Contoh perjuangan kooperatif dan nonkooperatif

Badan Usaha

Kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan organisasi kooperatif dan nonkooperatif , Simak pembahasan berikut ini.

Organisasi kooperatif merupakan suatu organisasi yang telah bekerjasama dengan pemerintah kolonial belanda atau pemerintah jepang untuk mencapai suatu tujuan yang dimilikinya.

Adapun contoh dari organisasi kooperatif sebagai berikut:

  • Budi Utomo, Memiliki sifat sifat kooperatif dan memiliki tujuan untuk memajukan dan mengembangkan suatu pengajaran dan kebudayaan.  
  • Sarekat Islam Putih merupakan suatu gerakan nasionalis yang lebih dominan bergerak kepada bidang ekonomi yang memiliki landasan syariat Islam dan bersifat kooperatif.
  • Muhammadiyah, merupakan suatu gerakan yang memiliki sifat kooperatif dan nonpolitik dan juga bergerak kepada bidang keagamaan, Pendidikan, dan social yang memiliki tujuan untuk memajukan pendidikan dan pengajaran berdasar agama Islam, mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut Islam.

Organisasi nonkooperatof merupakan organisasi yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah kolonial belanda atau jepang, karna mereka tidak ingin ada campur tangan dengan kolonial lain untuk mencapai tujuannya.

Adapun contoh dari organisasi nonkolonial sebagai berikut:

  • Sarekat Islam Putih merupakan suatu gerakan nasionalis yang lebih bertujuan unruk bergerak kepada bidang ekonomi yang berlandaskan syariat Islam dan bersifat kooperatif.
  • (Gerindo) Gerakan Rakyat Indonesia merupakan suatu organisasi yang memiliki sifat moderat dan kooperatif yang bertujuan untuk mencapai Indonesia merdeka.
  • Gabungan Politik Indonesi (Gapi) merupakan suatu organisasi yang memiliki sifat moderat dan kooperatif yang memiliki tujuan untuk menciptakan negara Indonesia yang berparlemen.

Share

Tags: badan usahaperusahaan

Sampah masih menjadi permasalahan yang belum menemukan solusi. Semakin hari, jumlah sampah di dunia meningkat…

Karet merupakan bahan yang memiliki banhak kegunaan bagi manusia seperti bahan pembuatan sepatu, ban dan…

Pasar tradisional adalah tempat terjadinya kegiatan jual beli yang dilakukan secara langsung dalam bentuk eceran…

Kopi adalah salah satu minuman favorit orang-orang. Selain cita rasanya yang enak, kopi juga memiliki…

Kita tahu, sayuran merupakan bahan yang sangat penting bagi pertumbuhan manusia. Banyak sekali manfaat yang…

Timah merupakan salah satu hasil bumi yang memiliki banyak fungsi. Mulai dari di bidang tekstil…

Contoh perjuangan kooperatif dan nonkooperatif
Pegerakan nasional Indonesia ditandai dengan munculnya organisasi modern pertama, yakni Budi Utomo. Setelah munculnya Budi Utomo, perjuangan yang awalnya menggunakan senjata fisik berganti menjadi perjuangan melalui organisasi organisasi modern yang dibentuk oleh kaum cendikiawan atau intelektual. Terdapat dua strategi perjuangan yang dilakukan oleh organisasi pergerakan nasional.

(1) Stretegi bersifat radikal dengan taktik non kooperatif

Strategi perjuangan radikal non kooperatif merupakan perjuangan dengan menggunakan cara yang keras dalam menentang kebijakan pemerintah kolonial Belanda. Non kooperatif berarti tidak mau bekerjasama dengan pemerintah kolonial Belanda. Taktik non kooperatif menekankan bahwa kemerdekaan harus diusakan sendiri. Berbagai organisasi radikal di Indonesia antara lain Sarekat Islam, Perhimpinan Indonesia, Partai Komunis Indonesia, Partai Nasional Indonesia dan PNI Baru.

Faktor yang mempengaruhi organisasi pergerakan nasional bersifat radikal antara lain:

  1. Timbulnya krisis ekonomi tahun 1921 yang merupakan dampak dari Perang Dunia I yakni terjadi hiperinflasi di negara negara Eropa.
  2. Pergantian kepala pemerintahan yang lebih bersifat reaksioner. Pada tahun 1921, terjadi pergantian pemerintahan di Hindia Belanda. Dirk Fock menjadi gubernur jenderal Hindia Belanda menggantikan Van Limburg Stirum. Dirk Fock lebih reaksioner dengan membuat beberapa kebijakan yakni mempersulit hak untuk berserikat, memperkuat dinas intelejen Hindia Belanda, menerapkan pasal penyebaran kebencian, melakukan penghematan besar besaran yang menyebabkan banyak PHK.

Organisasi yang bersifat radikal terhadap pemerintah kolonial Belanda melakukan kegiatan perjuangan berupa (1) menggembleng semangat kebangsaan dan persatuan di masyarakat melalui rapat umum, surat kabar, (2) menuntut pemerintah kolonial agar memberikan kebebasan bergerak kepada partai partai, (3) mengecam pemerintah kolonial yang melakukan tindakan sewenang wenang (4) melakukan aksi pemogokan.

Salah satu organisasi pergerakan nasional yang bersifat radikal adalah Partai Komunis Indonesia

PKI pada awalnya bernama ISDV yang kemudian merubah namanya menjadi Partai Komunis Indonesia pada 23 Mei 1920. Beberapa cara yang dilakukuan oleh PKI dalam menentang pemerintah kolonial Belanda yakni mengkritik kebijakan pemerintahn kolonial Belanda melalui surat kabar Suara Rakyat dan Sinar Hindia, melakukan pemogokan kerja, menangkap dan memenjarakan tokoh tokoh PKI. Pemberontakan PKI tahun 1926-1927 mengalami kegagalan. Banyak tokohnya yang kemudian ditangkap dan dibuang ke Boven Digul. Adanya pemberontakan PKI menyebabkan pemerintah kolonial belanda melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap organisasi organisasi pergerakan nasional.

(2) Strategi bersifat moderat dengan taktik kooperatif

Strategi bersifat moderat dengan taktik kooperatif merupakan kebalikan dari strategi bersifat radikal dengan taktik non kooperatif. Perjuangan yang dilakukan dengan cara bekerjasama dengan pemerintah kolonial Belanda untuk menghindari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda. Upaya yang dilakukan dengan taktik kooperatif antara lain mengirimkan wakilnya ke Volksraad (dewan rakyat) tujuannya adalah dapat memperjuangkan kepentingan rakyat. Beberapa tokoh Indonesia yang menjadi anggota Volksraad antara lain:

  1. O.S Cokroaminoto
  2. Agus Salim
  3. Abdul Moeis
  4. Muhammad Husni Thamrin
  5. Otto Iskandardinata
  6. Radjiman Wediodiningrat

Di dalam Volksraad kemudian dibentuk Fraksi Nasional yang diusulkan oleh Muhammad Husni Thamrin pada tanggal 27 Januari 1930. Tujuan Fraksi Nasional dalam Volksraad antara lain (1) mengusahakan perubahan perubahan ketatanegaraan, (2) mengusahakan penghapusan perbedaan politik, ekonomi dan intelektual dengan cara yang tidak melanggar hukum.

Tokoh pergerakan moderat memiliki prinsip bahwa kemerdekaan ekonomi harus tercapai lebih dahulu.

Adapun faktor yang mempengaruhi kelangan pergerakan bersifat moderat antara lain:

  1. Krisis ekonomi dunia tahun 1929 atau dikenal dengan nama Krisis Malaise
  2. Pembatasan berserikat yang dilakukan oleh belanda terhadap organisasi pegerakan nasional
  3. Banyak tokoh pegerakan nasional yang ditangkap oleh Belanda antara lain tokoh dari Partai Nasional Indonesia yaitu Soekarno, Gatot Mangkupraja, Soepridinata dan Maskun Sumadiredja.

Organisasi nasional Indonesia yang bersifat moderat dengan taktik kooperatif antara lain Gerindo, Parindra, dan GAPI.

Perbedaan perjuangan organisasi pergerakan nasional dengan strategi radikal dan strategi moderat memiliki perbedaan antara lain: cara perjuangan yang dilakukan kalau radikal tidak mau bekerjasama dengan belanda, sedangkan kooperatif mau bekerjasama dengan Belanda. Organisasi bersifat radikal menginginkan langsung kemerdekaan politik, sedangkan moderat menginginkan kemerdekaan ekonomi terlebih dahulu baru kemudian kemerdekaan politik.

Sedangkan untuk persamaan antara perjuangan dengan strategi radikal dan strategi moderat antara lain:

  1. Menggunakan organisasi modern sebagai alat perjuangan
  2. Perjuangan bersifat nasional
  3. Tidak menggunakan kekerasan senjata
  4. Dipimpin oleh kaum terpelajar
  5. Ingin mendapatkan kemerdekaan

Untuk materi lebih lengkap tentang ORGANISASI ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Jikalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih

Contoh perjuangan kooperatif dan nonkooperatif

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih