Berapa lama boleh mandi setelah kerokan

Berapa lama boleh mandi setelah kerokan

Berapa lama boleh mandi setelah kerokan
Lihat Foto

Shutterstock

Setelah kerokan lakukan pemijatan agar tubuh semakin nyaman

KOMPAS.com — Di tengah invasi pengobatan modern sekarang ini, pengobatan tradisional khas Indonesia, kerokan, belum kehilangan pamornya. Bahkan, sebagian orang masih menjadikannya alternatif awal saat kondisi tubuh tengah menurun.

Kerokan merupakan salah satu pengobatan tradisional yang dilakukan dengan cara menggosok tubuh dengan minyak dan koin logam sebagai alat pengeroknya, yang selanjutnya menghasilkan guratan merah pada kulit. Pengobatan ini masih sering diterapkan oleh orang Indonesia hingga sekarang, baik anak kecil maupun orang dewasa.

Namun, efek kerokan kulit yang memerah dan pori-pori kulit yang terbuka setelah tentunya menjadi hal yang menakutkan bagi mereka yang belum pernah melakukan pengobatan ini. Sebaliknya, bila teknik yang diterapkan benar, setelah kerokan, tubuh pun akan terasa segar dan fit. 

"Kerokan itu masih digunakan sampai sekarang karena mau tak mau ada beberapa penyakit ringan yang memang bisa disembuhkan hanya dengan pengobatan tradisional," ujar Mien Rogi, Treatment Developer Martha Tilaar Day Spa, saat berbincang dengan KompasFemale beberapa waktu lalu.

Namun, tahukah Anda bahwa kerokan ternyata tidak bisa dilakukan sembarangan? Ada cara dan teknik tersendiri. Hal ini berbeda dengan kerokan pada umumnya. Berikut langkahnya:

  1. Siapkan koin logam yang ujungnya tidak tajam, seperti uang koin seribu.
  2. Sediakan minyak zaitun sebagai dasar untuk pengerokan di tubuh.
  3. Kemudian, mulai langkah kerokan dengan meraba bagian samping di dekat tulang. Tidak dianjurkan mengerok di atas tulang. Oleh karenanya, lakukan hal itu di sendi-sendi dekat tulang.
  4. Arah kerokan juga dilakukan dari atas ke bawah.
  5. Setelah itu, jangan pernah mengerok bagian tulang punggung karena bisa membahayakan kesehatan Anda.
  6. Setelah selesai, usapkan bagian punggung menggunakan minyak angin agar badan lebih terasa hangat.
  7. Yang terakhir, jangan langsung mandi setelah kerokan. Usahakan Anda mandi keesokkan harinya, setelah suhu badan normal.

Bagaimana, apakah teknik yang Anda gunakan untuk kerokan selama ini sudah benar? Jika belum, segera perbaiki langkahnya ya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Berapa lama boleh mandi setelah kerokan

Gambar dari sini

Kerokan. Wah itu mah saya banget. Aktivitas ini diyakini banyak orang di Indonesia dapat mengusir masuk angin. Saya kalo masuk angin, biar kata udah minum Reject Wind (you know what i mean mbak Santi), atau minum Panadol untuk mengusir si sakit kepala, tetep aja badan berasa belum maksimal kalo belum dikerok.

Begitu udahan…wuidiiiih…rasanya badan enteng dan enak kembali. Kadang saya mikir ah ini cuma sugesti aja kali ya, karena udah kebiasaan, jadi kalo pas masuk angin dan gak dikerok, ada yang kurang komplit gitu rasanya.

Di tengah pro dan kontra soal kerokan, ternyata ada loh ilmuwan Indonesia yang menjadikan pembahasan soal kerokan ini sebagai bahan disertasi doktoralnya. Sekarang sudah jadi profesor. Dia adalah Prof. Dr. dr. Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM, MKes. Beliau adalah Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta. Soal kenapa kerokan membuat badan menjadi nyaman nanti silakan baca di sini ya, supaya postingan ini enggak kepanjangan :). Kalo udah profesor kedokteran yang bahas begini, nampaknya semakin gak ragu ya untuk berkerokan ria *cari pembenaran abis*.

Nah biasanya, setelah kita kerokan, kita pasti mencari cara gimana supaya efek nyaman kerokan ini tetap bisa long lasting. Yah gak sampai berhari-hari sih, minimal sampai setengah hari ke depan lah *gimana sih ini bahasanya?*. Ini beberapa hal yang dapat kita lakukan setelah kerokan:

1. Minum yang hangat.

Berapa lama boleh mandi setelah kerokan

Gambar dari sini

Bisa teh panas, jeruk panas, kopi, atau apapun yang panas-panas. Setelah dikerok dan minyak yang digunakan biasanya menghasilkan juga efek panas, minum yang hangat atau panas bisa menambah kenyamanan. Keringat keluar semua, dan rasanya badan yang semula masuk angin jadi sembuh paripurna *tsaaah apeeu…?*

2. Mandi dengan air hangat 2 jam setelah kerokan.

Berapa lama boleh mandi setelah kerokan

gambar dari sini

Memang sudah jamak bahwa setelah kerokan kita gak boleh langsung mandi ya apalagi pakai air dingin, karena badan akan “kaget” akibat perubahan suhu dari panas ke dingin. Mau mandi pakai air dingin silakan tapi tunggu dulu agak lama ya. Namun, coba gunakan air hangat deh, ini juga membantu menambah kenyamanan di badan loh.

3. Rileks atau berbaring.

Berapa lama boleh mandi setelah kerokan

gambar dari sini

Supaya badannya diisitirahatkan. Tidur juga lebih baik. Pas bangun, rasain deh, pasti badan jauh lebih bugar.

Nah itu tiga hal yang bisa dilakukan setelah kita kerokan. Ada yang menambahkan? Monggo ya…. 🙂

Berapa lama boleh mandi setelah kerokan

Plossa – Ketika masuk angin biasanya yang dilakukan adalah melakukan kerokan. Namun, Anda juga harus tahu ternyata ada larangan setelah kerokan. Pengobatan tradisional untuk masuk angin ini memang cukup efektif. Walaupun aman dilakukan, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan setelah kerokan.

Inilah Larangan Setelah Kerokan yang Tidak Boleh Dilakukan

Tidak Boleh Mandi

Jadi setelah Anda selesai melakukan kerokan sebaiknya tidak langsung mandi saat itu juga. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan terjadinya angin duduk saat mandi setelah kerokan. Jadi beri jarak waktu yang cukup lebar antara waktu kerokan dengan waktu mandi tersebut.

Penjelasan ilmiahnya adalah, supaya pembuluh darah yang terbuka karena kerokan tidak tertutup kembali secara langsung dan cepat. Pada saat tubuh Anda terkena air saat mandi. Dan jika tetap ingin mandi setelah kerokan sebaiknya gunakan juga air hangat.

Tidak Boleh Sampai Membiru

Hati-hati melakukan kerokan dan jangan menggosoknya terlalu keras. Misalnya setelah kerokan warna kulit berubah menjadi biru legam. Apabila warna kulitnya berubah menjadi biru legam maka terdapat pembuluh darah yang pecah dalam tubuh. Dan hal ini tentunya akan sangat berbahaya bagi tubuh.

Pecah pembuluh darah biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Tapi bagi seseorang yang mengalami hemofilia tentu akan menimbulkan masalah. Karena sel darah pecah ini akan sulit membeku kembali. Termasuk juga pada penderita penyakit diabetes, akan sulit sembuh.

Jangan Melakukan Kerokan di Bagian Leher Depan

Perhatikan larangan setelah kerokan yang lainnya. Kerokan biasanya hanya dilakukan di bagian punggung saja. Sehingga setelah melakukan kerokan di area punggung, jangan melakukan kerokan lagi di area leher. Karena area leher memiliki tulang rawan yang fungsinya untuk pernapasan.

Ada juga beberapa syaraf yang akan hilang fungsinya setelah dilakukan kerokan. Hal ini tentu akan membahayakan kesehatan, jika kerokan dilakukan dengan salah. Leher juga memiliki saluran pembuluh darah yang besar yang terkait langsung ke area otak. Untuk itu, jangan melakukan kerokan di area leher supaya tidak terjadi stroke setelah kerokan.

Jangan Langsung Beraktivitas Berat

Setelah kerokan sebaiknya Anda mengistirahatkan tubuh terlebih dulu. Tunggu beberapa saat untuk memulai aktivitas atau kegiatan kembali. Namun sebaiknya tidak langsung beraktivitas berat yang akan membuat tubuh kelelahan. Tujuan kerokan biasanya adalah untuk mengatasi masuk angin.

Apabila Anda langsung melakukan aktivitas berat setelah kerokan maka dapat membuat tubuh terasa lemas. Untuk itu, istirahat saja sebentar setelah melakukan kerokan dan sebelum mulai melakukan kegiatan lainnya.

Beberapa larangan setelah kerokan ini harus diperhatikan supaya tidak berakibat buruk pada kesehatan. Nah, supaya badan tidak terasa sakit saat dikerok maka Anda bisa menggunakan Plossa Press & Sooth Aromatics untuk kerokan.

Produk dari Enesis Grup ini ampuh untuk mengatasi masuk angin. Cara menggunakannya sangat mudah, oleskan plossa Roll on pada bagian badan yang akan dikerok, setelah itu gunakan bagian samping tutupnya yang bentuknya seperti kuping untuk kerokan. Gampang banget, kan!

Masalah? Plossa-in aja!