Hal hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam pembuatan suatu konsep pertunjukan musik 3?

Proses dan Tahapan Prosedur Pertunjukan Musik. Salam sahabat pendidikan dimanapun berada, sebelumnya telah kita sama – sama mempelajari materi tentang teknik pertunjukan musik.

Dan kesempatan kali ini kita akan melanjudkannya dengan materi mengenai prosedur pertunjukan musik lengkap dengan penjelasan di setiap poin – poinnya.

Maka dari itu silahkan kita sama – sama menyimak uraian singkat berikut ini dengan seksama agar jawaban atas pertanyaan anda dapat di temukan, singkat cerita mari kita memulai materi ini dan berikut uraiannya.

Hal hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam pembuatan suatu konsep pertunjukan musik 3?

Sebelumnya kita telah membahas tentang Pengertian Pertunjukan Musik dan Selanjudnya kita akan mengurai pengertian dari Prosedur Pertunjukan Musik.

Secara umum, prosedur dapat dipandang sebagai cara – cara tertentu untuk menyempurnakan suatu tindakan.

Dalam hal ini, tindakan yang dimaksudkan adalah pertunjukan tersebut. Oleh karena itu, prosedur pertunjukan dapat diartikan sebagai;

" Cara tertentu yang dilakukan untuk menyempurnakan pertunjukan ". Lalu apa saja yang dapat menyempurnakan suatu aktifitas pertunjukan musik? Berikut uraiannya.

Prosedur Pertunjukan Musik.

Berikut uraian tahapan prosedur pertunjukan musik dan penjelasannya.

1. Menentukan Tema Pertunjukan.

Untuk mengadakan suatu pertunjukan maka kita harus menentukan bentuk dari kolaborasi seni dengan tema yang jelas yang dilakukan berkisan 3 – 6 bulan sebelum pertunjukan dilaksanakan.

2. Seleksi Lagu dan Musik.

Selanjudnya adalah menyeleksi permainan musik dan lagu – lagu serta instrumen yang akan digunakan dalam pertunjukan setelah tema yang akan dibawakan sudah jelas.

Instrumen dan lagu - lagu yang digunakan harus sesuai dengan tema, misalnya jika temanya adalah hari pendidikan nasional maka musik atau instrumen yang digunakan juga harus melambangkan tema tersebut dalam liriknya.

3. Latihan dan Jadwal Latihan.

Hal hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam pembuatan suatu konsep pertunjukan musik 3?

Aktifitas pertama yang harus dilakukan dalam jadwal latihan adalah melatih permainan musik menggunakan instrumen yang telah ditentukan.

4. Kolaborasi Unsur Seni.

Latihan gerakan dengan musik, dan latihan lakon yang sesuai dengan peran yang akan dimainkan juga harus dilakukan hingga dirasa semua latihan tersebut cukup baik maka dari sini kita sudah bisa mulai menggabungkan seluruh unsur seperti musik, gerak dan lakon dalam bentuk kolaborasi seni.

Selanjudnya ialah merancang kostum dan properti yang akan digunakan oleh seluruh unsur atau kelompok pemain.

Sebaiknya kostum yang akan digunakan dalam pertunjukan musik disesuaikan dengan tema yang telah direncanakan sejak awal.

6. Latar dan Properti Panggung Pertunjukan Musik.

Untuk latar dan properti panggung, perencanaannya sebaiknya dilakukan sekitar 2 atau 3 bulan sebelum pelaksanaan pertunjukan musik dilaksanakan dan setelah kesepakatan terjadi maka segeralah membuat latar dan properti panggung tersebut sesuai tema.

Baca juga: Teknik dalam Pertunjukan Musik.

7. Publikasi atau Pemberitahuan.

Bagaimana publikasi atau pemberitahuan yang baik agar dapat diketahui orang lain, baik kepada teman, keluarga dan masyarakat umum?

Beberpa cara publikasi yang bisa kalian lakukan yaitu dengan cara membuat undangan kepada pihak tertentu yang dikemas secara menarik sesuai dengan tema. 

Selain itu juga bisa kita lakukan publikasi melalui media sosial seperti facebook, whatsaap, tweter dan media sosial lainnya.

Melakukan publikasi melalui pemasangan baliho di papan reklame yang telah disediakan pemerintah setempat.

Publikasi melalui penempelan stiker atau pamplet di tempat – tempat umum yang telah disediakan baik dilingkungan sekolah atau masyarakat dan masih banyak lagi cara lainnya.

Tujuan dari buku acara ini yaitu untuk mencatat siapa saja orang – orang yang datang dalam pertunjukan tersebut.

Selain itu, buku acara juga dapat membantu anda dalam hal berkomunikasi dengan para pengunjung jika ada di antara pengunjung yang mungkin kehilangan barang berharga di acara tersebut sebab didalam buku tersebut tertera alamat dan nomer telepon pengunjung yang datang.

Lalu apa lagi? Buku acara juga dapat dijadikan sebagai referensi untuk lebih mengembangkan lagi karya yang telah di pertunjukkan sebab di dalam buku tersebut terdapat pesan dan kesan dari para pengunjung atau penonton yang datang.

Nah.. tentunya kita semua tau apa maksud dari diadakannya tiket untuk pertunjukan. Tujuan dari tiket pertunjukan tersebut, selain untuk membantu kita dalam hal pinansial, hasil dari penjualan tiket tersebut dapat digunakan dalam hal lainnya.

Baca juga: Konsep, Eksplorasi, Gerak dan Kolaborasi Pertunjukan Musik.

Hal lain yang dimaksudkan adalah untuk membantu sesama yang kurang mampu, untuk pembangunan sekolah, untuk menambah perbendaharaan properti pementasan seperti pembelian alat – alat pentas.

Lalu apa lagi ? jika hasil dari tiket tersebut lumayan banyak maka dapat dimanfaatkan pula untuk persiapan pementasan selanjudnya agar lebih meriah dan lebih kaya dengan ragam serta bentuk pertunjukan dan masih banyak lagi tujuan lainnya.

Salah satu poin penting dalam pertunjukan ialah panitia pertunjukan. Tujuandari dibentuknya panitia pertunjukan ini tidak lain adalah untuk melancarkan segala urusan yang berkaitan dengan aktifitas pertunjukan.

Apa saja peran dari panitia pertunjukan? Peran panitia pertunjukan yaitu untuk mengatur kelancaran kegiatan pertunjukan dari awal hingga akhir acara.

Selain itu panitia pertunjukan juga sangat diperlukan karena masing – masing dari panitia tersebut memiliki tugas – tugas tertentu sesuai dengan posisinya masing – masing dalam kepanitiaan.

Misalnya, panitia yang bertugas di tata panggung, busana, properti, pencahayaan (jika dilaksanakan dimalam hari), konsumsi, dokumentasi, dan lainnya.

Ada pula panitia inti seperti ketua panitia, wakil ketua panitia, sekretaris, dan bandahara yang memiliki tugas masing – masing seperti, 

a. ketua panitia bertugas sebagai penanggung jawab kegiatan dan memastikan semua berjalan dengan lancar  dari awal hingga akhir.

b. Wakil ketua panitia bertugas membantu ketua panitia jika ketua panitia berhalangan hadir dari proses hingga hari pertunjukan.

c. Sekretaris, bertugas untuk mengatur segala bentuk persuratan mulai dari surat undangan atau pemberitahuan kegiatan, surat izin keramaian dan surat lainnya.

d. Bendahara bertugas untuk mengatur segala bentuk pemasukan dan pengeluarkan yang dikeluarkan mulai dari awal dibentuknya panitia, proses latihan, hingga selesainya pertunjukan yang dibuat dalam betuk laporan pertanggung jawaban keuangan.

Catatan, tugas ini hanya tugas yang bersifat umum saja sebab secara khusus masih banyak tugas dari panitia inti.

11. Pengecekan Peralatan.

Hal paling akhir dalam pertunjukan yang harus dilakukan yaitu memeriksa atau mengecek semua peralatan yang akan digunakan sebelum aktifitas pertunjukan dimulai.

Misalnya, pengecekan terhadap peralatan seperti sound sistem, tirai atau latar panggung, instrumen, lantai panggung (jika panggung terbuat dari papan), dan lainnya.

Hal lain yang tidak kalah penting juga yaitu, pemanasan atau latihan akhir sebelum pertunjukan dimulai dengan membiasakan diri berada diatas panggung maka hal tersebut dapat membantu kita dalam mengurangi rasa canggung atau demam panggung.

Selain itu, apa lagi yang bisa kita lakukan dalam proses pengecekan, sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan, seperti;

Pengecekan kesehatan pemain, baik itu pemusik, penari, atau lakon dalam pertunjukan musik tersebut, pengecekan susunan kegiatan, pengecekan posisi duduk penonton, pengecekan keamanan rangkaian listrik yang digunakan agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, dan lainnya.

Nah.. sampai disini saya harap teman – teman sekalian sudah bisa memahami dan mengembangkan setiap penjelasan tentang prosedur pertunjukan musik diatas, dan semoga jawaban atas pertanyaan yang kalian dapatkan bisa terjawab pada kesempatan kali ini.

Demikian uraian singkat tersebut diatas dan terimakasih.
Sumber: Seni Budaya,Kemdikbud-RI,2017

Sesuai dengan pengertian dalam Kitas Besar Bahasa Indonesia (2008 dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 53), istilah pertunjukan berarti sesuatu yang dipertunjukkan atau tontonan (bioskop, wayang, dsb), atau juga pameran. Sementara itu, musik adalah karya seni bermedia getaran yang membentuk suara berupa aransemen unsur musik, sehingga dapat dinikmati melalui pikiran dan perasaan melalui indra pendengaran. Mengacu pada kedua pengertian di atas, pengertian pertunjukan musik adalah karya seni musik yang dipertunjukkan atau dipergelarkan agar dapat dinikmati oleh penonton.

Seperti yang tertera pada judul artikel ini, pertunjukkan menjadi empasis utama dari yang akan dibahas pada kesempatan kali ini. Berikut adalah berbagai konsep pertunjukan musik mulai dari teknik, bentuk, jenis, serta prosedur untuk merancang dan menggarap pertunjukan musik.

Teknik Pertunjukan

Teknik pertunjukan mengacu pada beberapa pertanyaan sebagai berikut: apa yang akan saya tampilkan? Di mana posisi saya dalam pertunjukan? Bagaimana saya terlihat oleh penonton? Bagaimana saya dapat bersikap tenang selama proses pertunjukan? Dan, bagaimana saya dapat menguasai instrumen dan latihan?

Berdasarkan beberapa pertanyaan itu maka teknik pertunjukan musik dapat mencakup :

  1. karya musik yang akan dimainkan;
  2. penempatan pemain di atas panggung (blocking);
  3. aspek psikologis para pemain selama pertunjukan; dan
  4. penguasaan permainan musik dan latihan (Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 56).

Namun pertunjukan bukanlah suatu kegiatan yang hanya melibatkan satu bidan seni saja. Dari istilahnya saja, pertunjukan tidak mengacu pada musik yang sebetulnya diperdengarkan, bukan dipertontonkan, betul bukan? Oleh karena itu, pada akhirnya, suatu pertunjukan akan membutuhkan kolaborasi seni.

Hal pertama yang harus dilakukan dalam menggarap suatu pertunjukkan adalah menentukan tema. Tema adalah ide dan acuan utama dari suatu pertunjukan. Ambil contoh, kita dapat menentukan tema cinta sebagai suatu konsep pertunjukan yang akan menampilkan berbagai lagu klasik bertemakan cinta di panggung. Tema yang tepat akan menarik banyak animo sehingga membuat suatu pertunjukan dapat berjalan dengan sukses.

Penentuan Tema Pertunjukan Musik

Penentuan tema ini tentunya gampang-gampang mudah. Terkadang hal ini dapat menyita banyak waktu karena kita tidak memiliki suatu ide yang jelas seperti contoh di atas. Tema juga perlu digodok dengan baik agar dapat berhasil dan sesuai dengan kebutuhan pertunjukan, sehingga tema dapat tersampaikan dengan baik dan mengena. Lalu sebetulnya apa yang harus kita lakukan untuk menentukan satu tema? Menurut Tim Kemdikbud (2018, hlm. 57) beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan suatu tema yang dapat digunakan untuk kolaborasi seni adalah sebagai berikut :

  1. Pengamatan/Observasi.
    Coba amati lingkungan di sekitar kita, mungkin akan terlihat orang berjalan hilir-mudik, kendaraan yang bergerak, lalu lintas yang padat, suara burung atau katak, gemericik air, suasana di pagi hari, atau hal-hal lainnya. Bisa jadi terdapat hal-hal menarik yang dapat kita jadikan sumber inspirasi dari tema pertunjukkan.
  2. Pemahaman terhadap tema yang dipilih.
    Setelah kita melakukan pengamatan, adakah sesuatu yang paling menarik untuk dijadikan sebagai tema dalam permainan musik? Apa tema yang paling menarik perhatian itu?
  3. Mencari data tentang tema yang dipilih.
    Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang tema yang telah kita pilih dari beragam sumber. Lakukanlah uji coba terhadap tema yang dipilih. Data apa saja yang kita peroleh setelah melakukan uji coba itu? Elemen-elemen apa saja yang terkandung di dalam tema itu?
  4. Mengasosiasikan data dengan unsur musik, tari, rupa, dan teater.
    Seluruh data yang terkumpul mengenai elemen-elemen dalam tema kemudian dibagi ke dalam beberapa kategori. Beberapa kategori tersebut kemudian diasosiasikan dengan elemen musik, gerakan tubuh, dan visual. Apabila ketiga kategori tersebut digabungkan, hasil seperti apa yang kita peroleh?
  5. Mengomunikasikan hasil uji coba yang sesuai dengan tema.
    Setelah kita memperoleh hasil dari empat proses di atas maka komunikasikanlah tema kita dalam bentuk kolaborasi seni dalam permainan musik. Hal ini dilakukan agar seluruh pihak yang terlibat dapat memahami tema serta berkolaborasi baik memberikan masukan maupun melaksanakan.

Penempatan Pemain di Atas Panggung

Kedua, penempatan pemain di atas panggung. Sebelum kita menentukan posisi pemain, tentukan dahulu berapa kategori pemain dalam pertunjukan musik yang kita rencanakan. Pemain dalam konteks pertunjukan dapat melibatkan beberapa kelompok, seperti pemain musik, penari, pemeran lakon, penyanyi, dan kelompok paduan suara.

Bagaimana penempatan para pemain itu dalam pertunjukan sehingga penonton dapat melihat mereka dengan jelas? Untuk menjawab pertanyaan itu terlebih dahulu kita harus mengetahui jenis panggung yang akan kita gunakan untuk melakukan pertunjukan musik. Perhatikan dua jenis panggung berikut ini:

  • Panggung yang hanya dapat disaksikan penonton dari satu arah. Jenis panggung ini disebut panggung proscenium.
  • Panggung arena adalah panggung yang terletak di luar gedung. Para pemain dapat dilihat oleh penonton dari segala arah. Umumnya, panggung ini digunakan dalam pertunjukan teater tradisi.

Prosedur Pertunjukan Musik

Setelah teknik pertunjukan, aspek lain yang perlu kita pahami adalah prosedur pertunjukan. Prosedur dapat dipandang sebagai cara-cara tertentu untuk menyempurnakan suatu tindakan. Dalam hal ini, tindakan yang dimaksud adalah pertunjukan. Oleh karena itu prosedur pertunjukan dapat diartikan sebagai cara-cara tertentu untuk menyempurnakan pertunjukan. Hal-hal apa saja yang dapat menyempurnakan suatu pertunjukan?

Untuk membuat suatu pertunjukan yang baik maka kita harus menentukan bentuk kolaborasi seni dengan tema yang jelas. Kira-kira 3 – 6 bulan sebelum pertunjukan. Setelah tema yang jelas telah disepakati maka tindakan selanjutnya adalah :

  1. Menyeleksi permainan musik atau lagu-lagu dan instrumen yang akan digunakan dalam pertunjukan. Kemukakan rencana kita kepada pihak yang akan meneruskan rencana tersebut ke Sponsor atau yang memiliki kepentingan seperti guru dan kepala sekolah, jika di sekolah.
  2. Tahap selanjutnya adalah membuat jadwal latihan. Hal pertama yang dilakukan dalam jadwal latihan adalah melatih permainan musik dengan menggunakan instrumen-instrumen yang sudah ditentukan, latihan gerakan dengan musik, dan latihan memerankan lakon yang sesuai dengan peran yang akan dimainkan.
  3. Setelah permainan musik, gerakan, dan memerankan lakon sudah dianggap cukup baik maka jadwal selanjutnya adalah menggabungkan seluruh unsur itu dalam suatu kesatuan atau kolaborasi seni.
  4. Tahap selanjutnya adalah merancang kostum dan properti yang akan digunakan oleh seluruh kelompok pemain. Kostum tersebut sebaiknya disesuaikan dengan tema pertunjukan.

Prosedur Pelaksanaan Pertunjukan Musik

Kira-kira dua bulan sebelum pelaksanaan pertunjukan, sebaiknya mulai membuat keputusan tentang latar dan properti panggung yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Setelah disepakati, mulailah membuat latar dan properti panggung. Jika latar dan properti panggung telah selesai dibuat, kamu perlu membiasakan diri dengan kedua elemen tersebut menjelang pelaksanaan pertunjukan.

Setelah itu, kita juga harus mempersiapkan rancangan buku program pertunjukan atau buku acara. Hal penting lainnya yang perlu dipersiapkan adalah pembentukan tim panitia pertunjukan. Untuk memperlancar proses pertunjukan, kita juga perlu mempertimbangkan tersedianya ruang untuk para pemain melakukan pemanasan atau berkumpul dan ruang untuk mengganti kostum.

Prosedur terakhir yang harus dilakukan adalah memeriksa seluruh peralatan yang akan digunakan, seperti :

  1. peralatan musik (termasuk instrumen),
  2. sound system,
  3. properti,
  4. tirai panggung,
  5. menyetem instrumen, dan
  6. memeriksa keamanan lantai panggung.

Referensi