Berdasarkan ilustrasi buatlah analisis konflik menggunakan alat bantu pohon konflik

3. ALAT BANTU ANALISIS KONFLIK DALAM MENGOLAH DATA PENELITIANA). Peta KonflikTujuan pemetaan konflik sebagai berikut.1. memahami situasi yang baik.2. melihat sekutu dalam konflik.3. mengevaluasi kegiatan4. melihat jelas hubungan antar pihak konflik.5. memperjelas kebohongan isu konflik.6. memeriksa keseimbangan aktivitas.7. mengidentifikasi intervensi.Langkah-langkah analisis konflik menggunakan peta konflik sebagai berikut.1. Tentukan tujuan pemetaan konflik.2. Dalam pembuatan peta konflik, bayangkan diri anda terlibat dalam konflik tersebut.3. Setelah memperoleh data yang diperlukan, gambarkan peta konflik.

4. Peta konflik digambarkan secara dinamis.

B). Pohon KonflikTiga bagian utama pohon konflik yaitu akar, batang, dan cabang. Akar menggambarkan penyebab konflik, batang menggambarkan masalah utama, dan cabang menggambarkan dampak konflik. Penggunaan pohon konflik sebagai alat bantu analisis konflik memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.1. Memudahkan analisis secara rinci dalam menjelajahi penyebab konflik.2. Memudahkan menganalisis pengaruh masalah utama terhadap pihak yang terlibat konflik.3. Membantu peneliti mengilustrasikan hubungan masalah.4. Memudahkan suatu kelompok atau komunitas dalam mengambil keputusan untuk menangani konflik.Langkah-langkah penggunaan pohon konflik dalam menganalisis konflik sebagai berikut.1. Gambarlah sebuah pohon yang terdiri atas akar, batang, dan cabang.2. Identifikasilah masalah utama yang menjadi pemicu konflik.3. Tulislah masalah utama tersebut pada batang pohon.4. Tulislah dampak masalah utama pada ranting pohon.

5. Tulislah sebab kemunculan masalah tersebut pada akar pohon.

C). Segitiga SPSSegitiga SPS dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang motivasi pihak yang terlibat konflik. Segitiga SPS dapat digunakan setelah membuat daftar isu pada setiap komponen, usulan kebutuhan, atau ketakutan. Terdapat tiga komponen utama yaitu sikap (attitude), perilaku (behaviour), dan situasi (context).  Tujuan penggunaan segitiga SPS sebagai beriku.1. menganalisis pengaruh setiap komponen.2. mengidentifikasi faktor SPS.3. mengidentifikasi titik awal intervensi dalam situasi konflik.

4. menghubungkan faktor SPS.

Adapun langkah-langkah penggunaan alat segitiga SPS secara lebih terperinci sebagai berikut.1. Gambarlah sebuah segitiga SPS.2. Buatlah daftar isu (permasalahan) yang berhubungan dengan sikap, perilaku, dan situasi.3. Identifikasilah ketakutan atau kebutuhan

4. Bandingkan perbedaan persepsi dari tiap-tiap segitiga yang ada.

D). Analisis Kekuatan KonflikAdapun tujuan penggunaan teknik analisis kekuatan konflik sebagai berikut.1. Membantu mengukur kekuatan konflik.2. Memperoleh gambaran lengkap kekuatan yang memengaruhi.3. Menyediakan cara mengidentifikasi kekuatan positif dan negatif.

4. Membuat keputusan pemecah masalah.

4. CONTOH PROSES PENELITIAN SOSIAL BERORIENTASI PEMECAHAN KONFLIK DAN KEKERASAN

A). Menentukan Topik dan Objek Penelitian
Mencari informasi melalui berbagai sumber media elektronik, media massa, media sosial serta orang terdekat.

B). Menentukan Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian

C). Proses Pengumpulan Data- observasi (mengunjungi tempat terjadinya konflik)

- wawancara (menjadikan tokoh sebagai sumber informasi)

D). Pengolahan Data- mendeskripsikan konsep konflik- dinamika konflik (tahap prakonflik,  tahap konfrontasi, tahap krisis, dan tahap pascakonflik)

- analisis konflik

E). Penarikan KesimpulanAdapun kesimpulan penelitian sosial konflik- konflik dipicu oleh dua hal, yaitu perusakan gerbang desa oleh warga dan provokasi dari warga desa rukma. Sementara itu, penyebab konflik adalah mental warga desa yang mudah terprovokasi- konflik berakibat pada tergantungnya hubungan sosial antara dua desa, kerusakan fisik berupa rumah warga dan aula desa, serta adanya korban jiwa dari dua belah pihak

- konflik dapat diselesaikan melalui sikap warga dari kedua desa yang kooperatif dan terbuka. Konflik diselesaikan dengan melibatkan pihak keamanan dan upaya strategis seperti peace keeping, peace making, dan peace building.


Berdasarkan ilustrasi buatlah analisis konflik menggunakan alat bantu pohon konflik

Lihat Pendidikan Selengkapnya


Page 2

3. ALAT BANTU ANALISIS KONFLIK DALAM MENGOLAH DATA PENELITIANA). Peta KonflikTujuan pemetaan konflik sebagai berikut.1. memahami situasi yang baik.2. melihat sekutu dalam konflik.3. mengevaluasi kegiatan4. melihat jelas hubungan antar pihak konflik.5. memperjelas kebohongan isu konflik.6. memeriksa keseimbangan aktivitas.7. mengidentifikasi intervensi.Langkah-langkah analisis konflik menggunakan peta konflik sebagai berikut.1. Tentukan tujuan pemetaan konflik.2. Dalam pembuatan peta konflik, bayangkan diri anda terlibat dalam konflik tersebut.3. Setelah memperoleh data yang diperlukan, gambarkan peta konflik.

4. Peta konflik digambarkan secara dinamis.

B). Pohon KonflikTiga bagian utama pohon konflik yaitu akar, batang, dan cabang. Akar menggambarkan penyebab konflik, batang menggambarkan masalah utama, dan cabang menggambarkan dampak konflik. Penggunaan pohon konflik sebagai alat bantu analisis konflik memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.1. Memudahkan analisis secara rinci dalam menjelajahi penyebab konflik.2. Memudahkan menganalisis pengaruh masalah utama terhadap pihak yang terlibat konflik.3. Membantu peneliti mengilustrasikan hubungan masalah.4. Memudahkan suatu kelompok atau komunitas dalam mengambil keputusan untuk menangani konflik.Langkah-langkah penggunaan pohon konflik dalam menganalisis konflik sebagai berikut.1. Gambarlah sebuah pohon yang terdiri atas akar, batang, dan cabang.2. Identifikasilah masalah utama yang menjadi pemicu konflik.3. Tulislah masalah utama tersebut pada batang pohon.4. Tulislah dampak masalah utama pada ranting pohon.

5. Tulislah sebab kemunculan masalah tersebut pada akar pohon.

C). Segitiga SPSSegitiga SPS dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang motivasi pihak yang terlibat konflik. Segitiga SPS dapat digunakan setelah membuat daftar isu pada setiap komponen, usulan kebutuhan, atau ketakutan. Terdapat tiga komponen utama yaitu sikap (attitude), perilaku (behaviour), dan situasi (context).  Tujuan penggunaan segitiga SPS sebagai beriku.1. menganalisis pengaruh setiap komponen.2. mengidentifikasi faktor SPS.3. mengidentifikasi titik awal intervensi dalam situasi konflik.

4. menghubungkan faktor SPS.

Adapun langkah-langkah penggunaan alat segitiga SPS secara lebih terperinci sebagai berikut.1. Gambarlah sebuah segitiga SPS.2. Buatlah daftar isu (permasalahan) yang berhubungan dengan sikap, perilaku, dan situasi.3. Identifikasilah ketakutan atau kebutuhan

4. Bandingkan perbedaan persepsi dari tiap-tiap segitiga yang ada.

D). Analisis Kekuatan KonflikAdapun tujuan penggunaan teknik analisis kekuatan konflik sebagai berikut.1. Membantu mengukur kekuatan konflik.2. Memperoleh gambaran lengkap kekuatan yang memengaruhi.3. Menyediakan cara mengidentifikasi kekuatan positif dan negatif.

4. Membuat keputusan pemecah masalah.

4. CONTOH PROSES PENELITIAN SOSIAL BERORIENTASI PEMECAHAN KONFLIK DAN KEKERASAN

A). Menentukan Topik dan Objek Penelitian
Mencari informasi melalui berbagai sumber media elektronik, media massa, media sosial serta orang terdekat.

B). Menentukan Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian

C). Proses Pengumpulan Data- observasi (mengunjungi tempat terjadinya konflik)

- wawancara (menjadikan tokoh sebagai sumber informasi)

D). Pengolahan Data- mendeskripsikan konsep konflik- dinamika konflik (tahap prakonflik,  tahap konfrontasi, tahap krisis, dan tahap pascakonflik)

- analisis konflik

E). Penarikan KesimpulanAdapun kesimpulan penelitian sosial konflik- konflik dipicu oleh dua hal, yaitu perusakan gerbang desa oleh warga dan provokasi dari warga desa rukma. Sementara itu, penyebab konflik adalah mental warga desa yang mudah terprovokasi- konflik berakibat pada tergantungnya hubungan sosial antara dua desa, kerusakan fisik berupa rumah warga dan aula desa, serta adanya korban jiwa dari dua belah pihak

- konflik dapat diselesaikan melalui sikap warga dari kedua desa yang kooperatif dan terbuka. Konflik diselesaikan dengan melibatkan pihak keamanan dan upaya strategis seperti peace keeping, peace making, dan peace building.


Berdasarkan ilustrasi buatlah analisis konflik menggunakan alat bantu pohon konflik

Lihat Pendidikan Selengkapnya


Page 3

3. ALAT BANTU ANALISIS KONFLIK DALAM MENGOLAH DATA PENELITIANA). Peta KonflikTujuan pemetaan konflik sebagai berikut.1. memahami situasi yang baik.2. melihat sekutu dalam konflik.3. mengevaluasi kegiatan4. melihat jelas hubungan antar pihak konflik.5. memperjelas kebohongan isu konflik.6. memeriksa keseimbangan aktivitas.7. mengidentifikasi intervensi.Langkah-langkah analisis konflik menggunakan peta konflik sebagai berikut.1. Tentukan tujuan pemetaan konflik.2. Dalam pembuatan peta konflik, bayangkan diri anda terlibat dalam konflik tersebut.3. Setelah memperoleh data yang diperlukan, gambarkan peta konflik.

4. Peta konflik digambarkan secara dinamis.

B). Pohon KonflikTiga bagian utama pohon konflik yaitu akar, batang, dan cabang. Akar menggambarkan penyebab konflik, batang menggambarkan masalah utama, dan cabang menggambarkan dampak konflik. Penggunaan pohon konflik sebagai alat bantu analisis konflik memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.1. Memudahkan analisis secara rinci dalam menjelajahi penyebab konflik.2. Memudahkan menganalisis pengaruh masalah utama terhadap pihak yang terlibat konflik.3. Membantu peneliti mengilustrasikan hubungan masalah.4. Memudahkan suatu kelompok atau komunitas dalam mengambil keputusan untuk menangani konflik.Langkah-langkah penggunaan pohon konflik dalam menganalisis konflik sebagai berikut.1. Gambarlah sebuah pohon yang terdiri atas akar, batang, dan cabang.2. Identifikasilah masalah utama yang menjadi pemicu konflik.3. Tulislah masalah utama tersebut pada batang pohon.4. Tulislah dampak masalah utama pada ranting pohon.

5. Tulislah sebab kemunculan masalah tersebut pada akar pohon.

C). Segitiga SPSSegitiga SPS dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang motivasi pihak yang terlibat konflik. Segitiga SPS dapat digunakan setelah membuat daftar isu pada setiap komponen, usulan kebutuhan, atau ketakutan. Terdapat tiga komponen utama yaitu sikap (attitude), perilaku (behaviour), dan situasi (context).  Tujuan penggunaan segitiga SPS sebagai beriku.1. menganalisis pengaruh setiap komponen.2. mengidentifikasi faktor SPS.3. mengidentifikasi titik awal intervensi dalam situasi konflik.

4. menghubungkan faktor SPS.

Adapun langkah-langkah penggunaan alat segitiga SPS secara lebih terperinci sebagai berikut.1. Gambarlah sebuah segitiga SPS.2. Buatlah daftar isu (permasalahan) yang berhubungan dengan sikap, perilaku, dan situasi.3. Identifikasilah ketakutan atau kebutuhan

4. Bandingkan perbedaan persepsi dari tiap-tiap segitiga yang ada.

D). Analisis Kekuatan KonflikAdapun tujuan penggunaan teknik analisis kekuatan konflik sebagai berikut.1. Membantu mengukur kekuatan konflik.2. Memperoleh gambaran lengkap kekuatan yang memengaruhi.3. Menyediakan cara mengidentifikasi kekuatan positif dan negatif.

4. Membuat keputusan pemecah masalah.

4. CONTOH PROSES PENELITIAN SOSIAL BERORIENTASI PEMECAHAN KONFLIK DAN KEKERASAN

A). Menentukan Topik dan Objek Penelitian
Mencari informasi melalui berbagai sumber media elektronik, media massa, media sosial serta orang terdekat.

B). Menentukan Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian

C). Proses Pengumpulan Data- observasi (mengunjungi tempat terjadinya konflik)

- wawancara (menjadikan tokoh sebagai sumber informasi)

D). Pengolahan Data- mendeskripsikan konsep konflik- dinamika konflik (tahap prakonflik,  tahap konfrontasi, tahap krisis, dan tahap pascakonflik)

- analisis konflik

E). Penarikan KesimpulanAdapun kesimpulan penelitian sosial konflik- konflik dipicu oleh dua hal, yaitu perusakan gerbang desa oleh warga dan provokasi dari warga desa rukma. Sementara itu, penyebab konflik adalah mental warga desa yang mudah terprovokasi- konflik berakibat pada tergantungnya hubungan sosial antara dua desa, kerusakan fisik berupa rumah warga dan aula desa, serta adanya korban jiwa dari dua belah pihak

- konflik dapat diselesaikan melalui sikap warga dari kedua desa yang kooperatif dan terbuka. Konflik diselesaikan dengan melibatkan pihak keamanan dan upaya strategis seperti peace keeping, peace making, dan peace building.


Berdasarkan ilustrasi buatlah analisis konflik menggunakan alat bantu pohon konflik

Lihat Pendidikan Selengkapnya