Berapa lama sugar glider bertahan hidup?

“Sugar glider kini sedang tren dijadikan hewan peliharaan karena sifatnya yang unik. Kendati demikian, hewan ini ternyata juga berisiko menularkan leptospirosis ke manusia. Itu sebabnya, penting untuk rutin membersihkan kandang dan wadah makanannya serta menjaga kesehatannya supaya terhindar dari infeksi bakteri Leptospira interrogans.”

Halodoc, Jakarta – Kamu pasti tidak asing dengan sugar glider. Beberapa orang menganggap sugar glider mirip seperti tupai. Meski bentuknya mirip seperti tupai, sugar glider sebenarnya masuk dalam klasifikasi marsupialia atau mamalia berkantung seperti koala dan kangguru. Sugar glider juga termasuk hewan nokturnal, yang berarti mereka tidur sepanjang hari saat siang dan aktif di malam hari.

Nama sugar glider sendiri diambil dari kebiasaan mereka yang suka makanan manis (sugar) dan meluncur (glider). Di habitat aslinya, sugar glider hidup dalam koloni 10-15 sugar glider lainnya. Itu mengapa, sugar glider dianggap sebagai hewan sosial dan lebih direkomendasikan untuk dipelihara secara berpasangan. Namun, di balik keunikan sugar glider, nyatanya hewan ini juga berisiko menularkan penyakit ke manusia, salah satunya leptospirosis.

Baca juga: Jenis Hamster yang Sangat Menggemaskan

Waspadai Penularan Leptospirosis dari Sugar Glider

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat ditularkan melalui urine atau darah hewan yang sudah terinfeksi oleh bakteri tersebut. Penularan leptospirosis ke manusia biasanya disebabkan oleh paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira. Sugar glider dapat terinfeksi penyakit ini dan menularkannya ke manusia jika mereka bersentuhan dengan air atau makanan yang telah terkontaminasi bakteri Leptospira. 

Tanda-tandanya termasuk demam dan munculnya masalah pada ginjal dan hati. Jika kamu melihat tanda-tanda tersebut, sebaiknya kunjungi dokter hewan untuk mendeteksi bakteri ini. Pada manusia, leptospirosis tidak selalu menunjukan gejala. Gejala mungkin baru muncul setelah pengidap melewati masa inkubasi sekitar 5-14 hari. Gejala leptospirosis pada manusia dapat meliputi demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan, muntah, diare, mata merah dan kulit menguning. 

Tips Merawat Kesehatan Sugar Glider

Penting untuk menjaga kesehatan sugar glider supaya terhindar dari infeksi leptospirosis. Secara umum, sugar glider mengonsumsi buah, sayuran dan protein dari berbagai sumber seperti telur dan serangga. Seperti yang disebutkan sebelumnya, sugar glider cenderung lebih menyukai buah dan sayuran manis. 

Baca juga: Hewan Peliharaan Bisa Bantu Jaga Kesehatan Mental, Benarkah?

Sama seperti manusia, sugar glider juga bisa menjadi picky eater sehingga mereka tidak selalu mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan. Oleh sebab itu, kamu mungkin perlu memberikan suplemen, seperti multivitamin atau kalsium dengan D3 yang dicampur ke dalam makanan. Kamu juga harus selalu mengganti air minumnya setiap hari. 

Kamu bisa memberinya makan sekali sehari saat senja atau dua kali sehari saat pagi dan malam. Ini bisa disesuaikan tergantung pada preferensi sugar glider. Bila sugar glider tampak lapar lagi di pagi hari, kamu bisa memberi mereka sedikit makanan di pagi hari atau memberi lebih banyak makanan di malam hari.

Kamu juga wajib membersihkan kandangnya, wadah makanan dan minuman secara menyeluruh sesering mungkin. Pastikan mencuci tangan setelah kontak dengan sugar glider atau kandangnya untuk mencegah infeksi. Hindari juga kontak langsung dengan urine hewan. Sebab, urine hewan bisa menjadi sarana utama penularan leptospirosis. 

Baca juga: Fakta Seputar Hewan Peliharaan dan Virus Corona

Jika kamu masih punya pertanyaan lain seputar sugar glider, hubungi dokter hewan melalui aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa menghubungi dokter kapanpun dan dimanapun kamu butuhkan. Mudah sekali bukan? Yuk, download aplikasinya sekarang juga!

Berapa lama sugar glider bertahan hidup?
Referensi: MSD Manual. Diakses pada 2021. Disorders and Diseases of Sugar Gliders.Vet Care. Diakses pada 2021. Beginner’s Guide to Sugar Glider Care.

Sugar glider- Masyarakat hari ini sudah mulai banyak yang mengenal binatang sugar glider, khususnya di kalangan pencinta hewan peliharaan. Sehingga sugar glider semakin populer dimana-mana. Tapi, mungkin bagi kalian yang baru mendengar nama ini, baik dari saudara, rekan atau orang lain pasti akan bertanya, "Apa itu sugar glider?"

Sugar glider (Petaurus Breviceps) adalah salah satu binatang pengerat yang berasal dari negara kita, yaitu Indonesia atau lebih tepatnya di Papua. Dia termasuk keluarga mamalia kecil, spesies omnivora kelas marsupial yang nokturnal. Artinya hewan ini berkembang biak dengan cara melahirkan dan memiliki ciri-ciri tubuh kecil dan berkantong seperti kangguru serta bersifat nokturnal (aktif di malam hari).

Ukuran tubuh sugar glider hampir mirip seperti hamster, yaitu sekita 24-40 cm, dengan berat 4-7 ons. Selain tubuhnya yang kecil dan manis, sugar glider juga memiliki karakter dan watak yang unik, lucu, pintar serta menggemaskan. Maka wajar saja jika hewan ini banyak dipelihara baik oleh masyarakat Indonseia sendiri atau di belahan dunia lainnya.

Berapa lama sugar glider bertahan hidup?

Orang-orang banyak yang menganggap sugar glider adalah tupai terbang, karena dia memiliki sayap di sampingnya, tapi sebenarnya keduanya sangat berbeda. Perbedaan yang menonjol ada pada bentuk tubuh, warna dan bulunya. Sugar glider terlihat lebih kecil daripada tupai dan juga bulunya lebih halus, bulu ekor lebih ramping serta warnanya jelas lebih indah dari tupai terbang.

Mengapa hewan ini dipanggil sugar glider?

Dinamakan sugar glider karena dia manis dan bisa terbang, jika kita pisahkan maka artinya menjadi (sugar) "gula" dan gula memiliki sifat manis, kemudian (glider) bermakna "terbang". Sehingga apabila disatukan "sugar glider" menjadi (si manis yang bisa terbang).

Tapi ada juga yang berpendapat bahwa penamaan sugar glider karena dia menyukai yang manis-manis, tapi yang jelas hewan ini manis dan suka yang manis-manis. Dah gitu aja biar adil.

Usia Sugar Glider

Usia sugar glider cukup lama, dia mampu bertahan hidup hingga 12 sampai 15 tahun. Dari segi umur atau usia, sugar glider terbagi menjadi dua, yaitu usia joey dan ada juga usia dewasa. Apa itu sugar glider joey dan dewasa?

Berapa lama sugar glider bertahan hidup?

Joey adalah sugar glider yang masih anakan berumur 0-3 bulan. Selama 0-2 bulan si joey akan tinggal di dalam kantong ibunya seperti anak kangguru dan istilah ini disebut dengan IP (In Pouch), lalu setelah 2 bulan, si joey akan keluar dari kantongnya dan proses ini disebut dengan OP (Out Pouch). Sedangkan sugar glider dewasa adalah yang berusia di atas 3-4 bulan, dan jika sudah mencapai 5-6 bulan sudah bisa dikawinkan.

Mereka dikenal dengan perilaku yang ramah dan bersahabat, Mereka hewan peliharaan yang aktif suka melompat, berpegangan dan meluncur. Sugar glider membutuhkan perawatan khusus dan perhatian. Mereka tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa pengawasan, dan pemilik (owner) juga harus memberikan perawatan yang cukup dan konstan berupa cinta dan perhatian kepada hewan peliharaan ini agar tetap sehat dan ramah. Sugar glider adalah hewan peliharaan yang indah asalkan terjaga dan dirawat dengan Baik dan benar.

Selain itu, sugar glider juga memliki banyak jenis, mulai dari gray, albino, leucistic, mozaik dan lain-lain. Setiap jenisnya memiliki karakter dan harga jual yang berbeda, untuk lebih lengkapnya silahkan baca, Jenis-Jenis Sugar Glider Paling Lucu di Indonesia

Fakta Menarik Tentang Sugar Glider

Berapa lama sugar glider bertahan hidup?

Ada banyak sekali hal-hal yang menarik dari hewan ini, apa saja?

1. Sugar Glider Mudah Dirawat

Ya, hewan ini memang mudah dirawat, sebab tidak membutuhkan tempat yang luas untuk meletakkan kandangnya sehingga tidak memakan tempat. Untuk makanannya pun tidak terlalu menguras kantong, kalian cukup membeli pisang atau bubur bayi sebagai pakannya. Tapi perlu diingat saat kalian memelihara hewan ini, kalian harus bisa menjaga membersihkan kandangnya supaya tidak bau, dan sering mengajaknya bermain. Sebenarnya masih banyak lagi panduan perawatan sugar glider, tapi karena keterbatasan waktu kami tidak bisa membahasnya di sini. Silahkan baca saja artikel sebelumnya, cara merawat sugar glider yang benar.

2. Sugar Glider Bersahabat dan Mudah Dijinakkan

Apabila anda sering kesepian, maka sugar glider solusinya. Mengapa? Karena mereka bisa menjadi sahabat yang baik dan sangat setia pada pemiliknya, so kalian jangan khawatir untuk diputuskan sebagaimana pacar anda memutuskan anda.

Selain itu, uniknya hewan unyu ini sangat mudah dijinakkan bahkan bisa bonding. Apa itu bonding? bonding adalah keterikatan dengan pemiliknya, sehingga jika dipanggi dengan namanya, dia akan mendekat ke sumber suara. Waaw menyenangkan sekali! ets tunggu sebentar sob, membondingkan sugar glider juga ada ilmunya loh. Nih, baca saja di sini.

Baiklah sampai sini saja penjelasan mengenai apa itu sugar glider dan fakta-faktanya. Semoga dengan kalian membaca ini akan menambah minat anda terhadap hewan yang lucu ini, silahkan share jika dirasa tulisan ini bermanfaat dan like juga facebooknya. Terimakasih

Berapa tahun sugar glider bisa hidup?

Masa hidup Sugar glider hidup sekitar 10 hingga 15 tahun di penangkaran sehingga mereka termasuk dalam hewan peliharaan berusia panjang.

Apakah bahaya di gigit sugar glider?

Waspadai Penularan Leptospirosis dari Sugar Glider Sugar glider dapat terinfeksi penyakit ini dan menularkannya ke manusia jika mereka bersentuhan dengan air atau makanan yang telah terkontaminasi bakteri Leptospira. Tanda-tandanya termasuk demam dan munculnya masalah pada ginjal dan hati.

Sugar glider tidak boleh makan apa?

Berikut ini sejumlah makanan pantangan sugar glider:.
Buah dengan tinggi gula..
Kacang-kacangan tinggi lemak..
Makanan burung..
Biji jagung..
Daun selada..
Buah jeruk..
Daging babi..

Kenapa sugar glider seperti gemetaran?

Jika sugar glider merasa tak nyaman, maka akan gemetar suaranya maupun tubuhnya. Gejala itu bisa menandakan sugar glider mengalami masalah kesehatan, misalnya kurang asupan nutrisi.