Diantara pernyataan berikut yang tidak berkaitan dengan teori evolusi biologi adalah

Diantara pernyataan berikut yang tidak berkaitan dengan teori evolusi biologi adalah

Diantara pernyataan berikut yang tidak berkaitan dengan teori evolusi biologi adalah
Lihat Foto

Rudolph Zallinger/Early Man

Ilustrasi March of Progress oleh Rudolph Zallinger yang dimuat di buku Early Man (1965). Ilustrasi ikonis ini membuat banyak orang salah memahami evolusi.

KOMPAS.com - Makhluk hidup yang ada di Bumi sangat beraneka ragam. Itu tidak lepas dengan adanya proses evolusi.

Evolusi merupakan cabang biologi yang memelajari sejarah asal usul makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

Evolusi secara harfiah dapat diartikan sebagai perubahan perlahan-lahan.

Kemunculan teori evolusi sudah berlangsung sejak lama. Proses evolusi dapat berlangsung lambat, tapi juga berlangsung sangat banyak.

Baca juga: Evolusi: Arti dan Perkembangannya

Teori evolusi para ahli

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), semua budaya manusia telah mengembangkan penjelasan mereka sendiri tentang asal usul dunia dan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Banyak tokoh-tokoh yang menyumbangkan pemikiran tentang teori evolusi. Seperti Aristoteles, Plato, Jean Baptise de Lamarck, Charles Robert Darwin, Alfred Russel Wallace, maupun August Weisman.

Sejumlah filsuf Yunani klasik percaya adanya evolusi kehidupan.

Berikut penjelasan teori-teori para tokoh:

Plato (427-347 SM)

Plato menyatakan percaya pada dunia, yakni dunia yang ideal dan abadi serta dunia maya (khayal) yang tidak sempurna.

Kedua dunia tersebut dapat dipahami dengan menggunakan indera manusia. Dikatakan evolusi akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal dan beradaptasi sempurna dengan lingkungan.

Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles menganut teori skala alami.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), teori yang disampaikan Aristoteles membahas bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut suatu skala atau tangga yang kompleksitasnya meningkat ke atas.

Baca juga: Evolusi Bola Lampu

Menurutnya, setiap bentuk kehidupan makhluk hidup mempunyai suatu tangga dengan anak tangga masing-masing yang ada pada tingkatan yang berbeda.

Jean Baptise de Lamarck (1744-1829)

Pada teori evolusi Lamarck ada dua gagasan utama, yakni:

  • Gagasan use and disuse atau digunakan dan tidak digunakan. Di mana bagian tubuh yang dipakai secara intensif buat menghadapi lingkungan tertentu akan menjadi lebih besar dan kuat. Sementara bagian tubuh yang jarang digunakan akan mengalami kemunduran.
  • Sifat atau ciri-ciri yang diperoleh dari lingkungan bisa diwariskan kepada keturunannya. Pada konsep pewaris sifat tersebut memodifikasi organisme yang diperoleh selama hidupnya.

Pada teori tersebut, Lamarck mencontohkan awalnya nenek moyang jerapah berleher pendek. Leher jerapah menjadi akibat penjuluran terus menerus. Kemudian jerapah yang leher panjang diwariskan ke semua keturunannya.

Charles Robert Darwin (1809-1882)

Darwin menilai bahwa evolusi terjadi melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri dengan alam dapat bertahan hidup.

Baca juga: Museum Purbakala Sangiran, Tempat Belajar Evolusi Manusia

Sementara makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikanm diri dengan alam tidak akan bertahan hidup atau mati.

Darwin merupakan pelopor teori modern. Teori tentang evolusi merupakan pengamatannya ketika berlayar dengan kapal Beagle ke kepulauan Galapagos.

Melalui pengamatan dan kajian yang mendalam, akhirnya Darwin mengemukakan teori evolusinya lewat buku berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection (Asal Mula Spesies yang Terjadi Melalui Seleksi Alam).

Buku tersebut diterbitkan pada 24 November 1859. Ada dua teori yang ada di dalam buku Darwin, yakni spesies-spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup dimasa lalu.

Lalu seleksi alam merupakan penyebab evolusi adaptif.

Alfred Russel Wallace (1823-1913)

Teori evolusi Russel Wallace merupakan mengembangkan suatu teori seleksi alam yang dikemukan oleh Charles Darwin.

Baca juga: Menurut Sejarawan, Teori Evolusi Darwin Lahir dari Indonesia

Pemikiran Russel Wallace didapat dari hasil ekspedisi di Malaysia, kemudian Borneo (Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku.

Hasilnya menunjukan bahwa fauna di Indonesia Barat berbeda dengan Indonesia Timur.

Wallace dan Darwin, berpendapat awaknya jerapah memiliki variasi leher, ada yang panjang dan pendek.

Hasilnya seleksi alam lebih menguntungkan jerapah yang berleher panjang. Karena bisa menjangkau daun yang tinggi, bisa bertahan hidup.

Bagi jerapah yang berleher pendek tidak bisa. Jerapah yang punya leher panjang diwariskan pada keturunnya.

August Weismann

Pada teori August Weismann bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya.

Baca juga: Temuan Kera Prasejarah, Ubah Pandangan tentang Evolusi Manusia

Evolusi menyangkut pewarisan gen-gen lewat sel-sel kelamin. Ini bermakna jika evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam pada faktor-faktor genetik.

Weismann membuktikan teorinya dengan memakai tikus. Di mana mengawinkan dua tikus yang masing-masing ekornya dipotong.

Selanjutnya anak-anak tikus yang sudah dewasa dipotong ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya.

Hasilnya anak-anak tikus berekor. Ia melakukan percobaan tersebut hingga 21 generasi tikus dan hasilnya sama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Diantara pernyataan berikut yang tidak berkaitan dengan teori evolusi biologi adalah

Quipperian! Evolusi merupakan ilmu yang  mempelajari perubahan yang berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan masa dan tempat. Teori evolusi mempelajari proses perubahan yang terjadi pada makhluk hidup. Teori evolusi merupakan suatu teori yang dinamis, selain penting dalam biologi juga dalam perkembangan teknologi.

Anak IPA? Yuk Belajar Biologi Tentang Teori Evolusi!

Biologi sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan keadaan fisik organisme atau mkhluk hidup mengemukakan juga ide atau gagasan evolusi biologis (biological evolution) yang mana telah mengalami evolusi pula dalam sejarah perkembangannya. Evolusi biologis sebagaimana dikenal dewasa ini telah berbeda dengan gagsan evolusi yang dikemukakan oleh Aristoteles, Chevalier de Lamarck, dan Charles Robert Darwin.

Apa sih Teori Evolusi Biologi?

Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa hewan, tumbuhan, dan juga manusia merupakan hasil perkembanagn evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk lebih sederhana, bermula dari adanya satu atau beberapa bentuk makhluk hidup sangat sederhana pda awal kehidupan di bumi yang secara perlahan-lahan berkembang menjadi berbagai spesies organisme (Widodo, 1993).

Terdapat sejumlah bukti tidak langsung yang tidak lengkap dan penjelasan dari berbagai cabang biologi yang dapat digunakan untuk mendukung gagasan evolusi.

Biologi sebagai ilmu pengetahuan alam memiilki metode induktif dalam memperoleh kebenaran. Kebenaran evolusi yang diperoleh dari penarikan kesimpulan secara induktif ini diterapkan berlaku umum terhadap semua organisme. Biologi sebagai ilmu pengetahuan alam pada umumnya mewadahi hal-hal yang rasional dengan dilengkapi bukti-bukti.

Apabila terdapat fenomena suatu peristiwa alam dapat dikemukakan gagasan yang dapat menjelaskan fenomena tersebut dengan disertai bukti-bukti yang bisa diuji, gagasan hasil pengujian tersebut disebut hukum.

Apabila hanya terdapat bukti-bukti yang tidak langsung atau bukti-bukti yang tidak lengkap untuk mendukung penjelasan rasional terhadap gejala alam, maka gagasan hasil telaahnya disebut sebagai teori. Sedangkan apabila gagasan itu sama sekali belum disertai bukti yang diperlukan maka gagasan tersebut disebut sebgai hipotesa.

Mekanisme Teori Evolusi Biologi

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi – dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.

Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.

Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.

Fakta Evolusi Biologi

Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu.

Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam. Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah.

Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi modern, yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam).

Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi.

Teori Evolusi Biologi yang Berkembang

Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.

Belajar Biologi Teori Mutasi untuk Materi Dasar SMA

Saat ini teori evolusi biologi tidak lagi identik dengan prototype darwinisme dan neo-darwinisme karena adanya tambahan beberapa petunjuk. Selain itu terdapat pula bukti-bukti tidak langsung atau penjelasan yang berasal dari beberapa cabang biologi seperti genetika, sistematika, morfologi perbandingan, palaeontologi, embriologi, ekologi, dan sebagainya.

Cabang Teori Evolusi Biologi

Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1893) menyatakan bahwa pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap.

Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kiosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan teori Urey.

Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :

  1. Kondisi 1: tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
  2. Kondisi 2: adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar
  3. Kondisi 3: terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan kimianay dapat disamakan dengan susunan kimia virus.
  4. Kondisi 4: dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat hidup yang terbentuk tadi berkembang menjadi seejnis organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks.

Inti dari Teori Evolusi Biologi

Evolusi merupakan ilmu yang  mempelajari perubahan yang berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan masa dan tempat. Teori evolusi merupakan suatu teori yang dinamis, selain penting dalam biologi juga dalam perkembangan teknologi.

Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa makhluk hidup  merupakan hasil perkembanagn evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk lebih sederhana, yang secara perlahan-lahan berkembang menjadi berbagai spesies organisme. Namun, saat ini teori evolusi biologi tidak lagi identik dengan prototype darwinisme dan neo-darwinisme. Terdapat penjelasan yang berasal dari beberapa cabang biologi seperti genetika, sistematika, morfologi perbandingan, palaeontologi, embriologi, ekologi, dan sebagainya.

Penulis: Sritopia