Komponen apa saja yang ada pada cairan empedu

Batu empedu yang terdapat di dalam kantong empedu diakibatkan oleh pengerasan yang terjadi pada komponen cairan empedu.

Cairan empedu terdiri dari banyak komponen. Beberapa komponen utama cairan empedu adalah garam empedu, protein, kolesterol, bilirubin, dan asam lemak.

Baca juga: Artikel kesehatan lainnya 

Penyebab batu empedu dimana komposisi komponen cairan empedu yang tidak seimbang, seperti terlalu banyak kolesterol, dapat menyebabkan terjadinya tersebut.

Kolesterol yang berlebihan di dalam cairan empedu dapat mengeras dan membentuk batu di dalam kantung empedu.

Besarnya batu bervariasi, dari kecil seperti pasir hingga sebesar bola golf. Batu empedu yang menyumbat saluran empedu dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat. Kondisi ini dinamakan nyeri kolik bilier.

Kolik bilier menyerang perut bagian atas kanan dan dapat berlangsung dalam hitungan jam. Selain rasa nyeri, kolik bilier dapat menyebabkan pasien mengalami muntah-muntah.

Apabila penyakit ini tidak memberikan gejala atau tanda apapun, penanganan medis mungkin tidak diperlukan. Namun bila terjadi gejala bahkan komplikasi, pengobatan batu empedu seperti operasi pengangkatan batu tersebut sangat diperlukan.

Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah kolesistitis. Kolesistitis adalah peradangan pada kantong empedu yang disebabkan terjadinya penyumbatan pada leher empedu atau saluran sistik

Tipe

Berikut adalah tipe batu yang dapat terbentuk di dalam kantong empedu.

  • Batu akibat kolesterol. Tipe penyakit ini adalah yang paling umum terjadi. Batu ini biasanya berwarna kuning. Selain kolesterol, ini mungkin juga terdiri dari berbagai komponen lainnya.
  • Batu akibat pigmen cairan empedu. Berwarna gelap, seperti kecoklatan. Batu ini terbentuk akibat kelebihan bilirubin pada cairan empedu. Bilirubin berperan dalam memberikan warna coklat pada feses.

Mengenal Empedu, Kantung Empedu, dan Saluran Empedu

Kantung empedu terletak di bawah hati dan memiliki peran untuk menyimpan cairan empedu.

Cairan empedu adalah cairan yang disekresikan oleh hati. Cairan empedu disalurkan dari hati ke kantung empedu melalui saluran empedu.

Cairan empedu yang berhasil disimpan di dalam kantung empedu, dapat dikeluarkan sewaktu-waktu ke usus kecil dan usus dua belas jari untuk membantu proses pencernaan makanan.

Secara spesifik, salah satu fungsi cairan empedu adalah untuk membantu tubuh mencerna dan menyerap lemak.

Komplikasi 

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat penyakit ini antara lain.

  • Kolesistitis. Kolesistitis adalah peradangan yang terjadi pada kantong empedu. Kondisi ini biasanya disebabkan akibat terjadinya penyumbatan pada saluran sistik empedu.
  • Pankreatitis akut. Saluran pankreas bermula dari pankreas menuju saluran empedu bagian bawah. Saluran ini dapat tersumbat oleh batu pankreas. Penyumbatan ini dapat menyebabkan terjadi pankreatitis atau peradangan pankreas. Pankreatitis akan menyebabkan rasa nyeri pada bagian perut. Pasien pankreatitis memerlukan penanganan medis.
  • Kolestasis. Kolestasis adalah sebuah kondisi dimana adanya hambatan aliran cairan empedu dari liver atau kantong empedu menuju usus dua belas jari. Batu ini dapat menyebabkan terjadinya kolestasis tipe obstruksi, dimana kolestasis tipe ini disebabkan adanya sumbatan secara mekanis pada saluran empedu. Kolestasis mungkin dapat menyebabkan infeksi pada saluran empedu.

Jakarta -

Cairan empedu merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh manusia. Cairan tersebut terletak di empedu.

Warna cairan empedu yaitu kuning kehijauan dan diproduksi oleh hati. Letak hati berada di sebelah kanan atas rongga perut, tepat di bawah diafragma.

Fungsi dari hati sendiri cukup banyak dan kompleks, sebagaimana dikutip dari buku Seri IPA Biologi SMP Kelas VIII oleh Deswaty Furqonita, salah satunya yaitu memproduksi cairan empedu. Cairan empedu mengandung bilirubin dan garam garam empedu.

Garam empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak hingga mudah dicerna. Adapun, bilirubin menjadi satu penyebab feses dan air seni berwarna kekuningan.

Cairan empedu disimpan di kandung empedu untuk digunakan pada saat diperlukan. Asam asam empedu ini dibutuhkan untuk mencerna senyawa-senyawa lemak yang kita makan, dan juga membantu penyerapan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.

Oleh sebab itu, jika hati atau liver kita rusak, maka produksi asam empedu akan terganggu. Jika tidak diatasi, maka pencernaan lemak akan terganggu, kejadian ini biasa disebut dengan sakit liver.

Fungsi Cairan Empedu

Cairan empedu memiliki fungsi yang tak kalah penting. Menurut Fictor Ferdinand dalam bukunya yang berjudul Praktis Belajar Biologi, fungsi cairan empedu antara lain:

1. Mengemulsi lemak dan membantu daya absorpsi pada lemak

Fungsi utama cairan empedu yaitu membantu pencernaan dengan mengemulsi lemak. Empedu dinilai sangat penting untuk mencerna lemak, protein dan karbohidrat.

Saat lemak dicerna, cairan empedu bertugas sebagai pengemulsi dengan cara memecah gumpalan lemak besar menjadi tetesan yang lebih kecil. Lemak yang telah diemulsikan nantinya akan menyediakan area untuk enzim lipase bekerja.

2. Sebagai sistem ekskresi

Cairan empedu juga berfungsi sebagai jalur ekskresi bilirubin. Selain itu, cairan ini juga membawa kolesterol yang berlebih agar dikeluarkan dari tubuh dan dibuang melalui saluran pencernaan bersamaan dengan feses.

3. Cairan empedu dapat merubah warna feses dan air seni

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, cairan empedu berfungsi mengubah warna feses dan air seni. Hal ini disebabkan adanya bilirubin.

4. Sebagai Perangsang Pergerakan Usus

Fungsi cairan empedu lainnya yaitu sebagai perangsang pergerakan usus secara otomatis. Proses ini disebut dengan gerakan peristaltik.

Simak Video "Irwan Mussry Kabarkan Operasi Batu Empedu Maia Estianty Sukses"



(kri/kri)


Page 2

Jakarta -

Cairan empedu merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh manusia. Cairan tersebut terletak di empedu.

Warna cairan empedu yaitu kuning kehijauan dan diproduksi oleh hati. Letak hati berada di sebelah kanan atas rongga perut, tepat di bawah diafragma.

Fungsi dari hati sendiri cukup banyak dan kompleks, sebagaimana dikutip dari buku Seri IPA Biologi SMP Kelas VIII oleh Deswaty Furqonita, salah satunya yaitu memproduksi cairan empedu. Cairan empedu mengandung bilirubin dan garam garam empedu.

Garam empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak hingga mudah dicerna. Adapun, bilirubin menjadi satu penyebab feses dan air seni berwarna kekuningan.

Cairan empedu disimpan di kandung empedu untuk digunakan pada saat diperlukan. Asam asam empedu ini dibutuhkan untuk mencerna senyawa-senyawa lemak yang kita makan, dan juga membantu penyerapan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K.

Oleh sebab itu, jika hati atau liver kita rusak, maka produksi asam empedu akan terganggu. Jika tidak diatasi, maka pencernaan lemak akan terganggu, kejadian ini biasa disebut dengan sakit liver.

Fungsi Cairan Empedu

Cairan empedu memiliki fungsi yang tak kalah penting. Menurut Fictor Ferdinand dalam bukunya yang berjudul Praktis Belajar Biologi, fungsi cairan empedu antara lain:

1. Mengemulsi lemak dan membantu daya absorpsi pada lemak

Fungsi utama cairan empedu yaitu membantu pencernaan dengan mengemulsi lemak. Empedu dinilai sangat penting untuk mencerna lemak, protein dan karbohidrat.

Saat lemak dicerna, cairan empedu bertugas sebagai pengemulsi dengan cara memecah gumpalan lemak besar menjadi tetesan yang lebih kecil. Lemak yang telah diemulsikan nantinya akan menyediakan area untuk enzim lipase bekerja.

2. Sebagai sistem ekskresi

Cairan empedu juga berfungsi sebagai jalur ekskresi bilirubin. Selain itu, cairan ini juga membawa kolesterol yang berlebih agar dikeluarkan dari tubuh dan dibuang melalui saluran pencernaan bersamaan dengan feses.

3. Cairan empedu dapat merubah warna feses dan air seni

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, cairan empedu berfungsi mengubah warna feses dan air seni. Hal ini disebabkan adanya bilirubin.

4. Sebagai Perangsang Pergerakan Usus

Fungsi cairan empedu lainnya yaitu sebagai perangsang pergerakan usus secara otomatis. Proses ini disebut dengan gerakan peristaltik.

Simak Video "Irwan Mussry Kabarkan Operasi Batu Empedu Maia Estianty Sukses"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/kri)

Liputan6.com, Jakarta Kantong Empedu adalah organ kecil yang terletak di area tengah perut, tepatnya di bawah hati. Meski bentuknya kecil namun fungsi empedu amat besar.

Empedu memiliki peranan penting dalam sistem pencernaan dan sistem ekskresi manusia. Terutama untuk membantu penyerapan lemak dan membantu hati mengeluarkan zat-zat beracun dari dalam tubuh. Empedu merupakan cairan berwarna hijau kekuningan yang mengandung pigmen bilirubin, biliverdin dan urobilin yang diproduksi dan disekresikan oleh organ hati untuk kemudian disalurkan ke dalam duodenum (usus dua belas jari). 

Komposisi utama dari cairan empedu antara lain adalah garam empedu, air, kolesterol dan juga lesitin. Selain itu cairan empedu juga tersusun dari kalium, natrium, klorin, ion bikarbonat, dan asam lemak, meskipun jumlahnya sangat sedikit.

Sebelum mengetahui fungsi empedu, penting untuk mengenal bagian-bagiannya. Empedu di tampung pada sebuah membran berotot yang disebut dengan kantong empedu. Kantong empedu terletak di bagian bawah hati, ukurannya adalah sekitar 8 hingga 12 cm dengan diameter 4 cm dan memiliki kapasitas kurang lebih 60 ml.

Fundus vesika felea, merupakan bagian kantong empedu yang paling akhir setelah korpus vesika felea. Korpus vesika felea, bagian dari kantong empedu yang dalamnya berisi getah empedu(cairan empedu).

- Leher kandung kemih, merupakan leher dari kantng empedu yaitu saluran pertama masuknya getah empedu ke kantong empedu.

- Duktus sistikus, panjangnya 3 cm berjalan dari leher kantung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus, membetuk saluran empedu ke duodenum.

- Duktus hepatikus, saluran keluar dari leher.

- Duktus keledokus, saluran yang membawa getah empedu ke duodenum.

Nah, setelah membahas bagian-bagian empedu, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, fungsi empedu pada sistem pencernaan tubuh manusia.

Secara umum ada dua fungsi empedu dalam tubuh manusia yaitu membantu penyerapan lemak ke dalam tubuh dan membantu kerja hati dalam sistem ekskresi atau proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas dari dalam tubuh. Lebih lengkapnya, berikut ini beberapa fungsi empedu dalam tubuh manusia.

Fungsi empedu dalam pencernaan salah satunya adalah menetralkan asam lambung. Proses ini membantu enzim pencernaan untuk bekerja dengan baik di suasana yang lebih netral. Umumnya enzim akan bekerja lebih maksimal pada pH netral. Enzim pencernaan yang berperan di usus halus dapat bekerja optimal dalam kondisi basa sedangkan zat makanan yang masuk ke usus memiliki sifat asam.

Di sinilah fungsi empedu diperlukan oleh tubuh, empedu memiliki sifat basa (pH antara 7,5-8,05). Sifat asam pada usus halus memicu pengeluaran hormon sekretin dari kelenjar pankreas. Hormon kemudian akan merangsang empedu untuk menyerap air dan natrium bikarbonat sehingga pH empedu semakin tinggi jika dibandingkan ketika masih berada di kantong empedu.

Dengan pH yang dimilikinya, empedu membantu optimalisasi kerja fungsi enzim pencernaan dengan cara menetralisir sifat asam dan menciptakan kondisi basa yang membuat kerja enzim pencernaan lebih optimal. Semakin asam sifat makanan yang masuk ke dalam usus, maka makin banyak pula empedu yang disekresikan.

Fungsi empedu selanjutnya adalah dapat membantu mengemulsi lemak. Tidak semua jenis lemak yang masuk ke dalam sistem pencernaan bisa langsung diserap oleh usus. Tubuh membutuhkan zat yang mampu untuk menguraikan lemak tersebut. Beberapa jenis zat mungkin dapat dengan mudah larut dalam air, namun tidak begitu dengan lemak.

Lemak lebih mudah untuk diserap oleh tubuh ketika dalam bentuk partikel yang lebih kecil. Di sinilah fungsi empedu. Keberadaan empedu sangatlah penting untuk proses penyerapan lemak, termasuk juga dalam proses penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.

Proses emulsifikasi lemak awalnya terjadi di lambung melalui kontraksi lambung dan adanya asam lambung. Proses emulsifikasi kembali terjadi setelah lemak melewati lambung dan garam empedu mulai bekerja untuk mengemulsifikasi lemak hingga terbentuklah butiran lemak atau micelle. Lemak kemudian akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol dibantu oleh enzim lipase.

Fungsi empedu pada tubuh manusia selanjutnya adalah untuk membantu fungsi enzime lipase. Empedu membantu kerja enzim lipase dengan membentuk misel-misel. Misel membantu menambah luas permukaan partikel sehingga enzim lipase lebih cepat merombak lemak. Enzim lipase memiliki fungsi dalam merombak lemak menjadi dua molekul asam lemak dan gliserol.

Fungsi empedu selanjutnya adalah untuk membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia akan diolah untuk kemudian dapat diserap oleh usus. Setelah itu zat-zat penting akan diserap oleh darah untuk dapat membantu kerja sel-sel dalam tubuh.

Zat-zat yang tidak baik atau zat beracun yang masuk ke dalam tubuh, biasanya akan disaring oleh hati agar tidak terserap oleh darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Zat-zat tersebut akan dibawa oleh hati untuk dikeluarkan dari tubuh melalui empedu. Zat-zat berbahaya tersebut akan dikeluarkan bersama dengan urine atau feses.

Menurunnya kinerja empedu akan sangat berisiko bagi tubuh, karena proses penyerapan zat berbahaya juga tentunya tidak bisa dilkakukan dengan maksimal.

Fungsi empedu lainnya adalah mampu untuk menjadi bakterisida. Sulit sekali untuk dapat terbebas dari berbagai macam mikroba yang mungkin masuk ke tubuh kita. Salah satu cara paling potensial untuk mikroba masuk adalah melalui makanan. Dalam sekali makan, mikroba yang masuk ke dalam tubuh lewat makanan jumlahnya tidak terhitung.

Di sinilah peran sistem imun tubuh berperan. Selain sistem imun, sistem pencernaan memiliki mekanisme pertahanan sendiri seperti empedu. Fungsi empedu menciptakan kondisi basa yang dapat mematikan atau menghambat mikroba yang masuk ke dalam tubuh.

Lanjutkan Membaca ↓

Komponen apa saja yang ada pada cairan empedu