Berikut ini adalah kebijakan ekonomi suatu negara yang menghambat perdagangan internasional yaitu

Pada dasarnya, tidak ada satu pun negara yang sanggup memenuhi semua kebutuhan penduduknya sendiri. Hal ini salah satunya dikarenakan adanya keterbatasan dari sumber daya alam (SDA). Maka, adanya kebutuhan tersebut memicu suatu negara untuk melakukan kerjasama perdagangan dengan negara lain atau dikenal dengan perdagangan internasional.

Perdagangan internasional merupakan kegiatan jual beli yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

Secara umum perdagangan internasional ini mencakup pada ekspor dan impor. Kegiatan perdagangan internasional ini memberikan dampak pada kemajuan perekonomian suatu negara. Dimana, perdagangan ini menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Serta turut mendorong adanya industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

Dilihat dari sejarahnya, perdagangan internasional sudah ada sejak tahun 1800-an. Namun, kegiatan perdagangan internasional tersebut nyatanya tidak bisa berjalan dengan mulus dan memiliki beberapa faktor penghambat. Adapun, faktor penghambat dalam perdagangan internasional antara lain :

Keamanan Sebuah Negara

Keamanan merupakan faktor penting dalam kesuksesan perdagangan internasional. Pasalnya, keamanan sangat berpengaruh saat menjalin kerjasama dengan negara lain. Ketika suatu negara tidak aman, maka orang akan merasa takut untuk melakukan transaksi perdagangan.

Faktor keamanan sendiri mendapat perhatian khusus, karena akan berpengaruh pada keselamatan dari produk dan diri sendiri. Oleh karena itu, para pelaku perdagangan internasional ini hanya memilih negara yang kondusif dari segi ekonomi, politik, dan tidak ada konflik.

Kebijakan Perdagangan Internasional dari Pemerintah

Setiap negara memiliki kebijakan perekonomian tersendiri, tetapi kebijakan itu seringkali menjadi penghambat perdagangan internasional. Adapun, kebijakan-kebijakan yang menjadi penghambat di suatu negara seperti pembatasan jumlah import, biaya eksport import yang sangat besar, dan proses birokrasi yang memakan banyak waktu.

(Baca juga: Cari Tahu Beda Perdagangan Antarpulau dan Perdagangan Antarnegara)

Adanya kebijakan-kebijakan yang tidak mendukung para pelaku usaha ini, menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan kerjasama perdagangan dengan negara lain. Meskipun tidak dipungkiri suatu kebijakan memiliki kelebihan dan kekurangannya, namun bila hasil dari kebijakan tersebut menjadi penghambat perdagangan internasional maka investor akan mencari negara lain yang lebih bersahabat.

Perbedaan Mata Uang Antarnegara

Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Namun, untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan bagi kedua negara dan proses perdagangannya lebih mudah maka perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

Kualitas Sumber Daya yang Rendah

Sumber daya manusia (SDM) rendah bisa membuat kualitas hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik.

Pembayaran Antarnegara Sulit dan Beresiko

Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor biasanya akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan dan beresiko.

Dengan demikian banyak negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai, akan tetapi biasanya melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara

Setiap negara pastinya akan melindungi barang-barang hasil produksinya. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari negara lain. Hal tersebut yang membuat setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri, seperti dengan menetapkan tariff impor.

Namun, jika tariff impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri, sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang-barang impor.

Adanya Organisasi Regional

Organisasi regional seperti ASEAN untuk wadah Asia Tenggara dalam bidang politik, pendidikan, sosial, budaya, dan ekonomi. Jadi wadah ini akan berusaha memberi keuntungan besar kepada anggotanya. Sedangkan untuk negara di luar anggota akan mengalami kesulitan dalam ekspor impor barang. Hal ini disebabkan negara di luar anggota tidak memiliki kesepahaman untuk saling menguntungkan.

Suatu negara tidak akan sanggup memenuhi kebutuhan penduduknya sendiri. Untuk itulah, suatu negara akan melakukan kerja sama dengan negara lain atau disebut dengan perdagangan internasional. Ini merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain karena ada beberapa factor tertentu seperti tidak dapat menghasilkan barang dan jasa sendiri atau ada kepentingan khusus antar negara tersebut.

International trade merupakan kegiatan jual beli barang atau jasa yang saling menguntungkan yang dilakukan antar negara atas dasar kesepakatan bersama. Biasanya ini berbentuk ekspor dan impor. Kegiatan ini mendorong perkembangan industrialisasi, globalisasi dan investasi asing. Dalam pelaksanaan perdagangan antar negara, tidak semua hal bisa berjalan dengan lancar. Ada beberapa hambatan dalam prosesnya.

Hambatan Perdagangan Internasional

International trade sudah terjadi sejak lama dalam kegiatan perdagangan. Berikut ini beberapa faktor yang dapat menghambat berlangsungnya perdagangan antar negara:

  1. Kebijakan Pemerintah
    Sekalipun memberikan dukungan atas perdagangan antar negara, namun negara juga tetap harus melindungi industry dalam negeri dengan membatasi jumlah produk asing yang ada di pasar domestic. Bentuk hambatannya antara lain:
  • Tarif atau Bea Cukai
    Ini lebih dikenal dengan sebutan pajak ekspor/impor. Ini adalah beberapa uang dengan nominal tertentu yang harus dibayarkan kepada pemerintah untuk membawa masuk (impor) barang ke negaranya.

  • Non Tarif
    Berbagai bentuk usaha untuk menghambat arus masuk barang ke dalam negeri tetapi sifatnya bukan dalam bentuk pungutan misalnya dengan adanya penerapan kuota, penentuan standar produk, kebijakan pelanggaran, sampai dengan aturan ketat tentang masalah Kesehatan serta berbagai isu yang berhubungan dengan lingkungan.

  • Pembatasan Jumlah (Quantity)
    Ini dilakukan dengan membatasi jumlah barang atau kuota yang diizinkan untuk diimpor dalam satu periode waktu tertentu.

  • Mata Uang (Kurs)
    Negara eksportir biasanya mengajukan pembayaran dalam bentuk mata uang negara eksportir kepada negara pengimpor. Untuk itulah maka ditetapkan mata uang internasional. Di samping itu, ada peraturan administrasi, peraturan antidumping dan konflik perang yang mana ini bisa menjadi sebuah penghambat.

  1. Perbedaan Bahasa
    Sebelum melakukan perdagangan internasional, ada kesepakatan yang memang harus disetujui oleh kedua belah pihak. Bahasa dapat menjadi hambatan karena dapat menyebabkan terjadinya kesalahpahaman.

  2. Perbedaan Peraturan Negara
    Setiap negara tentunya memiliki peraturan sendiri sehubungan dengan kegiatan ekspor impor. Perbedaan peraturan inilah kadang yang akan menimbulkan kendala yang akan menghambat perdagangan antar negara misalnya ketika negara pengimpor harus mematuhi negara eksportir atau sebaliknya.

  3. Proses yang Membutuhkan Waktu
    Proses impor dan ekspor biasanya harus melewati persyaratan yang cukup rumit. Ini menyebabkan waktu yang dihabiskan bisa lebih lama.

  4. Organisasi Ekonomi
    Ada banyak organisasi ekonomi yang berdiri dengan tujuan melindungi kepentingan anggotanya. Organisasi ini lebih mementingkan keuntungan anggotanya sehingga dapat menghambat negara lain yang bukan anggotanya dalam menjalankan perdagangan internasional. Misalnya Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Kebijakan ekonomi yang dikeluarkan akan lebih mengutamakan kepentingan anggotanya. Banyak kemudahan dan manfaat yang didapatkan oleh anggota organisasi dibandingkan yang bukan anggota.

  5. Rendahnya Kualitas SDM
    Tingkat pendidikan berpengaruh pada kualitas produksi. Jika suatu negara kaya terhadap hasil alam tetapi tidak memiliki SDM yang memadai untuk mengolahnya maka produk yang dihasilkan juga memiliki nilai rendah. Itu tentunya akan berpengaruh pada nilai jual hingga sulit bersaing dengan produk yang serupa hasil produksi negara lain.

Ketahui Kebijakan Perdagangan Internasional Lewat Freightsight

Freightsight adalah sentral berita, analisis dan data logistic yang ada di Indonesia. Dengan membaca informasi di Freightsight, anda mengetahui lebih dalam tentang dunia perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri sekaligus mengetahui lebih banyak informasi mengenai freight forwarder. Freightsight memiliki nilai keunggulan sebagai sumber berita yang up-to-date dan informatif. Artikel yang kami sajikan tidak hanya mencakup berita atau kabar terbaru namun juga ada opini ahli dan laporan industry.

FAQ

Apa tujuan utama dari international trade?

-International trade memiliki tujuan utama untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut.

Apa akibatnya jika suatu negaa tidak melakukan international trade?

-Tidak bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, tidak bisa melakukan ekspor import dan kurang dikenal karena tidak menjalin hubungan internasional dengan negara lain.