Kamis, 05 Mar 2015 06:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Berdasar saran para ahli, idealnya setiap orang mengonsumsi minimal dua liter air per hari. Takaran ini dianggap sudah bisa memenuhi kebutuhan cairan setiap hari.Padahal, nyatanya, kebutuhan asupan cairan untuk setiap orang berbeda-beda.Ukuran dua liter per hari ini adalah asumsi kebutuhan cairan untuk orang dewasa, terutama laki-laki. Sedangkan untuk perempuan, sebenarnya membutuhkan 1,9 liter air per hari.
ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Sayangnya masih banyak orang yang menyepelekan masalah minum. Padahal kekurangan maupun kelebihan cairan pada tubuh pun bisa menimbulkan banyak dampak. Kekurangan cairan tubuh akan menyebabkan gangguan fungsi metabolime, bahkan dalam kondisi terparah akan mengakibatkan hilangnya kesadaran.Sementara itu kelebihan cairan, bisa menyebabkan pembengkakan ginjal pada orang yang mengalami gangguan ginjal.Untuk memenuhi kebutuhan cairan per hari, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan.1. Usia dan Berat Badan Faktor usia sangat mempengaruhi kebutuhan cairan seseorang. Pasalnya kebutuhan cairan untuk anak-anak berbeda dengan kebutuhan cairan untuk orang dewasa. Dalam keadaan normal, seharusnya anak-anak mengonsumsi air sebanyak 10-15 persen dari berat badan. Hal ini berbeda dari orang dewasa yang membutuhkan sekitar 2-4 persen air mililiter dari berat badannya.Bahkan, fakta menunjukkan, semakin dewasa, kebutuhan cairan seseorang akan semakin berkurang. Hal ini disebabkan kondisi fungsi tubuh yang ikut menurun sejalan dengan bertambahnya usia.2. Aktivitas Aktivitas yang dilakukan seseorang juga memengaruhi kecukupan cairan setiap harinya. Orang yang hanya melakukan pekerjaan ringan, misalnya menyapu, menulis, mengendarai mobil, bekerja sebagai staf administrasi, berbelanja, dan beberapa aktivitas lainnya, memiliki asupan cairan yang lebih sedikit. Apalagi jika dibandingkan dengan orang yang melakukan pekerjaan galian, mencangkul, menebang pohon, berkebun, bersepeda, dan sebagainya.Hal ini disebabkan karena energi yang dibutuhkan sangatlah berbeda. Selain itu keringat yang dikeluarkan juga berbeda. Semakin banyak keringat yang dikeluarkan akan mempengaruhi jumlah cairan yang harus dikonsumsi untuk menggantikan cairan yang hilang dari tubuh.3. Suhu sekitar Suhu yang panas juga membuat kebutuhan cairan bisa lebih banyak. Sama dengan aktivitas, semakin tinggi suhu maka semakin banyak keringat yang keluar. Tubuh pun harus menggantikan semua cairan yang keluar. Jika melakukan aktivitas yang berat di tempat yang memiliki suhu yang tinggi, seperti pekerja tambang, secara otomatis, asupan air yang dibutuhkan akan semakin banyak.4. Penyakit Beberapa penyakit juga menyebabkan seseorang membutuhkan lebih banyak asupan cairan. Terutama untuk penyakit yang berhubungan dengan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh seperti demam, pendarahan, dan diare.Selain itu, ada juga beberapa penyakit lainnya seperti hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit kardiovaskular.5. Faktor lainnya Selain beberapa faktor di atas, dalam kondisi khusus pun kebuthan air berbeda untuk setiap orang. Misalnya saja untuk ibu hamil. Apalagi ibu hamil yang bekerja. Bumil yang bekerja membutuhkan tambahan cairan sebanyak 300 ml per hari. Bahkan, untuk ibu menyusui bisa lebih banyak lagi. Mereka membutuhkan tambahan cairan sebanyak 700 ml air per hari.(chs/mer)
LIVE REPORT
Kita semua pasti tahu, bahwa sekitar 60% bagian yang ada di dalam tubuh manusia terdiri dari air. Hal ini menunjukkan bahwa setiap sistem dalam tubuh manusia membutuhkan peran air dalam menunjang kerjanya. Sebagai contoh, darah mengandung cairan untuk membawa nutrisi ke sel-sel dalam tubuh. Air juga berperan dalam proses detoksifikasi, yakni proses pembuangan racun yang ada pada tubuh, lalu air juga punya fungsi untuk menjaga suhu tubuh kita tetap stabil. Jika tubuh Anda kurang asupan air, maka akan terjadi proses yang disebut dehidrasi. Ketika Anda mengalami dehidrasi, maka sel-sel dalam tubuh akan lebih sulit untuk bekerja secara optimal. Dehidrasi juga dapat menyebabkan energi Anda mudah terkuras sehingga rasa lelah pun mudah jadi mudah terasa oleh tubuh. Melalui sebuah penelitian yang tercantum dalam Journal of Nutrition, disebutkan bahwa kekurangan cairan sebanyak 1,36% setelah berolahraga dapat mengganggu suasana hati dan juga konsentrasi. Penelitian tersebut juga mengatakan bahwa kekurangan cairan juga bisa menyebabkan sakit kepala. Penjelasan di atas menunjukkan dengan jelas pentingnya peran air bagi kesehatan tubuh kita. Oleh karena itu penting bagi kita mengetahui kebutuhan air dalam tubuh, termasuk seberapa banyak air putih yang perlu dikonsumsi. Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan anjuran kesehatan mengenai minum air putih delapan gelas sehari. Namun sebenarnya janganlah terlalu terpaku terhadap pesan tersebut. Karena sejatinya kebutuhan minum air putih masing-masing orang berbeda dan hal ini disebabkan oleh berbagai hal. Seperti:
Itulah faktor yang mempengaruhi kebutuhan air dalam tubuh Anda. Yuk, selalu cukupi kebutuhan tubuh air mineral Anda dengan AQUA, yang telah lebih dari 45 tahun murni langsung dari sumbernya dan melewati lebih dari 400 cek kualitas sehingga kesegarannya tetap terjaga di setiap tetes kemurniannya. Air mineral AQUA yang alami berasal dari sumber air terpilih pegunungan di Indonesia, yang dipilih melalui 9 kriteria, 5 tahapan dan 1 tahun penelitian. AQUA juga selalu melindungi ekosistem di sekitar sumber airnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melindungi kealamian mineral dan keberlangsungan sumber air. Dengan demikian, AQUA bisa mengantarkan kebaikan air minum berkualitas kepada masyarakat Indonesia.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAIRAN DAN ELEKTROLIT Disusun oleh: Nama: Riswanto Teapon Fariska Safitri Bugis Dela Paputungan Nurul islami I Faizal Dewi Sarni A. Rahman Aditya anugrah husen SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHMMAADIYAH MANADO PROGRAM STUDI S 1 KEPERAWATAN T/A 2016-2017 KATA PENGANTAR Dengan rahmat Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang. Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh. Segala puji hanyalah untuk Allah SWT semata. Atas berkat rahmatnya kami telah berhasi menyelesaikan makalah yang berjudul factor-faktor yang mempengaruhi cairan dan elektroli. Pembuatan makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari Ibu. Selain itu hasil dari pembuatan makalah ini dapat kita jadikan pelajaran karena dapat menambahp engetahuan kami. Billahittaufiqwalhidayah. Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakathu. BAB I PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya. Jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. 2.Rumusan Masalah 1.Apa definisi dari kebutuhan cairan dan elektrolit? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit? 3.Tujuan Masalah 1.Mengetahui dan memahami mengenai kebutuhan cairan dan elektrolit 2.Mengetahui dan memahami faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna. B. Faktor-faktor yang mempengaruhi cairan dan elektrolit 1. Usia Asupan cairan individu bervariasi berdasarkan usia. Dalam hal ini, usiaberpengaruh terhadap proporsi tubuh, luas permukaan tubuh, kebutuhan metabolik, serta berat badan. Bayi dan anak di masa pertunbuhan memiliki proporsi cairan tubuh yang lebih besar dibandingkan orang dewasa.Karenanya, jumlah cairan yang diperlukan dan jumlah cairan yang hilang juga lebih besar dibandingkan orang dewasa. Besarnya kebutuhan cairan pada bayi dan anak-anak juga dipengaruhi oleh laju metabolik yang tinggi serta kondisi ginjal mereka yang belum atur dibandingkan ginjal orang dewasa. Kehilangan cairan dapat terjadi akibat pengeluaran cairan yang besar dari kulit dan pernapasan. Pada individu lansia, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit sering disebabkan oleh masalah jantung atau gangguan ginjal. 2. Aktivitas Aktivitas hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan cairan dan elektrolit. Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan penigkatan haluaran cairan melalui keringat. Dengan demikian, jumlah cairan yang dibutuhkan juga meningkat. Selain itu,kehilangan cairan yang tidak disadari (insensible water loss) juga mengalami peningkatan laju pernapasan dan aktivasi kelenjar keringat. 3. Iklim 4. Diet 5.Stress 6.Penyakit 7.Tindakan Medis 8.Pengobatan 9.Pembedahan Klien yang menjalani pembedahan beresiko tinggi mengalami ketidakseimbangan cairan. Beberapa klien dapat kehilangan banyak darah selama perode operasi, sedangkan beberapa klien lainya justru mengalami kelebihan beban cairan akibat asupan cairan berlebih melalui intravena selama pembedahan atau sekresi hormon ADH selama masa stress akibat obat-obat anastesia. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Cairan tubuh merupakan media semua reaksi kimia di dalam sel. Tiap sel mengandung cairan intraseluler (cairan di dalam sel) yang komposisinya paling cocok untuk sel tersebut dan berada di dalam cairan ekstraseluler (cairan di luar sel) yang cocok pula. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan tubuh terdiri dari air (pelarut) dan substansi terlarut (zat terlarut). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit diantaranya adalah : 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Sel-sel lemak 4. Stres 5. Sakit 6. Temperatur lingkungan 7. Diet B. SARAN |