Berapa lama reaksi sperma berjalan menuju rahim

Halodoc, Jakarta – Ada banyak mitos seputar penyebab kehamilan yang masih saja dipercayai. Seorang wanita disebut bisa hamil hanya karena berpegangan tangan dengan pria, menyentuh sperma, atau berenang di kolam bersama pria. Perlu diketahui, tidak semua informasi yang beredar pasti berisi fakta dan harus dipercayai begitu saja. 

Kehamilan terjadi karena ada proses pembuahan sel telur oleh sperma. Umumnya, proses itu terjadi setelah penetrasi alias hubungan intim dengan pasangan. Sangat tidak mungkin sperma bisa ikut “berenang” di kolam renang lalu menyebabkan kehamilan. Sperma sendiri memiliki usia yang tidak lama setelah dikeluarkan. 

Baca juga: Ini 5 Tanda Hamil yang Sering Tidak Disadari

Berapa Lama Sperma Bertahan di Luar Tubuh

Sperma hanya bisa bertahan selama 20–60 menit setelah ejakulasi atau keluar dari tubuh. Usia sperma di luar tubuh tergantung pada lingkungan dan paparan udara. Tubuh pria mengeluarkan sperma beserta air mani yang “bertugas” untuk membuahi sel telur lalu menciptakan kehamilan

Namun, hal itu pun tidak terjadi dengan mudah. Sperma harus melakukan perjalanan yang panjang untuk dapat menembus vagina, kemudian membuahi sel telur. Kondisi vagina yang asam membuat banyak sperma yang akhirnya mati dan tidak berhasil melakukan pembuahan. Itulah alasan mengapa ada banyak sperma yang dikeluarkan tubuh, padahal hanya satu yang dibutuhkan untuk pembuahan.

Selain penetrasi langsung, peluang kehamilan juga masih ada jika sperma menempel pada area vagina. Tubuh wanita merupakan lingkungan yang cukup pas untuk sperma bertahan hidup, yaitu bisa sampai lima hari. Jika kondisi lingkungan tetap lembap, sperma mungkin akan terus hidup dan akhirnya menemukan jalan menuju leher rahim sampai akhirnya membuahi sel telur. 

Namun, peluang kehamilan terjadi karena sperma yang “bertebaran” di kolam renang sangatlah rendah, bahkan hampir tidak mungkin. Sperma memang dirancang untuk bisa bergerak dengan cepat menuju sel telur, tetapi tidak bisa “berenang” dengan bebas dan mencari tubuh wanita. Selain itu, sperma juga akan kesulitan untuk menembus pakaian renang dan kulit. 

Baca juga: Ini Tanda Kehamilan di Minggu Pertama

Pada beberapa kolam renang, mungkin terdapat zat kimia atau suhu air yang cukup hangat. Pada kondisi lingkungan seperti itu, sperma akan mati dalam hitungan detik. Artinya, sperma tidak bisa melakukan pembuahan dan menyebabkan kehamilan. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kehamilan tidak mungkin terjadi hanya karena wanita berenang di kolam yang sama dengan laki-laki. 

Lantas, bagaimana jika hubungan intim dilakukan di dalam air atau kolam renang? Jika demikian, peluang untuk hamil masih ada. Pasalnya, penetrasi menyebabkan sperma masuk dan tersimpan di dalam vagina. Saat hal itu terjadi, kondisi di luar tubuh, termasuk air dari kolam renang tidak akan memengaruhi sperma. Pembuahan tetap bisa terjadi jika sperma cukup kuat dan cepat menembus leher rahim. 

Mencari informasi seputar kesehatan, termasuk kehamilan adalah hal yang baik dan perlu dilakukan. Namun, bukan berarti semua informasi harus ditelan begitu saja. Nyatanya, tidak sedikit informasi yang beredar tanpa sumber jelas dan mengandung fakta. 

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Dilakukan saat Hamil 

Jika ragu dan butuh saran ahli, kamu bisa coba menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Tanyakan masalah seputar kesehatan atau informasi kehamilan pada dokter terpercaya kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi: American Pregnancy. Diakses pada 2020. Can Pregnancy Occur If…? Pregnancy Myths Cleared. Healthline. Diakses pada 2020. How Long Can Sperm Survive After Ejaculation?   Web MD. Diakses pada 2020. Sperm FAQ. Verywell. Diakses pada 2020. 5 Myths About Sex and Getting Pregnant in Pools and Hot Tubs. 

Proses pembuahan menjadi hal yang paling ditunggu ketika Moms ingin cepat memiliki momongan.

Tentunya tidak sulit untuk mengetahui bahwa seorang wanita tengah hamil. Moms cukup menunggu beberapa bulan untuk memastikannya.

Jika haid tak kunjung datang dan hasil test pack atau alat tes kehamilan menunjukkan positif, kemungkinan telah terjadi kehamilan.

Test pack juga sudah bisa digunakan beberapa hari setelah Moms terlambat haid.

Namun, untuk pasangan yang sudah tidak sabar menunggu kehadiran buah hati, menunggu sebulan untuk dapat menggunakan test pack rasanya terlalu lama.

Lalu, adakah cara untuk mengetahui kehamilan dan tanda-tanda pembuahan? Yuk, simak penjelasan berikut.

Baca Juga: 5 Tanda Hamil Muda yang Sering Luput dari Perhatian

Proses Pembuahan

ADVERTISEMENT

Foto: Orami Photo Stock

Medical News Today menulis, pembuahan atau bertemunya sperma dan sel telur terjadi di tuba falopi beberapa saat setelah Moms ovulasi.

Waktu yang dibutuhkan untuk proses pembuahan ini adalah 24 jam. Setelah pembuahan terjadi, telur membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari untuk sampai ke rahim.

Proses selanjutnya adalah menempelnya telur pada dinding rahim yang membutuhkan waktu sekitar 7-10 hari setelah ovulasi.

HCG atau hormon yang muncul saat hamil akan mulai muncul dalam darah setelah proses pembuahan.

Hormon inilah yang dideteksi oleh test pack dan menunjukkan bahwa Moms sedang hamil.

Sayangnya, hormon ini belum bisa terdeteksi sampai telur menempel pada rahim atau sekitar 10 hari atau lebih setelah ovulasi.

Baca Juga: Ingin Anak Kembar? Konsumsi 5 Makanan Ini!

Tanda-Tanda Proses Pembuahan

Foto: Orami Photo Stock

Masih merasa 10 hari menunggu terlalu lama, Moms? Kabar baiknya adalah proses pembuahan ternyata memiliki tanda-tanda yang dapat dirasakan. Berikut di antaranya:

1. Merasakan Kram

Ketika telur mulai menempel pada dinding rahim, Moms akan merasakan kram. Beberapa wanita bahkan mengaku merasakannya sesaat setelah berhubungan intim.

Sayangnya, Healthline menulis, kram juga merupakan tanda bahwa Moms akan mengalami menstruasi. Karena itu, sedikit sulit untuk membedakannya dengan proses pembuahan.

Perbedaannya adalah kram karena pembuahan tidak separah kram menjelang menstruasi. Selain itu, kram karena pembuahan biasanya hanya terjadi beberapa jam atau sehari.

2. Hadirnya Flek

ADVERTISEMENT

Hadirnya flek bisa menjadi tanda proses pembuahan berhasil. Flek biasanya terjadi setelah telur menempel pada dinding rahim.

Proses tersebut terkadang menyebabkan lapisan rahim tergores dan mengeluarkan darah.

Warna flek biasanya terang atau cokelat, tergantung pada berapa lama darah keluar dari rahim.

3. Merasakan Sakit Punggung

Tidak hanya kram, proses menempelnya telur pada dinding rahim terkadang membuat punggung terasa sakit, terutama tulang punggung bagian bawah.

4. Mudah Lelah

Mudah lelah adalah salah satu tanda kehamilan yang mudah dirasakan, namun sering dilewatkan oleh para ibu hamil.

Jika merasa lebih sering tidur siang atau lebih mengantuk, bisa jadi Moms sedang hamil.

Baca Juga: 11+ Vitamin Program Hamil untuk Suami, Yuk Coba!

5. Sering Buang Air Kecil

Foto: Orami Photo Stock

Ketika telur menempel pada dinding rahim, tubuh Moms akan mengeluarkan hormon hCG yang meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.

Sehingga kandung kemih terpengaruh dan membuat Moms jadi lebih sering buang air kecil.

Banyak ibu hamil yang mengalami hal ini di awal kehamilan. Jika tiba-tiba sering terbangun tengah malam untuk buang air kecil, mungkin Mom sedang hamil.

6. PMS yang Lebih Intens

Salah satu tanda terjadinya proses pembuahan sukses ternyata memang mirip seperti tanda-tanda PMS atau pre menstruation syndrome.

Bedanya adalah intensitas yang lebih tinggi, seperti lebih emosional atau moody. Nah, jadi tidak aneh ketika Moms merasa mood berubah lebih sering di awal kehamilan.

7. Perubahan Pada Payudara

Payudara terasa lebih kencang dan sensitif adalah tanda bahwa pembuahan terjadi dan telur sedang dalam proses menempel pada rahim.

Seperti beberapa tanda lainnya, tanda ini memang mirip dengan tanda menstruasi.

Perbedaannya ada pada puting. Jika puting lebih sensitif atau payudara terasa gatal, ini adalah pertanda baik. Nah, selamat menantikan kehamilan ya!

8. Terlambat Haid atau Datang Bulan

Foto: Orami Photo Stock

Keterlambatan haid atau datang bulan adalah sebuah tanda yang penting.

Kendati demikian, memang tidak ada kepastian bahwa proses pembuahan berhasil jika hanya ditandai dengan keterlambatan haid.

Namun, Moms mungkin harus melakukan cek kehamilan ke dokter atau menggunakan test pack jika:

  • Moms tak juga mengalami siklus menstruasi meski sudah lewat 35 hari dari menstruasi terakhir
  • Terlambat datang bulan hingga 1-2 minggu lamanya

Baca Juga: Ketahui 5 Jenis PMS yang Dialami oleh Wanita yang Bisa Mengganggu

9. Suhu Tubuh Meningkat

Suhu tubuh yang meningkat juga bisa menjadi tanda proses pembuahan berhasil.

Jika Moms mengalami demam yang tak diketahui apa penyebabnya, bisa jadi itu adalah tanda awal kehamilan!

Ketika suhu tubuh moms meningkat dari biasanya, bisa saja proses pembuahan berhasil dilakukan, Moms.

10. Mulai Merasa Mual

National Health Service menulis, merasa mual adalah salah satu tanda paling umum proses pembuahan yang berhasil alias tanda awal kehamilan.

Biasanya rasa mual sendiri hadir di pagi hari. Nah, ketika hal ini terjadi mungkin saja Moms sedang dalam masa hamil muda.

Meski demikian, tak semua perempuan yang proses pembuahannya berhasil mengalami gejala ini, Moms!

Ada yang mengalami mual ketika memasuki trimester kedua atau bahkan ketiga.

Namun, ketika Moms merasa mual, segeralah periksa dengan menggunakan test pack, ya!

Apalagi ketika hamil, biasanya Moms akan lebih peka dengan bau-bauan. Dilansir dari What to Expect, ibu hamil memang penciumannya lebih sensitif.

Bahkan beberapa Moms yang sangat menyukai bau tertentu bisa mendadak merasakan mual ketika menciumnya saat hamil.

Nah, jika hal ini terjadi, bisa menjadi tanda proses pembuahan berhasil, Moms!

11. Pola Makan yang Berubah

Ketika proses pembuahan berhasil, perubahan pola makan bisa saja terjadi, Moms! Contoh kecilnya adalah Moms menjadi sering lapar dan selalu ingin menyantap kudapan.

Namun bisa juga terjadi sebaliknya. Seperti Moms yang menjadi tidak selera atau sama sekali tak menyukai menu tertentu yang sebelumnya menjadi makanan kesukaan.

Hal lain seperti perasaan kenyang atau begah dan membuat Moms mengurangi asupan makanan dan tidak berselera pun bisa menjadi tandanya.

12. Areola yang Semakin Gelap

Nah, tanda atau perubahan yang terjadi saat proses pembuahan berhasil adalah areola yang semakin gelap. Perubahan ini sangat berbeda dengan yang terjadi saat PMS.

Moms juga mungkin dapat melihat adanya benjolan kecil. Hal itu adalah kelenjar yang nantinya akan melumasi puting menyusui kita.

Perubahan ini pun biasanya hanya bisa dikaitkan dengan kehamilan.

Tanda-tanda awal kehamilan yang satu ini biasanya muncul dalam waktu berminggu-minggu lamanya dan tak semua perempuan menyadari perubahan ini.

Baca Juga: 7 Buah untuk Program Hamil yang Bisa Tingkatkan Kesuburan

Nah, bagaimana penjelasan mengenai proses pembuahan dan tanda pembuahan yang berhasil dari Orami?

Jika Moms memiliki pertanyaan seputar topik ini, jangan sungkan untuk menanyakannya di kolom komentar ya!

Sumber

  • //www.nhs.uk/pregnancy/trying-for-a-baby/signs-and-symptoms-of-pregnancy/
  • //www.medicalnewstoday.com/articles/322696
  • //www.healthline.com/health/implantation-signs
  • //www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/heightened-smell.aspx#:~:text=Who%20knew%3F)-,What%20causes%20heightened%20sense%20of%20smell%20during%20pregnancy%3F,out%20assault%20on%20your%20nostrils.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA