Show Daun patah tulang merupakan tanaman yang termasuk tumbuhan perdu. Karakteristik dari tanaman ini adalah bercabang banyak, bergetah susu beracun, serta memiliki tinggi sekitar 4-12 m dengan daun tumbuhan yang berukuran kecil dan panjang maksimal 2,5 cm. Tanaman yang dijuluki Pencil cactus ini mulanya tersebar di daerah tropis Afrika seperti Angola hingga Zanzibar. Namun, daun patah tulang juga sudah tersebar di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, tanaman daun patah tulang dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk beragam penyakit. Berikut kumpulan manfaat yang diberikan daun patah tulang untuk kesehatan. Ilustrasi patah tulang. Foto: iStockPatah tulang atau fraktur menjadi salah satu penyakit yang memberikan rasa nyeri sampai menghilangkan fungsionalitas organ tubuh. Konon, tapal dari batang atau kulit daun patah tulang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit ini. Caranya, kulit di atas tulang yang patah digosok dengan getah tanaman daun patah tulang. Kemudian kulit luar dahan tanaman tersebut digiling halus dan tempelkan di atas tulang yang patah sebelum akhirnya dibalut. Ilustrasi tertusuk duri. Foto: iStockMeski beracun, getah pada daun patah tulang memiliki sifat asam yang mengandung senyawa euforbon, taraksasterol, α-laktuserol, eufol, dan senyawa damar. Getah tersebut diketahui mampu mengobati luka saat tertusuk duri atau kaca. Caranya dengan mengolesi getah daun patah tulang pada bagian tubuh atau kulit yang tertusuk duri atau kaca. Dengan begitu, getah pada daun patah tulang akan mengeluarkan duri atau kaca dengan sendirinya. Ilustrasi sakit gigi. Foto: iStockTanaman daun patah tulang juga dapat mengobati sakit gigi. Caranya cukup dengan meneteskan getah tanaman patah tulang pada bagian gigi yang sakit. Pengobatan ini bisa dilakukan dua kali sehari. Namun perlu diperhatikan agar getah tanaman ini tidak sampai tertelan. Hal itu dapat menyebabkan mual, muntah dan sakit kepala karena racun yang terkandung di dalamnya. Ilustrasi kapalan. Foto: iStockDi beberapa negara seperti Brasil, India, dan Indonesia, tanaman daun patah tulang diketahui dapat menyembuhkan penyakit kapalan dan kutil. Khasiat ini dapat diambil dari 1/2 dahan dan ranting tanaman patah tulang. Kemudian dahan dan ranting tersebut direbus dengan empat liter air sampai airnya berkurang setengah. Rendam bagian tubuh atau kulit yang mengalami kutil atau kapalan dalam air rebusan tanaman patah tulang tersebut dalam keadaan hangat selama kurang lebih 1/2 jam. Setelah dikeringkan, oleskan param terbuat dari trusi yang telah ditumbuk halus dicampur putih telur. Terakhir, balut kapalan atau kutil yang telah diobati. Page 2
Brilio.net - Nama tanaman patah tulang tidak terlalu populer di kalangan masyarakat. Tanaman ini termasuk ke dalam jenis tumbuhan perdu yang bisa tumbuh setinggi 2-6 meter. Biasanya, tanaman ini ditanam dalam pot, tanaman pagar, atau dibiarkan tumbuh liar. Ternyata, tanaman patah tulang memiliki sejumlah kandungan yang berguna bagi kesehatan. Beberapa zat yang terdapat dalam tanaman patah tulang, di antaranya antioksidan, flavonoid, dan anti-inflamasi. Meskipun dinamakan tanaman patah tulang dan kerap digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi patah tulang, para ahli kurang menyarankan hal tersebut. Pasalnya, patah tulang merupakan cidera yang serius dan perlu penanganan medis lebih lanjut. Nah, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (19/6), inilah manfaat tanaman patah tulang yang baik untuk kesehatan. 1. Mencegah kanker.foto: pexels.com Salah satu pemicu kanker adalah terjadinya kerusakan sel akibat radikal bebas yang biasanya berasal dari polusi, asap rokok, dan pola hidup yang kurang sehat. Mengutip Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, tanaman patah tulang mengandung antioksidan yang berperan penting untuk melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas yang dapat memicu terjadinya kanker. 2. Mencegah infeksi.foto: pexels.com Adanya bakteri pada luka kerap menjadi pemicu terjadi infeksi dan memperlambat proses penyembuhan luka. Dikutip dari Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, tanaman patah tulang dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi karena memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri yang baik. 3. Memiliki sifat anti HIV.foto: pexels.com Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine disebutkan bahwa bagian daun dan batang dari tanaman patah tulang memiliki sifat anti HIV yang cukup efektif untuk menangani penyakit HIV/AIDS. 4. Mengatasi asma.foto: pexels.com Sebagaimana disebutkan sebelumnya, tanaman patah tulang memiliki sifat anti-inflamasi yang sangat kuat, sehingga mampu mengatasi infeksi. Dikutip dari laman Paramanand Ayurveda dan rxlist.com, tanaman patah tulang dapat mengatasi asma yang kerap berimbas pada terjadinya infeksi atau peradangan pada paru-paru. Bahkan, studi juga menunjukkan bahwa tanaman patah tulang juga dapat mengatasi peradangan yang terjadi akibat penyakit bronkitis. 5. Mengatasi radang sendi.foto: pexels.com Mengutip Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, tanaman patah tulang memiliki sifat anti arthritis yang dapat mengurangi rasa sakit sendi yang dialami oleh pasien. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa tanaman patah tulang juga dapat mengatasi rasa nyeri pada masalah persendian lain seperti osteoporosis dan osteoarthritis. 6. Mengatasi peradangan hati.foto: pexels.com Selain mengatasi peradangan pada sendi, tanaman patah tulang juga dapat mengatasi peradangan dalam hati. Kondisi tersebut seringkali terjadi akibat hepatitis, dikutip dari Paramanand Ayurveda, tanaman patah tulang juga bisa menyembuhkan hepatitis meskipun masih diperlukan studi lebih lanjut. 7. Mengobati tumor.foto: pexels.com Dikutip dari International Journal of Pharmaceutical & Biological Archives, tanaman patah tulang memiliki aktivitas antitumor. Dalam sebuah studi dijelaskan bahwa perkembangan tumor dapat dihambat oleh pengobatan dengan tanaman patah tulang. 8. Meningkatkan imun tubuh.foto: pexels.com
|