Berapa lama minum antibiotik untuk isk

Meski infeksi saluran kemih (ISK) dapat diobati dengan antibiotik, dalam beberapa kasus gejala ISK bisa bertahan lebih lama. Anda masih bisa mengalami gejala bahkan setelah menyelesaikan pengobatan dari dokter. Jika demikian, seperti apa ciri-ciri yang menunjukkan Anda telah sembuh dari infeksi saluran kemih?

ISK dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi ginjal yang serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Mengutip riset dalam jurnal Therapeutic Advances in Urology, ISK adalah salah satu jenis infeksi yang paling umum terjadi.

Antibiotik hingga sekarang masih menjadi pengobatan pertama untuk sebagian besar kasus ISK.

Penting untuk meminum antibiotik seperti yang diresepkan dokter. Sayangnya, pengobatan antibiotik tidak selalu efektif mengatasi ISK.

Berikut tiga alasan utama mengapa pengobatan ISK tidak ampuh menghentikan infeksi bakteri.

  1. Bakteri yang menginfeksi kebal dengan jenis antibiotik yang diberikan (resistensi antibiotik).
  2. Antibiotik yang dikonsumsi tidak sesuai karena penyebab infeksi bisa jadi merupakan bakteri, jamur, atau mikroorganisme lain.
  3. Pasien mungkin mengalami kondisi atau penyakit lain yang memiliki gejala mirip ISK.

Artikel terkait

Menurut jurnal Postgraduate Medicine, penyebab umum ISK yakni bakteri Enterobacteriaceae memiliki kemampuan bermutasi yang tinggi sehingga resisten terhadap antibiotik.

Biasanya orang dengan penyakit dasar bawaan dan ISK kronis paling berisiko terhadap resistensi antibiotik.

ISK yang disebabkan oleh bakteri yang resisten antibiotik sulit disembuhkan karena pilihan pengobatannya terbatas.

Ciri-ciri sembuh dari infeksi saluran kemih

Pasien dengan ISK biasanya akan menjalani pemeriksaan terlebih dahulu. Dari hasil pemeriksaan, dokter dapat mengukur jumlah bakteri atau kuman yang terkandung di dalam urine.

Terdapat dua jenis tes yang umumnya dilakukan oleh dokter untuk mendeteksi bakteri dalam urine.

  • Urinalisis: tes ini akan memeriksa urine untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan keberadaan bakteri. Jumlah sel darah putih dan merah dapat mengindikasikan adanya infeksi.
  • Kultur urine: kultur urine digunakan untuk menentukan jenis bakteri dalam urine.

Seseorang didiagnosis menderita ISK, apabila hasil urinalisis menunjukkan kandungan bakteri lebih dari 100.000 per mililiter.

Hasil tersebut didapat dari urine yang diambil lewat metode pengambilan urine clean catch midstream.

Untuk memastikan apakah ISK sudah sembuh, Anda bisa menjalani pemeriksaan urinalisis ulang.

Ciri-ciri dari infeksi kandung kemih yang sembuh terlihat dari penurunan jumlah bakteri di dalam urine.

Selain itu, dokter dapat melihat kondisi pasien lewat evaluasi kemajuan pengobatan dan perbaikan gejala. Gejala-gejala yang umum terjadi saat mengalami ISK, di antaranya sebagai berikut.

  • Ingin buang air kecil yang terus-menerus.
  • Rasa nyeri dan sensasi panas saat buang air kecil (anyang-anyangan).
  • Urine keruh dan berbau tajam.
  • Urine yang berdarah atau bernanah.
  • Wanita bisa merasakan nyeri panggul, terutama di pusat panggul dan area tulang di sekitar kelamin.

Apabila hasil urinalisis masih memperlihatkan jumlah bakteri yang tinggi dalam urine, pasien perlu menjalani tes kultur urine.

Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah bakteri yang menginfeksi adalah bakteri yang kebal antibiotik.

Pasien mungkin juga perlu menjalani uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik. Tes ini berguna untuk menentukan antibiotik apa yang tepat untuk menangani kasus ISK milik pasien.

Artikel terkait

Mengutip penelitian dalam jurnal JAMA, biasanya untuk mengatasi ISK tanpa komplikasi, Anda akan minum antibiotik selama 2 – 3 hari.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan minum obat ini 7 – 10 hari.

Untuk ISK dengan komplikasi, Anda perlu minum antibiotik selama 14 hari atau lebih. Lama waktu pemberian antibiotik juga ditentukan lewat hasil tes urine ulang.

Apabila hasil tes urine belum menunjukkan ciri-ciri sembuh dari infeksi kandung kemih, kandungan bakteri masih tinggi misalnya, pengobatan masih perlu dilanjutkan.

Jika Anda sering mengalami ISK, Anda mungkin memerlukan konsumsi antibiotik jangka panjang.

Apakah ISK bisa sembuh sendiri?

ISK dapat sembuh tergantung dari tingkat infeksi yang diderita oleh pasien.

Mengutip studi dalam jurnal Translational Andrology and Urology (Functional Urology), memperkirakan 25 – 42% kasus ISK tanpa komplikasi pada wanita dapat hilang dengan sendirinya.

Penggunaan ibuprofen sebagai pengganti antibiotik yang diresepkan juga dapat membantu menyembuhkan ISK.

Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini dilakukan pada wanita tanpa masalah kandung kemih lain.

Penelitian juga tidak menyebutkan seperti apa ciri-ciri infeksi kandung kemih yang sembuh dengan sendirinya.

Pada pria dengan gejala yang tidak menunjukkan ISK komplikasi, pengobatannya bisa sama dengan wanita.

Namun, pria dengan ISK komplikasi dapat diobati selama 7 hari dengan fluoroquinolone (ciprofloxacin, levofloxacin).

Penting juga untuk diingat bahwa terdapat beberapa risiko komplikasi ISK jika Anda tidak mengobati kondisi ini.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

Bader, Mazen S; Loeb, Mark; Brooks, Annie A. (2016). An update on the management of urinary tract infections in the era of antimicrobial resistance. Postgraduate Medicine. 00325481.2017.1246055. https://doi.org/10.1080/00325481.2017.1246055 

Bergamin, Paul A.; Kiosoglous, Anthony J. (2017). Non-surgical management of recurrent urinary tract infections in women. Translational Andrology and Urology. 6(S2), S142–S152. https://doi.org/10.21037/tau.2017.06.09    

Drekonja, D. M; et al. (2021). Effect of 7 vs 14 Days of Antibiotic Therapy on Resolution of Symptoms Among Afebrile Men With Urinary Tract Infection A Randomized Clinical Trial. JAMA. 326(4):324-331. https://doi.org/10.1001/jama.2021.9899 

About antibiotic-resistant urinary tract infections. Antibiotic Research UK. Retrieved 22 February, 2022, from https://www.antibioticresearch.org.uk/patient-support/specific-infections/urinary-tract-infections-utis/

Anger, J; et al. (2019). Recurrent Uncomplicated Urinary Tract Infections in Women: AUA/CUA/SUFU Guideline (2019). American Urological Association. Retrieved 22 February, 2022, from https://www.auanet.org/guidelines/guidelines/recurrent-uti

Antibiotics For UTI Treatment – What Are My Options? (2021). Drugs.com. Retrieved 22 February, 2022, from https://www.drugs.com/article/antibiotics-for-uti.html#:~:text=Amoxicillin%2Fclavulanate%20(Augmentin)%20and,over%205%20to%207%20days

Urinary tract infection (UTI). (2021). Mayo Clinic. Retrieved 22 February, 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-infection/diagnosis-treatment/drc-20353453

Urinary Tract Infections. (2020). Cleveland Clinic. Retrieved 22 February, 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9135-urinary-tract-infections#management-and-treatment

Infeksi saluran kemih diakibatkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli) yang berkembang di dalam saluran kencing. Agar terhindar dari risiko tersebut, Anda harus segera melakukan pengobatan. Apa saja obat untuk mengatasi infeksi saluran kencing?

Berapa lama minum antibiotik untuk isk

Obat-obatan untuk menangani infeksi saluran kencing

Berapa lama minum antibiotik untuk isk

Setelah pasien tahu penyebab infeksi saluran kencing dan benar-benar terdiagnosis, umumnya pengobatan yang harus dilakukan oleh pasien adalah dengan minum obat-obatan yang telah diresepkan.

Namun pada beberapa kasus yang disertai oleh kondisi lain, dokter mungkin akan menganjurkan operasi sebagai jalan penyembuhan. Berikut adalah berbagai pilihan obat infeksi saluran kencing secara medis.

1. Antibiotik

Karena penyakitnya yang disebabkan oleh bakteri, antibiotik biasanya menjadi pilihan pertama untuk obat infeksi saluran kemih. Namun, jenis antibiotik beserta dosis dan durasi pakainya akan ditentukan dokter berdasarkan tingkat keparahan infeksi yang Anda alami.

Pada umumnya, antibiotik untuk obat infeksi saluran kencing diminum selama 3 – 7 hari. Untuk infeksi yang tidak terlalu parah, dokter mungkin merekomendasikan durasi pengobatan yang lebih singkat sekitar satu sampai tiga hari.

Pada kasus yang lebih parah, dokter akan menyarankan untuk rawat inap dan memberikan antibiotik lewat infus.

Obat antibiotik untuk mengatasi infeksi ringan pada saluran kencing yang biasa diresepkan meliputi:

  • Trimethoprim-sulfamethoxazole (Bactrim, Septra)
  • Minocycline
  • Fosfomycin (Monurol)
  • Nitrofurantoin (Macrodantin, Macrobid)
  • Antipiretik
  • Penisilin (Ampicilin, Amoxicillin, Ertapenem, Erythromycin, Vankomisin, Doxycycline, Aztreonam, Rifampicin)
  • Cephalexin (Keflex)

Pada kasus dengan infeksi berat, obat-obatan golongan fluoroquinolone mungkin akan digunakan.

Terutama pada kasus infeksi yang tak kunjung sembuh setelah diberikan antibiotik jenis lain atau adanya komplikasi infeksi saluran kemih seperti infeksi ginjal (pielonefritis), obat fluoroquinolone sering menjadi pilihannya.

Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik dosis rendah untuk digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama untuk membantu mencegah infeksi berulang. Sering kali, gejala bisa hilang dalam beberapa hari menjalani pengobatan.

Meski demikian, Anda biasanya harus tetap mengonsumsi obat selama seminggu lebih atau sesuai dengan yang dianjurkan dokter.

Selain obat antibiotik minum, pilihan lainnya adalah antibiotik yang diberikan dengan infus melalui intravena. Biasanya pengobatan ini diberikan pada pasien ISK rumit yang sedang hamil, demam, atau tidak mampu menahan cairan atau makanan.

Perawatan tersebut akan dijalani di rumah sakit, nantinya pasien masih akan diberikan obat minum untuk melanjutkan pengobatan setelah pulang ke rumah.

Jika pasien mengalami infeksi ginjal yang lebih parah atau alergi terhadap fluoroquinolone, pilihan obat lainnya dapat meliputi Ceftriaxone, Gentamicin, dan Tobramycin.

2. Obat anti-nyeri

Terkadang, infeksi saluran kemih juga bisa mengakibatkan gejala berupa nyeri saat buang air kecil. Untuk mengatasi nyeri tersebut, ada beberapa obat antinyeri yang bisa digunakan. Obat antinyeri bebas seperti acetaminophen (paracetamol) atau ibuprofen, dan analgesik adalah beberapa pilihannya.

Phenazopyridine salah satunya, merupakan obat jenis analgesik yang dapat membantu meringankan nyeri yang disebabkan karena infeksi saluran kencing.

Phenazopyridine akan mengurangi intensitas nyeri di sekitar kandung kemih, sensasi panas, iritasi, serta mengurangi keinginan untuk terus-terusan buang air kecil.

Obat ini dapat berupa kapsul atau tablet, biasanya diminum sekitar tiga kali sehari setelah makan. Obat sebaiknya tidak diminum dalam jangka panjang dan hanya digunakan selama 48 jam.

Perlu diketahui, obat ini juga tidak bisa digunakan untuk menggantikan antibiotik, jadi fungsinya hanya sebagai obat pelengkap. Bila Anda ingin menggunakannya, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.

3. Terapi hormon

Obat lain yang bisa dipilih untuk mengatasi infeksi saluran kemih adalah terapi hormon. Namun biasanya terapi hormon dilakukan pada pasien wanita yang telah memasuki masa menopause.

Perlu diketahui, saat wanita telah menopause, pH vagina meningkat atau menjadi lebih bersifat basa sehingga menyebabkan perkembangbiakan bakteri jahat juga turut meningkat.

Dengan demikian, dibutuhkan hormon estrogen untuk menyeimbangkan kembali pH pada vagina. Mengingat produksi hormon estrogen yang menurun, wanita menopause pun membutuhkan terapi hormon estrogen.

Terapinya berupa terapi hormon estrogen sintetik yang diresepkan untuk menangani gejala infeksi saluran kencing. Terapi hormon tersedia dalam bentuk krim (Premarin, Estrace), tablet kecil (Vagifem), atau cincin fleksibel yang dimasukkan ke dalam vagina dan dipakai selama tiga bulan (Estring).

Setiap obat di atas memiliki ketentuan dosis, cara pakai, dan risiko efek samping yang berbeda. Maka, konsultasikan dengan dokter tentang obat mana yang sesuai untuk kondisi Anda.

Adakah prosedur operasi untuk infeksi saluran kemih?

Para pasien bisa saja menempuh prosedur operasi sebagai pengobatan jika infeksi saluran kencing yang diderita juga disertai dengan kondisi lain. Beberapa di antaranya sebagai berikut.

  • Pasien ISK yang memiliki kondisi penyakit prostat, seperti prostatitis yang menyumbat leher kandung kemih, batu prostat, atau prostatitis kambuhan. Hal ini hanya terjadi pada pasien pria.
  • Epididimitis yang membuat saluran sperma jadi terbelit.
  • Emfisematosa pielonefritis (EPN), sebuah infeksi parah pada parenkim ginjal yang menyebabkan penumpukan gas dalam jaringan.

Operasi yang dilakukan tentu bergantung pada kondisi yang menyertainya. Pada masalah prostat misalnya, jika terdapat batu yang menyumbat urine dokter mungkin akan melakukan prosedur pengangkatan atau pemotongan jaringan.

Lalu pada pasien EPN, pasien membutuhkan nefrektomi segera untuk mengangkat bagian yang rusak.

Cara mudah untuk mempercepat proses penyembuhan di rumah

Keberhasilan pengobatan infeksi saluran kencing tentu tak lepas dari bagaimana Anda menjalani hidup sehari-hari.

Penyakit ini bisa disebabkan oleh beberapa kebiasaan yang kurang sehat seperti jarang minum air serta sering luput dalam menjaga kesehatan dan kebersihan alat kelamin.

Ada obat alami infeksi saluran kencing yang bisa Anda konsumsi dengan mudah seperti makan buah cranberry dan buah-buahan bervitamin C. Agar proses penyembuhan lebih lancar, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan di rumah selain minum obat.

1. Perbanyak minum air

Memperbanyak asupan cairan dapat membantu tubuh mengeluarkan lebih banyak urin untuk membilas bakteri.

Air putih adalah pilihan terbaik Anda, tapi bisa juga dengan minum jus buah asli atau makan buah dan sayuran segar yang mengandung banyak air, seperti semangka dan timun, untuk membantu meningkatkan produksi urine.

Hal ini pun membantu mengurangi kemungkinan bakteri untuk menempel pada sel-sel di dinding saluran kemih yang dapat menimbulkan infeksi.

2. Minum vitamin C

Selain meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh, suplemen vitamin C juga membantu meningkatkan keasaman urin yang akan mempercepat proses penyembuhan.

3. Perbanyak istirahat

Istirahat total dan hindari aktivitas tertentu yang bisa memerangkap panas dan kelembapan di area selangkangan. Suhu lembap dapat membuat bakteri berkembang biak semakin subur.

Dokter mungkin menyarankan Anda untuk berpuasa seks dulu sampai infeksi saluran kemihnya sembuh total agar tidak menulari pasangan Anda.

4. Jaga kebersihan pribadi

Selalu perhatikan kebersihan diri sendiri, tak hanya saat sedang sakit tapi juga sebelum dan setelah pulih. Jagalah kebersihan vagina untuk menghindari kuman dari kulit sekitarnya menyusup masuk ke saluran kencing.

Ketika mandi, lebih baik menggunakan shower daripada berendam di bak mandi. Gunakan sabun netral yang tidak berpengharum.

Buat Janji Temu Dokter

Temukan dokter dan layanan medis yang tepat untuk kebutuhan kesehatan di mana pun Anda berada.

Lihat selanjutnya

{{#data}}

{{name}}

{{specialties}}

{{provideCareText}}

Biaya Layanan

{{price}} {{priceUnit}}

{{hospital.name}}

{{hospital.address}}

Arahan

Buat Janji Temu{{#phone}} Masuk untuk Telepon{{/phone}}

{{/data}}