Berikut ini yang bukan merupakan hikmah dari husnuzan adalah

Apakah kamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Dibawah ini adalah hikmah husnuzan, kecuali?

Berikut pilihan jawabannya:

  1. hidup menjadi tenang, tenteram, dan damai
  2. hati menjadi bersih
  3. senantiasa bersyukur kepada Allah
  4. bisa menimbulkan sifat pesimisme

Kunci Jawabannya adalah: D. bisa menimbulkan sifat pesimisme.

Dilansir dari Ensiklopedia, Dibawah ini adalah hikmah husnuzan, kecualidibawah ini adalah hikmah husnuzan, kecuali bisa menimbulkan sifat pesimisme.

Penjelasan

Kenapa jawabanya bukan A. hidup menjadi tenang, tenteram, dan damai? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain.

Kenapa nggak B. hati menjadi bersih? Kalau kamu mau mendaptkan nilai nol bisa milih jawabannya ini, hehehe.

Terus jawaban yang C. senantiasa bersyukur kepada Allah kenapa salah? Karena menurut saya pribadi jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan.

Kenapa jawabanya D. bisa menimbulkan sifat pesimisme? Hal tersebut sudah tertulis secara jelas pada buku pelajaran, dan juga bisa kamu temukan di internet

Kesimpulan

Jadi disini sudah bisa kamu simpulkan ya, jawaban yang benar adalah D. bisa menimbulkan sifat pesimisme.

Pengendalian diri atau Mujahadah an-Nafs adalah menahan diri dari segala perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, seperti sifat serakah, atau tamak.

Pengendalian diri adalah perjuangan sungguh-sungguh melawan egoisme (nafsu peribadi). Salah satu sifat pengendalian diri yang harus dimiliki oleh setiap muslim adalah husnuzan. Apa itu husnuzan? Berikut pengertian, macam dan contohnya.

Pengertian Husnuzan

Menurut bahasa, husnuzan berasal dari kata Arab yaitu “husnu” yang artinya baik, dan “zan” yang artinya prasangka. Jadi bila digabungkan husnuzan adalah prasangka baik atau berbaik sangka. Dalam bahasa Inggris husnuzan dikenal dengan istilah positive thinking.

Menurut istilah, husnuzan adalah sikap orang yang selalu berbaik sangka atau berpikir positif terhadap apa yang telah diperbuat oleh orang lain. Lawan dari sifat ini adalah buruk sangka (suuzan) atau negative thinking yaitu menyangka orang lain melakukan hal-hal buruk tanpa adaya bukti yang benar.

Orang yang memiliki sifat husnuzan tidak mudah menuduh orang lain apalagi melempar kesalahan kepada orang lain dengan maksud menutupi kesalahan dan kekurangan dirinya sendiri.

Sebaiknya, jika ada sesuatu yang menimpa dirinya, ia segera melakukan koreksi terhadap dirinya sendiri serta rela mengakui kelemahan dan kesalahan yang telah dilakukannya.

Macam-Macam Husnuzan

Berikut ini yang bukan merupakan hikmah dari husnuzan adalah

Husnuzan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu husnuzan terhadap Allah, terhadap diri sendiri, dan terhadap sesama manusia., Adapun masing-masing penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Husnuzan terhadap Allah Swt.

Husnuzan terhadap Allah Swt. artinya berbaik sangka kepada apa pun yang telah diberikan Allah Swt. kepada kita. Semua nikmat yang pemberian Allah Swt. harus kita terima dan kita sikapi dengan baik sangka sehingga kita rela dan ikhlas menerima nikmat-nikmat-Nya.

Jika kita selalu berbaik sangka kepada Allah Swt., niscaya akan selalu bersyukur atas apa yang Allah Swt.berikan kepada kita, dan kita yakin bahwa itu adalah yang terbaik bagi kita menurut Allah Swt., sebab yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah Swt.

2. Husnuzan terhadap Diri Sendiri

Husnuzan terhadap diri sendiri artinya berbaik sangka terhadap kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri. Dengan kata lain, senantiasa percaya diri dan tidak merasa rendah di hadapan orang lain.

Orang yang memiliki sikap perilaku husnuzan terhadap diri sendiri, niscaya memiliki semangat tinggi untuk meraih sukses dalam setiap langkahnya.

Contoh perilaku husnuzan terhadap diri sendiri antara lain sebagai berikut.

  • Tidak bergantung kepada orang lain.
  • Gigih, artinya berkemauan kuat dalam usaha mencapai suatu cita-cita.
  • Berinisiatif, artinya selalu memiliki ide, gagasan, atau pendapat untuk mencapai kemajuan.
  • Rela berkorban, artinya bersedia dengan ikhlas, tidak mengharapkan imbalan atau dengan kemauan sendiri.
  • Memiliki semangat kompetitif.

3. Husnuzan terhadap Sesama Manusia

Husnuzan terhadap sesama manusia artinya berprasangka baik terhadap semua orang dan tidak meragukan kemampuan orang lain atau tidak bersikap apriori. Semua orang dipandang baik sebelum terbukti kesalahan atau kekeliruannya sehingga tidak menimbulkan kekacauan dalam pergaulan.

Husnuzan terhadap sesama juga merupakan kunci sukses dalam pergaulan, baik pergaulan di sekolah, di tempat bermain, di rumah, maupun di tempat bekerja, sebab tidak akan ada pergaulan yang rukun dan harmonis tanpa ada baik sangka antara satu individu dan individu lainnya.

Sikap atau perilaku husnuzan terhadap sesama manusia antara lain sebagai berikut.

  • Tidak mudah menuduh orang lain.
  • Tidak iri hati terhadap nikmat Allah Swt. yang diterima orang lain.
  • Bersedia bekerja sama dengan orang lain dalam hal kebaikan.

Adapun hikmah yang bisa diperoleh dari sikap husnudzan diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Senantiasa mensyukuri segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT.
  2. Bersikap Khaof (takut) dan Raja’ (berharap) kepada Allah SWT.
  3. Optimis dan tidak berkeluh kesah serta berputus asa.
  4. Akal fikiran menjadi jernih dan terjauhkan dari akal fikiran kotor.
  5. Dicintai dan disayangi Allah SWT, Rasul dan orang lain.
  6. Terjauh dari permusuhan dan lebih dapat mempererat silaturahmi.
  7. Terjauhkan dari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Adapun manfaat dari berbaik sangka atau husnuzan adalah sebagai berikut.

  1. Memiliki sikap yang lapang dada.
  2. Dicintai oleh sesama manusia.
  3. Kehidupan akan tentram secara batin.
  4. Dicintai oleh Allah Swt.
  5. Terhindar dari perbuatan fitnah.

Baca juga: Contoh Perwujudan Sikap Husnuzan Kepada Allah swt.

Nah, itulah pengertian mengenai husnuzan menurut bahasa dan istilah beserta macam-macam husnuzan dan contohnya. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai pengertian husnuzan dan semoga bermanfaat.

Berikut ini yang bukan merupakan hikmah dari husnuzan adalah

Perbesar

Ilustrasi Islami, muslim, silaturahmi. (Photo by mentatdgt from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Husnudzon adalah salah satu perilaku terpuji dalam Islam. Dalam akidah dan akhlak, husnudzon adalah kebalikan dari suudzon. Sikap ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat jika dijalani. Husnudzon adalah sikap yang berkaitan dengan prasangka baik dalam kehidupan sehari-hari.

Husnudzon adalah perilaku yang bisa menjauhkan diri dari rasa khawatir berlebih dan pastinya, prasangka buruk. Husnudzon adalah perilaku baik yang bahkan tercantum dalam Al Qur'an. Dengan husnudzon, manusia belajar menyerahkan segala yang terjadi pada Allah SWT.

Salah satu kebaikan dari husnudzon adalah seseorang akan memiliki keyakinan bahwa semua kebaikan berasal dari Allah SWT. Husnudzon adalah sikap yang melahirkan hikmah bagi siapa saja yang melakukannya.

Berikut pengertian tentang husnudzon, ayat, dan manfaatnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (29/06/2021).

Berikut ini yang bukan merupakan hikmah dari husnuzan adalah

Perbesar

Ilustrasi Hubungan Tali Silaturahmi Credit: freepik.com

Husnudzon atau husnuzan berasal dari dua kata, yaitu khusnu dan zan. Khusnu berarti baik dan zan berarti sangka. Husnudzon secara bahasa berarti prasangka yang baik. Sedangkan husnudzon secara istilah adalah sikap mental dan cara pandang yang menyebabkan seseorang melihat sesuatu dari sisi yang positif.

Dalam Islam, husnudzon adalah berbaik sangka terhadap segala ketentuan dan ketetapan Allah yang diberikan kepada manusia. Lawan kata husnudzon adalah suudzon yakni berprasangka buruk.

Sikap husnuzhan akan melahirkan keyakinan bahwa segala kenikmatan dan kebaikan yang diterima manusia berasal dari Allah. Bersikap husnudzon akan membuat kehidupan seseorang menjadi lebih tenang. Karena hidupnya senantiasa memandang orang lain melalui sisi yang positif.

Berikut ini yang bukan merupakan hikmah dari husnuzan adalah

Perbesar

Ilustrasi Al-Qur'an Credit: freepik.com

Allah SWT memerintahkan untuk berperilaku husnudzon. Sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi,

" Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang mengunjing sebagian yang lain. Apakah ada sebagian kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat Lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujuraat: 12).

Ayat-ayat lain yang menjelaskan tentang berprasangka baik di antaranya adalah:

" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al Baqarah:216)

" Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): " Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah 286)

" Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa’: 19).

Berikut ini yang bukan merupakan hikmah dari husnuzan adalah

Perbesar

Ilustrasi Muslim - Image by Igor Ovsyannykov from Pixabay

Husnudzon memiliki beberapa macam. Macam-macam husnudzon di antaranya adalah:

Husnudzon kepada Allah SWT

Husnudzon kepada Allah SWT bermakna berbaik sangka atas segala yang telah ditetapkan. Husnudzon kepada Allah SWT membuat seseorang senantiasa mengambil hikmah dari setiap kejadian.

Husnudzon kepada Allah SWT terbagi menjadi beberapa bagian yaitu, husnudzon dalam ketaatan, husnudzon dalam menghadapi ujian, husnudzon dalam setiap nikmat yang dilimpahkan, dan husnudzon saat melihat ciptaan Allh SWT.

Husnudzon kepada Diri Sendiri

Husnudzon kepada diri sendiri membuat seseorang selalu menerima keadaanya. Ia tidak merasa apa yang terjadi dalam hidupnya sebagai sebuah beban. Husnudzon kepada diri sendiri akan menjadikan seseorang lebih bersyukur atas kehidupannya. Dan ia akan terus berusah berbuat kebaikan baik untuk dirinya maupun sesamanya.

Husnudzon terhadap Sesama Manusia

Husnudzon kepada sesama manusia akan membuat seseorang selalu berpikir positif sebelum bertindak. Sikap ini ditunjukkan dengan rasa senang, sikap hormat dan berpikiran positif kepada orang lain tanpa ada rasa curiga, dengki dan perasaan cemburu.

Sikap husnudzon terhadap sesama manusia merupakan tindakan yang terpuji. Sikap ini akan membawa kita kepada pikiran yang positif, sehingga kita dapat memandang orang lain dengan baik tanpa adanya prasangka negatif.

Berikut ini yang bukan merupakan hikmah dari husnuzan adalah

Perbesar

Ilustrasi Muslim - Image by İbrahim Mücahit Yıldız from Pixabay

- Melahirkan kesadaran bagi umat manusia, bahwa segala sesuatu di alam semesta ini berjalan sesuai dengan aturan dan hukum yang telah ditetapkan dengan pasti oleh Allah.

- Mendorong manusia untuk berusaha dan beramal dengan sungguh-sungguh untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat dan mengikuti hukum sebab akibat yang berlaku dan ketetapan Allah.

- Mendorong manusia untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT yang memiliki kekuasaan dan kehendak yang mutlak dan memiliki kebijaksanaan, keadilan, dan kasih sayang kepada makhluk-Nya.

- Menanamkan sikap tawakal dalam diri manusia karena menyadari bahwa manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, sedangkan hasilnya diserahkan kepada Allah sebagai zat yang menciptakan dan mengatur kehidupan manusia.

- Sikap husnuzan mendatangkan ketenangan jiwa dan ketentraman hidup karena meyakini apa pun yang terjadi adalah atas kehendak Allah.

Lanjutkan Membaca ↓

Berikut ini yang bukan merupakan hikmah dari husnuzan adalah