Di bawah ini adalah bagian tubuh yang sering mengalami kram otot kecuali

tirto.id - Berenang bisa jadi salah satu altenatif kegiatan saat liburan karena diyakini bisa membuat tubuh rileks dan melepaskan stres. Namun, tak jarang pula, ada yang mengalami kram otot saat berenang.

Bahkan, kram itu terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan rasa sakit pada bagian otot yang terkunci dan kejang. Otot yang paling sering terkena kram adalah bagian belakang tungkai bawah/ betis, bagian belakang paha, bagian depan paha, dan di bagian kaki, tangan, lengan, dan perut. Selain itu, kram juga umum terjadi di sepanjang tulang rusuk.

Lantas apa penyebabnya? Dilansir dari Ortho Info, ada berbagai hal yang menyebabkan otot mengalami kram. Meskipun kram merupakan salah satu jenis penyakit dengan idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Namun, peregangan yang tidak benar dan kelelahan otot bisa jadi penyebab terjadinya kram otot.

Live Strong menyatakan, penyebab paling umum dari kram otot saat berenang adalah adanya gerakan yang tidak perlu saat pemanasan, seperti plantar flexing. Untuk mengatasinya, tubuh akan berusaha memperbaiki posisi yang tidak alami tersebut dan menyebabkan kram.

Berikut adalah penyebab terjadinya kram otot saat berenang seperti dilansir dari Ortho Info:

1. Kelelahan otot

Program reguler peregangan memperpanjang serat otot sehingga dapat berkontraksi dan mengencang lebih kuat saat berolahraga. Ketika tubuh tidak terkondisi dengan baik, maka akan mengalami kelelahan otot, yang dapat mengubah aktivitas refleks saraf tulang belakang.

Selain itu, mengeluarkan terlalu banyak tenaga bisa menghabiskan pasokan oksigen otot, yang menyebabkan penumpukan produk limbah dan kejang. Ketika kram dimulai, sumsum tulang belakang merangsang otot untuk tetap berkontraksi.

2. Panas, dehidrasi, dan deplesi elektrolit

Kram otot lebih mungkin terjadi ketika berolahraga di cuaca panas karena keringat bisa mengeringkan cairan tubuh, garam dan mineral (misalnya, kalium, magnesium, dan kalsium). Kehilangan nutrisi ini juga dapat menyebabkan otot kejang.

3. Faktor risiko

Beberapa orang cenderung mengalami kram otot, bahkan saat melakukan aktivitas fisik apa pun. Mereka yang berisiko terbesar untuk kram ini berhubungan dengan panas berlebih, termasuk bayi dan anak kecil, dan orang yang berusia di atas 65 tahun. Faktor-faktor lain yang membuat orang berisiko lebih besar mengalami kram otot termasuk:

  • Sedang sakit
  • Kelebihan berat badan
  • Terlalu bekerja keras saat olahraga
  • Minum obat tertentu
  • Aktivitas fisik yang berat

Cara Mengatasi

Segera menghentikan aktivitas adalah cara utama untuk mencegah kram otot. Namun, keputusan tersebut bisa jadi berbahaya saat berada di tengah kolam renang karena bisa tenggelam jika kolam renang memiliki air yang dalam.

Mengutip Live Strong, tindakan yang terbaik adalah segera keluar dari air secepat mungkin. Setelahnya, Anda dapat memijit dan meregangkan otot yang terkena kram lalu mengompresnya dengan air panas.

Kompres dengan air panas untuk bagian otot yang berkontraksi dan air dingin pada otot yang relaksasi. Apabila nyeri terus berlanjut, gunakan anti inflamasi untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Selain itu, ada pula beberapa cara yang dapat ditempuh agar terhindar dari kram otot saat berenang. U.S. Master Swimming menuliskan untuk menghindari kram otot dapat dilakukan dengan minum air putih, melakukan pemanasan dengan benar dan secara kontinu.

Baca juga:

  • Manfaat dan Tips Aman Berenang untuk Ibu Hamil
  • Ajaklah si Kecil Berenang Sedini Mungkin
  • Olahraga Aman Bagi Ibu Hamil: dari Pilates, Yoga, Hingga Berenang

Baca juga artikel terkait BERENANG atau tulisan menarik lainnya Dinda Silviana Dewi
(tirto.id - dsl/ale)


Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Dinda Silviana Dewi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Penyebab kaki kram ada bermacam-macam, walaupun terkadang kaki kram juga bisa terjadi tanpa diketahui penyebab pastinya. Kondisi ini bisa diobati mulai dengan dipijat hingga mengonsumsi obat pereda nyeri.

Kram otot, baik yang terjadi pada area kaki atau area lainnya, merupakan kontraksi atau menegangnya otot dengan kuat dan secara tiba-tiba. Kram bisa berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit dan umum terjadi pada kaki. Kram kaki sering kali terjadi di malam hari ketika kaki kita tertekuk.

Di bawah ini adalah bagian tubuh yang sering mengalami kram otot kecuali

Berbagai Penyebab Kaki Kram

Berikut adalah berbagai penyebab dan faktor yang meningkatkan risiko kaki kram:

1. Tekanan terhadap saraf

Tekanan pada saraf tulang belakang bisa membuat kaki kram dan terasa nyeri. Nyeri bisa semakin terasa jika Anda berjalan kaki dalam waktu lama. Berjalan dengan posisi sedikit membungkuk ke depan biasanya dapat meringankan nyeri.

2. Suplai darah yang tidak memadai

Penyempitan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke kaki dapat menimbulkan nyeri, misalnya kram di kaki saat sedang berolahraga. Kram kaki ini biasanya hilang dengan cepat setelah beristirahat.

3. Kehamilan

Kondisi kram sudah biasa terjadi pada ibu hamil, terutama saat bulan-bulan terakhir kehamilan. Kemungkinan hal ini terjadi oleh karena kekurangan kalium dan magnesium, atau karena aliran darah ke kaki yang kurang lancar.

4. Cedera

Mengalami cedera atau menggunakan otot secara berlebihan juga bisa menyebabkan kram kaki.

Terlalu lama duduk, berdiri terlalu lama di atas permukaan yang keras, kurang pemanasan sebelum berolahraga, atau meletakkan kaki pada posisi yang tidak nyaman selama tidur juga dapat membuat otot kaki menegang atau kram.

5. Kekurangan mineral

Kekurangan mineral, seperti kalium, kalsium, dan magnesium juga dapat menyebabkan kaki kram.

6. Dehidrasi

Dehidrasi, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan cairan, juga bisa memicu kram kaki. Dehidrasi berat dapat menyebabkan gangguan elektrolit yang kemudian menyebabkan kaki kram.

7. Efek samping dari obat-obatan

Obat-obatan tertentu, seperti pil kontrasepsi, diuretik, statin, dan obat asma, juga bisa meningkatkan risiko mengalami kram.

8. Infeksi

Infeksi, misalnya tetanus, bisa menyebabkan kaku otot dan kram.

9. Penyakit hati

Penyakit yang melibatkan organ hati bisa menyebabkan kram pada kaki. Ketika organ hati tidak bisa bekerja dengan baik, racun di dalam darah akan meningkat dan bisa menyebabkan otot kram.

10. Kondisi medis lainnya

Selain kesembilan kondisi di atas, penyakit ginjal, penyakit tiroid, diabetes, atau gangguan saraf juga berisiko meningkatkan terjadinya kram kaki.

Cara Menangani Kram Kaki

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani kram, antara lain:

1. Hentikan aktivitas dan lemaskan otot

Lakukanlah peregangan ringan, misalnya dengan menggerakkan kaki atau berjalan perlahan-lahan, setelah melakukan aktivitas secara intens.

2. Pijat

Memijat bagian otot yang menegang bisa membantu meredakan kram. Namun, jangan memijat kaki kram terlalu kencang karena dapat makin membuat kaki menjadi nyeri.

3. Kompres

Kompres atau mandi dengan air panas bisa membantu mangatasi kram. Namun, cara ini tidak dianjurkan bagi penderita diabetes atau cedera saraf tulang belakang. Selain itu, mengombinasikan kompres hangat dengan kompres dingin juga dapat membantu meringankan kaki kram.

4. Minum air putih

Minumlah air putih atau minuman yang mengandung elektrolit untuk mengisi cairan tubuh. Cara ini mungkin membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, namun bisa mencegah terjadinya kram lebih lanjut.

5. Konsumsi makanan kaya magnesium

Bila Anda sering mengalami kram kaki yang tidak terkait dengan kondisi kesehatan lainnya, Anda bisa mengonsumsi makanan seperti kacang-kacangan dan biji-bijian yang kaya akan magnesium.

Bila perlu, Anda bisa mengonsumsi suplemen magnesium. Namun untuk ibu hamil, sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter apabila ingin mengonsumsi suplemen ini.

6. Gunakan obat-obatan pereda sakit

Anda bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, seperti paracetamol atau gel penghilang nyeri, sesuai petunjuk penggunaan.

Untuk mencegah kram datang lagi, cobalah untuk sesekali melakukan pijatan pada bagian tubuh yang sering kram, melakukan pemanasan sebelum berolahraga, mencukupi kebutuhan air putih dan mineral seperti kalsium, magnesium, dan lainnya. Selain itu, pakailah alas kaki yang layak dan nyaman untuk bergerak.

Jika keluhan kaki kram sering muncul tanpa diketahui pasti penyebabnya, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.