Cara Mengatasi siswa kelas rendah yang tidak mau lepas dengan orang tuanya saat pembelajaran

Cara Mengatasi siswa kelas rendah yang tidak mau lepas dengan orang tuanya saat pembelajaran

Bagi para orang tua pasti bingung dan merasa serba salah ketika anak tidak mau ditinggal di sekolah. Kejadian seperti ini memang jadi permasalahan umum yang sering kali terjadi. Meski bukan lagi hal aneh, anak yang tidak mau ditinggal di sekolah memang sering membuat orang tua jadi bingung. 

 

Menurut Ibu dr. Theresia Rina Yunita mengatakan bahwa sebelum anda mencari tahu bagaimana cara mengatasi anak yang tidak mau ditinggal di sekolah, pertama-tama ketahui dulu penyebab, mengapa anak tetap ingin didampingi di sekolah. Menurutnya, anak yang tidak mau ditinggal di sekolah memiliki alasan tertentu. Bisa karena cemas, takut dengan lingkungan baru, terlalu terbiasa dekat dengan orang tua, trauma, atau justru takut dengan teman-temannya. 

 

Kejadian anak belum berani ditinggal di sekolah memang hal yang wajar apabila hanya terjadi sesekali. Asalkan anak semakin mudah ditinggal di sekolah. Namun, jika terjadi terus-menerus selama setidaknya dua minggu sampai sebulan lebih, maka hal ini bisa jadi ada yang salah dengan kondisi anak. Hal yang sering menyebabkan frustasi orang tua adalah karena kesulitan untuk mengetahui apa penyebabnya. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu dr. Theresia Rina, berikut beberapa penyebab yang mungkin bisa jadi alasan mengapa anak tidak ingin ditinggalkan di sekolah.

 

1.Adanya gangguan perpisahan

Bisa dianggap kondisi ini merupakan salah satu masalah psikis yang sering dialami anak-anak yang baru mulai sekolah. Biasanya ini terjadi pada anak yang mempunyai hubungan erat dengan orang tuanya, sehingga berpisah sementara waktu pun jadi sangat berat baginya. Menurut Ibu. dr. Theresia Rina, ketika anak mengalami gangguan ini, mereka bisa melakukan berbagai cara agar ia tidak ditinggal. Mulai dari menangis, bertingkah laku yang membuat orang tua frustasi, sampai alasan tidak mau sekolah bisa mereka lontarkan. Itu semua ia lakukan agar anda sebagai orang tua tidak meninggalkannya sendiri di sekolah.

 

2.Takut dengan lingkungan sekitar

Takut dengan lingkungan atau bisa disebut dengan fobia sosial juga bisa jadi alasan. Dalam kondisi ini, hal yang mendasari anak enggan ditinggal di sekolah adalah karena anak mengalami kekhawatiran berlebihan bahwa ia akan dipermalukan di sekolah. Pada kondisi ini, anak biasanya tetap bersemangat untuk pergi ke sekolah. Tetapi saat sampai di sekolah, anak mulai menunjukkan keluhan fisik seperti sakit perut, mual, muntah, pusing atau keluhan lainnya. Hal ini dikarenakan cemas yang berlebihan, sehingga berpengaruh pada kondisi fisiknya.

 

3.Adanya trauma di sekolah

Penyebab lainnya adalah anak mengalami trauma berat yang disebabkan oleh kejadian di sekolah. Meski tidak semua kejadian traumatis yang dialami bukanlah hal yang berlebihan, tetapi ada beberapa kejadian yang memang bisa membuat anak jadi trauma seperti dipukul oleh temannya, atau pun ditegur gurunya.

 

Bagaimana menangani anak yang tidak mau ditinggal di sekolah

Lantas bagaimana cara mengatasinya? Untuk mengatasi rasa takut pada anak, berikut ini beberapa hal yang bisa anda lakukan;

 

1.Menunjukan rasa empati

Berikan empati pada anak dengan cara mendengarkan keluh kesah yang mereka hadapai selama bersekolah. Dengan segala kekhawatiran yang mungkin dialami, jangan memarahi langsung. Padasalnya, anak yang merasa takut ditinggal sendiri di sekolah pasti memiliki alasan tersendiri. Oleh karena itu, dengarkan terlebih dahulu alasan mereka, dan tetap berikan perhatian dan kasih sayang pada anak.

 

2.Memberi afirmasi

Selain memberikan empati pada anak, memberikan pemahaman positif tentang sekolah juga diperlukan agar anak tidak lagi merasa takut dengan kehidupan di sekolah maupun di lingkungan barunya. Misalnya dengan mengatakan pada mereka bahwa di sekolah, ia bisa mempunyai banyak teman bermain dan bisa melakukan aktivitas seru seperti olahraga dan kegiatan ekstrakurikuler. Pastikan anda memberikan pemahaman bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan agar ia betah dan mau beraktivitas di dalam sekolah.

 

3.Beri pujian

Langkah berikutnya anda bisa memberi pujian atau reward jika anak sudah mau ditinggal di sekolah tanpa ada drama di pagi hari. Anda bisa memberikan anak pujian serta pelukan kasih sayang, atau anda juga bisa membuat makanan favorit untuk disantapnya setelah pulang sekolah.

 

Baca Juga : 7 Aturan Keselamatan Umum yang Wajib Diikuti Anak di Sekolah

 

Itulah beberapa tips dalam menangani anak yang tidak mau ditinggal di sekolah menurut ahlinya. Selanjutnya jika anda sudah memilih sekolah terbaik, maka percayakanlah anak anda pada guru dan sekolah sebagai pengganti orang tua di rumah. Ingat, kepercayaan yang besar sangat berpengaruh kepada psikologis anak maupun orang tua. Semakin anda percaya, maka anak pun akan menjadi mudah beradaptasi di sekolah.

 

Cara Mengatasi siswa kelas rendah yang tidak mau lepas dengan orang tuanya saat pembelajaran
Setiap Mama atau Papa mau pergi, lalu anak  meronta-ronta tidak mau ditinggal, berarti anak itu sedang mengalami Separation Anxiety Disorder (SAD).Keadaan anak yang sulit untuk berpisah dengan Mama atau Papanya itu tidak mungkin dibiarkan begitu saja. Bahkan, mungkin ada beberapa orang tua yang sudah ‘kebal’ dengan tangisan dan teriakan anaknya, dan menganggap bahwa nanti kalau anak sudah lelah, dia akan diam sendiri. Padahal, ada cara untuk mengatasi SAD pada anak, lho. Nah, jika anak Mama mengalami SAD, cobalah beberapa tips di bawah ini, ya, Ma.

1.    Di dalam keluarga, setiap anggota keluarga harus menjalankan perannya sendiri. Misalnya, orang tua harus sadar bahwa mereka perlu membimbing anak untuk mandiri. Pengasuhan atau perhatian yang berlebihan seharusnya dikurangi.

2.    Modelling behavior atau meniru pola perilaku. Anak adalah peniru ulung. Jika ia melihat Anda bersikap ramah ketika bertemu orang yang asing, ia tidak akan merasa takut dengan orang yang baru. Bagaimana pun, perilaku Anda menjadi acuan bagi anak.

3.    Introspeksi hubungan dengan pasangan. Mungkin saja, hubungan Anda berdua bermasalah sehingga manifestasinya ke anak. Seharusnya, perhatian Anda bisa dibagi secara rata. Jadi, Anda tidak hanya fokus ke anak saja, tapi juga ke pasangan.

4.    Mulai usia 3 tahun ke atas. Ajarkan anak melakukan kewajiban pribadinya, seperti tidur, mandi, atau makan sendiri. Biarkan si kecil belajar untuk mandiri di rumah.

Menurut psikiater asal AS, Anne Marie Albano, anak dengan SAD umumnya akan menolak sekolah. Ada beberapa solusinya, yakni:

1.    Terapkan teknik flooding (langsung). Caranya adalah dengan menitipkan anak ke orang yang dipercaya. Misalnya, ketika di sekolah, titipkan anak pada gurunya. Jika ia menangis, biarkan guru yang menenangkannya. Proses ini bisa berlangsung selama kurang lebih seminggu sampai anak terbiasa.

2.    Systematic desensitization. Secara bertahap, jauhi si kecil dengan pelan-pelan. Umumnya, proses ini berlangsung selama 2 - 3 bulan. Awalnya, Anda menunggu sambil duduk dekat dengannya. Esoknya duduklah lebih menjauh dari posisi sebelumnya. Terus lakukan sampai Anda benar-benar menghilang.



Anak baru pertama kali pergi ke sekolah. Sayangnya, rewel karena tidak mau ditinggal. Supaya hal ini tidak terjadi lagi dan rewel mereda, siasati yuk!

Cara Mengatasi siswa kelas rendah yang tidak mau lepas dengan orang tuanya saat pembelajaran

Klikdokter.com, Jakarta Anda pasti bingung dan merasa serba salah, ‘kan, ketika anak tidak mau ditinggal di sekolah? Kejadian seperti ini memang jadi permasalahan umum yang kerap kali terjadi. 

Meski kondisi ini bukan lagi hal aneh, tetap saja bisa membuat orang tua pusing. Bagaimana cara mengatasinya?

Sebelum Anda mencari tahu bagaimana cara mengatasinya, pertama-tama ketahui dulu mengapa anak tetap ingin didampingi di sekolah.

Penyebab Anak Tidak Mau Ditinggal di Sekolah

Cara Mengatasi siswa kelas rendah yang tidak mau lepas dengan orang tuanya saat pembelajaran

Hal yang sering membuat orang tua jadi frustrasi adalah karena kesulitan untuk mengetahui apa penyebabnya. Berikut ini beberapa alasan mengapa anak tidak mau ditinggal di sekolah: 

Separation anxiety syndrome atau gangguan kecemasan berpisah merupakan salah satu masalah psikis yang sering dialami anak-anak yang baru mulai sekolah. 

Biasanya ini terjadi pada anak yang punya hubungan sangat erat dengan orang tuanya, sehingga berpisah sementara waktu pun jadi sangat berat baginya.

Ketika anak mengalami gangguan ini, mereka bisa melakukan berbagai cara agar tidak ditinggal. Mulai dari menangis, bertingkah laku yang bikin orang tua frustrasi, sampai alasan tidak mau sekolah bisa mereka lontarkan. 

Itu semua ia lakukan agar Anda tidak meninggalkannya sendiri di sekolah. 

Takut dengan lingkungan atau bisa disebut dengan fobia sosial juga bisa jadi alasan. 

Dalam kondisi ini, hal yang mendasari anak enggan ditinggal di sekolah adalah karena anak mengalami kekhawatiran berlebihan bahwa ia akan dipermalukan di sekolah.

Pada kondisi fobia sosial, anak biasanya tetap bersemangat untuk pergi ke sekolah. Tetapi saat sampai di sekolah, anak mulai menunjukkan keluhan fisik seperti sakit perut, mual, muntah, pusing, atau keluhan lainnya. 

Hal ini dikarenakan cemas yang berlebihan, sehingga berpengaruh pada kondisi fisiknya.

Artikel lainnya: Stres Saat Temani Anak Sekolah Online, Apa Wajar? 

Salah satu penyebab anak tidak mau ditinggal di sekolah adalah karena ia mengalami trauma berat terkait kejadian di sekolah. 

Mungkin tidak semua kejadian traumatis tersebut mengerikan, tetapi ada beberapa kejadian yang memang bisa membuat anak jadi trauma. Misalnya dipukul oleh temannya, maupun ditegur oleh gurunya.

Cara Mengatasi Anak yang Tidak Mau Ditinggal di Sekolah

Cara Mengatasi siswa kelas rendah yang tidak mau lepas dengan orang tuanya saat pembelajaran

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi anak yang tidak mau ditinggal di sekolah, seperti: 

Berikan empati pada anak dengan cara mendengar keluh kesah yang mereka hadapi selama bersekolah. Dengan segala kekhawatiran yang mungkin dialami, jangan marahi anak. 

Pasalnya, anak yang merasa takut ditinggal sendiri di sekolah pasti memiliki alasan tersendiri. Untuk itu, dengarkan terlebih dahulu alasan mereka, dan tetap berikan perhatian dan kasih sayang pada anak.

Selain memberikan empati pada anak, memberikan pemahaman positif tentang sekolah juga diperlukan agar anak tidak lagi merasa takut dengan kehidupan di sekolah maupun di lingkungan barunya.

Misal dengan mengatakan pada mereka bahwa di sekolah, ia bisa punya banyak teman bermain dan melakukan aktivitas seru seperti olahraga dan kegiatan ekstrakurikuler.

Pastikan pula Anda memberikan pemahaman bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan agar ia betah dan mau beraktivitas di dalam sekolah.

Artikel lainnya: Kiat Membujuk Anak Mau Bersekolah di Tempat Pilihan Anda 

Ini adalah salah satu cara yang efektif untuk mengatasi anak yang tidak mau ditinggal di sekolah.

Agar anak tidak khawatir, jangan pergi diam-diam. Anda dapat meninggalkan anak secara bertahap. 

Pada minggu awal orang tua dapat menemani anak dari jarak jauh, sehingga setiap kali anak mencari mereka masih bisa melihat ibunya walaupun tidak berada di sampingnya.

Agar anak merasa kenal dengan lingkungan di sekitarnya, beritahu kepada gurunya mengenai kebiasaan yang anak sukai, dari mulai aktivitas bermain, makanan kesukaan sampai hal-hal yang tidak disukai anak. 

Jika Anda ingin anak merasa nyaman di sekolah, masukkan benda-benda kesayangannya di dalam tas. Hal ini membuat situasi di sekolah seperti berada di rumah melalui barang tersebut. 

Berilah pujian atau reward jika anak sudah mau ditinggal di sekolah tanpa ada drama di pagi hari. 

Anda bisa memberikan anak pujian serta pelukan kasih sayang, atau Anda juga bisa membuatkan makanan favorit untuk disantapnya setelah pulang sekolah.

Baca Juga

Kondisi anak yang tidak mau ditinggal di sekolah memang hal yang wajar apabila hanya terjadi sesekali. Asalkan anak semakin mudah ditinggal di sekolah. 

Namun, jika terjadi terus-menerus selama setidaknya dua minggu sampai sebulan lebih, maka ini bisa jadi ada yang salah dengan kondisi anak.

Percayakanlah anak Anda kepada guru dan pihak sekolah, sebagai pengganti sosok orang tua di rumah. Ingat bahwa kepercayaan yang besar sangat berpengaruh pada psikologis anak maupun orang tua. 

Semakin Anda percaya, maka anak pun akan menjadi mudah beradaptasi di sekolah. Selamat mencoba!

Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar topik ini, Anda bisa chat dokter melalui fitur Live Chat dan aplikasi KlikDokter.

[RS]

Cara Mengatasi siswa kelas rendah yang tidak mau lepas dengan orang tuanya saat pembelajaran
Suka0%
Cara Mengatasi siswa kelas rendah yang tidak mau lepas dengan orang tuanya saat pembelajaran
Sedih25%
Cara Mengatasi siswa kelas rendah yang tidak mau lepas dengan orang tuanya saat pembelajaran
Lucu0%
Cara Mengatasi siswa kelas rendah yang tidak mau lepas dengan orang tuanya saat pembelajaran
Kaget0%
Cara Mengatasi siswa kelas rendah yang tidak mau lepas dengan orang tuanya saat pembelajaran
Marah0%