Sebagai seorang muslim, zakat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan. Apalagi zakat memiliki banyak manfaat. Manfaat zakat bisa dirasakan oleh kamu sendiri sebagai yang memberikan zakat atau muzaki dan bagi yang menerima zakat atau mustahiq. Manfaat zakat juga bisa dirasakan oleh masyarakat, bahkan negara. Sebelum membahas manfaat zakat, kamu perlu tahu apa itu zakat? Zakat adalah ukuran harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim kepada orang yang membutuhkan atau yang berhak menerima sesuai syariat Islam. Secara umum zakat dibagi menjadi 2, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Manfaat zakat bagi yang memberikan zakat (muzaki) sangat banyak (Foto: Shutterstock)
Zakat adalah upaya untuk pengendalian diri dan mengekang kecintaan pada harta benda. Dengan begitu maka kamu bisa terhindar dari sifat bakhil dan kikir. Zakat juga dapat membuat kamu mengintrospeksi dan mengendalikan diri serta membiasakan diri untuk mensyukuri nikmat dari Allah. Dengan zakat maka harta kamu akan digunakan untuk kebaikan, hati tenang dan dapat pahala. Zakat bisa mensucikan harta karena pada harta yang kamu miliki, sebab sejatinya ada hak-hak orang lain di dalam harta yang kamu miliki. Dijamin, setelah menunaikan zakat, perasaan kamu sebagai seorang muslim akan lebih lega karena salah satu kewajiban sudah dilaksanakan. Selain mendapatkan pahala, dengan membayar zakat, maka Allah akan menghapus dosa-dosa yang kamu miliki. Ketaatan kamu sebagai seorang muslim juga meningkat sehingga keimanan bertambah. "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka." (QS. At Taubah: 103). Dengan zakat, maka rasa kasih sayang terhadap sesama juga meningkat. Zakat juga akan membuat kamu lebih bersimpati terhadap saudara-saudara yang kekurangan. Zakat akan membuat kamu lebih ikhlas, sehingga kamu tidak hanya mengejar urusan duniawi saja. Zakat tidak hanya baik secara rohani, namun juga bisa membuat kamu terbiasa mengatur keuangan dengan baik. Dengan menyisihkan zakat dari awal, maka kamu akan lebih bijak dalam menggunakan uang dan harta yang kamu miliki. Zakat sebagai pengurang pajak diatur menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Walau aturan tentang zakat sebagai pengurang pajak sudah ada sejak tahun 2011, namun sampai saat ini belum banyak masyarakat yang tahu. Dengan zakat sebagai pengurang pajak penghasilan, maka kamu tidak akan terkena beban ganda, yakni kewajiban membayar zakat dan pajak. Zakat bisa menjadi pengurang pajak jika dibayarkan kepada BAZNAS atau LAZ. Cantumkan jumlah zakat yang dibayarkan dan lampirkan buktinya agar pajak kamu berkurang. Karena zakat memberikan ketenangan dan keberkahan, maka manfaat dari harta yang kamu miliki akan ditambah oleh Allah SWT. Salah satunya akan terlindung dari penyakit. Dengan begitu maka kualitas hidup akan meningkat sehingga kamu bisa terus mencari rezeki. Zakat Mal, Pengertian dan Syarat yang Harus Diketahui Mau Bayar Zakat Penghasilan Lebih Mudah? Ini Panduan Bayar Zakat Online Tips Menghitung Zakat Lewat Kalkulator Zakat dan Hal Terkait Zakat Lainnya Manfaat zakat bagi sosial masyarakat dan negara (Foto: Shutterstock) Pasal 34 Undang-undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Hanya saja, dengan keterbatasannya tidak semua fakir miskin dan anak terlantar bisa dipelihara oleh negara. Karena itulah dibutuhkan uluran tangan para dermawan untuk membantu para fakir miskin untuk memenuhi kebutuhannya, salah satunya dari zakat. Manfaat zakat yang lain adalah bisa memberi contoh sikap yang baik, yaitu sikap dermawan kepada masyarakat. Apalagi jika kamu adalah tokoh masyarakat atau pejabat di negeri ini, maka dipastikan setiap gerak gerik yang kamu lakukan akan membawa inspirasi bagi orang lain. Manfaat zakat selanjutnya lain adalah memperkuat ukhuwah islamiyah. Dengan zakat maka kemakmuran akan tercapai sehingga tali persaudaraan akan terjaga baik, karena kriminalitas dan tindakan anti sosial yang lain akibat kekurangan materi akan hilang. Selain mendapat pahala, salah satu manfaat zakat adalah memperpendek jurang antara si kaya dan si miskin. Dengan pengelolaan zakat yang benar, zakat dapat membantu pemerintah untuk mengurangi kemiskinan. Tidak semua orang memiliki nasib baik dan beruntung dibandingkan dengan yang lain, sehingga banyak yang tidak bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Nah dengan zakat, bisa mengurangi rasa iri atau prasangka buruk pada mereka. Sebab yang beruntung dan kaya mau membantu, bukan orang sombong yang tidak peduli sekitar. Dengan terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat, terutama bagi si fakir miskin, maka kriminalitas seperti perampokan atau pencurian akan berkurang. Sudah tahu kan manfaat zakat, yuk bayar zakat di sini! Sucikan Harta Kita Tentang Zakat Zakat merupakan salah satu rukun Islam dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tiang syariat Islam. Oleh sebab itu, hokum menunaikan zakat adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimah yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Meninggalkan kewajiban zakat berarti meninggalkan salah satu rukun Islam, dosa besar bagi mereka yang meninggalkan. Bila rukun Islam, seperti membaca syahadat, sholat, puasadan haji memiliki hubungan langsung dengan Allah SWT. Zakat tidak saja memiliki hubungan langsung dengan Allah, tetapi juga memiliki hubungan dengan manusia secara sosiologis. Begitu pentingnya peran zakat dalam pembangunan masyarakat Islam. Arti Zakat Menurut bahasa, kata “zakat” berarti tumbuh, berkembang, subur atau bertambah. Dalam Al-Quran dan hadits disebutkan, “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” (QS. Al-Baqarah[2]:276); “Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka” (QS. At-Taubah [9]: 103); “Sedekah tidak akan mengurangi harta” (HR. Tirmizi). Menurut istilah, dalam kitab al-Hawi, al-Mawardi mendefinisikan zakat dengan nama pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat tertentu, dan untuk diberikan kepada golongan tertentu. Adapun kata infak dan sedekah, sebagian ahli fikih berpendapat bahwa infak adalah segala macam bentuk pengeluaran (pembelanjaan), baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, maupun yang lainnya. Sementara kata sedekah adalah segala bentuk pembelanjaan (infak) di jalan Allah. Berbeda dengan zakat, sedekah tidak dibatasi atau tidak terikat dan tidak memiliki batasan-batasan tertentu. Sedekah, selain bisa dalam bentuk harta, dapat juga berupa sumbangan tenaga atau pemikiran, dan bahkan sekedar senyuman. Hukum Zakat Zakat merupakan salah satu rukun Islam dan menjadi salah satu unsur pokok tiang penegakan syariat Islam. Oleh sebab itu, hukum menunaikan zakat adalah wajib bagi setiap muslim dam muslimah yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Allah SWT berfirman, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al-Bayyinah[98]:5). Rasulullah Saw bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalahutusan-Nya; mendirikan shalat; melaksanakan puasa (di bulan Ramadhan); menunaikan zakat; dan berhaji ke Baitullah (bagi yang mampu)” (HR. Muslim). Yang Wajib Mengeluarkan Zakat Zakat adalah fardu‘ain bagi setiap muslim. Bagi laki-laki dan perempuan. Bahkan anak-anak dan orang gila sekalipun memiliki kewajiban yang sama bila hartanya sudah memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Macam-macam Zakat
Jenis-jenis Harta Yang Wajib Zakat
Syarat dan Sebab Harta Wajib Zakat
Penerima Zakat Golongan yang berhak menerima zakat ada delapan yaitu:
Contoh Zakat Profesi Insan TAMZIS
Misal: Harga emas/ gram bulan Maret 2015 yaituRp. 500.000,- Jadi, 500.000,- x 85 gram = 42.500.000,-/ tahun Kemudian, 42.500.000,- : 12 bulan = 3.541.600,-/ bulan Dan dibulatkanmenjadi = Rp. 3.500.000,- Maka Nishob zakat Profesi setiap bulan Maret sebesar Rp. 3.500.000,-
SEDEKAH ON TAMZIS Pahalanya Berlipat-lipat Landasan Infak/ Sedekah Islam memerintahkan umatnya untuk saling membantu dan saling menolong antar sesama. Salah satunya dengan infak dan sedekah, antara lain melalui ayat Al-Quran dan hadit ssebagai berikut: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Quran) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rejeki yang kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi”. (QS 35:29) “….yaitu orang yang berinfak baik diwaktu lapang maupun sempit”. (QS Al-Imran:134). “Setiap ruas jari-jari yang pada manusia itu bias memberikan sedekah pada setiap hari yang diterbiti matahari. Berbuat adil diantara dua orang yang berselisih adalah sedekah. Setiap langkah yang diayunkan untuk pergi shalat adalah sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu yang dapat mengganggu dijalan adalah sedekah. (HR Bukhari dan Muslim). Para jumhur mufasir dan ulama kontemporer juga menyepakati suatu kondisi sosial yang mewajibkan orang untuk peduli. Pada banyak riwayat dikatakan bahwa infak dan sedekah bukan mengurangi harta, bahkan sebaliknya, menjadi banyak dan berkah. Dalam hal lain juga disampaikan bahwa infak dan sedekah dapat menghindarkan orang dari bala dan kesempitan. Pengertian Infak/ Sedekah Infak berarti mengeluarkan sebagian harta untuk kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Jika zakat ada nisabnya, Infak tak mengenal nishab.Infak dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit (Qs. Ali Imran: 143). Infak boleh diberikan kepada siapapun, misalnya untuk kedua orang tua, anak yatim dan sebagainya.(QS 2:215) Sedangkan sedekah jika ditinjau dari segi terminology syari’at, pengertian sedekah sama dengan infak termasuk juga ketentuan dan hukumnya. Hanya saja, sedekah memiliki arti luas, tak hanya menyangkut hal uang namun juga yang bersifat non materil. Hadits Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan bahwa jika tak mampu bersedekah dengan harta maka membaca tasbih, takbir, tahmid, tahlil dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar adalah sedekah. Sebagaimana kita yakini bahwa semua rizki dan harta yang diberikan Allah SWT kepada kita adalah amanah yang harus dijaga sekaligus merupakan ujian (Q.S. 8:28). Rizki dan harta bisa menjadikan kita lupa kepada Sang Pencipta dan bisa membuat kita rugi dunia dan akhirat (Q.S. 63:9). Tetapi rizki dan harta juga bisa menghantarkan kita ke surga jika kita mensyukuri dan membelanjakannya di jalan Allah (Q.S. 14:7). Salah satu jalan mensyukuri rizki adalah dengan mengeluarkan infak. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.S Ali-Baqarah: 261). Infak adalah suatu kewajiban yang harus tetap dilakukan dalam keadaan apapun. Dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan lapang maupun sempit. Allah berfirman: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang berbuat kebajikan.”(Q.S Ali-Imran 134) Jika umat Islam sudah melaksanakan kewajiban infak serta dana yang terhimpun dikelola secara baik dan bertanggungjawab, maka banyak persoalan sosial dan keummatan bias diatasi. Untuk itu kami Baitul Maal TAMZIS mengajak saudara sesama muslim untuk memberikan infak/ sedekah terbaiknya. Insya Allah infak/ sedekah saudara-saudara akan kami kelola sesuai syariah dan akan kami laporkan penggunaannya secara periodik. Baitul Maal TAMZIS Baitul Maal TAMZIS adalah lembaga sosial bagian dariBaitut Tamwil TAMZIS yang secara khusus mengelola dan memberdayakan umat. Tujuan Baitul Maal TAMZIS adalah untuk mengangkat derajat dan martabat kaum dhuafa sebagaimana diperintahkan oleh syariah Islam. Baitul Maal TAMZIS berdiri sejak 2006 yang secara umum mengelola dana zakat, infak/ sedekah dan wakaf untuk kesejahteraan umat secara umum melalui beberapa program antara lain: Beasiswa ustadz dan ustadzah, pemberdayaan ekonomi, Santunan anak yatim dan dhuafa dan Peduli kemanusiaan. Pentingnya Infak/ Sedekah
Ancaman Bagi yang Enggan Infak/ Sedekah
Hikmah Infak/ Sedekah
Pemanfaatan Infak/ Sedekah Infak yang terkumpul sepenuhnya digunakan untuk meningkatkan kualitas umat Islam yang diselenggarakan oleh Baitul Maal TAMZIS Tata Cara Penyerahan Infak/ Sedekah
WAKAF UANG TAMZIS (WUT) Manfaatnya Mengalir Abadi Dasar Wakaf Uang Al Quran dan Hadist “Kamu sekali-kali tidak akan samapai kepada kebaikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai, dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”. (QS. Ali Imran : 92) “Apabila anak Adam meninggal dunia, maka putuslah amalanya kecuali tiga perkara: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendo’akan orang tuanya”. (HR. Ahmad) Dasar Fatwa MUI dan Negara Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga membolehkan wakaf uang (2003:86). Fatwa komisi Fatwa MUI itu dikeluarkan pada tanggal 11 Mei 2002. Dalam fatwa tersebut ditetapkan bahwa: Wakaf uang (Cash Wakaf/ Waqf al-Nuqud) merupakan wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai (cash). Termasuk dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga. Wakaf uang hukumnya jawaz (boleh) Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang dibolehkan secara Syari. Nilai pokok wakaf harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan dan atau diwariskan. Di Negara Indonesia, wakaf uang sudah diatur pelaksanaannya melalui Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No 42 tahun 2006. Sekilas Wakaf Uang Kata Wakaf berasal dari bahasa Arab Waqf yang berarti menahan, berhenti, atau diam. Jika dihubungkan dengan harta seperti tanah, binatang dan yang lain, ia berarti pembekuan hak milik untuk kegunaan tertentu (Ibnu Manzhur:9/359). Secara terminologi, wakaf diartikan sebagai penahan hak milik atas materi benda (al-‘ain) untuk tujuan menyedekahkan manfaat (al-manfa’ah) (al-Jurjani:328). Istilah wakaf uang belum dikenal di zaman Rasulullah. Wakaf uang (cash waqf) baru dipraktekan sejak awal abad kedua Hijriyah. Imam Az Zuhri (wafat 124 H) salah seorang ulama terkemuka dan peletak dasar tadwin al-hadits memfatwakan, dianjurkan wakaf dinar dan dirham untuk pembangunan sarana dakwah, sosial, dan pendidikan umat Islam. Di Indonesia, wakaf Uang baru popular tahun 200-an. Wakaf uang banyak diinvestasikan pada bisnis berbasis syariah. Keuntungan dari hasil investasi tersebut digunakan kepada segala sesuatu yang bermanfaat secara social keagamaan. Wakaf uang adalah wakaf yang dilakukan sesorang, kelompok orang, lembaga atau badan hokum dalam bentuk uang tunai. Termasuk dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga. Wakaf UANG TAMZIS sudah berjalan sejak 2006. Adapun Wakaf Uang TAMZIS ini merupakan upaya mengoptimalkan potensi-potensi wakaf yang ada dalam diri karyawan dan anggota TAMZIS. Kedepan, akan dikembangkan pada lembaga ata institusi yang senafas dan kepada masyarakat secara umum. Dengan program WAKAF UANG TAMZIS ini mudah-mudahan potensi tersebut bisa dimaksimalkan untuk program-program sosial-keagamaan yang selama ini telah berjalan. Mengapa Wakaf Uang Dengan pemahaman dan kesadaran baru tentang wakaf uang, orang yang ingin wakaf tak harus menunggu kaya. Setiap lembar uang yang Anda miliki bias dijadikan amal jariyah yang abadi. Kapapun bisa. Wakaf uang lebih gampang. Karena kami penanggungjawab WAKAF UANG TAMZIS menyediakan kotak di masing-masing meja karyawan atau kantor TAMZIS di seluruh Indonesia. Dengan begitu, niat wakaf uang Anda dimanapun bias dilaksanakan. Tak usah menunggu. Uang yang AndaWakafkan, tak sepeserpun akan berkurang jumlahnya. Justru sebaliknya, uang tersebut akan berkembang melalui investasi yang dijamin aman, dengan pengelolaan secara amanah, yakni bertanggungjawab, professional dan transparan. Penerima Manfaat Wakaf Uang TAMZIS (WUT) memiliki fokus utama pada aspek pengelolaan asset wakaf produktif secara optimal sehingga dapat memberi manfaat sebesar mungkin. Hasil dari pengelolaan dari wakaf uang tersebut akan diserahkan pada Baitul Maal TAMZIS untuk disalurkan kepada masyarakat yang berhak dalam bentuk program-program pendidikan, kesehatan, sosial umum dan pemberdayaan ekonomi. Dari pengalaman menyalurkan zakat, infak dan sedekah (ZIS) sejak 2006, Baitul Maal TAMZIS yang telah menyalurkan kepada yang berhak dengan tepat sasaran, tepat guna dan tepat akuntabilitas. Kita tahu, Mauquf Alaih (Penerima Manfaat) adalah Rukun dalam Wakaf, maka Anda selaku Donatur Wakaf uang dapat mengarahkan Penerima Manfaat atas wakaf Anda pada program:
Program Sebagai gambaran, berikut sekilas program-program Wakaf Uang TAMZIS di bidang Bisnis Berbasis Syariah, Pendidikan, Pemberdayaan Ekonomi dan Wakaf Sarana Ibadah: 1. Bisnis Berbasis Syariah; Syariah Integratif Zone (SIZ) Syariah Integratif Zone (SIZ) adalah konsep pengelolaan dan pengembangan dana wakaf produktif yang integrative antar wilayah berbasis syariah. Bisa bentuk property seperti pembangunan Ruko, pasar tradisional syariah, masjid social entrepreneur, gedung pertemuan muslim, pesantren usaha, hotel syariah, swalayan berbasis syariah. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di masa depan yang lebih produktif dan optimal dalam pengelolaan wakaf. 2. Pendidikan Ustad/ ustadzah TPQ; Pengembangan Insan Qur’ani Pengmbangan InsanQur’ani adalah program pendidikan dan pelatihan untuk menciptakan Ustad/ Ustadzah berkarakter qur’ani. Mulai skill dan metode mengajar Qur’an dan mampu memberi tauladan akhlak yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an. 3. Pemberdayaan ekonomi UKM; Masyarakat Mandiri Masyarakat Mandiri merupakan program pendampingan bagi pengusaha kecil yang akan mengembangkan usahanya. Bisa berbentuk konsultasi gratis, pendampingan pengembangan usaha dan permodalan bagi usaha. Misi utamanya adalah menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat yang berbasis kewirausahaan social secara terintegrasi dan berkelanjutan hingga menjadi pengusaha mandiri. 4. Wakaf Sarana Ibadah; Makmur Masjidku Makmur masjidku merupakan wakaf sarana untuk menunjang kekhusukan jamaah dalam beribadah di masjid. Berupa mukena, Al-Qur’an, sarung dll. |