Berikut adalah data PERSEDIAAN barang dagang yang terjadi pada UD Aneka Jaya periode Desember 2022

MODUL UTANGKELAS:XI AKL-2MATA PELAJARAN:AKUNTANSI KEUANGANSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10Jl. SMEA 6 – Mayjend. Sutoyo Cawang Kramatjati Jakarta Timur (13630)Telp.8091773Fax.8004289website : email :[emailprotected]

Hallo guys??

Kali ini gue bakalan berbagi materi tentang Metode Pencatatan Persediaan Baranng Dagang, Yo simak !!!

Mutasi barang dagang harus didukung oleh dokumen yang syah dan telah mendapatkan otoritas dari pihak yang berwenang, baik penerimaan maupun pengeluaran barang dagang, penerimaan barang dagang adalah pembelian barang dagang dan retur penjualan barang dagang. Sedangkan Pengeluaran barang dagang adalah penjualan barang dagang dan retur pembelian barang dagang. Semua penerimaan dan pengeluaran dimutasi kedalam kartu persediaan barang dagang. Ada tiga metode pencatatan, yaitu : Metode Periodik, Metode Perpetual, dan Metode Pajak

Pada metode fisik, kartu persediaan barang dagang sifatnya hanya berfungsi sebagai tempat mencatat persediaan aal periode dari barang yang dibeli dan hanya menginformasikan harga pokok barang yang disediakan untuk dijual. Perhatikan contoh berikut :

Contoh :

Berikut adalah data persediaan barang dagang yang teradi pada UD Aneka Jaya Periode Desember 2010 dengan nama barang mi instan.

1 Des Persediaan 100 dus @Rp.44.000,00

6 Des Faktur No.18 PT Sumber Alam untuk pembelian 150 dus @Rp.44.000,00

9 Des Faktur No. 29 dari PT Pasangan Utama untuk pembelian 100 dus @Rp.44.500,00

16 Des Faktur No.41 dari PT Sumber Alam untuk pembeliann 100 dus @Rp.44.500,00

23 Des Faktur No. 57 dari PT Pasangan Utama untuk pembelian 150 dus @Rp.44.000,00

28 Des Faktur No. 63 dari PT Sumber Alam untuk pembelian 100 dus @Rp.44.000,00

Catatan mutasi barang mi instan pada bulan Desember 2010 dalam kartu persediaan adalah sebagai berikut :

Berikut adalah data PERSEDIAAN barang dagang yang terjadi pada UD Aneka Jaya periode Desember 2022

Setelah diadakan perhitungan secara fisik, persediaan mi instan pada tanggal 31 desember 2010 adalah 200 dus.

  1. Menggunakan Metode MPKP (FIFO)Nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah :F. 63  100 dus x Rp. 44.500,00 = Rp.4.450.000,00F. 57  100 dus x Rp. 44.000,00 = Rp.4.400.000,00

    Total =

    Rp.4.450.000,00 +

    Rp.4.400.000,00 = Rp.8.850.000,00Harga Pokok barang dagang mi instan yang dijual dalam bulan Desember 2010 :Persediaan barang yang tersedia untuk di jual + Nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2010Rp.30.950.000,00  -  Rp. 8.850.000,00 = Rp. 22.100.000,00

    Jadi, harga pokok penjualan mi instan dalam bulan Desember 2010 adalah Rp.22.100.000,00

  2. Menggunakan Metode MTKP (Lifo)Nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah :Persediaan awal 100 dus x Rp.44.000,00 = Rp.4.400.000,00F.18   100 dus x Rp.44.000,00 = Rp. 4.400.000,00

    Total =

    Rp.4.400.000,00 + Rp. 4.400.000,00 = Rp.8.800.000,00
    Harga Pokok barang dagang mi instan yang dijual dalam bulan Desember 2010 :
    Persediaan barang yang tersedia untuk dijual + Nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2010Rp.30.950.000,00 - Rp.8.800.000,00 = Rp.22.150.000,00

    Jadi Harga Pokok penjualan mi instan dalam bulan desember 2010 adalah Rp. 22.150.000

Dalam pencatatan metode ini, harga pokok penjualan barang yang dijual dapat dihitung setiap terjadi transaksi penjualan. Di dalam kartu persediaan dicatat sebagai mutasi keluar.

Contoh :

Berikut adalah data persediaan barang dagang yang terjadi pada UD Aneka Jaya periode Desember 2010. UD Aneka Jaya menjual barang mi instan merek A, B, dan C.

Khusus data untuk mi instan A, berikut adalah data transaksinya :

1 Des Persediaan 75 dus @ Rp.33.000,00

5 Des Faktur No. 14 dari PT Pangan Utama untuk pembelian 100 dus @Rp.34.000,00

14 Des Fotokopi faktur No.202 TB Sumber Rejeki untuk penjualan 30 dus @Rp.40.000,00

20 Des Faktur No. 31 dari PT Sumber Alam untuk pembelian 75 dus @Rp.35.000,00

23 Des Fotokopi Faktur No.204 TK Ijo untuk penjualan 45 dus @Rp.39.000,00

26 Des Fotokopi Faktur No.206 TK Jago untuk penjualan 50 dus @Rp.38.000,00

29 Des Fotokopi Faktur No.208 TB Sumber Rejeki unutk penjualan 40 dus @Rp.39.000,00

Diminta :

Buatlah catatan mutasi barang dagang mi instan A dalam kartu persediaan, beserta jurnal umumnya dengan metode :

  1. MPKP
  2. MTKP
  3. Rata-rata Bergerak

Jawab :

1. Metode MPKP (FIFO)

Berikut adalah data PERSEDIAAN barang dagang yang terjadi pada UD Aneka Jaya periode Desember 2022

Jurnal Metode MPKP (FIFO) :

Berikut adalah data PERSEDIAAN barang dagang yang terjadi pada UD Aneka Jaya periode Desember 2022

2. Metode MTKP (LIFO)

Berikut adalah data PERSEDIAAN barang dagang yang terjadi pada UD Aneka Jaya periode Desember 2022


Jurnal Metode MTKP (LIFO)

Berikut adalah data PERSEDIAAN barang dagang yang terjadi pada UD Aneka Jaya periode Desember 2022

3. Metode rata-rata Bergerak (Moving Average)

Berikut adalah data PERSEDIAAN barang dagang yang terjadi pada UD Aneka Jaya periode Desember 2022

Jurnal Metode rata-rata bergerak :

Berikut adalah data PERSEDIAAN barang dagang yang terjadi pada UD Aneka Jaya periode Desember 2022

UU Perpajakan hanya mengakui metode penilaian periode dengan cara FIFO dan rata-rata bergerak (moving average). Apabila wajib pajak menggunakan metode lain dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak/laba kena pajak, terlebih dahulu harus melakukan koreksi fiskal untuk menyesuaikan besarnya harga pokok penjualan menurut akuntansi dan pajak.

  1. Apabila harga pokok menurut akuntansi lebih besar dari pada menurut pajak, harus dilakukan koreksi positif.Contoh :Barang tersedia dijual     Rp. 500.000.000

    Persediaan akhir LIFO   Rp. 100.000.000-

    Harga Pokok Penjualan  Rp. 400.000.000Barang tersedia dijual     Rp. 500.000.000

    Persediaan akhir LIFO   Rp. 150.000.000-

    Harga Pokok Penjualan  Rp. 350.000.000Selisih nilai persediaan akhir :Menurut Akuntansi  Rp.100.000.000

    Menurut Pajak        Rp.150.000.000-Koreksi positif       (Rp.  50.000.000)

    Besarnya pajak tangguhan = 25% x Rp.50.000.000 = Rp.12.500.000Jurnal Penyesuaian :Beban pajak tangguhan  (debet) Rp.12.500.000

         Utang pajak tangguhan (kredit) Rp.12.500.000

  2. Apabila harga pokok menurut akuntansi lebih kecil dari pada menurut pajak, harus dilakukan koreksi negatif .Contoh :Barang tersedia dijual     Rp. 500.000.000

    Persediaan akhir LIFO   Rp. 100.000.000-

    Harga Pokok Penjualan  Rp. 400.000.000Barang tersedia dijual     Rp. 500.000.000

    Persediaan akhir LIFO   Rp.   75.000.000-

    Harga Pokok Penjualan  Rp. 425.000.000Selisih nilai persediaan akhir :Menurut Akuntansi  Rp.100.000.000

    Menurut Pajak        Rp.  75.000.000-Koreksi negatif       Rp.   25.000.000

    Besarnya pajak tangguhan = 25% x Rp.25.000.000 = Rp.6.250.000Jurnal Penyesuaian :Beban pajak tangguhan  (debet) Rp.6.250.000

        Utang pajak tangguhan (kredit)  Rp.6.250.000

Nah segini dulu ya artikel dari saya. Artikel ini saya kutip dari buku Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK karangan Dwi Harti
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Kunjungi kumpulan artikel lainnya, dengan cara klick link menu kumpulan artikel di bawah ini :

  • Akuntansi
  • Ekonomi
  • Matematika
  • Ms. Excel
  • Artikel Terbaru
Share on:

No Text Content!

3.400,- ) = Rp. 17.800,00 : 7 = Rp. 2.542,86 Nilai persediaan barang “X” pada 31 Agustus 2017 adalah sebagai berikut : 35.000 kg x Rp. 2.542,86 = Rp. 89.000.100,00 Weighted Average Method Contoh Studi Kasus 4 Berikut adalah data persediaan jenis barang “X” pada UD Langgeng Jaya pada bulan Agustus 2017 : Agust 1 Persediaan awal 10.000 Kg @ Rp. 2.000,- = Rp. 20.000.000,- Agust 5 Pembelian 20.000 Kg @ Rp. 1.400,- = Rp. 28.000.000,- Agust 7 Pembelian 10.000 Kg @ Rp. 2.200,- = Rp. 22.000.000,- Agust 12 Pembelian 30.000 Kg @ Rp. 2.600,- = Rp. 78.000.000,- Agust 15 Pembelian 8.000 Kg @ Rp. 3.200,- = Rp. 25.600.000,- Agust 26 Pembelian 20.000 Kg @ Rp. 3.000,- = Rp. 60.000.000,- Agust 28 Pembelian 15.000 Kg @ Rp. 3.400,- = Rp. 51.000.000,- Barang yang tersedia untuk dijual Agustus 2017 adalah 113.000 Kg = Rp. 284.600.000,- Setelah dilakukan perhitungan fisik atas sisa barang tanggal 31 Agustus 2017, di gudang masih tersedia barang “X” sebanyak 35.000 Kg Harga rata-rat per kg : = Rp. 284.600.000,00 : 113.000 = Rp. 2.518,58 = Nilai persediaan barang “X” pada 31 Agustus 2017 adalah sebagai berikut : 35.000 kg x Rp. 2.518,58 = Rp. 88.150.300,00 Specific Identification Method Contoh Studi Kasus 5 Berikut adalah data persediaan jenis barang “X” pada UD Langgeng Jaya pada bulan Agustus 2017 : Agust 1 Persediaan awal 10.000 Kg @ Rp. 2.000,- = Rp. 20.000.000,- Agust 5 Pembelian 20.000 Kg @ Rp. 1.400,- = Rp. 28.000.000,- Agust 7 Pembelian 10.000 Kg @ Rp. 2.200,- = Rp. 22.000.000,- Agust 12 Pembelian 30.000 Kg @ Rp. 2.600,- = Rp. 78.000.000,- Agust 15 Pembelian 8.000 Kg @ Rp. 3.200,- = Rp. 25.600.000,- Agust 26 Pembelian 20.000 Kg @ Rp. 3.000,- = Rp. 60.000.000,- Agust 28 Pembelian 15.000 Kg @ Rp. 3.400,- = Rp. 51.000.000,- Barang yang tersedia untuk dijual Agustus 2017 adalah 113.000 Kg = Rp. 284.600.000,- Setelah dilakukan perhitungan fisik atas sisa barang tanggal 31 Agustus 2017, di gudang masih tersedia barang “X” sebanyak 35.000 Kg Setelah dihitung secara fisik, sisa barang tersebut diidentifikasi dari tanda pengenal khususnya. Ternyata sisa barang “X” 35.000 kg berasal dari kelompok : ❑ Persediaan awal bulan Agustus : 10.000 kg ❑ Pembelian tanggal 12 Agustus 2017 : 10.000 kg ❑ Pembelian tanggal 26 Agustus 2017 : 15.000 kg Dari data di atas, nilai persediaan barang “X” pada tanggal 31 Agustus 2017 adalah : 10.000 kg @ Rp. 2.000,00 = Rp. 20.000.000,00 10.000 kg @ Rp. 2.600,00 = Rp. 26.000.000,00 15.000 kg @ Rp. 3.000,00 = Rp. 45.000.000,00 = Rp. 91.000.000,00 Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan : Kuantitas Jumlah Rp. 284.600.000,00 ➢ Tersedia dijual 113.000 kg Rp. ➢ Persediaan Akhir 35.000 kg Rp. 193.600.000,00 91.000.000,00 ➢ Harga pokok penjualan 78.000 kg PERHITUNGAN PERSEDIAAN AKHIR SISTEM PERPETUAL FIFO Contoh Studi Kasus 6 Berikut adalah data persediaan barang dagang yang terjadi pada UD. Aneka Jaya periode Desember 2017. UD Aneka Jaya menjual barang mi instan Indomie Special. Berikut adalah data transaksinya. Des 1 Persediaan 75 Dos @ Rp. 66.000,00. Des 5 Dibeli dari PT. Indofood sebanyak 100 dos @ Rp 68.000,00. Des 14 Copy faktur No. 202 Toko Sumber Rejeki untuk penjualan 30 dos @ Rp. 80.000,00. Des 20 Faktur No. 31 dari PT Indomarco untuk pembelian 75 dos @ Rp. 70.000,00. Des 23 Copy Faktur No. 204 Toko Ijo untuk penjualan 45 Dos @ Rp. 78.000,00 Des 26 Copy Faktur No. 206 Toko Jago untuk penjualan 50 dos @ Rp. 76.000,00 Des 29 Copy Faktur No. 208 Toko Sumber Rejeki untuk penjualan 40 dos Rp. 78.000,00 Diminta : a. Buatlah catatan mutasi barang Indomie Special ke dalam kartu persediaan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO) b. Buatlah jurnal dari metode tersebut a. Mutasi barang Indomie ke dalam kartu persediaan Metode MPKP (FIFO) b. Jurnal Metode MPKP (FIFO) LIFO Contoh Studi Kasus 7 UD Aneka Jaya adalah distributor indomie jenis rebus dan goreng. Berikut adalah data persediaan barang dagang yang terjadi pada Maret 2017. Khusus data untuk indomie goreng, berikut adalah data transaksinya. Maret 1 Persediaan 150 Dos @ Rp. 43.000,00. Maret 5 Dibeli dari PT. Indofood sebanyak 200 dos @ Rp 44.000,00. Maret 14 Copy faktur No. 202 Toko Sumber Rejeki untuk penjualan 60 dos @ Rp. 54.000,00. Maret 20 Faktur No. 31 dari PT Indomarco untuk pembelian 225 dos @ Rp. 44.000,00. Maret 23 Copy Faktur No. 204 Toko Ijo untuk penjualan 90 Dos @ Rp. 54.000,00 Maret 26 Copy Faktur No. 206 Toko Jago untuk penjualan 100 dos @ Rp. 53.000,00 Maret 29 Copy Faktur No. 208 Toko Sumber Rejeki untuk penjualan 40 dos Rp. 54.000,00 Diminta : a. Buatlah catatan mutasi barang Indomie Special ke dalam kartu persediaan metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO). b. Buatlah jurnal dari metode tersebut. a. Mutasi barang Indomie ke dalam kartu persediaan Metode MTKP (LIFO) b. Jurnal Metode MTKP (LIFO) Moving Average Contoh Studi Kasus 8 PT. Rajawali adalah distributor Mie Instan. Berikut adalah data persediaan barang dagang yang terjadi pada Mei 2017. Khusus data untuk Indomie Ayam Bawang, berikut adalah data transaksinya. Mei 1 Persediaan 225 Dos @ Rp. 40.000,00. Mei 5 Dibeli dari PT. Indofood sebanyak 300 dos @ Rp 41.000,00. Mei 14 Copy faktur No. 202 Toko Sumber Rejeki untuk penjualan 90 dos @ Rp. 51.000,00. Mei 20 Faktur No. 31 dari PT Indomarco untuk pembelian 350 dos @ Rp. 41.000,00. Mei 23 Copy Faktur No. 204 Toko Ijo untuk penjualan 120 Dos @ Rp. 50.000,00 Mei 26 Copy Faktur No. 206 Toko Jago untuk penjualan 150 dos @ Rp. 50.000,00 Mei 29 Copy Faktur No. 208 Toko Sumber Rejeki untuk penjualan 90 dos Rp. 51.000,00 Diminta : a. Buatlah catatan mutasi barang Indomie Special ke dalam kartu persediaan metode rata-rata bergerak. b. Buatlah jurnal dari metode tersebut. a. Mutasi barang Indomie ke dalam kartu persediaan Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average) b. Jurnal Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average) TUGAS/LATIHAN Setelah mempelajari materi di slide kerjakan tugas dengan petunjuk sebagai berikut : ❑ Menjawab soal studi kasus yang ada pada lembar kerja ❑ Kerjakan di buku latihan ❑ Hasil pekerjaan di foto posisi vertical dan scan pdf ❑ Upload ke Google Classroom Sumber Belajar ❖Buku Akuntansi Keuangan untuk SMK/MAK Kelas XI, penerbit Erlangga ❖Buku Akuntansi Keuangan untuk SMK kelas XI penerbit Pustaka Mulia ❖Modul Akuntansi 2A Dwi Harti ❖Slide materi di atas. Penutup \"Sukses adalah milik mereka yang rajin dan giat bekerja.\"