Berikut ini yang bukan merupakan faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya kadar garam di laut adalah

Faktorfaktor yang mempengaruhi tinggirendahnya kadar garam atau salinitas adalah sebagai berikut:

  • Penguapan, semakin tinggi penguapan kadar garam semakin tinggi seperti Laut Mati dan Laut merah.
  • Curah hujan, semakin tinggi curah hujan maka semakin rendah kadar garamnya seperti lautlaut di Indonesia.

Mengapa kadar garam air laut di setiap daerah tidak sama jelaskan?

Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya.

Mengapa perairan laut Indonesia memiliki kadar garam yang rendah?

Curah hujan yang tinggi inilah yang lalu turun kelaut dan berpengaruh secara langsung terhadap kadar garam air laut menjadi tidak tinggi lagi karena terkena air hujan yang rasanya neteral. Nah tadi merupakan salah satu faktor penyebab kadar garam atau salinitas laut Indonesia rendah.

You might be interested:  Pertanyaan: Laut Yang Terbesar Di Dunia?

Apakah arus laut mempengaruhi kadar garam?

Laut yang dipengaruhi arus panas, maka salinitasnya akan naik (tinggi). Hal ini berlaku pula sebaliknya, dimana laut yang dipengaruhi arus dingin, maka salinitasnya akan turun (rendah).

Apakah peningkatan curah hujan mempengaruhi kadar garam air laut?

Curah hujan, makin banyak curah hujan maka salinitas makin rendah, kebalikannya makin kecil curah hujan maka salinitasnya makin tinggi. Air sungai yang bermuara ke laut, makin banyak air sungai yang bermuara ke laut, maka salinitas air laut tersebut rendah.

Apa yang menyebabkan salinitas di laut jauh lebih besar dibandingkan dengan air danau?

Faktor Penyebab Salinitas Salinitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut: Penguapan – Tingkat penguapan yang semakin tinggi disuatu wilayah perairan akan menyebabkan salinitas semakin tinggi. Curah Hujan – Semakin tinggi intensistas curah hujan di suatu wilayah perairan, maka kadar garam akan semakin rendah.

Kenapa kadar garam di laut tinggi?

Apabila tingkat penguapan air laut semakin besar, maka kadar garamnya akan tinggi. Sebaliknya, Apabila tingkat penguapan air laut semakin semakin rendah, maka kadar garamnya akan semakin rendah. Apabila curah hujan yang turun di perairan laut semakin besar, maka kadar garamnya akan rendah.

Mengapa salinitas Indonesia rendah?

Salinitas di Indonesia termasuk rendah bila dibandingkan lautan lain. Karena Indonesia terletak di daerah dekat Khatulistiwa (Equator), maka Indonesia memiliki iklim tropis yang berciri curah hujan tinggi. Curah hujan ini menyebabkan banyaknya air tawar yang masuk ke dalam lautan.

Faktor apa saja yang mempengaruhi proses pembuatan garam?

Baik kuantitas dan kualitas suhu serta sinar matahari ternyata berpengaruh dalam proses produksi garam. Semakin terik matahari berarti mempercepat proses penguapan. Begitu juga dengan faktor ketiga yaitu kecepatan angin serta faktor keempat yaitu kelembapan udara di sekitar tambak.

You might be interested:  Pertanyaan: Apa Nama Pengemudi Kapal Laut?

Yang termasuk laut ingresi apa?

Contoh laut ingresi:

  • Laut Banda (7.400 meter)
  • Laut Flores (5.590 meter)
  • Laut Sulawesi (5.590 meter)
  • Laut Tengah (4.400 meter)
  • Laut Jepang (4.000 meter).

Faktor apa yang mempengaruhi kadar garam salinitas air laut?

Faktor – faktor yang mempengaruhi tinggi-rendahnya kadar garam atau salinitas adalah sebagai berikut:

  • Penguapan, semakin tinggi penguapan kadar garam semakin tinggi seperti Laut Mati dan Laut merah.
  • Curah hujan, semakin tinggi curah hujan maka semakin rendah kadar garamnya seperti laut – laut di Indonesia.

Berapa kadar garam perairan laut?

A. Air laut secara alami merupakan air saline dengan kandungan garam sekitar 35%. Beberapa danau garam di daratan dan beberapa lautan memili kadar garam lebih tinggi dari air laut umumnya.

Tuliskan apa yang dimaksud dengan kadar garam?

Jawaban: Keasinan atau Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah.

Apakah curah hujan mempengaruhi salinitas?

2. Curah hujan, semakin besar atau banyak curah hujan yang terjadi di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya ketika semakin sedikit atau kecil curah hujan yang turun maka salinitas airnya akan tinggi.

4 Apakah salinitas atau kadar garam itu Sebutkan faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya salinitas?

Penguapan semakin besar maka salinitas semakin tinggi, kebalikannya makin kecil penguapan maka salinitasnya makin rendah. Makin banyak curah hujan maka salinitas makin rendah, kebalikannya makin rendah curah hujan maka salinitasnya makin tinggi.

Mengapa air laut memiliki salinitas yang tinggi?

Umumnya, air laut di wilayah khatulistiwa memiliki salinitas yang tinggi karena suhu yang lebih panas sehingga banyak penguapan terjadi. Sementara itu, air laut di dekat kutub memiliki salinitas yang rendah karena es yang mencair dan hujan lebat mengencerkan air laut.

Salinitas atau kadar garam pada air bergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhi. Itulah sebabnya ada jenis-jenis air berdasarkan pada tingkat salinitas, yakni air tawar dengan kadar garam kurang dari 0,05%, air payau dengan kadar garam dari 0,05 hingga 3%, air saline atau asin dengan kadar garam 3 sampai 5%, dan brine dengan kadar garam melebihi 5%.

Air laut termasuk dalam kategori air saline, dengan salinitas rata-rata sebesar 3,5%. Meskipun secara spesifik dijelaskan bahwa konsentrasi salinitas tiap laut berbeda, rasio antara ion-ion yang berbeda akan selalu tetap. Kondisi ini dibuktikan oleh studi pelayaran H.M.S Challenger yang meneliti ilmiah selama empat tahun dan berakhir pada 1876. Hal ini dikenal dengan Hukum Proporsi Konstan.

Hukum Proporsi Konstan: “Salinitas laut berada dalam keadaan stabil karena keseluruhan proses ini berada dalam suatu keseimbangan tunak atau steady state equilibrium. Jumlah garam yang ditambah ke laut kira-kira sama dengan jumlah yang dikeluarkan darinya. Mekanisme utama perpindahan garam terjadi pada area sub-duksi atau penunjaman lempengan benua, dimana air laut tertarik ke dalam mantel bumi untuk akhirnya didaur ulang.”

Kandungan garam pada setiap lautan berbeda, bergantung pada beberapa hal-hal berikut.

Air memiliki kandungan mineral organik dan satu di antaranya adalah garam. Apabila air menguap, garam dan kandungan mineral tersebut akan tertinggal dan mengendap di dasar laut. Maka dari itu, semakin banyak air menguap, maka air laut akan menjadi semakin asin karena tingkat garam yang mengendap tinggi.

Sama halnya dengan larutan yang terlalu asin, salah satu cara menetralkannya adalah dengan menambahkan air tawar ke dalamnya, maka lama-kelamaan kandungan garam akan menurun. Pada kasus kadar garam di laut, air tawar bisa berasal dari hujan, air sungai atau rawa, dan juga dari es yang mencair di daerah kutub.

Hal ini terjadi pada Laut Mati dan Laut Hitam. Laut Mati dengan kadar garam yang sangat tinggi karena pada dasarnya Laut Mati merupakan danau asin. Danau tidak terhubung dengan lautan namun, diakibatkan volume air pada Laut Mati menurun cukup jauh hingga permukaannya nampak, maka dibuatlah sebuah muara yang mengubungkan Laut Mati dengan Laut Hitam. Hal ini juga guna menetralisasi kadar garam yang terlalu tinggi di Laut Mati.

Semakin banyak sungai yang bermuara ke laut, tingkat salinitas air laut akan berkurang, karena tercampur dengan air laut yang berkadar lebih rendah.

Laut yang terisolasi atau tidak terhubung dengan laut lepas akan memiliki salinitas tinggi. Seperti kasus danau garam, Laut Mati, air di dalam danau sebanyak tujuh juta ton air menguap setiap harinya dan membuat endapan garam di dasar semakin banyak.

Laut yang dipengaruhi arus panas, maka salinitasnya akan naik (tinggi). Hal ini berlaku pula sebaliknya, dimana laut yang dipengaruhi arus dingin, maka salinitasnya akan turun (rendah).

Semakin banyak terjadi penguapan, maka udara di sekitar menjadi lembab. Maka semakin tinggi pula salinitas air laut.

Konsentrasi mineral tertinggi dalam air laut adalah kandungan magnesiumnya. Air tawar dan air laut, keduanya memiliki magnesium. Namun, jumlah yang terkandung dalam air laut lebih besar, sehinga ini membuktikan bahwa semakin banyak kmineral yang dikandung oleh air, maka air tersebut semakin asin. Hal ini juga dibuktikan oleh kondisi Laut Mati.

Salinitas di permukaan sangkat khas dan bervariasi. Nilai-nilai salinitas pada permukaan dipengaruhi oleh proses fisik yang terjadi di perairan. Salinitas akan meningat karena penguapan dan pembekuan. Salinitas akan menurun akibat intensitas hujan, aliran sungai, dan mencairnya es. Perbedaan antara penguapan dan curah hujan di lintang menyebabkan terjadinya beberapa perbedaan tersebut. Penurunan salinitas permukaan dekat khatulistiwa disebabkan oleh curah hujan yang lebih besar atau tinggi. (Millerro and Sohn, 1992)

Kadar garam air laut berubah-ubah akibat pertambahan dan pengurangan molekul-molekul air melalui proses penguapan dan hujan. Salinitas meningkat apabila laju penguapan di sebuah daerah lebih besar daripada hujan. Begitupula sebaliknya. Kondisi tergantung pada garis lintang suatu daerah dan pergantian musim. Pola tersebut dapat dilihat pada daerah dengan garis lintang antara 20° dan 30° sebelah utara dan selatan garis  khatulistiwa. Wilayah tersebut akan memiliki perairan dengan salinitas yang lebih tinggi dari sekitarnya, karena laju penguapan di wilayah tersebut lebih besar daripada jumlah air yang diterima saat hujan.

Tempat-tempat tersebut memiliki sifat yang sama dengan wilayah gurun pasir karena garis lintang yang sama. Selain itu, kadar garam air laut juga dipengarui oleh kondisi setempat. Aliran keluar yang sanat besar dari sistem sungai yang besar dapat menurunkan kadar garam air laut. Salinitas sungai yang sedang mengalami banjir akan menurun secara temporari.