Contoh etika deontologi, teleologi dan keutamaan

You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 8 are not shown in this preview.

Dalam dunia etika, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik buruknya suatu tindakan dilakukan. Perbedaan besar tampak antara teleologi dengan deontologi. Secara sederhana, hal ini dapat kita lihat dari perbedaan prinsip keduanya. Dalam deontologi, kita akan melihat sebuah prinsip benar dan salah. Namun, dalam teleologi bukan itu yang menjadi dasar, melainkan baik dan jahat. Ketika hukum memegang peranan penting dalam deontologi, bukan berarti teleologi mengacuhkannya. Teleologi mengerti benar mana yang benar, dan mana yang salah, tetapi itu bukan ukuran yang terakhir.

Etika deontologi adalah sebuah istilah yang berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban dan ‘logos’ berarti ilmu atau teori. Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai keburukan, deontologi menjawab, ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’.

Sejalan dengan itu, menurut etika deontologi, suatu tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Karena bagi etika deontologi yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Atau dengan kata lain suatu tindakan dianggap baik karena tindakan itu memang baik pada dirinya sendiri, sehingga merupakan kewajiban yang harus kita lakukan. Sebaliknya, suatu tindakan dinilai buruk secara moral sehingga tidak menjadi kewajiban untuk kita lakukan. Bersikap adil adalah tindakan yang baik, dan sudah kewajiban kita untuk bertindak demikian. Sebaliknya, pelanggaran terhadap hak orang lain atau mencurangi orang lain adalah tindakan yang buruk pada dirinya sendiri sehingga wajib dihindari.

Contoh kasus dari etika deontologi: Jika seseorang diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan tugas maka itu dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.

Sedangkan etika teleologi berasal dari bahas kata Yunani telos (τ?λος), yang berarti akhir, tujuan, maksud, dan logos (λ?γος), perkataan. Teleologi adalah ajaran yang menerangkan segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu. Etika teleologi mengukur baik dan buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan tindakan itu atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Artinya, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik buruknya suatu tindakan yang dilakukan.

Teleologi mengerti benar mana yang benar dan mana yang salah, tetapi itu bukan ukuran yang terakhir. Yang lebih penting adalah tujuan dan akibat. Walaupun sebuah tindakan dinilai salah menurut hukum, tetapi jika itu bertujuan dan berakibat baik, maka tindakan itu dinilai baik. Namun dengan demikian, tujuan yang baik tetap harus diikuti dengan tindakan yang benar menurut hukum.

Contoh kasus dari etika teleologi: Seorang anak mencuri untuk membeli obat ibunya yang sedang sakit. Tindakan ini baik untuk moral dan kemanusiaan tetapi dari aspek hukum tindakan ini melanggar hukum sehingga etika teleologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu.

Contoh etika deontologi, teleologi dan keutamaan

Gak perlu khawatir, tulisan kamu bisa tetap
TERBACA DAN TRENDING di Brilio.net

Learn More Sign In

Pengertian & Contoh dari Etika Teleologi, Deontologi, Teori Hak, Teori Keutamaan

Oktober 11, 2011, 9:56 am
Filed under: Uncategorized

Teleologi berasal dari akar kata Yunani telos, yang berarti akhir, tujuan, maksud, dan logos, perkataan. Teleologi adalah ajaran yang menerangkan segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu. Istilah teleologi dikemukakan oleh Christian Wolff, seorang filsuf Jerman abad ke-18. Teleologi merupakan sebuah studi tentang gejala-gejala yang memperlihatkan keteraturan, rancangan, tujuan, akhir, maksud, kecenderungan, sasaran, arah, dan bagaimana hal-hal ini dicapai dalam suatu proses perkembangan. Dalam arti umum, teleologi merupakan sebuah studi filosofis mengenai bukti perencanaan, fungsi, atau tujuan di alam maupun dalam sejarah. Dalam bidang lain, teleologi merupakan ajaran filosofis-religius tentang eksistensi tujuan dan “kebijaksanaan” objektif di luar manusia.

Dalam dunia etika, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik buruknya  suatu tindakan dilakukan , Teleologi mengerti benar mana yang benar, dan mana yang salah, tetapi itu bukan ukuran yang terakhir.Yang lebih penting adalah tujuan dan akibat.Betapapun salahnya sebuah tindakan menurut hukum, tetapi jika itu bertujuan dan berakibat baik, maka tindakan itu dinilai baik.Ajaran teleologis dapat menimbulkan bahaya menghalalkan segala cara. Dengan demikian tujuan yang baik harus diikuti dengan tindakan yang benar menurut hukum.Perbincangan “baik” dan “jahat” harus diimbangi dengan “benar” dan “salah”. Lebih mendalam lagi, ajaran teleologis ini dapat menciptakan hedonisme, ketika “yang baik” itu dipersempit menjadi “yang baik bagi diri sendiri.

Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.

Contoh : (mungkin masih ada) para petinggi politik yang saling berebut kursi “kekuasaan” dengan melakukan berbagai cara yang bertujuan bahwa dia harus mendapatkannya.

berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”.

Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja  satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.

Contoh : melakukan kerja bakti yang di adakan di lingkungan sekitar, sebagai upaya untuk kebersihan lingkungan dan membuat tempat tersebut juga jadi nyaman dan sehat untuk masyarakatnya.

Istilah deontologi berasal dari kata  Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.

Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.

Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.

Contoh : kewajiban seseorang yang memiliki dan mempecayai agamanya, maka orang tersebut harus beribadah,  menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.

Teori Hak merupakan suatu aspek  dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi  baik buruknya  suatu perbuatan atau perilaku.

Contoh : asisten rumah tangga yang mempunyai hak untuk mendapatkan gaji bulanannya setelah ia melakukan kewajibannya mengurus rumah dan sebagainya.

  1. d.      Teori Keutamaan (Virtue)

Keutamaan bisa didefinisikan  sebagai berikut : disposisi watak  yang telah diperoleh  seseorang dan memungkinkan  dia untuk bertingkah  laku baik secara moral. memandang  sikap atau akhlak seseorang.  Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.

Contoh keutamaan :

  1. Kebijaksanaan : seorang pemimpin yang memiliki sifat bijaksana dalam segala urusan.
  2. Keadilan : mampu bersifat adil dalam menentukan pilihan.
  3. Suka bekerja keras  : mau terus berjuang dalam bekerja, sehingga pada akhirnya dapat menikmati hasil jerih payahnya yang baik.
  4. Hidup yang baik : tidak pernah melakukan hal – hal yang dapat merugikan sekitarnya,dapat menikmati hidup dengan tenang, nyaman dan tentram.

Tinggalkan sebuah Komentar so far
Tinggalkan komentar

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Salah satu syarat keberhasilan integrasi di suatu negara adalah ....

3. Integrasi nasional harus diwujudkan di negara multikultural seperti Indonesia. Oleh karena itu, salah satu semboyan yang dapat menjadi acuan bangsa … Indonesia dalam mewujudkan integrasi nasional tersebut adalah ....

Berikan Analisis Anda bahwa sistem pemerintahan kepresidenan  tidak selalu mudah diwujudkan dalam pemerintahan Indonesia. ​

2. Keberagaman yang ada di Indonesia merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya. Akan tetapi, keberagaman dapat menjadi “bumerang” yang bisa meng … hancurkan bangsa Indonesia. Supaya keberagaman tersebut tidak menjadi “bumerang”, bangsa Indonesia harus ....

tempwt yg aman untuk menyembunyikan hp saat main menyembuyikan benda​

Mengapa kita melibatkan partisipasi pemangku kebijakan pada program komunikasi kesehatan?

contoh penerapan hak,kewajiban,dan tanggung jawab dalam keluarga,sekolah,maupun masyarakat?/////////////////_________©©©©©©©di jwb dong yg sm mon maap … karna dari tadi sy nnya mulusy nnya mulu karna ni tuk us(teori)pas hari slasa jd mon maap ya sekali lgplissss di jwb ya kalo g bs/mau gpp koksy pasrah g bs us teori aj deh kalo g ad yg mau jwb jadi mau jwb?jadi g mau jwb?fine pasrah jwb asal aj gw::))​

solo menggunakan bahasa solo ngoko atau kromo inggil?

1. Alasan pemakaian narkoba secara intern antara lain…A. Kepribadian, Intelegensi,Stress, Dorongan kenikmatan ,KetidaktahuanB. Keluarga tidak harmonis … , Kepribadian, Intelegensi,Stress.C. Kepribadian, sekolah ,Stress, Dorongan kenikmatan ,KetidaktahuanD. Kepribadian, Intelegensi,Stress, masyarakat ,KetidaktahuanE. Pergaulan , Intelegensi,Stress, Dorongan kenikmatan ,Ketidaktahuan2. Negara yang melaksanakan hukuman mati dengan cara ditembak antara lain..A. Arab Saudi, Somalia, IndonesiaB. Indonesia, Irak, Amerika SerikatC. Taiwan, Indonesia, TiongkokD. Amerika Serikat, Iran, IndonesiaE. Jepang, Amerika serikat, Indonesia3. Indonesia pernah melaksanakan hukuman mati pada kasus kejahatan…A. TerorismeB. KorupsiC. PenculikanD. PencurianE. Ujaran kebencian​

apa tujuan diadakan festival budaya​