Setiap organ dalam sistem reproduksi memiliki fungsi masing-masing yang butuh dijaga kesehatannya. Mari cari tahu cara menjaganya. Sistem reproduksi wanita terdiri dari beberapa organ yang dirancang untuk menjalankan beberapa fungsi. Sistem reproduksi wanita tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembuahan, namun juga menghasilkan hormon pada wanita untuk menjaga siklus reproduksi. Organ Reproduksi WanitaSistem reproduksi wanita terbagi menjadi dua bagian, yaitu organ yang berada dibagian luar dan dalam tubuh. Fungsi organ reproduksi bagian luar adalah untuk memungkinkan sperma masuk kedalam tubuh dan melindungi organ reproduksi bagian dalam dari organisme menular. Organ reproduksi wanita bagian luar, terdiri dari: Organ reproduksi wanita bagian dalam, terdiri dari: Cara Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Jika Sahabat Viva memiliki pertanyaan lebih lanjut, silahkan kirimkan melalui: Pertanyaan anda akan dijawab langsung oleh tenaga kesehatan kami. Kunjungi juga akun Fanpage dan Instagram VivaHealthIndonesia untuk melihat jadwal kegiatan Viva Apotek di kota Anda, info kesehatan dan promo menarik Viva Apotek. Sumber:
Semua organisme memiliki rentang hidup yang terbatas. Karena itu untuk mempertahankan kelangsungan hidup, diperlukan generasi penerus. Proses biologis ketika organisme menghasilkan individu baru dari jenis mereka sendiri disebut dengan reproduksi. Tiap jenis organisme memiliki sistem reproduksi yang berbeda-beda. Di artikel kali ini, kita akan membahas struktur dan fungsi sistem reproduksi pada manusia. Sistem reproduksi pada manusia termasuk ke dalam kategori reproduksi seksual. Artinya, reproduksi terjadi melalui proses bertemunya gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum) membentuk individu baru yang disebut dengan fertilisasi. Hasil dari fertilisasi atau pembuahan adalah terbentuknya zigot. Zigot kemudian mengalami perkembangan embrio hingga dilahirkan menjadi anak. Sebagian mamalia, termasuk manusia, bereproduksi secara seksual. Laki-laki akan menghasilkan sperma, sementara perempuan akan menghasilkan ovum. Sistem Reproduksi Pria Gambar di atas menampilkan sistem reproduksi pada pria. Berikut adalah nama-nama serta fungsi dari tiap organ. 1. Penis berfungsi sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat keluarnya sperma. 2. Skrotum berperan untuk menjaga suhu testis agar sesuai untuk memproduksi sperma. Pada skrotum terdapat dua buah testis. 3. Testis adalah alat kelamin bagian dalam. Fungsinya adalah untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron. 4. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Fungsinya adalah sebagai tempat penyimpanan sperma sementara. (Baca juga: Sistem Reproduksi Aseksual pada Tumbuhan) 5. Saluran uretra adalah saluran yang terdapat dalam penis dan merupakan akhir dari saluran reproduksi. Perannya adalah sebagai saluran keluarnya sperma dan urine. 6. Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang menghasilkan zat yang berisi basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan. 7. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah menghasilkan cairan yang bersifat asam. 8. Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa. Fungsinya adalah untuk melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra. Cairan tersebut juga melapisi uretra untuk mengurangi kerusakan pada sperma selama ejakulasi. Struktur dari sperma yang dihasilkan oleh laki-laki dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Sistem Reproduksi Wanita Gambar di atas menampilkan sistem reproduksi pada wanita secara sederhana. Berikut adalah nama-nama organ beserta fungsinya. 1. Vagina adalah saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim sekaligus tempat mengalirnya darah menstruasi dan saluran keluarnya bayi. 2. Servis merupakan struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah vagina. 3. Saluran telur atau tuba fallopi atau oviduk terdapat sepasang di tiap tubuh perempuan, yaitu di kanan dan kiri. Oviduk memanjang ke arah samping dari uterus. Fungsinya adalah membawa sel telur dari infundibulum ke rahim. Pada saluran inilah terjadi fertilisasi atau pembuahan. 4. Indung telur merupakan tempat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel, sel telur atau ovum dikembangkan. Folikel juga menghasilkan hormon perempuan, yaitu estrogen dan progesteron. 5. Rahim berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin setelah sel telur dibuahi oleh sel sperma. Dinding rahim (endometrium) berperan dalam pembentukan plasenta. Sel telur yang dihasilkan di indung telur disebut juga sebagai ovum. Ovum termasuk ke dalam alecithal (tanpa kuning telur) dan mengandung butiran kortikal dan trombosit kuning. Struktur ovum terdiri dari membran vitelin, zona pelusida, dan korona radiata. Membran vitelin adalah selaput tipis transparan yang membungkus sel telur. Sementara itu, zona pelusida adalah membran transparan tebal yang terletak di atas membran vitelin. Korona radiata adalah membran tebal terluar yang dibentuk oleh sel-sel folikel. Kista berisi cairan tempat ovum berkembang dikenal sebagai folikel Graffian. Sistem reproduksi pada manusia, baik pria maupun wanita, memiliki struktur organ internal dan ekternalnya masing-masing. Setiap organ dalam sistem tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda pula. Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui lebih dalam tentang sistem reproduksi manusia. Awal proses reproduksi manusia terjadi ketika sel sperma bertemu dengan sel telur, yang umumnya terjadi dalam hubungan seksual. Proses ini dapat berlangsung berkat adanya organ-organ reproduksi yang berfungsi Organ reproduksi beserta kelenjar dan hormon, membentuk sistem reproduksi yang berperan dalam proses reproduksi manusia. Sistem reproduksi pada pria dan wanita berbeda, serta bekerja secara spesifik untuk masing-masing jenis kelamin secara genetik. Mengenal Sistem Reproduksi Pria dan WanitaSistem reproduksi pria berfungsi untuk memproduksi dan menyimpan, serta mengantarkan sperma untuk membuahi sel telur. Sedangkan, sistem reproduksi wanita memiliki fungsi untuk memproduksi sel telur dan menyediakan tempat untuk janin selama kehamilan. Kedua fungsi tersebut saling melengkapi dalam proses reproduksi. Sistem organ reproduksi pria dan wanita sama-sama terdiri dari bagian eksternal dan internal. Sebagian besar organ sistem reproduksi pria berada di luar tubuh berbeda dengan wanita yang lebih banyak berada di dalam tubuh. Sistem Reproduksi PriaStruktur organ reproduksi eksternal pada pria meliputi:
Selain itu, struktur organ reproduksi pria juga didukung oleh organ internal yang dikenal sebagai organ aksesoris. Organ-organ ini meliputi uretra, vas deferens, epididimis, vesikula seminalis, duktus ejakulatorius, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbourethral. Berbagai jenis organ aksesoris tersebut berfungsi untuk memproduksi, menyimpan, dan mengatur keluarnya sperma. Kinerja organ reproduksi pria tergantung pada kondisi hormon reproduksi dalam tubuh pria, yaitu testosteron yang memiliki manfaat dalam perkembangan karakteristik seorang pria, termasuk fisik dan gairah seksual, serta FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone) yang berperan dalam produksi sperma. Sistem Reproduksi WanitaOrgan yang termasuk ke dalam sistem reproduksi wanita meliputi:
Organ repoduksi wanita turut dilengkapi dengan organ reproduksi eksternal, yaitu labium mayor, labium minor, kelenjar Bartholin, dan klitoris. Organ-organ eksternal ini berfungsi untuk memicu hasrat seksual wanita, melindungi organ reproduksi internal wanita dari berbagai penyebab infeksi, dan membantu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma. Sistem reproduksi wanita juga bekerja sama dengan empat hormon reproduksi utama, yaitu FSH dan LH, yang membantu proses pembentukan sel telur di ovarium, serta estrogen dan progesteron, yang berperan penting untuk kehamilan. Sistem reproduksi pada manusia, baik pria maupun wanita, memiliki keunikan dan fungsinya masing-masing. Kesehatan setiap organ dalam sistem reproduksi perlu dijaga dengan baik, terlebih bila Anda dan pasangan sedang menjalani program kehamilan. Organ sistem reproduksi yang sehat bisa dicapai dengan menjalani pola hidup sehat hingga perilaku seksual yang aman, demi menunjang proses reproduksi dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jika Anda memiliki keluhan pada organ sistem reproduksi, jangan menunda untuk berkonsultasi dengan dokter agar penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat. |