Batik Betawi dengan motif gambar pengantin laki-laki dan perempuan merupakan perpaduan budaya

Jelang Balapan Formula E di Ancol, Rangkaian Persiapan Akhirnya?

Oleh Liputan6 pada 10 Mar 2015, 08:00 WIB

Diperbarui 10 Mar 2015, 08:00 WIB

Batik Betawi dengan motif gambar pengantin laki-laki dan perempuan merupakan perpaduan budaya

Perbesar

Pakaian pernikahan khas Betawi hari akulturasi budaya Cina, Arab dan Eropa

Liputan6.com, Jakarta Budaya Betawi terus berkembang dari masa ke masa dengan ciri yang mudah dibedakan dengan budaya lainnya. Kebudayaan Betawi pun lambat laun tumbuh spontan dengan kesederhanaanya mengikuti pesatnya perkembangan zaman. Salah satu ciri khas dari kebudayaan Betawi yang dimaksud salah satunya adalah dari sisi pakaiannya.

Berbicara mengenai pakaian khas masyarakat Betawi maka Anda akan mengetahui bahwa pakaian khas masyarakat Betawi terdiri atas berbagai jenis. Ada pakaian sehari-hari, pakaian formal dan pakaian pengantin.

Setiap pakaian tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Apabila ditelisik, pakaian khas Betawi merupakan akulturasi dari berbagai macam budaya lain seperti budaya Cina, Arab dan Eropa. Berikut penjelasan selengkapnya:

Batik Betawi dengan motif gambar pengantin laki-laki dan perempuan merupakan perpaduan budaya

Perbesar

Pakaian pernikahan khas Betawi hari akulturasi budaya Cina, Arab dan Eropa

Pengaruh Budaya Cina

Pengaruh budaya Cina yang kental dapat kita lihat lewat pakaian pengantin wanita Betawi. Pakaian yang dipakai oleh mempelai wanita merupakan pakaian yang serupa dengan pakaian putri Cina. Baju pengantin Putri Cina itu terdiri dari serangkaian Kembang Goyang dengan Burung Hong serta penutup wajah pengantin perempuan yang disebut Siangko (pat-sian khou), baju pengantin berpotongan Mancu yang mempunyai bukaan di kanan, yang disebut baju Toaki (toa-ki), dan bawahan berupa rok lipit yang disebut Kun (kun). Di bagian bahu dan dadanya pengantin perempuan memakai aksesori yang disebut Terate (in-kian).

Selain pada baju pengantin wanita, adaptasi budaya Cina juga dapat kita lihat pada pakaian sehari-hari yang sering dipakai oleh perempuan Betawi pada umumnya yaitu kebaya encim.

Pada awalnya, kebaya encim merupakan kebaya asli Betawi yang diperuntukkan untuk golongan nyai-nyai. Namun karena harganya mahal, maka masyarakat Betawi yang ekonominya lemah tidak bisa membelinya.

Melihat hal tersebut maka orang Cina yang ekonominya lebih baik kemudian mengadaptasi pakaian asli Betawi tersebut dengan harapan mereka bisa diterima dan menjadi bagian dari penduduk asli. Karena kemudian banyak orang Cina yang berbusana kebaya tadi, lantas orang-orang lalu sering menyebutnya dengan kebaya encim atau kebaya nyonya.

Pengaruh Budaya Arab

Jika pengaruh budaya Cina dapat dilihat pada pakaian pengantin wanita Betawi maka pengaruh budaya Arab dapat Anda lihat dari pakaian pengantin pria Betawi.

Busanan yang dikenakan oleh pengantin pria dalam adat betawi disebut dengan Dandanan Care Haji. Busana ini terdiri dari jubah berwarna cerah yang terbuat dari bahan beludru dengan bagian dalam berupa kain berwarna putih yang halus. Sebagai pelengkap ditambahkan penggunaan tutup kepala dari sorban yang disebut dengan nama Alpie.

Seperti layaknya busana mempelai pria, baju keseharian pria Betawi pun terpengaruh dari budaya Arab. Pria Betawi mengenakan baju putih panjang yang dinamakan dengan baju Sadariah lengkap dengan tambahan sarung yang biasa digantung di leher. Uniknya, sandal terompah (alas kaki) yang dikenakan oleh pria Betawi juga dipengaruhi oleh kebudayaan Arab.

Pengaruh Budaya Eropa

Akulturasi budaya lainnya yang turut mempengaruhi budaya Betawi juga berasal dari dataran Eropa. Hal ini dapat dilihat ketika masyarakat Betawi kerap menggunakan kain batik beraneka motif dari hasil akulturasi tersebut, misalnya saja motif kereta kuda atau binatang khas Eropa dengan warna yang cerah. (Vina A. Muliana/Ars)

Lanjutkan Membaca ↓

Batik Betawi dengan motif gambar pengantin laki-laki dan perempuan merupakan perpaduan budaya

Motif batik Betawi memiliki keunikan seperti halnya daerah-daerah lain, lekat dengan kebudayaan. Motif batik Betawi memiliki unsur simbol-simbol yang identik kebudayaan Betawi. Contohnya ada ondel-ondel, jail-jali, ngaronjeng, dan lainnya.

Seiring berjalannya waktu, Batik Betawi terus mengalami perkembangan. Melansir dari unggahan akun YouTube Muhammad Jaelani Manjut, berikut 7 motif Batik Betawi yang perlu Anda diketahui :

1. Motif Pencakar Langit

Batik Betawi dengan motif gambar pengantin laki-laki dan perempuan merupakan perpaduan budaya

Motif ini menggambarkan ondel-ondel sebagai maskot Betawi yang berdiri kokoh di antara bangunan-bangunan pencakar langit, kemajuan teknologi, dan derasnya komunikasi modern di Jakarta.

Semaju apapun Jakarta, ondel-ondel tetaplah menjadi penyemangat dalam mempertahankan budaya Betawi. Jakarta tidak akan meninggalkan tradisi yang berakar dari nenek moyang walaupun terus berkembang secara teknologi.

Baca Juga : Jalan-Jalan ke Terogong, Kampung Wisata Batik Betawi

Baca Juga : Mengenal Lebih Jauh Batik Betawi yang Punya Makna Filosofi Mendalam

2. Motif Jali-jali

Batik Betawi dengan motif gambar pengantin laki-laki dan perempuan merupakan perpaduan budaya

Motif ini tercipta dari sejarah sederhana tentang jail-jali Jakarta. Motif ini untuk mengenang bahwa dahulu di Jakarta banyak sekali jail-jali. Pohon ini paling disukai anak-anak karena buahnya sering dijadikan kalung dan gelang. Jali-jali juga diabadikan dalam sebuah lagu tradisional Betawi.

3. Motif Burung Hong

Batik Betawi dengan motif gambar pengantin laki-laki dan perempuan merupakan perpaduan budaya

Seperti namanya, motif Batik Betawi ini memiliki gambar Burung Hong yang merupakan lambang kebahagiaan. Motif ini mendapat banyak pengaruh dari budaya Tiongkok dan Arab. Motif Burung Hong biasanya didominasi dengan warna merah dan kuning.

4. Motif Peganten Betawi

Batik Betawi dengan motif gambar pengantin laki-laki dan perempuan merupakan perpaduan budaya

Motif ini menggambarkan pakaian pengantin laki-laki dan perempuan Betawi yang merupakan percampuran budaya Tiongkok dan Arab. Dalam motif ini ada bermacam warna yang tersedia, baik yang terang maupun yang gelap.

5. Motif Penari Ngaronjeng

Batik Betawi dengan motif gambar pengantin laki-laki dan perempuan merupakan perpaduan budaya

Dalam motif Batik Betawi ini tari Ngaronjeng menggambarkan seorang wanita yang sedang menari dengan pakaian bagus. Melalui motif inilah kesenian Betawi dikenal warga Jakarta bahkan hingga wisatawan mancanegara. Tersedia beragam warna pada motif ini. Ada warna terang dan juga gelap.

6. Motif Kain Bertumpal atau Pucuk Rebung

Batik Betawi dengan motif gambar pengantin laki-laki dan perempuan merupakan perpaduan budaya

Memiliki bentuk berupa jajaran segitiga yang saling berhadapan atau berlawanan. Motif ini biasanya didominasi dengan warna merah dan kuning. Sementara itu, warna dasar kain umumnya berwarna hitam atau biru. Untuk pemakaiannya, kain batik motif pucuk rebung ini dipakai pada kain bagian depan.

7. Motif Loreng Ondel-ondel

Batik Betawi dengan motif gambar pengantin laki-laki dan perempuan merupakan perpaduan budaya

Motif ini dibuat dengan mengangkat boneka ondel-ondel yang merupakan maskot kota Jakarta. Figur ondel-ondel yang digambarkan umumnya lengkap sepasang laki-laki dan perempuan. Dalam motif Batik Betawi ini ada kembang kelape sepasang ondel-ondel dengan memakai pakaian lengkap.

Pemilihan warnanya biasa didominasi merah dan kuning, tapi juga dapat bervariasi sesuai keinginan pembuat. Warna yang digunakan pada motif Batik Betawi ini adalah warna-warna cerah. Warna-warna tersebut antara lain merah, kuning, hijau, oranye, biru, putih, dan hitam. Tiap warna memiliki makna yang menggambarkan sifat dan karakter masyarakat Betawi.

Warna merah bermakna kemauan yang besar untuk belajar, dinamis, dan berani. Warna kuning memiliki arti kehangatan, kecerdikan, dan berbakat dalam bisnis. Warna biru berarti mempertahankan aturan, kebiasaan, dan tradisi yang berlaku. Warna hijau punya makna harmoni dan kebersamaan. Warna putih berarti suci dan religious. Sementara itu, warna hitam bermakna petualang, imajinatif, dan misterius.