Faktor faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata?

12 tidak dalam hal-hal di bawah ini Mathieson dan Wall, 1982 : Shaw dan William, 1992: 1. Produk yang dibeli adalah produk intangible, berupa pengalaman experience. Meskipun ada bagian dari produk yang tangible seperti cendramata, tetapi preparasinya sangat kecil terhadap total nilai pembelian. 2. Nilai pembelian umumnya besar, umumnya jauh lebih besar dibandingkan dengan pembelian barang-barang umum lainnya. 3. Pembelian tidak bersifat spontan. Perjalanan wisata umumnya direncanakan jauh hari sebelumnya, termasuk perencanaan aspek finansial, pemilihan jenis akomodasi, transportasi dan seterusnya. 4. Untuk menikmati produk yang dibeli, wisatawan harus mengunjungi daerah tujuan wisata secara langsung, berbeda degan produk lain yang dapat dikirim kepada pembeli. 5. Bagi sebagian wisatawan, mereka tidaklah distance minimized, bahkan menganggap perjalanan panjang sebagai bagian penting dari produk wisata yang dibeli. Menurut Mathieson dan Wall 1982, proses pengambilan keputusan seorang wisatawan melalui lima fase yang sangat penting, yaitu : 1. Kebutuhan atau keinginan untuk melakukan perjalanan. Tujuan dari perjalanan dirasakan oleh calon wisatawan, yang selanjutnya ditimbang- timbang apakah perjalanan tersebut memang harus dilakukan atau tidak. 2. Pencarian dan penilaian informasi. Hal ini misalnya dilakukan dengan menghubungi agen perjalanan, mempelajari bahan-bahan promosi brosur, 13 leaflet, media massa, atau mendiskusikan dengan mereka yang berpengalaman terlebih dahulu. 3. Keputusan melakukan perjalanan wisata. Keputusan ini meliputi antara lain daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi, jenis akomodasi, cara bepergian, dan aktivitas yang akan dilakukan di daerah tujuan wisata. 4. Persiapan perjalanan dan pengalaman wisata. Wisatawan melakukan booking, dengan segala persiapan pribadi, dan akhirnya perjalanan wisata dilakukan. 5. Evaluasi kepuasan perjalanan wisata. Selama perjalanan, tinggal di daerah tujuan wisata, dan setelah kenbali ke negara asal, wisatawan secara sadar maupun tidak sadar selalu melakukan evaluasi terhadap perjalanan wisatanya, yang akan mempengaruhi keputusan perjalanan wisatanya di masa yang akan datang. Ada berabagai faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan di atas, antara lain sebagai berikut : 1. Karakteristik wisatawan, baik karakteristik sosial, ekonomi umur, pendidikan, pendapatan, dan pengalaman sebelumnya, maupun karakteristik pelaku seperti motivasi, sikap, dan nilai yang dianut. 2. Kesadaran akan manfaat perjalanan, pengetahuan terhadap destinasi yang akan dikunjungi, citra destinasi. 3. Gambaran perjalanan, yang meliputi jarak, lama tinggal di daerah tujuan wisata, kendala waktu dan biaya, bayangan akan resiko, ketidakpastian, dan tingkat kepercayaan terhadap biro perjalanan wisata. 14 4. Keunggulan daerah tujuan wisata, yang meliputi jenis dan sifat atraksi yang ditawarkan, kualitas layanan, lingkungan fisik dan sosial, situasi politik, aksesibilitas, dan perilaku masyarakat lokal terhadap wisatawan. Yang juga sangat penting sebagai salah satu atribut daerah tujuan wisata adalah citra image yang dimiliki.

2.4. Motivasi Wisatawan

Pada dasarnya seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal. Dari berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, Mc Intosh 1977 dan Murphy 1985, cf. Sharpley, 1994 mengatakan bahwa motivasi-motivasi tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut: 1. Phisical or physiological motivation motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis, antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, bersantai, dan sebagainya., 2. Cultural motivation motivasi budaya, yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi, dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai obyek tinggalan budaya. 3. Sosial motivation atau interpersonal motivation motivasi yang bersifat sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga VFR, Visiting friends and relatives , menemui mitra kerja, melakukan hal-hal yang dianggap mendatangkan gengsi, melakukan ziarah, pelarian dari situasi-situasi yang membosankan, dan seterusnya. 15 4. Fantasy motivation motivasi karena fantasi, yaitu adanya fantasi bahwa di daerah lain seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan, dan ego-enchanment yang memberikan kepuasan fisiologis. Motivasi perjalanan seseorang dipengaruhi oleh faktor internal wisatawan itu sendiri intrinsic motivation dan faktor eksternal extrinsic motivation. Secara intrinsik motivasi terbentuk karena adanya kebutuhan dan atau keinginan dari manusia itu sendiri, sesuai dengan teori hierarki kebutuhan yang dimulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan prestise, dan kebutuhan akan aktualisasi diri, telah dijadikan dasar untuk meneliti motivasi wisatawan oleh Pearce 1988 dan Pearce dan Caltabiano 1983, yang antara lain menemukan bahwa motivasi perjalanan seorang wisatawan bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu dalam suatu proses yang dinamis. Dann 1977 juga menggunakan dasar teori maslow di dalam membahas motivasi wisatawan, dari studi kasus Barbados. Ia melaporkan temuannya bahwa social needs dan esteem needs memegang peran penting, termasuk ke dalamnya rasa diterima oleh masyarakat dan ingin dihargai. Motivasi wisatawan ditentukan juga oleh menarik atau tidaknya tempat tujuan wisatanya. Semakin besar potensi suatu daerah tujuan wisata semakin besar motivasi wisatawan untuk mengunjungi daerah tujuan wisata tersebut. Besarnya potensi yang ada dalam suatu daerah tujuan wisata dapat dijadikan ukuran daya saing daerah tersebut dibandingkan dengan daerah lain. Potensi ini diukur tidak hanya dari sumber daya alamnya tetapi juga sumberdaya manusianya dan juga

Beberapa faktor dalam proses pengambilan keputusan seperti karakteristik wisatawan, kesadaran akan manfaat perjalanan, gambaran perjalanan, dan keunggulan daerah tujuan wisata yang akan menjadi pertimbangan bagi setiap wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata.

Apa saja sumber daya pariwisata?

Sumber Daya Pariwisata

  • Keajaiban dan keindahan alam ( topografi )
  • Keajaiban flora.
  • Keragaman fauna.
  • Kehidupan satwa liar.
  • Vegetasi alam.
  • Ekosistem yang belum terjamah manusia.
  • Rekreasi perairan ( danau,sungai,air terjun, pantai )
  • Lintas alam ( trekking, rafting,dll )

Jelaskan apa yang dimaksud dengan motivasi perjalanan wisata?

Dari pernyataan yang telah dikemukakan oleh teori teori diatas bahwa motivasi wisatawan adalah dorongan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata, yang dipengaruhi oleh beberapa dorongan dalam melakukan suatu perjalanan yakni motivasi fisik, motivasi budaya, sosial dan fantasi.

Apa saja faktor faktor yang menentukan keberhasilan suatu destinasi pariwisata yang dapat dikendalikan oleh pengelola pariwisata?

Faktor yang Menentukan Berkembangnya Suatu Objek Wisata

  • Attractions, yakni adanya daya tarik untuk dikunjungi oleh wisatawan.
  • Accessibility, yaitu kemudahan-kemudahan untuk mencapai tujuan wisata atau.
  • Amenity, yaitu tersedianya fasilitas pada objek wisata tersebut seperti : akomodasi,

Apa yang dimaksud sumber daya alam pariwisata?

sumber daya pariwisata adalah suatu komposisi yang paling penging dalam terbentuknya kepariwisataan. Karena tanpa adanya sumber daya maka kepariwisataan tidaklah ada.

Apakah yang dimaksud dengan motivasi personal?

Motivasi diri merupakan faktor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia atau individu untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri.

Apa yang dimaksud dengan social motivation?

3. Social motivation atau interpersonal motivation (motivasi yang bersifat sosial), seperti mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal yang dianggap mendatangkan gengsi (nilai prestise), melakukan ziarah, pelarian dari situasi-situasi yang membosankan dan sebagainya.