Erupsi gunung berapi dan tsunami merupakan contoh zat pencemaran yang berasal dari aktivitas

Erupsi gunung berapi dan tsunami merupakan contoh zat pencemaran yang berasal dari aktivitas
Ilustrasi gunung meletus. ©2020 Merdeka.com/brilio.net

TRENDING | 7 Maret 2020 10:53 Reporter : Kurnia Azizah

Merdeka.com - Gunung meletus menjadi fenomena alam langka yang tak bisa diprediksi.Gunung meletus biasanya akan mengeluarkan cairan magma yang disebut lava dengan suhu 700 hingga 1200 derajat celcius.

Magma di dalam perut bumi inilah yang berperan dalam membentuk gunung berapi, tergantung pada derajat kekentalan dan kedalaman magma.

Gunung meletus yang kerap terjadi apakah memberi dampak serius? Berikutdampak gunung meletus di berbagai segi baik positif dan negatif :

2 dari 9 halaman

1. Destinasi Wisata Baru

Dampak gunung Meletus dari sisi positif yang pertama ialah menciptakan destinasi wisata baru. Adanya perubahan wilayah dan kondisi alam dari fenomena pasca-vulkanik, biasanya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Hal ini bisa dimanfaatkan oleh warga lokal sebagai lapangan pekerjaan baru setelah merasa rugi sebagai korban bencana gunung meletus.

3 dari 9 halaman

Wilayah sekitar gunung berapi yang sering meletus sangat tepat dijadikan sebagai area pembangkit listrik vulkanik. Mengandalkan energi panas yang dihasilkan dari sekitar gunung, tentunya akan menghemat tenaga di wilayah tersebut.

3. Pasir dan Batu Jadi Bahan Bangunan

Dampak gunung meletus dari sisi positif berikutnya tentu diperoleh dari hasil semburan di dalam perut bumi. Ketika lava mengalir, tentu membawa material-material tertentu dengan kualitas baik, seperti pasir dan batu. Masyarakat lokal dapat memanfaatkannya sebagai bahan bangunan yang kokoh, dan tentunya lebih hemat.

Erupsi gunung berapi dan tsunami merupakan contoh zat pencemaran yang berasal dari aktivitas
2015 Merdeka.com

4. Hutan dengan Ekosistem Baru

Lava yang mengalir dan semburan awan panas dengan abu vulkaniknya tentu memberi perubahan pada ekosistem di sekitarnya, baik binatang dan tumbuhan.

Dampak gunung meletus diamati dari sisi positif, hal ini akan menciptakan ekosistem baru. Hutan yang rusak akibat letusan akan segera digantikan dengan pepohonan baru dengan membawa ekosistem baru juga.

4 dari 9 halaman

Pasir hasil semburan gunung meletus akan membawa banyak pasir, serta tanah yang dilalui oleh abu vulkanis akan membuat tanah menjadi lebih subur dan sangat baik untuk bercocok tanam.

Tentunya bisa membawa keuntungan bagi masyarakat dalam membuat perkebunan baru, bangkit pasca bencana alam gunung meletus.

6. Mata Air Penuh Mineral

Dampak gunung Meletus dari sisi positif berikutnya ialah munculnya mata air yang penuh dengan mineral berkhasiat, atau biasa disebut makdani. Makdani merupakan sumber air panas yang bisa menjadi pengobatan alami penyakit kulit, manfaat dari belerang.

5 dari 9 halaman

Dampak gunung meletus yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat selain dari segi wisata, bisa melahirkan pula lokasi tambang pasir baru. Berbagai materi vulkanik terutama pasir kualitas bagus bisa dijual dengan harga tinggi.

8. Memicu Hujan Orografi

Hujan orografi atau orografis merupakan hujan yang terjadi di daerah pegunungan. Udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan, hingga terjadi penurunan suhu dan terkondensasi. Akhirnya turun hujan di lereng gunung yang sangat menyejukkan, menenangkan, baik untuk kesehatan, dan wilayah lereng, yang berhadapan dengan datangnya angin.

6 dari 9 halaman

Erupsi gunung berapi dan tsunami merupakan contoh zat pencemaran yang berasal dari aktivitas
ilustrasi Gunung Meletus 2018 NASA

1. Hewan dan Manusia Meninggal

Tentunya dampak negatif dari gunung meletus ialah memakan banyak korban makhluk hidup, termasuk tumbuhan, hewan dan manusia.

Beberapa warga ada yang tidak sempat melarikan diri akibat kecepatan awan panas yang dating tiba-tiba, sakit dari gas beracun, dan sebagainya.

7 dari 9 halaman

Ketika gunung meletus, dampak yang bisa dirasakan hingga ke kota atau negara lain ialah pencemaran udara. Gas yang ikut disemburkan dari dalam perut bumi mengandung zat berbahaya, seperti sulfur dioksida (SO2), hidrogen sulfida (H2S), nitrogen dioksida (NO2) dan material debu lain yang biasanya mengandung racun.

3. Kebakaran Hutan

Magma yang keluar dari gunung menjadi lava dengan suhu yang begitu panas hingga mudah membakar hutan yang dilewatinya.

4. Awan Panas

Dampak negatif dari gunung meletus selanjutnya yakni keluarnya awan panas. Kecepatan awan panas yang berwarna seperti awan mendung gelap ini mampu menewaskan semua makhluk hidup yang dilaluinya.

8 dari 9 halaman

Gunung meletus juga melontarkan batu pijar yang mengarah kemana saja sejauh mungkin. Batu pijar panas yang bisa membakar bangunan, hutan, hingga bisa menewaskan.

6. Lahar yang Merusak

Dampak gunung meletus tentunya memunculkan lahar dengan berbagai jenis, seperti lahar dingin, lahar letusan eksplosif, lahar sekunder, dan lahar primer. Segala yang dilewati apalagi dengan wilayah yang landau, lahar akan mudah menghancurkan bangunan dalam sekejap. Keberadaannya yang mengancam ekosistem daerah pegunungan.

Erupsi gunung berapi dan tsunami merupakan contoh zat pencemaran yang berasal dari aktivitas
2015 Merdeka.com

9 dari 9 halaman

Dampak negatif gunung meletus selanjutnya dengan melumpuhkan aktivitas masyarakat, baik dalam bercocok tanam dan mencari nafkah jadi terhenti karena terpaksa mengungsi cukup lama. Ekonomi yang harus dibangkitkan kembali dari awal setelah bencana alam.

8. Guguran Lava Pijar

Dampak negatif dari gunung meletus dengan adanya gugura lava pijar, yang berasal dari aliran lava atau kubah lava. Ketika longsor bisa mengikis tanah dengan luas berjuta meter kubik dan tentunya berbahaya bagi lingkungan.

Itulah beberapa dampak gunung meletus dari berbagai segi, baik positif dan negatif. Setiap manusia akan mengalami hal yang tidak terduga dan harus segera bangkit, setiap bencana yang terjadi pasti membawa berkah tersendiri bergantung dari cara memaknainya. Semoga bermanfaat.

(mdk/kur)

Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Peristiwa ini berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Aktifitas magma yang mempunyai suhu yang sangat tinggi di dalam perut bumi berusaha keluar sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. Magma yang keluar dari perut gunung berapi adalah gunung yang sedang meletus atau vulkanisme.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Jenis dan bentuk gunung api bermacam-macam karena derajat kekentalan dan kedalaman magma terbentuknya gunung api berbeda-beda.

Gunung api meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung api terbentuk. Hasil letusan gunung berapi berupa: gas vulkanik, lava dan aliran pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor, gempa bumi, abu letusan, awan panas. Letusannya yang membawa abu dan batu dapat menyembur dengan keras hingga sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar hingga sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.

Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

Jenis gunung berapi mengacu pada bentuknya:

  • Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
  • Gunung berapi perisai (shield volcano).
  • Gunung berapi maar
  • Gunung berapi besar atau gunung berapi supervolcano

Berdasarkan sumber erupsi gunung berapi dapat diklasifikasikan menjadi :

  • Letusan Pusat

Erupsi melalui kawah utama.

  • Letusan Sekunder

Erupsi kemiringan tubuh gunung.

  • Retak Erupsi

Erupsi yang muncul pada retakan / patahan yang dapat meluas hingga beberapa kilometer.

  • Erupsi Eksentrik

Erupsi lateral yaitu magma yang keluar tidak datang dari kawah pusat yang menyimpang ke samping, tetapi langsung dari dapur magma melalui kawahnya.

Berdasarkan tipe erupsi gunung berapi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yaitu :

  • Tipe Hawaii

Letusan eksplosif magma basaltik atau batu pijar basal. Biasanya dalam bentuk serpihan lava pijar dan, sering, secara bersamaan, diikuti oleh lava lava, yang terjadi di parit atau kawah sederhana.

  • Tipe strombolian

Letusan tersebut hampir sama dengan Tipe Hawaii namun bentuk ledakan magma superfisial. Biasanya terjadi di gunung berapi aktif di tepi benua atau pusat benua.

  • Tipe Plinean

Erupsi ini sangat dipengaruhi oleh magma dengan viskositas tinggi atau magma asam dengan komposisi magma andesit dengan sifat rhyolitic. Bahan yang diserap adalah sejumlah batu apung.

  • Tipe subplinian

Letusan magma (rhyolitic) gunung berapi yang eksplosif. Tahap erupsi efusif menghasilkan kubah lava rhyolitic. Erupsi subplineal dapat menyebabkan pembentukan inflamasi.

  • Tipe Ultra-Plinean

Letusan yang sangat eksplosif menghasilkan endapan batuan yang lebih besar daripada Plinian biasa.

  • Tipe Vulkanik

Erupsi magmatik terdiri dari andesit basaltik dalam dasit. Secara umum, bom vulkanik atau potongan di dekat kawah dan sering disertai dengan bom kerak atau permukaan retak. Bahan yang diserap tidak hanya berasal dari magma, tetapi dicampur dengan batuan lateral berbentuk batu.

  • Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian

Kedua jenis ini adalah letusan yang terjadi di pulau-pulau vulkanik, gunung berapi bawah laut atau gunung berapi yang memiliki kawah. Surtseyan adalah letusan interaksi antara magma basaltik dan air permukaan atau air tanah. Erupsi ini disebut phreatomagmatic. Jenis-jenis Freatoplin memiliki proses peristiwa yang sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air memiliki komposisi rhyolitic.

Berdasarkan waktu meletus gunung berapi dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

  • Gunung Api Tipe A

Gunung yang tercatat sudah pernah terjadi erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali setelah tahun 1600

  • Gunung Api Tipe B

Gunung yang setelah tahun 1600 belum tercatat mengalami erupsi magmatik tetapi masih menunjukkan gejala aktivitas vulkanik seperti kegiatan solfatara

  • Gunung Api Tipe C

Gunung yang sejarah erupsinya belum diketahui atau tidak diketahui dalam catatan manusia, tetapi masih ada tanda-tanda aktivitas masa lampau dalam bentuk lapangan solfatara/fumarola di tingkah lemah.

 

Letusan gunung berapi St. Helens (AS), 22 Juli 1980

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain

  • Suhu di sekitar gunung naik.
  • Mata air menjadi kering
  • Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
  • Tumbuhan di sekitar gunung layu
  • Binatang di sekitar gunung bermigrasi, kelihatan gelisah

Hasil letusan gunung berapi

Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain:

Aliran Piroklastik Aliran piroklastik adalah campuran panas dari abu, batu apung, dan gas yang terbentuk dari erupsi gunung berapi.Gas vulkanik Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia. Lava dan aliran pasir serta batu panas Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan. Lahar Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi. Hujan Abu Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan. Awan panas Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.

Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi organisme yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:

  1. Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
  2. Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktivitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan ekonomi.
  3. Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas akan merusak permukiman warga.
  4. Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
  5. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
  6. Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rinjani dan juga Gunung Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam.


Selain dampak negatif, jika ditelaah, letusan gunung berapi juga sebenarnya membawa berkah meski hanya bagi penduduk yang ada di sekitar. Apa saja? Berikut uraiannya:

  1. Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab tanah tersebut secara alamiah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk sekitar pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat menguntungkan.
  2. Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah meletus, apa itu? Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki nilai ekonomis.
  3. Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat meletus. Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga sekitar gunung.
  4. Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.
  5. Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang keluar dari dalam bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini kabarnya baik bagi kesehatan kulit.
  6. Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah.
  7. Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini potensial terjadi sebab gunung adalah penangkan hujan terbaik.
  8. Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik didirikan pembangkit listrik.
  • Vulkanologi
  • Daftar gunung berapi di Indonesia
  • Gunung Berapi
  • Vulcanian eruption Diarsipkan 2009-02-21 di Wayback Machine.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Letusan_gunung&oldid=20889349"