Berapa lama total brew time pada metode clever dripper

Setelah mengenal french press sebagai metode manual brew, mulailah mempelajari metode-metode seduh lain dan kopi-kopi lain tentunya. Karena french press masih berampas, mencoba mencari yang benar-benar bersih tanpa ampas. Maklum selama ini hanya memungkinkan ketika menyeduh kopi instan macam nescafe. Berikut adalah beberapa metode pour over dengan variasi alatnya, yang saya praktekan sampai sekarang.

V60

Mungkin ini jenis pour over yang paling populer untuk mendapatkan seduhan yang bersih dan ringan. Alat ini berbentuk kerucut terbalik dengan satu lubang besar di ujung kerucutnya. V60 berasal dari vector 60 yaitu besarnya sudut pada ujung kerucut sekaligus menjadi teknologi utama dari alat ini, selain alur-alur spiral yang berada di sisi bagian dalam alat sebagai tempat mengalirnya udara ketika kopi diseduh. Teknologi ini diklaim dapat membuat kontak antara air dengan kopi lebih lama sehingga kopi terekstraksi optimal. ALat ini merupakan hasil desain Hario dan telah bertahan selama 10 tahun terakhir. Perubahan hanya terjadi pada penggunaan material mulai dari kaca, keramik, plastik, hingga stainless steel. Material yang disebut terakhir dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan paper filter sekali pakai.

Sumber gambar: ottencoffee.co.id
Hario V60 plastik dan metal filter

Saya tentu saja memilih yang plastik karena murah, kala itu dengan modal Rp 120.000,00 mendapatkan 1 paket alat plus paper filter isi 40 lembar. Banyak yang menyarankan menggunakan keramik dengan klaim hasil seduhan lebih enak karena panas lebih merata, lebih bertahan lama, dan lain sebagainya. Pastinya kenikmatan tersebut harus dibayar dengan harga yang sedikit lebih mahal karena hanya untuk alatnya saja harus modal Rp  500.000,00. 

Kalita dripper

Dapat dikatakan ini adalah kasus salah beli, karena awalnya maksud hati adalah membeli clever dripper. Ternyata memang bentuk paper filter mirip, namun cara kerja alat sangat berbeda. Kalita dripper berbahan mika adalah produksi dari brand kalita, memiliki 3 lubang berjajar mendatar dibawahnya sebagai titik keluar seduhan atau umum disebut flat bottom. mengutip dari perfectdailygrind.com

“This eliminates any channeling of water in the coffee bed, resulting in an extremely crisp cup. The dripper also has minimal contact with the filter, allowing for consistency in temperature and an even dispersion of water.”

Berapa lama total brew time pada metode clever dripper
Sumber gambar: ottencoffee.co.id
Kalita dripper D101 untuk 1 – 2 cup

Teknologi yang ada pada kalita dripper memungkinkan hasil seduhan yang lebih ringan (light) dibanding menggunakan alat lain seperti V60. Varian dari kalita yang lebih terkenal adalah kalita wave. Disebut demikian karena paper filter yang bergelombang disisinya sementara alat drippernya polosan seperti cangkir, dan umumnya terbuat dari stainless steel. Alat ini tidak akan dibahas disini karena saya tidak menggunakannya.

Clever coffee dripper

Alat ini bekerja layaknya gabungan dripper dan french press dengan bentuk serupa V60 namun setengah bagian bawahnya seperti tabung. Pertama kali melihat reviewnya, saya kebingungan dengan bagaimana cara alat ini menyimpan air? Ternyata setelah membeli diselidiki memiliki semacam seal karet dibagian bawah sehingga air hanya akan keluar ketika diletakkan pada gelas atau cangkir atau wadah lain yang menekan bagian bawah alat.

Berapa lama total brew time pada metode clever dripper
Sumber gambar: coffindo.id
Abid Clever Coffee Dripper

Ukuran paperfilter cukup besar bahkan hanya untuk 1-2 cup. Cara kerja yang sedikit unik jika dibandingkan dengan dripper lain yaitu setelah melakukan pour over seperti pada dripper, kemudian ditunggu selama 3-4 menit layaknya menyeduh pada frenchpress. Sehingga air bukan hanya melewati kopi, namun juga merendam kopi walaupun singkat. Hanya saja mencuci alat ini sedikit merepotkan karena harus memastikan kebersihan bagian bawah alat yang tidak terjangkau. Sebenarnya dapat dilakukan dengan melepas penutup bagian bawah tersebut, hanya saja jika terlalu sering dilepas, dapat mempercepat ausnya seal karet penutup lubang. Namun jika tidak dilepas air bekas seduhan kopi yang tidak tercuci oleh air ketika mencuci dapat membekas dan mempengaruhi rasa seduhan berikutnya.

Hasil seduhan

Dari 3 alat seduh tersebut, ketiganya memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu proses menyeduh dimulai ketika air mengalir kontak dengan kopi kemudian hasil seduhan turun melalui lubang ke gelas. Penggunaan paper filter membuat kopi sekuat apapun tetap terasa ringan (body). Hal ini disebabkan oleh minyak kopi yang turut terfilter oleh paper filter. Perbedaan hanya terletak pada lamanya kopi bersentuhan dengan air. Rasa hasil seduhan V60 dan Kalita Dripper cenderung serupa, sementara hasil seduhan Clever Coffee Dripper lebih intens karena ada waktu perendaman selama 3-4 menit.

Bagi penikmat kopi yang menyukai rasa lebih kuat, maka penggunaan metode seduh dengan filter tentu tidak dianjurkan, dan akan lebih enak jika menggunakan french press atau tubruk atau yang lain. Hal lain adalah terdapat jenis kopi tertentu yang tidak pas ketika diseduh menggunakan alat dengan paper filter, seperti Flores Juria. Pernah membeli dan mencobanya sendiri ketika sedang ditugaskan di Kota Labuan Bajo, NTT dan menyempatkan mengunjungi salah satu atau mungkin satu-satunya coffeeshop disana yaitu Kopi Mane Inspiration. Kemudian disana membeli kopi yang diklaim paling nikmat menurut informasi barista. Ketika sampai dirumah dan menyeduhnya dengan V60, saya kebingungan karena rasanya hambar, seperti kopi dengan air yang berlebihan. Ketika kembali ke Labuan Bajo, mengunjungi tempat yang sama dan ngobrol dengan sang barista, dan terbukti saya salah metode.

Metode seduh lainnya

Metode turki (turkish coffee)

Berapa lama total brew time pada metode clever dripper
Sumber gambar: majalah.ottencofee.co.id

Metode ini mungkin dapat dikatakan generasi kedua dari metode tubruk, seperti halnya klotok di Jogja. Padahal metode ini jauh lebih tua daripada klotok. (Sejarah). Kopi dimasukan dalam ibrik (bahasa arab untuk bejana) atau cehzveh dalam bahasa turki yaitu semacam panci kecil dengan gagang yang biasanya terbuat dari tembaga, kemudian “direbus”. Terlihat seakan akan direbus padahal tidak karena tidak pernah benar-benar mendidih. Ketentuannya adalah seduhan diangkat sebelum mendidih yaitu ketika buih atau crema kopi berkumpul di permukaan kemudian dituang ke cangkir berukuran kecil sepertiga cangkir, proses ini diulang setidaknya 2-3 kali hingga cangkir penuh. Jika direbus hingga mendidih maka buih pecah dan diklaim mengurangi kenikmatannya.

Ukuran gilingan untuk metode ini sangat halus mendekati bedak. Pada grinder tertentu menyediakan fitur untuk mendapatkan tingkat kehalusan level turkish. Jika pernah membeli kopi bubuk yang umum di swalayan, maka seperti itulah kehalusannya.

Rasio yang digunakan justru bukan air dan kopi, melainkan kopindan gula karena volume air otomatis menyesuaikan ukuran gelas. Banyak versi rasio kopi gula tapi umumnya (dari beberapa artikel dan video yang pernah saya lihat) adalah 5:3, 5 sendok teh kopi dan 3 sendok teh gula. Jika kapasitas ibrik 100ml maka dapat dibayangkan kepekatannya. Oleh karenanya disarankan penyajian turkish coffee didampingi dengan cookies dan segelas air putih.

Sama halnya dengan metode tubruk, ampas kopi akan turut serta dalam penyajian. Ada beberapa cara untuk menguranginya, misalnya memberikan jeda 5 detik setelah penyeduhan sebelum penyajian, atau memperkecil aliran penuangan.

Vietnam drip

Berapa lama total brew time pada metode clever dripper
Sumber: majalah.ottencoffee.co.id

Metode vietnam biasanya digunakan untuk membuat campuran kopi dan susu kental manis. Sesuai namanya, cara kerja alat ini memang mengandalkan gravitasi, dan air seduhan menetes perlahan. Rasio kopi air tergantung selera. Pengalaman saya terkait rasa kopi tidak terlalu dominan karena memang tujuannya untuk dicampur dengan susu kental manis.

Ukuran gilingan sebaiknya medium atau mendekati espresso, karena jika coarse, rasa hambar, jika terlalu halus setara turkish, air tidak dapat mengalir atau proses menyeduh menjadi terlalu lama (saya pernah mecobanya dan 5 menit pertama tidak ada air yang keluar). Rasa hasil seduhan metode ini sangat kuat, mirip jika disedug dengan mokapot atau mesin espresso, hanya mirip.

Apapun metodenya faktor-faktor yang mempengaruhi tetap suhu air, rasio kopi air, grind size, dan tentu saja jenis kopinya. Sehingga menurut saya tidak ada metode terbaik atau metode yang dapat menghasilkan kopi terenak, karena soal rasa seduhan kopi adalah persoalan personal yang semua tergantung selera dan ketrampilan pembuatnya.

Selamat mencoba!

Referensi
https://www.perfectdailygrind.com/2015/07/hario-v60-the-history-brewing-guide/

Pengalaman pribadi