Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha?

Jakarta - Poin terpenting untuk menjadi pengusaha sukses tak lain ialah dengan memulai usaha itu sendiri. Seluruh perencanaan yang telah dibuat sematang apapun akan percuma jika belum ada keinginan untuk segera memulainya.

Terdapat banyak sekali cara memulai usaha yang tersebar di berbagai media, baik media online maupun cetak. Namun semuanya kembali lagi kepada diri Anda sendiri. Pengusaha sukses tidak mengenal umur, banyak sekali pengusaha muda yang sudah sukses berkat bisnisnya. Tanpa modal banyak, Anda juga bisa memulai bisnis sedini mungkin. Menjalankan bisnis memang bukanlah hal yang mudah. Banyak pertimbangan yang perlu Anda pikirkan sebelum memulai bisnis. Berikut 5 hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan bisnis.

1. Memikirkan ide bisnis secara matang

Sebelum meluncurkan usaha Anda, perencanaan dan strategi ide bisnis wajib dilakukan. Ketika Anda memiliki rencana yang solid, maka Anda bisa menjalankan bisnis Anda. Karena, perencanaan meminimalkan kesalahan di masa datang. Tetapi ingat, rencana terbaik juga dapat berubah tergantung pada kondisi. Jadilah fleksibel dan beradaptasi dengan perubahan.

2. Kenali produk dan pasar

Sebelum Anda memulai bisnis apa pun, penting untuk melakukan kajian terhadap pasar, pesaing Anda, dan bagaimana mereka meluncurkan bisnis mereka. Apakah nilai jual produk Anda kompetitif? Kapan waktu terbaik mengenalkan bisnis baru Anda? Siapa pelanggan Anda? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat menentukan arah bisnis Anda ke depan.

3. Jadilah unik

Bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis baru, sangat penting untuk menjadi diri sendiri. Sebuah bisnis yang unik, memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berhasil. Apakah produk Anda memiliki cerita tersendiri? Apakah produk Anda adalah hasil kreasi Anda sendiri atau karena permintaan pasar? Pikirkan semua pertanyaan tersebut dan kenali value bisnis Anda sendiri.

4. Membangun tim sukses

Buat jaringan dengan orang-orang yang memang memiliki kapasitas yang cocok dengan usaha Anda. Bergabung dengan kelompok dan organisasi memungkinkan Anda untuk mempromosikan bisnis Anda dan bertemu orang-orang yang dapat membantu Anda. Jangan pernah takut untuk mengajukan pertanyaan.

5. Trik pemasaran

Orang tidak membeli apa yang mereka tidak tahu. Pasarkan produk Anda dengan seefisien mungkin. Pemasaran melalui media sosial atau dari mulut ke mulut adalah cara efektif dan terkadang lebih sukses. Bisa juga sesekali bermitra dengan sebuah kegiatan sebagai media promo. Lakukan segala trik pemasaran yang sehat dan bangun komunikasi yang baik dengan para pembeli produk Anda.

(Fauzi Maulana Rizqi)

Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebelum memulai untuk berbisnis, calon pengusaha harus melalui tahapan-tahapan yang tepat untuk bisa mengurangi risiko dalam berbisnis. Berikut adalah tips berbisnis untuk para calon pengusaha menurut Hikmat Kurnia (50), seorang pengusaha sukses di bidang penerbitan

1. Bisnis Harus dengan Niat dan Tujuan yang Baik

Menurut Hikmat, berbisnis tidak boleh diiringi dengan tujuan-tujuan yang buruk. Dengan demikian, bisnis akan bisa berkembang. Kemudian setelah mengetahui apa yang menjadi tujuannya, calon pebisnis juga harus mengaktualkan dengan konsep yang baik pula.

"Misalnya bagaimana mapping persaingan, mapping industri. Orang ingin usaha tetapi tidak tahu caranya usaha, tidak tahu tingkat persaingannya, siapa pemain besarnya. Bagaimana orang bisa survive seperti itu, bagaimana kita bisa menemukan formula-formula bersaing atas produk atau jasa yang kita miliki. Kemudian orang juga suka lupa membaca kekuatan produk kita sehingga unsur produknya tidak diperhatikan," tutur Hikmat kepada Warta Ekonomi?di Jakarta, beberapa waktu lalu.

2. Menentukan Skala Usaha

Seorang calon pebisnis harus bisa menentukan skala usahanya. Misalnya, skala besar ataukah kecil yang menjadi tujuan si pebisnis? Dengan demikian, ia bisa menghitung modal yang dibutuhkan.

3. Mempersiapkan SDM

"Orang juga suka lupa mempersiapkan SDM makanya banyak UKM-UKM yang bisa masuk, bertahun tahun hanya begitu saja. Dia tidak mempersiapkan SDM karena para entrepreneur merasa dirinya bisa melakukan semua. Dia tidak mempersiapkan misalnya kolaborasi, kerja sama, bersinergi dengan teman lain. Saya mendirikan usaha berdua, mengajak orang yang bisa berbagi tugas. Satu mengurusi marketing dan finansial, satu mengurus produksi dan keuangan sehingga bisnis bisa berkembang. Pada akhirnya kolaborasi bisa memungkinkan usaha berkembang. Maka UKM gagal itu bisa jadi karena hanya menguasai bisnis sendiri saja. Padahal kan kita bukan superman," jelasnya.

4. Jangan Terlalu Banyak Berteori

"Kebanyakan entrepreneur itu tidak bisa berkembang karena terlalu banyak berwacana," ucap Hikmat.

Menurutnya, ide yang baik harus segera dieksekusi. "Banyak orang yang paham entrepreneur, tetapi belum tentu punya usaha atau orang yang baru berusaha saja sedikit, sudah menjadi pembicara. Padahal belum tentu sukses. Kemudian yang dibagi adalah pengalaman orang, mengutip kata-kata orang. Biasanya tidak berumur panjang usahanya. Termasuk juga usaha, misalnya usaha hanya menduplikasi yang sudah ada, kemudian kita buat usaha, ya sulit berkembang. Karena filosofi usahanya tidak dapat, keunggulan barang dan jasanya tidak dapat. Mungkin berhasil di tingkat-tingkat awal, tetapi untuk jangka panjang sangat tergantung pada kemampuan si pengusaha itu beradaptasi pada perubahan yang ada," tandasnya.?

Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha?

Merintis Usaha Baru (STARTING)

Hal pertama kali yang harus anda lakukan dalam merintis usaha baru adalah 'Analisa Kelayakan Bisnis tersebut'. Apakah bisnis/ usaha anda tersebut layak atau tidakkah dijalankan.? Banyaknya Kegagalan terjadi dalam merintis usaha baru salah satu penyebabnya adalah 'tidak melakukan analisa kelayakan bisnis'. Alasan utamanya ialah Pengetahuan pasar yang tidak memadai. Kelemahan ini termasuk juga kurangnya informasi mengenai potensi permintaan untuk produk.  Anda harus bisa mengetahui apakah produk yang anda jual memang benar-benar diminati oleh konsumen dalam  jangka panjang sehingga anda lebih mudah melakukan proses pemasarannya dan usaha anda tidak mudah putus di tengah jalan.

Kegagalan dalam menjalankan Usaha baru sering gagal karena 'Tidak disadarinya tekanan persaingan' atau tidak memperhitungkan reaksi yang mungkin dilakukan pesaing, seperti potongan harga yang tinggi dan memberikan diskon khusus kepada pengecer. Nah, hal ini perlu anda ketahui dalam segi persaingan apalagi menggunakan produk yang sama. 

Tahapan memulai Usaha Baru:
  1. Diawali dengan adanya suatu ide, Seorang pengusaha harus memiliki ide yang kreatif dan inovatif sehingga memiliki keunggulan produk tersendiri.
  2. Mencari sumber dana dan fasilitas barang, uang, dan tenaga kerja/ orang
  3. Obyek bisnis memiliki pasar, Maksudnya produk yang anda jual memang ada peminatnya/ permintaan konsumen.
  4. Memperhatikan peluang pasar sebelum produk diciptakan

Bentuk usaha baru yang dapat dirintis, yaitu:

  • Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.
  • Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
  • Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.

Dibawah ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru:

  1. Bidang dan Jenis Usaha yang akan Dimasuki, Contohnya; bidang usaha pertanian, pertambangan (mining), pabrikasi (manufacturing), perdagangan (trade), Bidang jasa, dan di bidang lainnya yang sesuai dengan keinginan anda. 
  2. Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih, apakah yang berbentuk Perusahaan Perorangan, Persekutuan (Partnership) yaitu kepemilikannya dua orang atau lebih), dan sebagai lainnya.
  3. Tempat usaha yang akan dipilih, Sebaiknya carilah/ Membangun bila ada tempat yang strategis, aman, dan ramai. 
  4. Organisasi usaha yang akan digunakan.-Perpaduan fungsi kewirausahaan dan manajerial-Hubungan yang timbul antara organisasi perusahaan dengan lingkup usaha-Semakin besar lingkup usaha, semakin kompleks organisasinya

    -Semakin kecil lingkup usaha, semakin sederhana organisasinya.

  5. Jaminan Usaha yang Mungkin Diperoleh
  6. Lingkungan Usaha, yaitu:
    -Lingkungan Usaha Mikro; ada kaitan langsung dengan operasional perusahaan
    -Lingkungan Usaha Makro; di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan. Misalnya; Lingkungan Ekonomi, Lingkungan Teknologi, Lingkungan Sosial Politik, dan Lingkungan Demografis dan Gaya Hidup.
Kompetensi usaha yang diperlukan seorang calon wirausaha:
  • Kemampuan teknik  
  • Kemampuan pemasaran
  • Kemampuan finansial 
  • Kemampuan hubungan

Alat untuk mencari peluang bisnis/ usaha, bisa melalui;

  • Surat kabar
  • Laporan periodik tentang perubahan ekonomi
  • Jurnal perdagangan dan pameran dagang 
  • Publikasi pemerintah
  • Informasi lisensi produk yang disediakan oleh broker, universitas, dan korporasi lainnya.

Terima kasih telah membaca artikel tentang Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Merintis Usaha Baru.