SAAT menulis kalimat, sadar atau tidak, dalam teks tersebut biasanya mengandung kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Biasanya dua bentuk kalimat tersebut dijumpai bagi kamu yang menyukai tulisan fiksi, seperti dongeng, cerpen, atau novel. Show
Namun, bagi yang belum memahami pengertian dua bentuk kalimat itu, ini dia penjelasannya. Kalimat langsungPada dasarnya, kalimat langsung adalah kalimat yang langsung diucapkan oleh seorang pembicara. Menurut Kosasih (2017), kalimat langsung merupakan kalimat yang secara cermat menirukan sesuatu yang telah diajarkan oleh seseorang. Biasanya pada bagian kutipan akan berupa kalimat tanya, kalimat berita, maupun kalimat perintah. Asul Wiyanto (2019) juga berpendapat mengenai definisi dari kalimat langsung yakni kalimat yang memberitahukan ucapan yang telah dikatakan oleh orang ketiga seperti apa adanya. Apabila perkataan tersebut ditulis, ucapan aslinya akan diapit oleh tanda petik dua. Kalimat tidak langsungPada dasarnya, kalimat tidak langsung tidak menggunakan tanda petik. Menurut Kosasih (2017), kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan sesuatu atas ujaran seseorang. Bagian kutipan nanti berbentuk kalimat berita. Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Antonim? Ini Penjelasan dan Contohnya Menurut Abdul Chaer (2018), kalimat tidak langsung merupakan ubahan dari kalimat langsung, yakni yang tidak langsung diucapkan oleh seorang pembicara. Definisi dari kalimat tidak langsung ini juga diutarakan oleh Asul Wiyanto (2019) bahwa kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menyampaikan isi atau maksud atas perkataan orang ketiga. Jadi, dalam kalimat tidak langsung, tidak menirukan secara langsung seperti apa adanya. Setelah memahami pengertiannya, kalimat langsung dan tidak langsung juga memiliki ciri-ciri tersendiri. Berikut penjelasannya. Ciri-ciri kalimat langsung1. Dalam bahasa tulis atau teks, kalimat langsung menggunakan tanda petik ("..."). 2. Bagian kutipan dapat berupa kalimat berita, kalimat perintah, dan kalimat tanya. 3. Kata ganti orang dalam bagian kalimat yang dikutip tetap. 4. Intonasi bagian yang dikutip lebih tinggi daripada bagian lain. Ciri-ciri kalimat tidak langsung1. Tidak menggunakan tanda petik dua ("..."). 2. Intonasi seolah mendatar dan menurun pada akhir kalimatnya. 3. Pelaku yang menyatakan ujaran dapat mengalami perubahan bergantung pada konteks kalimatnya, yakni kata ganti orang pertama menjadi orang ketiga. Kata ganti orang kedua menjadi orang pertama. 4. Memiliki kata tugas berupa agar, sebab, bahwa, untuk, tentang, supaya, dan lainnya. 5. Pada bagian kutipan biasanya berbentuk kalimat berita. Contoh kalimat langsungSetelah memahami pengertian dan ciri-ciri kalimat langsung di atas, berikut beberapa contoh kalimat langsung. 1. Ayah mengatakan, "Anak-anak, Minggu besok kita akan pergi berlibur." 2. "Ayo anak-anak taruh dulu gadget-nya. Kita makan malam dulu," kata Ibu kepada kakak dan adik yang sedang asik bermain gim. 3. Sepanjang perjalanan pulang sekolah, Anto mengeluh, "Duh, padahal aku sudah belajar, tetapi nilai ujianku tetap saja jelek." 4. "Hai Don, lama tidak kelihatan. Kamu sekarang tinggal di mana?" tanya Rian pada Doni. 5. "Hai buaya, apakah kalian sudah makan siang?" teriak kancil kepada buaya yang ada di sungai. 6. "Karena pandemi covid-19 masih belum sepenuhnya selesai, ada baiknya kita hindari dulu bepergian, kalau memang bukan urusan yang penting," kata Pak RT mengimbau warganya. Contoh kalimat tidak langsungSalah satu ciri-ciri kalimat tidak langsung yaitu penggunaan kalimat berita pada kutipan. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan kalimat langsung yang pada bagian kutipannya bisa menggunakan beragam jenis kalimat seperti kalimat perintah dan kalimat tanya. Berikut beberapa contoh kalimat tidak langsung. Beberapa di antaranya sudah cukup sering kita dengar di kehidupan sehari-hari. - Hari ini Jakarta diguyur hujan dari pagi hingga malam. - Vaksin covid-19 tidak membuat Anda kebal. - Ilham berangkat ke kantor naik sepeda. - UMP tahun 2022 naik sebesar 1,09%. - Sepeda motor Ali mogok karena kehabisan bensin. - Waktu menunjukkan tepat pukul 12. Memahami contoh kalimat langsung dan perbedaannya dengan kalimat tidak langsung, tidak hanya memperkaya khazanah kebahasaan kita sebagai penutur asli Indonesia. Mengerti ciri-ciri kalimat langsung dan kalimat tidak langsung, juga membuat kita lebih bisa menerima informasi dengan cepat. (OL-14) Pengertian Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain. Kalimat hasil kutipan pembicaraan seseorang persis seperti apa yang dikatakannya. Bagian ujaran/ucapan diberi tanda petik (“…” ) dapat berupa kalimat perintah, berita, atau kalimat tanya. Ciri ciri kalimat langsung:
Contoh kalimat langsung Berikut beberapa contoh kalimat langsung:
Perubahan Kata Ganti Kalimat Langsung ke Tak Langsung Dalam perubahan bentuk ini perhatikan perubahan kata gantinya: Kata Ganti Kalimat Langsung —> Kata Ganti Kalimat Tak Langsung
Bagi anda yang suka membaca prosa baik cerpen, novel, maupun naskah drama tentu sering melihat sebuah kalimat yang menunjukkan ucapan seseorang secara langsung, biasanya kalimat tersebut ada di dalam tanda petik. Itulah kalimat langsung, dan ciri-cirinya memang harus ada tanda petiknya apabila kalimat lansung tersebut dalam bentuk kalimat tertulis. berikut penjelasannya dibawah ini :
Pengertian Kalimat LangsungKalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Ciri-ciri kalimat langsung
Pengiring, “kutipan” “kutipan,” pengiring “kutipan,” pengiring, “kutipan”
Cara penulisan kalimat langsung
Contoh : “Apa yang harus ku lakukan?” gumam Ratu Gading Mas.
Contoh : Lalu Ratu berkata kepada pengawalnya, “Suruh kedua wanita itu menghadapku!”
Contoh : “Tunggu!” teriak penasehat ratu, “lebih baik kita selidiki dulu masalahnya.” Contoh Kalimat Langsung
Pengertian Kalimat Tidak LangsungKalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita. Ciri-ciri kalimat tidak langsung :
Kata ganti orang ke-1 berubah menjadi orang ke-3. “Saya”, “aku” menjadi “Dia” atau “Ia”.
“kamu” “Dia” menjadi “Saya” atau nama orang.
Contoh:
Menjadi: Ibu berkata bahwa Ani adalah gadis yang baik.
Menjadi: pak guru berkata bahwa kami harus menjadi anak yang rajin
Contoh Kalimat Tidak Langsung
itulah pembahasan lengkapnya, semoga bermanfaat sahabat Guru Pendidikan 🙂 Baca Juga : |