Bolehkah ibu hamil bepergian jauh

Ada banyak sekali peringatan bagi perempuan yang ingin bepergian jauh saat hamil muda. Ya, seperti diketahui, awal kehamilan merupakan momen yang berisiko. Tak sedikit orang yang khawatir akan kondisi janin dalam kandungan saat dibawa bepergian atau melakukan perjalanan jauh.

Baik perjalanan menggunakan pesawat, kereta api, mobil, atau kapal, bepergian saat hamil memiliki serangkaian tantangan dan aturan sendiri. Inilah beberapa informasi bagi ibu hamil muda yang ingin melakukan perjalanan jauh.

Artikel Terkait: Jangan Sampai Salah, Ini Kebutuhan Gizi yang Wajib Dipenuhi Selama Perjalanan Kehamilan

  • Bolehkah Bepergian Jauh Saat Hamil Muda? 
  • Risiko yang Mungkin Dialami Ibu Hamil Saat Bepergian 
  • Tips Aman Bepergian Jauh Saat Hamil Muda
  • Saran Umum Bepergian Jauh Saat Hamil Muda

Bolehkah ibu hamil bepergian jauh

Seorang profesor dan ketua departemen kebidanan dan ginekologi dan direktur kedokteran ibu-janin di Weill Medical College of Cornell University di New York City, Frank A. Chervenak, MD mempersilakan bagi para perempuan yang hamil muda untuk melakukan perjalanan jauh. Meski demikian, ia memperingatkan agar para ibu hamil untuk melakukan konsultasi dengan dokter kandungan masing-masing.

“Diskusikan setiap perjalanan dengan dokter Anda dan lihat apa yang dia pikirkan. Jika dokter Anda khawatir, maka Anda harus khawatir dan benar-benar mempertimbangkan apakah perjalanan itu perlu,” kata Chervenak, mengutip dari WebMD.

Sementara itu, Elizabeth Nye, MD, seorang dokter kandungan di Rush Presbyterian St. Luke’s Medical Center di Chicago menyarankan agar tidak melakukan perjalanan jauh pada pasiennya yang sudah memasuki trimester ketiga.

“Saya selalu memberi tahu pasien saya untuk tidak bepergian setelah 32 minggu. Karena jika dia melahirkan, dia tidak bisa menemui saya di sana. Dia mungkin harus melahirkan di tempat asing dengan dokter yang belum pernah dia temui,” ujarnya.

Risiko yang Mungkin Dialami Ibu Hamil Saat Bepergian 

Jika Bunda memutuskan untuk bepergian jauh saat hamil muda, Bunda harus memantau bagaimana perasaan dan memperhatikan tanda-tanda komplikasi, termasuk:

  • Muntah yang tidak berhenti
  • Diare yang tidak terkendali
  • Perdarahan vagina
  • Keluar gumpalan atau jaringan
  • Kontraksi
  • Masalah penglihatan
  • Sakit perut atau kram
  • Dehidrasi
  • Ketuban bocor dini
  • Sakit kepala berat
  • Pembengkakan pada wajah atau tangan
  • Tanda-tanda deep vein thrombosis (DVT) atau pembekuan darah di pembuluh vena dalam.

Jika Bunda memiliki gejala-gejala ini, harus segera pergi ke rumah sakit.

Penting juga untuk berhati-hati dengan asupan makanan dan air untuk menghindari penyakit bawaan makanan atau mabuk perjalanan. Minum air kemasan, hindari es batu yang dapat terkontaminasi, dan hanya makan makanan yang dimasak dengan baik. Bunda hanya boleh makan buah dan sayuran yang bisa dikupas atau sudah dikupas.

Artikel Terkait: Ibu Hamil Boleh Lakukan Perjalanan Selama Masa Larangan Mudik Lebaran, Ini Syaratnya!

Tips Aman Bepergian Jauh Saat Hamil Muda

Sebelum Bunda bepergian jauh saat hamil muda, ada beberapa tips yang perlu dicatat.

Perjalanan Udara 

Bolehkah ibu hamil bepergian jauh

Melakukan perjalanan udara sesekali bagi ibu hamil hampir selalu aman. Sebagian besar maskapai penerbangan mengizinkan ibu hamil untuk terbang di dalam negeri hingga sekitar 36 minggu kehamilan. 

Trimester pertama dan terakhir adalah periode risiko tertinggi selama kehamilan. Beberapa maskapai penerbangan tidak mengizinkan Bunda terbang melewati 36 minggu.

Akan tetapi, ada juga maskapai yang tidak memiliki batasan selama beberapa bulan pertama kehamilan. Tanyakan kepada maskapai penerbangan sebelum memesan tiket penerbangan.

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan atau profesional perawatan kesehatan lainnya dapat memberikan bukti hari perkiraan lahir (HPL) jika Anda membutuhkannya. Jika Bunda merencanakan penerbangan internasional, batas waktu perjalanan mungkin lebih awal.

Hindari terbang jika Bunda memiliki kondisi medis atau kehamilan yang mungkin diperburuk dengan terbang atau memerlukan perawatan medis darurat. Perlu diketahui, tekanan udara yang lebih rendah selama penerbangan mungkin sedikit mengurangi jumlah oksigen dalam darah, tetapi tubuh Anda akan menyesuaikan. Paparan radiasi meningkat pada ketinggian yang lebih tinggi, tetapi tingkat paparan tidak menjadi perhatian bagi ibu hamil. 

Adapun beberapa hal yang bisa membuat perjalanan pesawat lebih nyaman, seperti:

  • Pesan kursi di lorong jika Anda bisa. Ini akan memudahkan Bunda untuk bangun dan meregangkan kaki selama penerbangan panjang.
  • Hindari minuman berkarbonasi yang menghasilkan gas sebelum atau selama penerbangan. Gas mengembang pada ketinggian tinggi dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Minumlah air sebagai gantinya.
  • Kenakan sabuk pengaman setiap saat. Turbulensi dapat terjadi tanpa peringatan selama perjalanan udara. Sabuk harus diletakkan rendah di tulang pinggul, di bawah perut.
  • Gerakkan telapak kaki, jari kaki, dan betis sesering mungkin. 

Perjalanan Darat 

Bunda dapat bepergian dengan aman di dalam mobil selama kehamilan. Namun, jangan mengambil perjalanan panjang dengan mobil, kecuali jika perjalanan itu tidak dapat dihindari. Adapun beberapa tips aman bepergian jauh saat hamil muda melalui perjalanan darat yaitu:

  • Jika Bunda harus menempuh perjalanan jauh dengan mobil, berhentilah secara teratur setidaknya 2 jam sekali, dan turun dari mobil untuk berjalan-jalan. 
  • Posisi sabuk pengaman penting diperhatikan. Kenakan sabuk di panggul atau di bawah perut, dan kenakan sabuk menyilang di antara payudara.
  • Untuk kenyamanan keseluruhan saat bepergian dengan mobil selama kehamilan, ubah posisi duduk Anda sesering mungkin. 
  • Sandaran kepala harus jatuh tepat di belakang kepala untuk dukungan tulang belakang yang maksimal. Bantalan lumbal dapat disesuaikan di beberapa mobil untuk mendukung perubahan bentuk tulang belakang. Jika tidak nyaman, pertimbangkan untuk membeli atau meminjam bantalan punggung.
  • Jika Bunda mengemudi, miringkan roda kemudi ke atas (ke arah tulang dada, menjauhi perut atau kepala). Cobalah untuk menjaga jarak setidaknya 25 cm antara tubuh Anda dan roda kemudi. 
  • Bungkus minuman dan makanan ringan. Minumlah banyak air (jangan khawatir harus sering berhenti ke toilet). Selain itu, kemas banyak makanan ringan yang sehat dan mengenyangkan ketika lapar menyerang.
  • Berpakaian yang nyaman. Hindari pakaian ketat dan ganti atasan yang lebih longgar agar Anda merasa nyaman. 
  • Gunakan korset hamil. Tanyakan kepada dokter apakah selang penyangga atau korset tersebut merupakan ide yang baik untuk menurunkan risiko DVT.
  • Beristirahat kapan saja. Mengemudi bisa melelahkan dan kehamilan terkadang melelahkan. Jika Anda kelelahan, mual, atau pusing, berhentilah mengemudi dan istirahatlah sejenak sampai Anda segar kembali.

Selain itu, mabuk darat mungkin juga menjadi masalah jika Bunda mengalami morning sickness. Untuk itu, penting menyalakan pendingin udara, hindari membaca buku, atau menggunakan telepon saat mobil sedang bergerak. Anda juga bisa minum teh jahe, mengisap lolipop, atau permen jahe untuk membantu mengatasi mual.

Perjalanan Laut 

Bolehkah ibu hamil bepergian jauh

Salah satu masalah kesehatan paling umum bagi orang yang naik kapal pesiar adalah mabuk laut atau juga disebut mabuk perjalanan. Mabuk laut dapat menyebabkan mual, pusing, lemas, sakit kepala, dan muntah. 

Jika Bunda belum pernah naik kapal pesiar, tetapi merencanakan yang pertama saat sedang hamil mungkin bukan ide yang baik. Namun, jika mabuk laut biasanya tidak menjadi masalah bagi Anda, bepergian melalui laut selama kehamilan mungkin tidak mengganggu perut.

Infeksi di kapal pesiar menjadi perhatian semua orang, tidak hanya ibu hamil. Anda mungkin pernah mendengar tentang infeksi norovirus yang memengaruhi sistem pencernaan. 

Norovirus sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat di kapal. Gejalanya meliputi kram, diare, dan muntah. Orang bisa terinfeksi dengan makan makanan, minum cairan, atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus. Jika Anda memiliki gejala norovirus saat berada di kapal pesiar, segera cari perawatan medis.

Selain itu, berikut beberapa hal yang harus direncanakan untuk tetap sehat saat melakukan perjalanan laut, yaitu:

  • Sering mencuci tangan dengan sabun dan air. Bawa pembersih tangan (hand sanitizer) yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol untuk saat-saat ketika Anda tidak akan berada di dekat wastafel.
  • Sebelum Anda pergi, tanyakan kepada dokter kandungan tentang obat mana yang aman untuk dikonsumsi untuk meredakan mabuk laut, jika perlu.
  • Pastikan dokter atau perawat ada di kapal dan perhentian terjadwal adalah tempat dengan fasilitas medis modern jika Anda memerlukan perhatian medis.

Artikel Terkait: 7 Tips Staycation Aman untuk Ibu Hamil di Masa Pandemi

Saran Umum Bepergian Jauh Saat Hamil Muda

Selain beberapa tips perjalanan menggunakan beberapa moda transportasi tersebut, ada beberapa saran umum untuk semua perempuan yang bepergian jauh saat hamil muda. Di antaranya yaitu: 

1. Pertimbangkan untuk Membeli Asuransi Perjalanan

Bunda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selama kehamilan. Dengan membeli asuransi perjalanan ini, Bunda terlindungi jika harus membatalkan perjalanan karena alasan apa pun.

2. Lakukan Pemeriksaan Sebelum Bepergian

Jadwalkan pemeriksaan sebelum liburan sehingga Bunda bisa mendapatkan lampu hijau dari dokter.

3. Bawa Rekam Medis Saat Hamil

Bepergian dengan salinan catatan prenatal dan salinan ultrasound yang relevan.

4. Siapkan Vitamin dan Suplemen Prenatal

Simpan vitamin prenatal dan obat lain yang Anda butuhkan di tas kecil.

5. Perhatikan Konsumsi Makanan dan Minuman

Makan makanan kecil dan sehat lebih sering, seperti apel, jeruk, pisang, biskuit, dan roti gandum. Jika Bunda merasa mual, cobalah permen jahe yang menenangkan perut. Jangan lupa, minum banyak air.

6. Pastikan Memiliki Nomor Dokter Kandungan

Simpan nomor dokter kandungan di ponsel Bunda, pastikan teman perjalanan juga memiliki nomornya. Selain itu, bisa juga mendapatkan nomor telepon dokter setempat untuk berjaga-jaga.

Apabila Bunda mengalami gejala, kondisi, dan keadaan tertentu yang dapat meningkatkan risiko perjalanan selama trimester pertama, segera hubungi dokter. Ini termasuk:

  • Perdarahan vagina
  • Keguguran sebelumnya
  • Kehamilan ektopik sebelumnya
  • Persalinan prematur sebelumnya
  • Penyakit jantung atau gagal jantung kongestif
  • Anemia berat
  • Kehamilan kembar
  • Berencana untuk bepergian ke tujuan dengan virus Zika atau malaria
  • Persyaratan vaksin hidup yang tidak aman selama kehamilan
  • Merasa sangat sakit
  • Khawatir tentang bepergian.

Itulah beberapa catatan khusus bagi perempuan yang ingin bepergian jauh saat hamil muda. Pastikan mempersiapkan segala sesuatunya secara mendetail sebelum melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi apa pun. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat untuk Parents!

***

Baca Juga:

Ibu Hamil Bekerja Saat Pandemi, Simak Pedoman WHO Berikut Ini

Kulit Lebih Sensitif Saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

5 Rekomendasi Destinasi Babymoon di Bandung, Bumil dan Pakmil Merapat!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Berapa bulan ibu hamil bisa bepergian jauh?

Jika tidak ada masalah dengan kondisi kehamilan, perjalanan menggunakan pesawat biasanya dapat dilakukan setelah usia kehamilan 28 minggu.

Bolehkah ibu hamil 4 bulan melakukan perjalanan jauh?

Ketika hamil, sebenarnya Bumil boleh-boleh saja kok melakukan perjalanan jarak jauh dengan bus, asalkan Bumil dalam kondisi sehat dan tidak mengalami gangguan kehamilan.

Berbahayakah guncangan kendaraan saat hamil?

3. Risiko Guncangan Guncangan akan terjadi saat motor melintas di jalan yang rusak itu. Akibatnya, sangat berisiko bagi kondisi rahim. Bila kehamilan masih dalam rentang trimester pertama, berisiko fatal yaitu menimbulkan keguguran.

Apakah ibu hamil boleh bepergian jauh naik mobil?

Jawabannya, boleh, asal Bunda mencatat beberapa hal ini sebelum bepergian jauh dengan mobil. Sering-seringlah berhenti untuk beristirahat serta meregangkan kaki dan ke toilet. Selalu pakai sabuk pengaman. Pakai sabuk di antara payudara dan perut atas, serta di bagian bawah perut untuk menahan guncangan.