasda. Diren- tanggungjawab wartawan Indonesia, tapi juga canakan, pada HUT ke-16 Prop. Bengkulu perasaan, kesadaran dan tanggung jawab terNovember 1984, Balai Wartawan itu harus hadap perkembangan dan pertumbuhan pemsudah menjadi kenyataan, ujar Gubernur bangunan nasional. Zulharmans juga mengSoeprapto. (SRS).

ingatkan kembali tiga amanat Kongres ke-17 PWI di Manado periode kepengurusannya

yakni menertibkan keanggotaan organisasi SUMSEL.

dan penyempurnaan PD/PRT PWI, mening

katkan usaha pendidikan dan ketrampilan HUT ke-38 PWI. HUT ke-38 PWI dirayakan di gedung Taman meningkatnya kesejahteraan keluarga war

wartawan, mengusahakan berkembang dan Budaya Sriwijaya Palembang Minggu malam

tawan. 11 Maret 1984. Ketua Umum PWI Pusat diwa

Direktur PTP-X Drs. H.S. Pulungan dalam kili oleh Wakil Sekjen Tribuana Said, dalam

sambutannya menyatakan kekagumannya, sambutannya mengingatkan, setiap wartawan khususnya yang berada di Sumsel diha- karena semula merasa tidak masuk akal pena

taran bisa dilaksanakan dalam waktu singkat. rapkan dapat lebih menghayati dan meng. Dalam penataran ini banyak dipetik berbagai amalkan dengan baik kode etik jurnalistik. Bila menghayati dan mengamalkan Kode kesimpulan dari pantulan pertanyaanetik jurnalistik, haruslah jelas bahwa upaya PTP-X untuk langkah-langkah di masa-masa

pertanyaan yang sangat bermanfaat bagi dan tujuan kita adalah untuk menyertakan, memantapkan serta menjunjung tinggi idea- mendatang. Dia menjanjikan menyediakan lisme tersebut. Adanya penertiban yang dila- piala bergilir dari PTP-X untuk diperebutkan kukan, merupakan upaya mengamalkan dan setiap tahun dalam perlombaan karya tulis meneruskan idealisme, kata Tribuana Said.

jurnalistik tentang dunia perkebunan. Pada resepsi tersebut, tampak hadir Ketua lisan (PWI Pusat), masalah perkebunan pada

Materi penataran ini terdiri dari azas penuDewan Kehormatan PWI H. Rosihan Anwar, unsur Muspida Tingkat I dan II Palembang, nalistik (Direktur Bina Kewartawanan),

umumnya (Direksi PTP-X), kode etik jurpara Humas serta wartawan dan keluarganya Bidang pertanian dan penyuluhan oleh Kandi daerah ini. (Ant).

wil Pertanian Lampung serta peninjauan lapangan.


Page 25

para janda wartawan, sedang Pangdam rakat, sambil mengutip surah "Almaun. XII/Tanjungpura Brigjen I.B. Sudjana juga (Ant). menyerahkan bingkisan kepada kedua janda wartawan, yaitu Ny. Usman Lahir dan Ny.

SULAWESI SELATAN Susani A.Is (yang diwakili puteranya berusia 20 tahun).

HUT dengan WMD Selain itu, PWI Cabang Kalbar menya- Untuk ketiga kalinya sejak tahun 1982, PWI lurkan sumbangan-sumbangan dari berbagai Cabang Sulsel melepas lagi para warinstansi dan pengusaha kepada panti-panti tawannya untuk masuk desa. asuhan berupa bingkisan pakaian dan Kali ini, bertepatan dengan acara-acara HUT makanan, sedangkan Sekretariat PWI mene ke-38 PWI, ujar Ketua PWI Cabang Sulsel, rima perlengkapan kantor seperti mesin tulis, Rahman Arge, ketika melepas ke-30 wartawan kursi, meja dan karpet. (Banj. Post).

masuk desa (WMD) tersebut. Acara WMD tersebut dilaksanakan atas kerjasama dan ban

tuan Pemda Sulsel, dengan sasarannya desa KALIMANTAN TENGAH

pantai di Kabupaten-kabupaten Pinrang, SinSiun Ihil terpilih kembali

jai dan Luwu.

Mendahului kegiatan ini, para WMD terRapat anggota PWI Cabang Kalteng yang

sebut diberi masukan-masukan berupa berlangsung Minggu malam, 1 April 84 memi

ceramah-ceramah dari berbagai pimpinan inslih kembali Siun Ihil menjadi Ketuanya,

tansi yang erat kaitannya dengan pemdibantu dua wakil Ketua J.F. Nahan dan Gusti Jayakusuma. Sekretaris dan wakilnya, Char- bangunan desa. Hasil kegiatan ini akan les Rapuck, Sm.Hk. dan Bachtiar Effendy, dan akan dipilih penulis reportase terbaik,

dituangkan dalam bentuk tulisan/reportase, serta Bendahara Kansay D. Nyuda Sm.Hk. Pengurus dilengkapi dengan seksi Wartawan

ucap Ketua Cabang Sulsel, Rahman Arge.

(Ant). Olahraga Hendrik Simon dan J. Bondang, serta seksi Wartawan Radio/TV Sabriansyah Saleh, BA.

SULAWEST TENGAH Siun Ihil mengatakan, ia akan berusaha

Diskusi antara wartawan dengan PWI. membina dan mengembangkan kesejahteraan anggota-anggota PWI, di samping pendidikan dipertanyakan dalam suatu diskusi antara

Hubungan antara wartawan dengan PWI bagi para wartawan. (Ant).

sejumlah wartawan dengan Pengurus PWI

Cabang Sulteng, di Palu, 1 Pebruari 1984. KALIMANTAN SELATAN

Diskusi dalam rangka acara HUT PWI ke-38 Perayaan HUT ke-38 PWI di Kalsel dise- dan Hari Pers Nasional-III ini juga menlenggarakan di tengah-tengah para anak sinyalir masih banyaknya WTS (Wartawan yatim piatu bercampur baur dengan keluarga Tanpa Suratkabar) dan WTA (Wartawan wartawan anggota-anggota PWI Cabang Tidak Aktif) dan wartawan amatir. Untung Kalimantan Selatan, di Panti Asuhan jumlahnya kecil dibandingkan dengan jumlah Harapan IbuBanjarmasin, Sabtu 17 Maret wartawan profesional, ujar Ketua PWI Cabang 1984.

Sulteng Haji Nungci. (Ant) Wakil Sekjen PWI Pusat Tribuana Said turut memberikan sambutan atas nama Pengurus PWI Pusat, sedang sambutan SULAWESI UTARA Gubernur Kalsel Mistar Tjokrokoesoemo diba. Malam Syukuran cakan oleh Wakil Gubernur Ir. HM. Said.

Malam syukuran HUT ke-38 PWI diseMengenai kegiatan HUT yang dise- lenggarakan oleh PWI Cabang Sulut di lantai lenggarakan bersama-sama anak-anak yatim III Gedung PWI Sulut, Sabtu malam 3 Maret itu, menurut Ketua PWI Cabang Kalsel H. 1984 di Manado. Hadir di antara para tamu, Anang Adenansi, ialah karena bagaimanapun Ketua DPRD Sulut F, Sumampouw, Walikota anak-anak yatim merupakan bagian dari Manado A.A Pelealu, unsur-unsur Muspida mayarakat, sekaligus sebagai beban yang tingkat I, sedang Gubernur Sulut diwakili oleh harus dipikul oleh segenap lapisan masya Ass. III Pratasik.


Page 26

bangunan. Dikatakan, kelebihan wartawan, karena Ketua Umum PWI Pusat Zulharmans dalam sam

ia dapat dekat dengan masyarakat dan memahami butannya menyatakan, KLW sebagai wadah latihan aspirasi serta jiwa rakyat, pengaruhnya sangat besar merupakan unsur pokok dalam meningkatkan mutu

bagi masyarakat dan tertanam di hatinya, apalagi wartawan Indonesia sebagai salah satu usaha PWI

wartawan mampu berbicara dengan bahasa yang untuk meningkatkan standar mutu wartawan Indo

dimengerti rakyat. Karena itu, kedudukan dan pernesia. Sedang Ketua PWI Aceh, Tia Musphia meng

anannya sangat strategis dalam pembangunan atakan, KLW ini dilaksanakan atas prakarsa PWI

umumnya dan pembinaan stabilitas khususnya, kata

Panglima. dan Gubernur Aceh.

Kakanwil Deppen Dista Aceh H. Dailami, BA. Zulharmans dalam ceramahnya malam hari,

dalam ceramahnya, mengatakan ketrampilan profesi banyak menguraikan tentang perjuangan wartawan

penting bagi peningkatan bobot wartawan, karena serta penerbitan yang dilakukan PWI untuk menum

akan memberi warna setiap bentuk penulisan jurbuhkan citra wartawan yang baik.

nalistik. Menurutnya, warna berita bisa menimAtas pertanyaan wartawan, Ketua Umum PWI bulkan dampak positif dan negatif. Ini tergantung Pusat ini menegaskan, kalau ada orang yang meram- pada cara pengolahannya. Juga dibicarakan tentang pas tustel, tape atau peralatan lainnya milik war

kebebasan yang bertanggung jawab, kebebasan tawan, tuntut saja. Sebab melacak sesuatu kasus, menulis yang dilandasi sikap obyektip, jujur, tidak merupakan hak wartawan. Wartawan harus berani mengada-ada, berkesinambungan dalam pendekatan dan tak perlu ragu-ragu untuk menuntut oknum- serta dijiwai dalam berpikir dengan iktikad membina, oknum yang melakukan perampasan itu, katanya. memperbaiki serta menimbulkan optimisme bagi Apalagi terkadang sampai merampas kartu pers pula. pembaca. Sebagai komunikator pembangunan, pers Tetapi harus diingat, sang wartawan ketika itu harus mampu meletakkan dasar dalam usaha memmemang benar-benar melacak suatu kasus serta berikan pengertian secara informasi, edukatif, sosial punya data-data yang kongkrit. Jadi, tidak mem

kontrol dan memberikan hiburan sehat, ujarnya. punyai maksud maksud lain, ujar Ketua Umum PWI Sementara Kajati Aceh, H. Hamrat Hamid, SH Pusat itu mengingatkan.

berceramah, pers tanpa kebebasan yang hanya Sebelumnya, Wakil Ketua PWI Cabang Aceh merupakan terompet kemauan tuannya, akan menSyamsul Kahar memberikan sambutannya sekitar jatuhkan harkat dan martabat manusia ke lembah

kemerosotan yang dalam nista. Pers tanpa kebebasan peranan pers ditinjau dari berbagai aspek untuk

hanya dapat hidup dalam negara diktator, suatu menunjang pembangunan Nasional.

kehidupan merana, ucapnya. Ditandaskan, kebeTentang penertiban wartawan, Gubernur minta basan pers baru mempunyai nilai dan makna bila PWI Cabang Aceh segera secara cepat dan tepat merupakan pengejawantahan tanggung jawab objekmenertibkannya. Dengan penertiban itu, masyarakat tif menuju tercapainya cita-cita perjuangan nasional. tidak digelisahkan atau dibingungkan gejala penye- Pers yang bertanggung jawab merupakan sumber lewengan dalam mass media. Bila hal tersebut kekuatan dan motivator perjuangan manusia bagi dibiarkan berlarut-larut, akibatnya bukan saja meru- terciptanya kehidupan yang lebih baik. Sebaliknya, sak citra pers nasional, tetapi lebih jauh menim- kebebasan pers tanpa ikatan tanggung jawab, menbulkan gangguan kamtibmas dan akhirnya meng- jadi polusi yang akan meracuni kehidupan manusia, hilangkan kepercayaan masyarakat terhadap pers ucap Kajati H. Hamrat Hamid, SH. dan korps wartawan secara keseluruhan, ucapnya. (MU/SH/Wsp/P.I)