Berapa lama menunggu kehamilan setelah berhubungan

1. Bercak darah atau kram perut

Beberapa hari setelah Anda melakukan hubungan intim, Anda mungkin menemukan bercak darah di celana Anda atau mengalami kram perut sebagai gejala awal kehamilan. Bercak darah atau kram perut ini bisa terjadi karena telur yang sudah dibuahi sperma melakukan penempelan pada dinding rahim Anda, disebut juga sebagai perdarahan implantasi. Hal ini bisa terjadi pada enam sampai dua belas hari setelah telur dibuahi. Selain bercak darah atau kram perut, keputihan dalam jumlah berlebih juga bisa terjadi. Hal ini karena terjadi penebalan dinding vagina.

2. Telat menstruasi

Ini merupakan gejala kehamilan yang paling jelas dan dapat dengan mudah Anda duga sebagai tanda kehamilan. Namun, tidak semua menstruasi yang terlewat adalah gejala dari kehamilan. Bahkan, Anda pun masih bisa mengalami menstruasi saat kehamilan. Jadi, sebenarnya ini bukan merupakan patokan yang tepat untuk menentukan Anda hamil atau tidak. Untuk memastikannya, sebaiknya Anda melakukan tes kehamilan setelah Anda mendapatkan telat menstruasi.

3. Perubahan payudara

Saat Anda hamil, bahkan saat telur dibuahi oleh sperma, hormon-hormon di tubuh Anda bisa langsung mengalami perubahan. Hal ini juga menyebabkan perubahan pada payudara Anda. Payudara Anda bisa menjadi lebih sensitif, terasa nyeri, terasa penuh, dan lebih besar pada satu minggu atau dua minggu sejak pembuahan.

4. Kelelahan

Suatu hal yang wajar terjadi jika Anda merasa kelelahan saat Anda hamil. Di minggu-minggu awal kehamilan, bahkan satu minggu setelah pembuahan, ibu hamil dapat mengalami kelelahan. Hal ini bisa terjadi karena ada peningkatan hormon progesteron pada tubuh ibu hamil. Selain itu, penurunan kadar gula darah, penurunan tekanan darah, dan produksi darah yang lebih dari biasanya juga dapat menyebabkan kelelahan.

5. Morning sickness

Mual dan muntah yang biasa terjadi di pagi, siang, atau malam hari bisa menjadi tanda dari kehamilan. Walaupun, tidak semua wanita hamil pasti mengalami hal ini. Morning sickness bisa terjadi karena pengaruh hormon yang membuat pengosongan perut menjadi lebih lambat.

Anda mungkin pernah bertanya-tanya bagaimana proses terjadinya kehamilan setelah berhubungan intim, terutama bila dilakukan pada masa ovulasi. Pada masa ini, kemungkinan terjadi proses pembuahan akan lebih besar, sehingga peluang hamil menjadi lebih tinggi.

Masa ovulasi umumnya berlangsung sekitar 2 minggu sebelum hari pertama menstruasi berikutnya dimulai. Saat ovulasi, indung telur atau ovarium di dalam tubuh wanita akan mengeluarkan sel telur yang telah matang. Sel telur ini kemudian akan memasuki tuba falopi dan menunggu datangnya sperma untuk dibuahi.

Berapa lama menunggu kehamilan setelah berhubungan

Sel telur yang telah matang memiliki masa hidup 24 jam saja. Jika dalam waktu tersebut sel telur tidak dibuahi, sel telur akan meluruh. Proses inilah yang dikenal dengan menstruasi.

Memahami Proses Terjadinya Kehamilan

Pembuahan bisa terjadi dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari setelah wanita selesai berhubungan intim. Seorang wanita dapat dikatakan hamil saat pembuahan berhasil terjadi.

Secara garis besar, berikut ini adalah proses terjadinya kehamilan di dalam tubuh wanita:

Saat pembuahan

Setelah berhubungan intim, sekitar 300 juta sel sperma akan memasuki vagina. Akan tetapi, hanya ratusan sel sperma yang akan mencapai tuba falopi, yaitu lokasi di mana sel telur berada.

Dari ratusan sperma tersebut, hanya ada satu sperma yang berhasil bertemu dengan sel telur. Setelah sel telur dan sperma bertemu, proses pembuahan akan terjadi.

Pada kasus tertentu, indung telur dapat menghasilkan dua sel telur yang matang. Bila kedua sel telur berhasil dibuahi oleh 2 sel sperma, akan terjadilah kehamilan kembar nonidentik atau disebut juga kembar fraternal.

Setelah pembuahan

Dalam waktu 24 jam setelah pembuahan terjadi, sel telur akan berubah menjadi zigot. Zigot ini kemudian akan berkembang menjadi embrio atau bakal janin dan menempel di dinding rahim dalam waktu 5–10 hari setelah pembuahan.

Pada tahap ini, wanita yang sudah memasuki masa awal kehamilan mungkin akan mengalami flek kecokelatan atau mengalami perdarahan ringan selama kira-kira 1–2 hari. Perdarahan ini disebut perdarahan implantasi. Namun, tidak semua wanita mengalaminya.

Setelah terjadi implantasi, kantung ketuban dan plasenta yang menjadi sumber nutrisi janin akan terbentuk. Plasenta juga akan mulai melepaskan hormon kehamilan hCG yang bisa dideteksi melalui tes urine.

Tanda dan gejala kehamilan lain juga mungkin dirasakan oleh wanita di masa awal kehamilan, seperti mual dan perubahan pada payudara.

Kapan Tes Kehamilan Menunjukkan Hasil Positif?

Bagaimana jika belum ada sel telur yang dapat dibuahi saat sperma masuk setelah berhubungan intim? Jangan khawatir, sperma masih bisa bertahan hidup di dalam tubuh wanita hingga 5 hari lamanya.

Namun, perlu diingat, perjuangan sperma untuk mencapai sel telur masih panjang dan dalam perjalanannya jumlah sperma akan semakin berkurang.

Untuk memastikan telah terjadi kehamilan, Anda dapat melakukan tes kehamilan dengan test pack setidaknya 3–4 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir Anda atau 2–3 minggu setelah Anda berhubungan intim di masa subur.

Bagi Anda yang merencanakan kehamilan, disarankan melakukan hubungan intim di masa ovulasi untuk memperbesar peluang terjadinya kehamilan. Anda juga bisa mencoba beberapa posisi bercinta yang dipercaya memudahkan sperma masuk ke dalam rahim dan membuahi sel telur.

Namun, jika Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau sulit menentukan masa subur Anda, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran terbaik.

Karena begitu diidamkan, wajar saja kok jika Mums dan Dads merasa penasaran berapa lama lagi si Kecil akan hadir di dalam rahim. Yuk, ulik berapa lama “waktu perjalanan” bakal calon buah hati di dalam rahim.

Bisa dibilang, ini adalah hal yang banyak membuat orang bertanya-tanya. Pertama, perlu diketahui bahwa kehamilan adalah sebuah proses yang panjang. Agar kehamilan terjadi, sel sperma harus masuk ke dalam saluran reproduksi wanita melalui proses ejakulasi, bertemu dengan sel telur di saluran tuba (pembuahan), terjadi pembelahan sel, hingga menjadi embrio, lalu embrio perlu menanamkan dirinya (implantasi) ke dalam lapisan endometrium. Mengagumkan, ya!

Nah, ada dua proses besar yang bisa dijadikan patokan untuk menghitung berapa lama kehamilan akan terjadi, yaitu pembuahan dan implantasi. Berikut penjelasannya:

Setiap bulannya, indung telur (ovarium) wanita melepaskan sel telur yang hanya hidup selama 12-24 jam. Proses ini dinamakan ovulasi. Sementara, sperma pria dapat bertahan hidup di saluran reproduksi wanita hingga lima hari. Inilah yang membuat pentingnya memiliki siklus haid yang teratur dan ideal, terutama ketika merencanakan kehamilan. Agar, Mums dapat menghitung kapan terjadinya ovulasi. Pasalnya, berhubungan intim sehari sebelum atau saat ovulasi, akan sangat menentukan peluang terjadinya kehamilan.

Misal, Mums akan berovulasi di hari Jumat, namun berhubungan intim pada hari Senin. Dengan kondisi seperti ini, pembuahan sel telur masih dapat terjadi meskipun kemungkinannya kecil. Karena, belum ada sel telur yang bisa dibuahi oleh sel sperma, sehingga ovulasi mungkin tidak terjadi sampai hari Kamis.

Nah, berbeda ceritanya jika Mums dan Dads berhubungan seks pada hari Jumat yang mana adalah tepat hari Mums berovulasi. Pembuahan dapat segera terjadi kurang lebih 12 jam, atau paling cepat 3 menit! Penelitian telah menunjukkan bahwa sperma membutuhkan waktu rata-rata 2-10 menit untuk melakukan perjalanan dari leher rahim ke saluran tuba di mana sperma bertemu sel telur. Jika ada sel telur yang sudah menunggu, pembuahan pun dapat terjadi segera, atau sekitar tiga menit setelah hubungan seksual. Namun jika sel telur belum ditetaskan (belum terjadi ovulasi), maka pembuahan bisa terjadi kurang lebih lima hari setelah berhubungan seks. Terlihat begitu jelas kan, perbedaannya mana yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk hamil?

Setelah pembuahan, terjadi beberapa tahap perkembangan hingga menjadi embrio. Selanjutnya, embrio menancapkan dirinya ke dalam dinding rahim (implantasi). Implantasi tidak dapat buru-buru. Pada umumnya, implantasi terjadi 5-10 hari setelah pembuahan. Pasalnya, perjalanan dari saluran tuba (tempat terjadinya pembuahan) menuju ke dalam rahim (tempat terjadinya implantasi) memakan waktu beberapa hari. 

Setelah implantasi berhasil, tubuh pun mulai memproduksi lebih banyak hormon kehamilan yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG). Ini biasanya terjadi 6-12 hari setelah ovulasi. Terlepas dari kapan pembuahan terjadi, rahim memang dipersiapkan untuk implantasi embrio 7-10 hari setelah ovulasi.

Lalu, kapan bisa mulai mengecek kehamilan dengan test pack? Mums disarankan melakukan tes kehamilan jika sudah terlambat haid kurang lebih seminggu agar mendapatkan hasil yang paling akurat. Namun jika tidak ingin menunggu sampai terlambat haid, Mums setidaknya perlu menunggu satu hingga dua minggu setelah berhubungan seks. Karena, tubuh tentu membutuhkan waktu untuk memproduksi dan mengedarkan hormon hCG yang dapat dideteksi oleh test pack. Ini biasanya memakan waktu 7-12 hari setelah implantasi berhasil. Bukan tak mungkin lho, Mums bisa mendapatkan hasil yang tidak akurat jika tes dilakukan terlalu dini.

Nah, dengan mempertimbangkan berapa lama sperma bisa bertahan serta waktu yang dibutuhkan untuk pembuahan dan implantasi, bisa disimpulkan paling cepat Mums akan hamil tujuh hari setelah berhubungan seks. Ini artinya, pada hari Mums dan Dads berhubungan seks, belum tentu menjadi hari Mums akan hamil. Kuncinya, jalani program hamil ini dengan kesabaran, doa, dan informasi yang tepat agar harapan Mums dan Dads menimang buah hati dapat segera terwujud. (IS)

Medical News. When Should Take Pregnancy Test