Berikut ini yang merupakan pernyataan paling tepat tentang mekanisme kerja jaringan otot adalah

Untuk tipe kontraksi otot yang satu ini juga dikenal sebagai kontraksi yang statis. Pasalnya, tidak seperti tipe-tipe kontraksi sebelumnya, otot tidak memendek atau memanjang dan tetap pada panjangnya seperti pada kondisi normal.

Contoh terjadinya kontraksi isometrik adalah saat sedang membawa benda di hadapan Anda. Pada saat itu, beban dari benda yang Anda bawa akan tertarik ke bawah.

Namun, tangan dan lengan Anda akan melawan dengan kekuatan yang sama besarnya ke arah atas. Mengingat Anda tidak mengangkat atau menurunkan lengan, otot biseps akan mengalami kontraksi isometrik.

Kekuatan yang dihasilkan pada kontraksi isometrik akan sepenuhnya bergantung pada panjang otot saat terjadi kontraksi.

Tahapan mekanisme kerja otot

Setelah memahami berbagai tipe kontraksi otot yang mungkin terjadi sekaligus mempelajari mekanisme terjadinya kontraksi, kini saatnya memahami tahapan mekanisme kerja otot. Berikut ini adalah gambaran umum dari mekanisme kerja otot yang perlu Anda ketahui.

1. Otot menerima rangsangan dari sistem saraf pusat

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, mekanisme kerja otot dimulai dengan adanya sinyal atau rangsangan yang menyebabkan timbulnya kontraksi. Ya, sinyal atau rangsangan ini berasal dari sistem saraf pusat yang terjadi akibat aktivitas otak atau tulang belakang.

2. Rangsangan dari otak menyebabkan reaksi kimia

Sinyal tersebut akan diterima oleh zat kimia yang disebut dengan asetilkolin. Zat kimia ini yang akan menyebabkan berbagai reaksi kimia pada otot. Salah satunya adalah pembebasan ion Ca² (kalsium) dari retikulum sarkoplasma.

Tak hanya itu, menurut College of Agriculture & Life Sciences pada Texas A&M University, reaksi kimia ini juga akan merangsang pergerakan troponin dan tropomiosin dalam senyawa aktin dan miosin. Pergerakan ini memicu terjadinya kontraksi otot.

3. Proses melemasnya otot

Tahapan mekanisme kerja otot selanjutnya adalah proses melemasnya otot setelah rangsangan atau sinyal sudah tidak dikirimkan lagi oleh sistem saraf pusat. Pada saat itu, reaksi kimia yang terjadi karena adanya rangsangan kembali seperti saat normal.

Dengan begitu, otot yang sempat berkontraksi atau memendek akibat reaksi kimia yang terjadi akan memanjang dan melemas.

Meski begitu, mekanisme kerja otot bisa berbeda-beda dan tergantung pada jenis ototnya.

Mekanisme kerja otot berdasarkan jenisnya

Terdapat tiga jenis otot di dalam tubuh manusia. Masing-masingnya mengalami mekanisme kerja otot yang berbeda-beda.

1. Otot lurik

Otot lurik adalah jenis otot yang bisa Anda kendalikan secara sadar, mengingat otot ini yang digunakan untuk bergerak. Otot lurik juga dikenal sebagai otot rangka, yaitu otot yang melekat pada tulang.

Oleh sebab itu, saat otot ini Anda gerakkan, tulang yang melekat pada otot tersebut ikut bergerak. Otot dan tulang ini diikat oleh tendon yang akan ikut bergerak saat otot mengalami kontraksi.

2. Otot polos

Sementara itu, otot polos merupakan jenis otot yang tidak bisa dikendalikan secara sadar. Otot polos ini bisa ditemukan pada organ dalam tubuh, seperti pembuluh darah, salurah pencernaan, saluran kencing, dan uterus.

Mekanisme kerja otot ini terjadi secara ototmatis, di mana otot akan berkontraksi secara perlahan dengan ritme tersendiri berdasarkan aktivitas yang terjadi pada tubuh Anda.

3. Otot jantung

Sama halnya dengan otot polos, otot jantung juga tidak dapat Anda kendalikan secara sadar pergerakannya. Mekanisme kerja otot jantung pun terjadi secara otomatis, sesuai dengan kebutuhan tubuh, dan dengan ritme tertentu.

Berikut ini yang merupakan pernyataan paling tepat tentang mekanisme kerja jaringan otot adalah

Otot jantung adalah penyusun dinding jantung dan berfungsi sebagai pompa darah yang menuju ke jantung dan sebaliknya. Hal ini mengakibatkan adanya sirkulasi darah di dalam tubuh manusia. Memahami cara kerja otot jantung bisa menjadi pintu untuk mengerti bahwa menjaga kesehatan jantung sangatlah penting. Bila otot itu bermasalah, sistem seluruh tubuh pun ikut terganggu.

Di dalam jantung dapat ditemukan syaraf khusus yang memiliki peran untuk mengatur keseragaman irama detak jantung agar dapat memompa jantung. Sehingga menjaga sirkulasi darah agar dapat berjalan dengan baik.

Berikut ini yang merupakan pernyataan paling tepat tentang mekanisme kerja jaringan otot adalah

Jantung sendiri adalah salah satu organ vital yang ada di dalam tubuh kita, dan untuk melakukan pekerjaannya, jantung dibantu oleh otot yang disebut otot jantung (miokardium).

Berikut ini yang merupakan pernyataan paling tepat tentang mekanisme kerja jaringan otot adalah

Mengenal Anatomi Otot Jantung

Terdapat tiga jenis otot dalam tubuh manusia, yakni lurik, polos, dan jantung.

Berikut ini yang merupakan pernyataan paling tepat tentang mekanisme kerja jaringan otot adalah

Cara kerja otot jantung berbeda dengan otot lurik dan polos. Ada setidaknya 600 otot lurik manusia yang berfungsi menggerakkan tulang lewat mekanisme kontraksi dan relaksasi. Otak sebagai pusat sistem saraf mengatur gerakan otot ini.

Adapun otot polos yang ada pada dinding organ memiliki fungsi bermacam-macam, tergantung lokasinya. Kita bisa menjumpai otot polos pada organ ekskresi, reproduksi, dan pencernaan. Jenis otot ini juga bisa ditemukan pada mata dan pembuluh darah. Otot ini bekerja tanpa rangsangan saraf.

Sementara itu, otot jantung adalah satu-satunya otot yang unik karena hanya terdapat di jantung, tepatnya di miokardium atau lapisan tengah jantung. Namun sama dengan otot polos, cara kerja otot jantung adalah otomatis. Meski demikian, ada juga sistem saraf yang bisa mempengaruhi kerja jantung, yakni saraf simpatik dan parasimpatik yang bisa membuat laju detak jantung lebih cepat dan lebih lambat dalam kontraksi.

Otot jantung mendapat pasokan darah lewat dua pembuluh darah utama, yakni arteri koroner kanan dan kiri. Kedua pembuluh darah ini keluar dari aorta. Otot jantung menerima darah dan memompakannya secara berkelanjutan sehingga harus selalu kuat. Ketika otot jantung lemah, darah tidak akan beredar dengan lancar. Peredaran darah bahkan bisa terhenti saat otot jantung rusak dan mati sehingga membuat manusianya meninggal dunia.

Pengertian Otot Jantung

Berikut ini yang merupakan pernyataan paling tepat tentang mekanisme kerja jaringan otot adalah

Otot jantung juga disebut dengan Myocardium yang terdiri dari kata myo yang artinya otot dan cardium yang artinya jantung. Otot jantung ini akan membuat jantung berpacu dengan cepat dan lambat (berdetak) tergantung kondisi tubuh, keadaan tersebut di pengaruhi oleh sel pacu jantung.

Sel pacu jantung sendiri biasanya disebut  cardiomyocyte atau sel otot myocardiocyteal. Di dalam sel pacu jantung ini biasanya berisikan satu, dua, tiga atau bahkan empat inti sel. Meskipun sebenarnya jarang juga otot jantung yang memiliki tiga atau empat inti sel.

Baca Juga:  Punya Keluhan Sakit Jantung, Kapan Harus ke Dokter Jantung?

Fungsi Otot Jantung

1.) berfungsi dan berperan penting untuk membantu jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.

2.) Sel otot jantung membantu kontraksi sel lainnya.

3.) Meremas darah agar darah keluar dari jantung (kontrakai).

4.) Mengeluarkan dan membersihkan zat hasil metabolisme jantung (Karbondioksida)

Sifat Otot Jantung

Otot jantung memiliki banyak kesamaan sifat dari masing-masing sel. Sifat-sifat otot jantung, yuk simak hal yang berikut ini:

1.) Otot jantung memiliki banyak inti sel yang berada di bagian tengah, hal ini sama dengan halnya otot lurik.

2.) Otot jantung memiliki daerah yang terang dan gelap.

3.) Bergerak secara tidak sadar dan tidak terkontrol (Involunteer) seperti halnya otot polos.

4.) Memiliki serabut bercabang.

5.) Mempunyai diskus pembatas antar sarkomer (interkalaris).

Bentuk Otot Jantung

Otot jantung berbentuk silinder atau bulat memanjang bercabang dan menyatu, memiliki serabut jantung sepanjang 50 µm sampai 100 µm(satuan mikrometer), dengan diameter 14 µm.

Jumlah serabut otot jantung kurang lebih 1500 fillamen, serabut otot jantung berupa sarkolema(kulit luar urat yang sangat tipis seperti pembuluh darah dan terdiri dari myofibril – myofibril (struktur silindris sepanjang sel otot) yang berdampingan.

Berikut ini yang merupakan pernyataan paling tepat tentang mekanisme kerja jaringan otot adalah

Cara Kerja Jantung

Jantung yang di bantu oleh otot jantung adalah organ yang bekerja terus menerus tanpa henti. Agar bisa memompa darah ke seluruh tubuh untuk menjaga keseimbangan kerja sistem dan organ dalam tubuh lainnya,  otot jantung bekontraksi 70 x/menit setiap hari.

Jika gerakan memompa dari jantung terhenti akibat kerusakan sel otot jantung, itu artinya kehidupan juga akan berhenti, karena darah juga berhenti mengalir ke tubuh kita. Seperti yang disampaikan di atas, tubuh manusia bagaikan mesin yang butuh bensin untuk menggerakannya, bensin untuk manusia adalah darah.

Otot jantung sangat berperan penting dan juga memiliki posisi yang tinggi dalam sistem tubuh. Untuk itu kita harus menjaga tubuh kita dan menghargai kerja keras dari berbagai organ. Dan sistem dalam tubuh kita yang berusaha untuk membuat kita tetap hidup dan sehat.

Jangan sampai penyakit Kardiomiopati (otot jantung menebal dan membesar tanpa alasan yang jelas yang menyebabkan pergerakan jantung melambat).

Jenis-jenis Penyakit Otot Jantung

Jantung memiliki fungsi yang sangat penting untuk menjalankan kerja jantung, sehingga tidak jarang otot jantung rentan terhadap gangguan kesehatan. Dan hal ini pun dapat berdampak pada sirkulasi darah yang ada di dalam tubuh kita.

Ketika terjadi kelainan pada otot jantung atau disebut dengan kardiomiopati yang merupakan menurunnya kekuatan otot jatung. Dan membuat darah tidak dapat dialirkan ke seluruh tubuh.

Baca Juga:  Mengenal TEVAR, Tindakan Jantung Tanpa Pembedahan

Terdapat empat tipe kardiomiopati, yang perlu ketahui, sbb :

1.) Kardiomiopati Dilatasi

Merupakan jenis gangguan pada otot jantung yang paling sering terjadi, dikarenakan otot jantung mengalami pembesaran atau peregangan. Hal ini membuat serat otot menjadi lebih tipis sehingga tidak dapat berkontraksi dengan baik.

Keadaan ini dapat terjadi karena faktor genetik hingga penyakit jantung, gangguan katup jantung, serangan jantung, darah tinggi hingga kadar kolesterol yang tinggi.

2.) Kardiomiopati Hipertropik

Kardiomiopati hipertropik muncul karena adanya penebalan di otot jantung yang terjadi secara abnormal. Terutama pada bagian ventrikel atau bilik kiri jantung, sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan normal.

Keadaan ini biasanya terjadi karena faktor keturunan atau penyakit lain seperti diabetes, hipertensi hingga gangguan tiroid.

3.) Kardiomiopati Restriktif

Kardiomiopati jenis ini terbilang jarang terjadi dan lebih sering dialami oleh lansia, biasanya timbul karena kurangnya elastisitas otot jantung. Membuat jantung tak bisa mengembang dengan baik.

Sehingga aliran darah ke jantung menjadi berkurang atau bahkan berhenti ama sekali. Dan penyebab dari kondisi ini pun belum banyak diketahui namun beberapa penelitian menunjukkan. Kondisi ini hadir juga karena adanya kondisi tertentu atau penyakit tertentu.

4.) Aritmogenik Displasia Ventrikel Kanan

Gangguan ini terjadi karena adanya pergantian otot bilik kanan dengan jaringan parut. Pergantian ini mengakibatkan dinding ruang jantung menjadi renggang dan tipis dan membuat irama jantung menjadi tak beraturan. Sehingga aliran darah ke tubuh menjadi terganggu.

Menjaga Kesehatan Otot Jantung

Berikut ini yang merupakan pernyataan paling tepat tentang mekanisme kerja jaringan otot adalah

Meski sampai saat ini penyebab terjadinya kardiomiopati masih belum ditemukan dengan pasti. Akan tetapi beberapa gejala atau kondisi pada jantung bisa menjadi penyebab utamanya.

Seperti kekurangan vitamin dan mineral, gaya hidup tidak sehat, efek samping obat dan kemoterapi, atau bahkan riwayat keluarga dengan penyakit jantung. Obesitas hingga penyalahgunaan narkoba.

Meski penyakit ini terbilang sangat berbahaya namun terdapat beberapa cara untuk mencegahnya. Terutama bagi mereka yang memiliki faktor genetik, sehingga dapat mengurangi risiko gejala ini dengan melakukan beberapa kegiatan bermanfaat seperti :

1.) Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.

2.) Batasi konsumsi kafein.

3.) Rajin olahraga.

4.) Mengelola stress dengan baik.

5.) Tidak merokok.

6.) Mengatur berat badan agar ideal dengan mengatur pola makan sehat.

7.) Istirahat cukup

Ditinjau oleh:

dr. Toni M. A., Sp. PD, Sp. JP (K), MMRS, FasCC

Dokter Spesialis Penyakit Jantung & Pembuluh Darah

Primaya Hospital Sukabumi

Bagikan ke :
Berikut ini yang merupakan pernyataan paling tepat tentang mekanisme kerja jaringan otot adalah
Berikut ini yang merupakan pernyataan paling tepat tentang mekanisme kerja jaringan otot adalah
Berikut ini yang merupakan pernyataan paling tepat tentang mekanisme kerja jaringan otot adalah