Cara memasak daun kumis kucing

Cara memasak daun kumis kucing
daun kumis kucing. pixabay.com

Merdeka.com - Daun kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) adalah tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Di beberapa daerah tanaman ini dikenal dengan beberapa nama lokal, yaitu kutum, mamam, bunga laba-laba, remuk jung, remujung, kumis kucing, songot koceng.

Daun kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai bahan obat-obatan. Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik.

Berikut merdeka.com rangkum selengkapnya khasiat daun kumis kucing dan efek sampingnya yang penting diketahui:

2 dari 3 halaman

Manfaat Daun Kumis Kucing

1. Mengobati Asam Urat

Manfaat daun kumis kucing sebagai obat asam urat alami berasal dari kandungan flavonoid, fenolik, dan asam kafeat yang tinggi di dalamnya. Senyawa aktif tersebut diketahui memiliki sifat antiradang yang dapat menghambat pembentukan asam urat, sehingga dapat mencegah dan mengurangi risiko serangan asam urat.

Selain itu, kumis kucing juga diketahui dapat meningkatkan fungsi ginjal yang menurun dan memperbaiki kerusakan ginjal, terutama yang diakibatkan oleh kondisi asam urat tinggi.

2. Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat daun kumis kucing yang lainnya untuk menurunkan tekanan darah. Kandungan sinensetin di dalamnya berperan penting sebagai antioksidan dan memiliki aktivitas diuretik yang kuat.

Khasiat ini akan membantu tubuh mengurangi kadar natrium berlebih melalui urine. Dengan meningkatnya pengeluaran cairan dan natrium dari tubuh, tekanan dalam pembuluh darah juga bisa berkurang. Oleh karena itu, kumis kucing dapat dimanfaatkan sebagai obat alami bagi penderita hipertensi.

3. Mengatasi Rematik

Manfaat daun kumis kucing yang lainnya sebagai obat rematik alami, terutama pada penderita rheumatoid arthritis (RA). Kebanyakan penyakit rematik, termasuk RA, disebabkan oleh reaksi autoimun. Sebagian lain tidak disebabkan oleh autoimun, tapi sama-sama didasari oleh proses peradangan.

Kandungan senyawa fenolik dan flavonoid yang tinggi pada kumis kucing diketahui mampu menurunkan reaksi autoimun pada RA. Selain itu, senyawa-senyawa ini juga diketahui dapat melindungi tulang rawan dan jaringan lunak dari peradangan akut dan kronis berkat efek antiradangnya.

4. Menurunkan Kadar Gula Darah

Kumis kucing merupakan salah satu tanaman yang memiliki khasiat antidiabetes karena kemampuannya dalam mengendalikan metabolisme karbohidrat dan gula, lemak dan gula, serta asam amino dan gula menjadi lebih seimbang.

Khasiat ini dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil. Dengan begitu, kumis kucing bisa dijadikan pilihan obat alami untuk mencegah dan mengobati penyakit diabetes.

5. Bantu Cegah Kanker Kolon

Manfaat daun kumis kucing berikutnya diduga dapat membantu mencegah kanker kolon.

Melansir dari Jurnal Kimia Riset (2019), Nair, et al. (2014), menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun kumis kucing mampu menghambat bakteri patogen (Peudomonas aeruginosa, Aeromonas hydrophilla, Staphylococcus aureus) dan sel kanker kolon.

6. Kurangi Kolestrol Jahat

Manfaat daun kumis kucing selanjutnya diduga dapat mengurangi kolesterol jahat.

Penurunan kolesterol jahat yaitu melalui beberapa mekanisme seperti salah satunya dengan cara berikatan dengan asam empedu. Daun kumis kucing mempunyai kemampuan berikatan dengan empedu dibandingkan dengan tanaman lainnya seperti yang dinyatakan dalam penelitian yang dilakukan Adisakwattana et al (2011).

3 dari 3 halaman

Efek Samping Daun Kumis Kucing

Efek samping daun kumis kucing belum diketahui secara pasti. Namun penting diingat bahwa rebusan daun kumis kucing tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dengan dosis tinggi untuk ibu hamil.

Selain itu sebelum mengonsumsi dalam jumlah tinggi, penting untuk mencobanya dalam jumlah yang lebih kecil terlebih dahulu untuk mengetahui apakah Anda memiliki alergi terhadap daun kumis kucing.

Cara Membuat Air Rebusan Daun Kumis Kucing

Cara yang pertama bisa dengan menyiapkan 4-5 lembar daun kumis kucing. Cuci bersih daun kumis kucing ini. Lalu rebus dengan segelas air sampai mendidih. Jika sudah, air rebusan ini siap dikonsumsi sehari 3 kali.

Untuk cara yang kedua bisa dengan menyiapkan 50 gram daun kumis kucing. Kemudian daun ini dicuci dan diblender dengan air 150 ml. Saring airnya, lalu beri tambahan madu dan siap dikonsumsi.

Cara membuat ramuan daun kumis kucing ketiga cocok untuk mengatasi masalah pencernaan dan ginjal. Rebus daun kumis kucing dalam segelas air berbanding 1/4.

Dari 1/2 gelas air rebusan daun kumis kucing tersebut dapat dikonsumsi 2 kali sehari. Sedangkan untuk mengatasi diabetes dan tekanan darah tinggi, 20 helai daun kumis kucing dicampurkan ke dalam 110 ml air.

[amd]

Baca juga:
Manfaat Daun Buah Ceri untuk Diabetes dan Kesehatan Lain, Ketahui Cara Konsumsinya
Cara Merebus Daun Binahong untuk Asam Urat, Mudah Dilakukan
Khasiat Daun Kari untuk Kesehatan Tubuh, Penting Diketahui
Khasiat dan Efek Samping Daun Bidara, Perlu Tahu Sebelum Dikonsumsi

Bagaimana cara merebus daun kumis kucing?

Cara mengolah kumis kucing bisa dengan cara merebus setengah genggam kumis kucing bersama dengan meniran dan sambiloto. Ditambah dengan 4 gelas air dan 2 jari temulawak lalu rebus sampai mendidih. Saring ampasnya dan jamu herbal ini bisa diminum sehari dua kali untuk mengurangi gatal akibat alergi.

Berapa banyak daun kumis kucing direbus?

Cara mengolahnya, daun kumis kucing sebanyak 15-20 gram direbus dengan 1 gelas air. Minum air rebusannya 3 kali sehari, dengan dosis satu gelas.

Bolehkah minum rebusan kumis kucing setiap hari?

Rebus daun kumis kucing dalam segelas air berbanding 1/4. Dari 1/2 gelas air rebusan daun kumis kucing tersebut dapat dikonsumsi 2 kali sehari. Sedangkan untuk mengatasi diabetes dan tekanan darah tinggi, 20 helai daun kumis kucing dicampurkan ke dalam 110 ml air.

Apa Khasiat minum air rebusan kumis kucing?

Salah satu manfaat kumis kucing yang paling tersohor adalah mengobati infeksi saluran kencing dan penyakit ginjal. Kumis kucing pada umumnya dijadikan obat herbal untuk melawan infeksi bakteri, seperti pada luka di kulit atau gusi yang bengkak.