Show B. MENGKONSTRUKSI INFORMASI DALAM TEKS EKSPLANASI Ind 1. Menyusun bagian-bagian pokok teks eksplanasi. Ind 2. Menyajikan hasil teks eksplanasi KEGIATAN 1. Menyusun bagian-bagian pokok teks eksplanasi. Teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut.
c. Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini disebut juga dengan interpretasi. 2. Contoh teks eksplanasi Proses Terjadinya Banjir Banjir adalah peristiwa terjadinya air yang mengenai daratan dan dapat menyebabkan kerusakan fisik pada daratan tersebut dan dapat membuat kerugian sosial dan ekonomi pada lingkungan sekitar yang terkena banjir. Proses terjadinya banjir secara alamiah itu seperti,turunnya hujan jatuh ke permukaan bumi dan tertahan oleh tumbuh-tumbuhan setelah itu masuk ke permukaan tanah mengalir ke tempat yang lebih rendah setelah itu terjadi penguapan dan keluar ke permukaan daratan. Banjir yang terjadi secara almiah dapat menjadi bancana bagi manusia bila banjir itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian bagi manusia. Sedangkan proses terjadinya banjir secara non alamiah karena ulah manusia seperti, membuang sampah tidak pada tempatnya dan menyebabkan aliran air tidak lancar sehingga air tersebut terapung di tempat pembuangannya semakin lama semakin menguap setelah itu tinggi dan keluar sehingga mengenai daratan dan menyebabkan banjir.
Kegiatan 2. Menyajikan Hasil Teks EksplanasiTidak hanya menyajikan teks eksplanasi, kamu juga harus bisa mengomentari pengerjaan hasil orang lain. Dalam berkomentar bisa dibagi menjadi dua, yaitu kritik atau penolakan dan dukungan atau pujian. Perhatikanlah contoh di bawah ini! 1. Nah, itulah gara-gara kebiasaan kita membuang sampah di sembarang tempat. Selokan meluap, akhirnya banjir. Siapa lagi yang menderita kalau bukan masyarakatnya itu sendiri. Makanya, lain kali kalau membuang sampah harus di tempat yang benar agar musibah itu tidak terjadi lagi. 2. Untungnya gempa itu tidak terjadi pada malam atau dini hari. Kalau itu yang terjadi siang hari tentu banyak korban. Syukur pula para warga tidak panik sehingga mereka dapat menyelamatkan diri tanpa ada yang terluka. Kejadian itu harus menjadi pelajaran bagi kita tentang cara menghadapi musibah, khususnya gempa. Contoh di atas merupakan bentuk komentar terhadap isi suatu teks eksplanasi tentang berlangsungnya atau terjadinya suatu kejadian. Berdasarkan contoh itu, komentar dalam eksplanasi didefinisikan sebagai ulasan, tanggapan, atau sambutan (respons) terhadap sesuatu yang didengar atau dibaca. Dari contoh itu pula, komentar dapat dikelompokkan ke dalam jenis berikut. 1. Kritik atau penolakan, contohnya pernyataan 2. Dukungan atau pujian, contohnya pernyataan SELAMAT BELAJAR
Seperti namanya yang berarti menjelaskan, pengertian teks eksplanasi adalah sebuah teks yang berisi penjelasan atas sebuah kejadian atau fenomena yang berkaitan dengan alam, sosial, ilmiah, ilmu pengetahuan, dan budaya. Singkat cerita, teks jenis ini menjelaskan tentang hubungan sebab-akibat dari suatu peristiwa, yakni mengenai “mengapa” dan “bagaimana” hal itu bisa terjadi. Lantas, bagaimana dengan ciri-ciri, urutan, dan struktur dari teks eksplanasi? Lalu, sulitkah untuk membedakan mana teks eksplanasi dan mana yang bukan? Sebenarnya tidak juga, apalagi teks eksplanasi memiliki ciri-ciri atau karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Berikut adalah ciri-cirinya: 1. Terdiri dari tiga unsur yang meliputi sebuah pernyataan umum, sebab-akibat, dan interpretasi. 2. Informasi yang ada di dalamnya didasarkan pada fakta. 3. Informasi yang ada di dalamnya memiliki sifat objektif. 4. Membahas sebuah peristiwa. 5. Merupakan jenis teks yang bersifat informatif. Struktur Teks EksplanasiSebagaimana telah disebutkan dalam pengertian di atas, teks eksplanasi memiliki beberapa struktur yang membangunnya agar menjadi satu kesatuan yang utuh. Diantara beberapa struktur yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi fenomena (phenomenon identification), mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya. 2. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa peristiwa itu bisa terjadi. a. Pola rincian atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannnya disusun berdasrkan urutan waktu. b. Pola rincian atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun secara pola sebab akibat (kausalitas). Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat. 3. Ulasan (review), berupa komentar atau pandangan tentang dampak serta konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan dalam teks. Unsur Kebahasaan Teks EksplanasiUnsur kebahasaan teks jenis ini sama seperti teks-teks pada umumnya. Akan tetapi, teks jenis ini lebih berfokus pada penggunaan konjungsi dalam kalimatnya. Sebagai jenis teks yang berkategori faktual (non sastra), teks jenis ini menggunakan kata-kata lugas dan denotatif. Hal yang membedakannya, di dalamnya tidak ditemukan kalimat perintah ataupun kata kerja imperatif seperti yang terdapat pada teks prosedur. Kalimat-kalimat di dalamnya secara umum berupa pernyataan (afirmatif). Menyusun Bagian-bagian PokokTidak ada perbedaan istilah antara struktur teks eksplanasi dengan bagian-bagian pokoknya. Berikut adalah ciri-cirinyat: 1. Struktur terdiri atas pernyataan umum Pada bagian ini yang dimaksud adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan oleh penulis tentang peristiwa atau fenomena. Selanjutnya ada struktur deretan penjelas, pada bagia struktur ini menjelaskan apa yang ingin disampaikan dari fenomena yang sudah diangkat pada bagian awal sebelumnya. Struktur berikutnya interpretasi, pada bagian ini penulis menuangkan pandangan dan pemahaman mengenai fenomena yang sudah dibahas (kesimpulan penulis). 2. Memuat fakta seputar fenomena Bagian pokok pada teks jenis ini tentu memuat fakta-fakta seputar fenomena yang dibahas di dalamnya. Fakta yang digunkan tentu harus akurat dan faktual berdasarkan kenyataan yang benar terjadi. 3. Memuat infomasi, data dan lainnya Faktual sendiri di sini maksudnya memuat informasi bersifat data dari bidang keilmuan, contoh data statistik dalam bidang ilmu geografi, grafik kurs perkembangan nilai tukar rupiah dalam bidang ekonomi, dan sebagainya. Jadi, dapat ditarik garis besarnya bagian-bagian teks ekplanasi terdiri atas pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi. Baca Juga : 5 Contoh Teks Eksplanasi tentang Fenomena Alam Langkah-Langkah Menentukan Pola Pengembangan Teks EksplanasiSecara umum, pola-pola pengembangan teks eksplanasi dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Pola Pengembangan Hubungan Sebab Akibat. 2. Pola Pengembangan Proses. Penyusunan pola dalam mengembangkan teks jenis ini dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Tentukan tema (topik) Dengan menentukan topik kamu akan memulai langkah awal dalam membuat teks eksplanasi, yaitu apa yang akan dibahas dan untuk siapa informasi tersebut diberikan. b. Membuat dan menyusun kerangka teks yang mengandung topik teks eksplanasi Kerangka bertujuan untuk menyusun dan mengembangkan informasi yang ada di dalamnya. Jika kamu ingin membuat teks ekspalnasi seputar gempa tentu langkah awal yang kamu lakukan adalah menjelaskan pengertian, sebab terjadinya gempa, hingga dampak terjadinya gempa. Hal itu bertujuan agar tulisan memiliki struktur yang baik. c. Mengembangkan kerangka yang telah disusun Setelah menyusun kerangka, proses selanjutnya adalah mengembangkan kerangka tersebut menjadi informasi utuh. Kamu boleh mencari informasi dari berbagai sumber untuk teks jenis ini. Kemudian susun sesuai urutan dan struktur teks eksplanasi, yaitu pernyataan umum, termasuk identifikasi fenomena, proses kejadian (fakta-fakta), dan interpretasi (ulasan/kesimpulan). Nah… setelah kamu memahami pengertian, struktur dan ciri-ciri teks eksplanasi, kamu juga bisa membaca informasi lebih lanjut terkait dengan bagaimana Mengontruksi Informasi, Menelaah Kaidah, dan Cara Meringkasnya. |