Seperti pada artikel sebelumnya dalam ilmu statistika, data adalah fakta-fakta yang digunakan untuk melakukan penarikan kesimpulan (Siswandari, 2009). Kemudian, pengelompokan jenis data secara umum terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif. Show Artikel sebelumnya: Pengertian Data Informasi dan Pengetahuan A. Pengertian Data KuantitatifData kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur (measurable) atau dihitung secara langsung sebagai variabel angka atau bilangan. Variabel dalam ilmu statistika adalah atribut, karakteristik, atau pengukuran yang mendeskripsikan suatu kasus atau objek penelitian. Contoh data kuantitatif:
Misalnya: Nilai praktikum Biologi 10 mahasiswa Akbar, Agus, Nary, Wikan, Sani, Nanda, Rosa, Emerald, Dian dan Hafiz adalah 60, 70, 86, 67, 54, 78, 77, 87, 70, 66 Di bidang penelitian (research) data kuantitatif dibagi menjadi 3 variabel pembentuk data yaitu Baca juga: Perbedaan Scale Nominal dan Ordinal
B. Pengertian data KualitatifData kualitatif adalah data dari penjelasan kata verbal tidak dapat dianalisis dalam bentuk bilangan atau angka. Dalam penelitian, data kualitatif berupa gambaran mengenai objek penelitian. Data kualitatif memberikan dan menunjukkan kualitas objek penelitian yang dilakukan. Contoh data kualitatif:
Misalnya: Dalam suatu penelitian yang mengambil objek Universitas Udayana Universitas Udayana secara sah berdiri pada tanggal 17 Agustus 1962 dan merupakan perguruan tinggi negeri tertua di daerah Provinsi Bali. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIPNo.104/1962, tanggal 9 Agustus 1962, Universitas Udayana secara sah berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1962. Baca juga tutorial lainnya: Daftar Isi Data Science Sekian artikel Pengertian Data Kuantitatif dan Kualitatif serta Contohnya. Nantikan artikel menarik lainnya dan mohon kesediaannya untuk share dan juga menyukai Fans Page Advernesia. Terima kasih…
Apa yang dimaksud dengan Populasi dan Sampel? Secara umum, Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi tersebut. Dalam terminologi penelitian Populasi dapat dijelaskan sebagai sekelompok individu, lembaga, objek dan lain sebagainya yang memiliki kesamaan karakteristik yang menjadi kepentingan seorang peneliti. Perbedaan Populasi dan Sampel harus dipahami secara jelas agar tidak salah saat para peneliti melakukan penelitian. Oleh karena itu penting untuk memahami populasi dan sampel di dalam konteks Metodologi Penelitian. Mari kita bahas dalam artikel kali ini secara detail dan gamblang tentang Populasi dan Sampel tersebut serta perbedaan diantara keduanya.
Pengertian Populasi Adalah:Apa yang dimaksud dengan Populasi? Secara umum, pengertian Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst. (Djarwanto, 1994: 420). Populasi adalah Keseluruhan Subjek PenelitianPengertian Populasi dan Sampel Menurut Para Ahli Adalah:Berikut adalah 16 pengertian populasi menurut para ahli yang populer.Tiga Pengertian Populasi Menurut Ahli: Netra, Nawawi dan Arikunto. Populasi Adalah:
Tiga Pengertian Populasi Menurut Ahli: Sugiyono, Bugin dan Nursalam. Populasi Adalah:
Lima Pengertian Populasi Menurut Ahli: Furchan, Margono, Nazir, Sabar dan Zuriah. Populasi Adalah:
Lima Pengertian Populasi Menurut Ahli: Sudjana, Widyanto, Mulyatiningsih, Howell dan Morissan. Populasi Adalah:
Demikian diatas adalah beberapa pengertian populasi menurut para ahli. Pengertian Sampel Adalah:Apa yang dimaksud dengan sampel? Sampel disebut juga contoh atau sebagian dari populasi. Berdasarkan pakar atau ahli, “sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti” (Djarwanto, 1994:43). Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi. Tiga Pengertian Sampel Menurut Para Ahli Adalah:Apa yang dimaksud dengan sampel menurut para ahli? Berikut adalah pengertian sampel menurut para ahli:
Demikian diatas adalah beberapa pengertian sampel menurut para ahli. Setelah membaca penjelasan diatas, semoga para pembaca sudah mengerti atau setidaknya mempunyai gambaran tentang pengertian dan perbedaan antara populasi dan sampel penelitian. Ringkasan Perbedaan Populasi dan SampelMari kita rangkum perbedaan populasi dan sampel tersebut berdasarkan ilustrasi gambar seperti berikut:
Populasi dan Sampel Adalah Seperti Organisme dan Organ. Sumber: https://towardsdatascience.com/ Berdasarkan gambar ilustrasi populasi dan sampel diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa populasi itu seperti sebuah organisme, sedangkan sampel adalah organ. Jadi, sampel adalah bagian yang tidak terpisahkan dari populasi. Dan sampel dalam hal ini haruslah dapat mewakili karakteristik dari keseluruhan populasi. Harapannya adalah, jika kita melakukan penelitian pada sampel, maka hasilnya harus dapat digunakan sebagai generalisasi bagi keseluruhan populasi. Baca Juga: Pengertian Hipotesis Penelitian. Kriteria SampelAda dua kriteria sampel yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk mengurangi hasil penelitian yang bias. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003: 96). Sedangkan yang dimaksud dengan Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena sebab-sebab tertentu (Nursalam, 2003: 97). Sebab-sebab yang dipertimbangkan dalam menentukan kriteria eksklusi antara lain:
Teknik pengambilan sampelPengertian teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagaian dari populasi tersebut. kemudian diteliti dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi). Manfaat sampling Adalah:Apa sajakah manfaat dari sampling? Berikut antara lain manfaatnya:
Syarat-syarat teknik samplingApa saja syarat-syarat teknik sampling? Mari kita jelaskan: Teknik sampling boleh dilakukan bila populasi bersifat homogen atau memiliki karakteristik yang sama atau setidak-tidaknya hampir sama. Dan bila keadaan populasi bersifat heterogen, maka sampel yang dihasilkannya dapat bersifat tidak representatif atau tidak dapat menggambarkan karakteristik populasi. Jenis-jenis teknik samplingApa saja jenis-jenis teknik sampling? Tentunya banyak sekali. Pada dasarnya, jenis teknik sampling ada 2 yaitu:
Berikut antara lain dari jenis-jenis teknik sampling tersebut: 1) Teknik sampling secara probabilitasTeknik sampling probabilitas atau random sampling adalah teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.
Jenis atau macam-macam Teknis Sampling Probabilitas yang sering digunakan adalah:
Penjelasan berbagai jenis teknis sampling probabilitas adalah sebagai berikut: a) Teknik sampling secara rambang sederhana.Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan undian.
b) Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling).Prosedur ini berupa penarikan sampel dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi. c) Teknik sampling secara rambang proportional.Jika populasi terdiri dari sub populasi-sub populasi maka sampel penelitian diambil dari setiap sub populasi. Dan adapun cara pengambilan sampel dapat dilakukan secara undian maupun sistematis. d) Teknik sampling secara rambang bertingkat.Bila sub populasi-sub populasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan sampel sama seperti pada teknik sampling secara proportional. e) Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)Dan ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sampel semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage sampling. 2) Teknik sampling secara non probabilitas.Teknik sampling non probabilitas adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti dan/atau menurut pertimbangan pakar. Dan beberapa jenis atau cara penarikan sampel dari populasi secara non probabilitas sampling adalah sebagai berikut:
Penjelasan berbagai jenis teknis sampling non probabilitas adalah sebagai berikut: a) Purposive sampling atau judgmental samplingPenarikan sampel dari populasi secara purposif adalah cara penarikan sample yang dilakukan dengan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan oleh peneliti. b) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).Penarikan sample pada populasi berdasarkan pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju. c) Quota sampling (penarikan sample secara jatah).Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data. d) Accidental sampling atau convenience samplingDalam penelitian, bisa saja terjadi diperolehnya sampel dari populasi yang tidak direncanakan terlebih dahulu sebelumnya. Melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Dan proses diperolehnya sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan dari populasi. Penentuan Jumlah SampelBila jumlah populasi dipandang terlalu besar, dengan maksud untuk menghemat waktu, biaya, dan tenaga, maka peneliti tidak meneliti seluruh anggota populasi melainkan akan menggunakan sampel. Bila peneliti bermaksud meneliti sebagian dari populasi saja (sampel), pertanyaan yang selalu muncul adalah berapa jumlah sampel yang memenuhi syarat. Ada hukum statistik dalam menentukan jumlah sampel, yaitu semakin besar jumlah sampel semakin menggambarkan keadaan populasi (Sukardi, 2004: 55). Penentuan Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik PopulasiDan selain berdasarkan ketentuan di atas, perlu pula penentuan jumlah sampel dikaji dari karakteristik populasi. Bila populasi bersifat homogen maka tidak dituntut sampel yang jumlahnya besar. Misalnya saja dalam pemeriksaan golongan darah. Walaupun pemakaian jumlah sampel yang besar sangat dianjurkan, dengan pertimbangan adanya berbagai keterbatasan pada peneliti, sehingga peneliti berusaha mengambil sampel minimal dengan syarat dan aturan statistika tetap terpenuhi sebagaimana dianjurkan oleh Isaac dan Michael (Sukardi, 2004 : 55). Dengan menggunakan rumus tertentu (lihat Sukardi, 2004: 55-56), Isaac dan Michael memberikan hasil akhir jumlah sampel terhadap jumlah populasi antara 10 – 100.000. Demikian diatas telah kami jelaskan tentang pengertian populasi dan sampel secara detail, semoga bermanfaat untuk para pembaca atau peneliti. By Anwar Hidayat
|