Banyaknya kata yang dibentuk dari kata angkasa adalah …


Page 2

sama dengan 240 saluran telepon. Rangkaian satelit yang paling baru, INTELSAT IV-A, yang dibuat oleh perusahaan Hughes Aircraft Company, mempunyai kapasitas 6.500 saluran telepon dan lebih dari 6.000 jam siaran televisi setahun.

Sebelum ada satelit, industri komunikasi menggunakan kawat di tanah, saluran langsung antara menara-menara microwave sejauh 25 sampai 40 kilometer, atau radio berfrekwensi tinggi. Keadaan ini seringkali tidak efisien karena gangguan cuaca dan pemancar-pemancar radio lainnya yang menggunakan frekwensi sama. Hubungan telepon antar benua yang kadang-kadang memakan berhari-hari harus melalui negara ketiga yang dilengkapi cukup antena dan kawat. Sambungan telepon antara dua negara Amerika Selatan Argentina dan Peru, dipisahkan oleh jarak kurang dari 640 kilometer dilakuk lewat Amerika Serikat, yang letaknya ribuan kilometer di Utara. Kini satelit bertindak sebagai stasiun penghubung dan setiap satelit dapat meneruskan kembali komunikasi ke hampir separo bola dunia, dibandingkan dengan

jarak lebih pendek yang mampu dicakup oleh menara microwave. Satelit-satelit itu berada dalam garis edar yang sinkron pada ketinggian 36.000 kilometer. Pada jarak ini orbit mereka sekeliling bumi tepat 24 jam -- sama dengan perputaran bumi. Jadi mereka selamanya berada di daerah yang sama.

Satu hasil dari satelit dewasa ini : penyampaian berita lebih cepat dari biasanya. Lebih dari setengah penduduk dunia

kira-kira 2 milyar jiwa -- pada tahun 1969 dapat menyaksikan peristiwa ketika para astronot Amerika menjejakkkan kakinya untuk pertama kali dipermukaan bulan. Dan jutaan orang dapat menyaksikan dengan jelas peristiwa-peristiwa olah raga internasional seperti olimpiade. Kegiatan niaga dan industri juga mulai menggunakan sistim satelit. Pertemuanpertemuan jarak jauh, sering kali disertai dengan pengiriman gambar-gambar peta dan bentuk-bentuk visuil lainnya, mulai menggantikan pertemuan langsung.

Pada tahun 1971 suatu perusahaan bahan mentah menyiarkan upacara pembukaan kegiatannya yang baru di Sydney, - Australia, lewat saluran jaringan televisi terbatas pada konsumen-konsumennya yang potensil di Tokio, New York dan London. Pada tahun yang sama, seribu ahli ilmu pengetahuan di 10 kota yang berbeda di Jerman Barat, Australia, dan Swiss ikut serta dengan para sarjana Amerika Serikat dalam suatu musyawarah selama 3 jam disiarkan dari H ouston, Texas. Mereka saling menukar informasi mengenai kedokteran antariksa, kanker dan tuberkulos a.

Sesungguhnya, kata Clarke, kemajuan yang dicapai sudah demikian pesat sehingga ''seluruh dunia sudah jadi satu sejauh menyangkut masalah komunikasi'.

"INTELSAT" adalah suatu organisasi internasional paling berhasil yang pernah dibentuk". Apa artinya ini bagi daerahdaerah dan negara-negara seperti Aljazairiah, India, Indonesia dan Alaska? Kenyataan sederhana ini ialah, bahwa mereka sedang melompat sejauh 75 tahun teknologi - melampaui suatu jaman kawat dan stasiun bumi dan langsung menuju keabad angkasa luar.

Aljazairiah, satu dari negara terbesar di dunia dengan wilayah seluas 2,4 juta kilometer persegi, mempergunakan INTELSAT untuk sistim komunikasi domestik yang unik.

Kota-kota di sebelah utara, separ jang pantai laut Tengah, dihubungkan dengan kawat biasa dan menara microwave untuk penlayanan telepon dan televisi. Tetapi ratusan kiló. meter keselatan -- ditengah gurun sehara -- berbagai kelompok penduduk bergantung pada transmisi radio yang tidak effisien untuk berhubungan satu sama lain dan dengan daerah Utara, "Kami ingin mengakhiri keterpencilan kelompok penduduk ini," kata Abdel Kader Bairi, anggota INTELSAT dan derektur peralatan telekomunikasi untuk kementerian. pos dan tele. komunikasi Aljazairiah.

Sementara Aljazairiah merupakan negara pertama di Timur Tengah atau Afrika yang melengkapi perencanaan untuk sistim komunikasi domestik, negara-negara lain sedang berpikir-pikir untuk berbuat hal yang sama, baik dengan INTELSAT maupun dengan satelit domestik mereka sendiri.

Pada bulan Juli 1976 NASA meluncurkan' satelit komunikasi "PALAPA" yang juga dibuat oleh Hughes, untuk Indonesia. Pemerintah di Jakarta berharap akan dapat menghubungkan sebagian besar dari 3000 pulaunya yang terpencil dengan satelit itu.

Pada tahun 1977 Jepang akan mempunyai sistim mereka sendiri. Uni Sovyet juga menonjolkan suatu sistim komunikası


Page 3

KASAU menginspeksi satuan pemeliharaan pesawat di Polog 010 Husein Sastranegara Bandung.

Suatu Angkatan Udara itu mau tidak mau tentu akan berurusan dengan memelihara, merawat dan menggunakan alat perlengkapan yang teknologis lebih modern. Oleh sebab itu KASAU menekankan bahwa rasa tanggung jawab terhadap pembangunan TNI-AU sudah seharusnya juga dibarengi oleh rasa kesadaran akan nilai dan harga (cost conciousness) oleh seluruh aparat TNI-AU dan segenap personilnya. Lebih-lebih kesadaran ini harus diinsafi, oleh karena kita semua tahu bahwa budget pemerintah masih sangat terbatas. Kita semua harus berani melakukan penghematan, yaitu untuk secara berangsur mengurangi kegiatan-kegiatan yang manfaatnya ti dak langsung mendukung program dan tugas pokok. Kita wajib mengetrapkan prinsip "skala prioritas" untuk mendukung berhasilnya tugas pokok TNI-AU, yaitu "kesiapan operasionil" sistem senjatanya. Singkatnya kita harus memobilisir semua dana dan biaya yang dapat diusahakan untuk suatu kepentingan utama, ialah siapnya armada pesawat terbang kita. Kata KASAU.

Menyinggung masalah pembangunan pada umumnya, KASAU selanjutnya mengatakan bahwa pembangunan itu berarti menambah investasi "hardware" (alat-alat utamanya) dan "software" (prosedur dan sistem penggunaannya"), yang bila semua diselenggarakan dan dilaksanakan melalui serangkaian program dan proyek, maka setelah program dan proyek dari pada investasi tersebut selesai, maka akan beralih pada pengelolaannya secara rutin. Di sini berarti bahwa dalam setiap PELITA, volume kegiatan rutin dengan sendirinya akan semakin bertambah besar karena investasi pembangunan tersebut harus dapat dipelihara dan dirawat dengan baik untuk dapat dipergunakan semestinya. Faktor inilah yang harus kita perhatikan, kata KASAU menandaskan, yaitu bahwasanya investasi "hardware" harus di

barengi juga dengan investasi "software", dalam hal ini ialah pendidikan dan latihan personil dan kemampuan mengurusnya secara effisien, kesanggupan dan ketahanan untuk melakukan tugas-tugas rutin yang sebaik-baiknya. Kalau masalah ini tidak diperhatikan dengan sungguh-sungguh serta mengabaikan "cost conciousness”, maka investasi "hardware" tersebut. tidak saja menjadi beban tinggi terhadap pembiayaan negara, tetapi juga pada suatu waktu dia akan mubadir. Dan hal ini menjadi pemborosan yang harus dibayar terlalu mahal.

Supaya soal-soal ini tidak saja menjadi pemikiran kita sejak sekarang, tapi secara sadar diusahakan dengan sungguhsungguh untuk di-impelementir sejak sekarang juga. Rasa tanggung jawab dalam: pembangunan tidak boleh berhenti selesai sampai berhasilnya pengadaan-pengadaan investasi "hardware" itu sendiri, tetapi rasa tanggung jawab kita harus berlanjut sampai dengan perawatan, pemeliharaannya secara rutin, agar semua investasi itu dapat digunakan manfaatnya secara operasionil maksimum. Hanya dengan sikap yang demikian itu kita akan dapat membina program pembangunan secara sehat. Demikian KASAU.

KADET-KADET WANITA PERTAMA

A.A.U. AMERIKA SERIKAT
MEMECAH TRADISI US. AFA

Kadet-kadet Akademi Angkatan Udara Amerika Serikat atau U.S. Air force Academy (US.AFA), sejak Akademi ini didirikan tahun 1946 di Colorado Spring California, memiliki persyaratan tradisionil di dalam penerimaan Tarunanya, yaitu

antaralain : pandai, atletis, rajin dan bersemangat serta berani.


Maka mulai bulan Juni 1976 yang lalu, persyaratan tersebut
ditambah lagi dengan: harus cantik (beautiful).
Sebanyak 15 gadis ayu yang telah berhasil menempuh program
pendidikan Air Training Officers (ATO's) yaitu semacam
program pendidikan WARA di TNI-AU, kini sedang dititipkan
pada US.AFA sebagai Perwira-Perwira WARA yang nantinya akan bertanggung jawab mengasuh dan membimbing sebanyak

150 orang Kadet wanita pertama, yang rencananya akan memasuki Akademi ini pada permulaan tahun 1980.

Penerimaan Kadet-kadet wanita pada US.AFA ini merupakan suatu "breaking abarrier as historic“ dalam kehidupan kampus US.AFA hingga saat ini, dan dianggap sebagai suatu loncatan sejarah pendidikan Akademi Angkatan Perang di Amerika Serikat "as the Mach 1 milestone" Pro dan kontra memang terjadi dengan rencana ini, tetapi akhirnya hal ini umumnya dapat diterima oleh publik Amerika Serikat setelah Presiden Ford menanda tangani undang-undang tentang pendidikan Akademi Angkatan Perang bagi kaum wanita bulan Oktober 1975 yang lalu. Sementara itu Letnan Jenderal James R' Allen, Kepala Akademi Angkatan Udara Amerika Serikat telah menyiapkan naskah rencana pendidikan Kadet wanita itu dalam dokumennya setebal 77 halaman.

Penelitian-penelitian akan dibukanya US. AFA bagi Kadet wanita ini, telah jauh-jauh dilakukan, antara lain meneliti problema problema yang dihadapi oleh satuan-satun Pendidikan Dasar Perwira Wanita di Lackland AFB, di Akademi Pelayaran Niaga (Marchant Marine Academy), dan di Akademi Kepolisian Los Angeles, yang telah lebih dahulu mendidik Kadet-kadet wanitanya. Di tiga tempat lembaga pendidikan ini telah dipelajari dengan seksama segala masalah yang dihadapi didalam menyelenggarakan pendidikan Kadet wanita, serta jalan-jalan pemecahannya. Sebanyak kurang lebih 800 buku, artikel-artikel dan laporan-laporan tentang kehidupan wanita dalam Kemiliteran telah dipelajari dengan seksama, dan kemudian dituangkan dalam suatu naskah rencana.

Pada masa kini memang telah ada wanita-wanita di Amerika Serikat yang berdinas sebagai militer effektif dalam US.Air Force sebagai Perwira-perwira. Mereka sebelumnya telah menempuh program pendidikan Air Training Officers (ATO's), yaitu lembaga pendidikan semacam SKADIK 012 Kaliurang yang diperuntukkan bagi WARA'. Tetapi kemudian kebutuhan akan Perwira-perwira Wanita yang juga dituntut memiliki persyaratan Akademis, sebagaimana halnya Perwiraperwira pria, memang dirasakan perlu dalam kehidupan USAF.

Oleh sebab itu mulai tahun 1980 direncanakan US.AFA di Colorado Spring akan mulai mendidik 150 Kadet wanitanya, satu tempat dan satu metode dalam pendidikan dan latihan

Kadet-kadet Wanita Angkatan Udara Amerika Serikat, mulai disiapkan
di Colorado Spring. Mereka mengikuti program latihan kemiliteran
bersama-sama dengan Kadet prianya, demikian pula dalam metode-
metode pelajaran Akademis lainnya. Sebanyak 150 Kadet Wanita
semacam ini, akan menembus "barier" sejarah US AFA ditahun 1980
nanti, Gambar di atas adalah Perwira-perwira wanita ATOs yang "diti-
tipkan" di US AFA sebagai pembina Kadet Wanita pertama nantinya.

dengan kadet prianya, walaupun dalam hal-hal khusus akan dibedakan. Tetapi penerimaan Kadet wanita baru ini, memerlukan persiapan yang matang mulai sekarang. Sehubungan dengan itu, maka sejak Juni 1976 yang lalu, sebanyak 15 Perwira Wanita lulusan ATOs telah dititipkan di US.AFA, untuk selama setengah tahun ikut serta didalam program pendidikan Kadet-kadet Senior pria. Kelima belas Perwira 'WARA" ini ikut aktif didalam latihan-latihan kemiliteran bersama-sama dengan rekannya Kadet pria. Mempelajari dan menyelami segala hal ikhwal kehidupan Kadet dalam kampus US.AFA, mempelajari metode-metode latihan, skedule pendidikan, kode ethik kehidupan Kadet dan sebagainya. Semua itu dipelajari dan diteliti kemungkinan-kemungkinannya untuk ditrapkan pada Kadet-kadet wanita yang akan datang, karena kelima belas Perwira "WARA" itulah yang nantinya bertanggung jawab didalam membina Kadet-kadet wanita yang baru (freshwoman), yang juga kini telah disiapkan di lembaga pendidikan persiapan AFA bagi wanita (AFA Preparatory School).

Perlu pula pembaca ketahui bahwa sejak bulan Juli 1955, dalam sistem kehidupan Kadet US.AFA, telah ditrapkan metode pendidikan dimana Kadet-kadet Senior dibebani juga kewajiban ikut mendidik-adik-adiknya (Kadet Yunior), maka hal inipun akan ditrapkan pula terhadap Kadet-kadet wanita nya. Kalau tidak salah dalam kehidupan Taruna AKABRI ditrapkan hal yang demikian juga.

Kelima belas Perwira WARA yang sudah berpangkat Letnan Dua itu, sebelumnya telah lulus melalui program ATOs, dan merupakan sebagian dari sekian banyak gadis yang beruntung didalam seleksi masuk pada Military Personel Center, Randolph AFB' Kolonel James P. Mc Carthy, Wakil Komandan Kadet dan Perwira Program ATOs mengatakan bahwa para Perwira "WARA" itu telah lulus dengan baik didalam menempuh latihan dasar kemiliteran sebagaimana halnya telah diberikan pada kadet pria. "Percobaan-percobaan kami dengan program ATOs wanita sudah cukup jauh", kata Kolonel James, dan telah cukup memberikan keyakinan kepada kami bahwa penelitian-penelitian dan data dalam rencana kami telah benar". Jenderal Allen yang telah mengikuti dengan seksama pelaksanaan program pendidikan ATOs bagi wanita secara keseluruhan, mengatakan bahwa Perwira-perwira remaja wanita itu telah berbuat "luar biasa baiknya", dan ia yakin dan optimis bahwa wanita akan sukses sebagai Kadet.

Di dalam penitipannya di US. AFA kelima belas Perwira ATOs tersebut ditempatkan di Vandenberg Hall lantai keenam, yang sebelumnya merupakan asrama kadet pria. Tetapi telah mengalami beberapa perobahan sedemikian rupa sehingga dengan tempat akomodasi wanita lengkap dengan toilet dan fasilitas lainnya. Perobahan ruangan ini saja telah menghabiskan biaya tidak kurang dari $. 100.000. Para Perwira ATOs tersebut mengikuti program latihan Basic Cadet Training (BCT), yang antara lain: lari sejauh satu mil, baris-berbaris, pengetahuan senjata, menembak dengan berbagai jenis senjata ringan, olahraga kolektif dan individuil, bela diri dan sebagainya. "Kami juga memperoleh pendidikan gojlogan mental dan fisik", kata Letnan Susan, "tidak hanya dapat memberikan kebanggaan tersendiri bagi kami, tetapi juga menunjukkan bukti bahwa Kadet wanita dapat bersaing dengan Kadet pria''.

Perwira-perwira Wanita ATOs (Air Training Officers) sedang tekun dan giat belajar di Akademi Angkatan Udara, untuk menyiapkan diri sebagai Senioren Kadet Wanita pertama tahun 1980, Kadet Senior Pria, ikut membantu membimbingnya,

mutu standar lulusan United States Air Force Academy katanya, walaupun dalam beberapa hal mungkin ada kekurangan-kekurangannya.

Tentang program latihan dan hubungan antar kadet.

Rencana program latihan kemiliteran bagi kadet wanita, akan digunakan jenis-jenis snjata panjang M-1 yang beratnya 9/2 pond, menembak dengan M-16 dan pistol kaliber 38'. Mereka juga akan dikenakan bivak di Jacks Valley yaitu sebuah medan latihan disebelah Utara kampus US.AFA latihan-latihan kemiliteranlainnya, dan juga pertandingan olah raga/atletik. Setiap cabang olahraga yang diikuti oleh kadet pria, akan diikuti juga oleh kadet wanita, kecuali sepak bola. Kadet-kadet wanita tingkat yunior juga akan mengikuti latihan-latihan terjun payung, terbang layang, dan menempuh pendidikan terbang dengan pesawat bermotor untuk mendapatkan Lisensi terbang sipil (Civilian Private Pilot'a License), yang bekerja sama dengan Aviation Club.

Disamping itu, para Kadet wanita juga direncanakan akan diintegrasikan dalam skadron-skadron kadet untuk memperoleh pendidikan pilot Angkatan Udara bagi wanita. Tentang hubungan Kencan Antara kadet pria dan kadet wanita yang menjadi topik pembicaraan di kampus US.AFA waktu itu, telah ditetapkan peraturan sebagai berikut: Seorang Kadet pria baru klas Yunior atau "Freshman", hanya boleh berkencan dengan kadet wanita yunior, pula (freshwoman). Bagi kadet-kadet wanita klas II, III dan IV atau Senior, dapat berkencan dengan siapa sajayang ia ingini kecuali dengan kadet pria klas 'fresh man'.

Tentang potongan rambut kadet wanita, dipotong pendek sedemikian rupa sehingga panjang rambut tepat sampai diatas krah baju. Hal ini dapat dipendekkan lagi dalam waktu latihan-latihan militer, tetapi tentunya tidak akan ''segundul seperti kadet pria. Bagaimana bila hal ini terjadi di AKABRI Bagian Udara kita, tentunya penulis belum bisa berkomentar.

"BRING ME MEN". Gapura United States Air Force Academy (US AFA) yang terkenal di kampus Colorado Spring California. Sebanyak 4.000 Kadet pria kini menghuni kampus ini, dan ditahun 1980, sebanyak 150 orang Kadet Wanita akan menambah semarak Resimen Kadet US AFA. "'bahwa kami harus selalu berusaha untuk mencapai kemampuan 150 persen''. Tetapi selanjutnya ia menambahkan bahwa tidak ada alasan/keraguan untuk tidak menyelesaikan program pendidikannya dengan sukses. Rupa-rupanya semangat dan motivasi mereka yang kuat banyak membantu berhasilnya pendidikan mereka sebagai Perwira USAF.

Bahan: Air Force Magazine April 1976.

Sekolah Persiapan US.AFA bagi wanita.

Di samping mempersiapkan Perwira-perwira Wanita USAF yang nantinya akan bertindak sebagai Inspektur maupun Senioren bagi para Kadet wanita di US.AFA, USAF juga telah mempersiapkan personil-personil wanitanya (Cadet candidats) pada Sekolah Persiapan AFA bagi wanita atau AFA Preparatory School yang terletak kurang lebih lima mil diselatan kampus AFA. Siswi Sekolah Persiapan AFA ini mula-mula berjumlah 14 gadis remaja, tetapi kemudian dua orang mengundurkan diri. Sebagai calon Kadet AFA, mereka dipersiapkan dengan terarah sebagai kontingan wanita pertama yang memasuki AFA. Kurikulum pendidikannya disesuikan sedemikian rupa, terutama menekankan pada pelajaran bahasa Inggris dan Matematika, disamping pula dipelajarkan latihan dasar kemiliteran dan latihan-latihan fisik lainnya.

Tentang akan dibukanya program pendidikan Kadet wanita pada US.AF tersebut, banyak juga mengandung animo pada kalangan gadis-gadis remaja Amerika Serikat, disamping juga mengundang opini pro dan kontra. Menurut laporan, lebih dari 1000 gadis remaja telah berminat untuk memilih pendidikan Kadet US.AFA sebagai tujuan studinya. Tetapi dari sebanyak itu baru hanya 150 orang yang akan diterima pada angkatan pertama. Hal ini sesuai dengan rencana kebutuhan Perwira Wanita pada tahun 1980. Dikalangan kadet pria di Colorado Spring yang kini dihuni sekitar 4000 kadet, terdapat juga beberapa opini yang pro dan kontra terhadap dibukanya pendidikan Kadet wanita di kampusnya. Dalam pertemuan Cadet Council ada sementara pendapat bahwa pendidikan akademis dan latihan kemiliteran tidak selalu cocok bagi wanita, dan dikhawatirkan bahwa hal tersebut dapat mengurangi mutu atau nilai standar lulusan US. AFA. Tetapi Jenderal Allen menjamin bahwa "kita tidak akan mengalami penurunan

Bagi mereka yang mengikuti dengan seksama pasang surutnya perkembangan Satuan-satuan Cadangan, maka satu hal akan dapat dipastikannya Pengawal Nasional Udara Alr National Guard) dan Cadangan Angkatan Udara (Air Force Reserve) dewasa ini jauh berbeda dengan konsep-konsep "Cadangan" terdahulu yang manapun juga.

Satuan-satuan Cadangan (yang sekarang ini) merupakan bagian daripada Satuan Total (Total Force). Konsep ini dapat dikatakan merupakan satu konsep yang revolusioner.

Komandan Satuan cadangan Mayor Jenderal Homer 1. Lewis. Brigadir Jenderal John J. Pesch.

Lahirnya konsep baru tersebut.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Sekretaris Pertahanan, yang saat itu dijabat oleh Melvin R. Laird, dalam bulan Agustus 1970, merupakan dasar atau landasan bagi terbentuknya konsep baru tersebut. Laird dalam statemennya itu menyatakan bahwa "satuan-satuan Pengawal dan Cadangan serta perorangan dari Cadangan Terpilih akan dipersiapkan untuk dijadikan sumber utama bagi pasukan-pasukan aktif.' Ini berarti, menurut Jenderal John D. Ryan, Kepala Staf Angkatan Udara AS, bahwa anggota-anggota cadangan dalam saat-saat keadaan bahaya di masa mendatang, akan lebih cepat dapat dimobilisir dan akan dapat memainkan peranan yang lebih luas dari pada dalam waktu-waktu sebelumnya.

Gagasan baru ini bukan semata-mata merupakan hiasan bibir belaka. Untuk maksud itu, rencana Satuan (Realistic Deterrence). Dan ini adalah bagian dari struktur pasukan di masa damai dari Doktrin Nixon, dan program bagi Air Guard dan Air Force Reserve yang didasarkan atas rencana Total Force yang kini telah dimasukkan ke dalam Rencana Pertahanan Lima tahun (Five-Year Defence Program). Laird menyatakan bahwa "dalam rencana pertahanan, maka Strategi Ancaman Realistik mengharuskan kita merencanakan penggunaan yang optimum dari semua sumber militer dan sunbersumber yang tersedia yang ada hubungannya dengan itu untuk memenuhi kebutuhan keamanan dunia bebas ,,,

Ada yang mengatakan, ide Total Force senantiasa ada pada Amerika Serikat sebagai bagian dari warisan Lexington dan Concord. Ada pula yang mengatakan (dari golongan yang lebih pragmatis) bahwa ide tersebut bertolak kepada implementasi tahun 1964 mengenai konsep staf yang terintegrated.

Namun demikian, lahirnya Konsep Total Force versi Angkatan Udara mungkin sekali adalah sebagai akibat dari pada kekurangan-kekurangan yang telah diperlihatkan dalam mobilisasi parsiil dalam tahun 1961 dan 1962. Angkatan Udara melihat kekurangan-kekurangan ini dan berusaha memperba

ikinya yang kemudian diumumkan sebagai Air Force Regulation (ketentuan AU) 45 - 60 dalam bulan Pebruari 1963 untuk mrngatasi persoalan-persoalan yang dihadapinya. Ketentuan tersebut agaknya merupakan statemen resmi yang pertama tentang suatu pendekatan Total Force terhadap rencana kemiliteran.

Dalam tahun 1966 - 67 atas prakarsa Dr. Theodore C. Marrs, yang waktu itu menjabat sebagai Deputy Assisten Sekretaris Angkatan Udara (Bidang Cadangan) yang mendapat persetujuan dari Jenderal John P. McDonnel

(saat itu menjabat sebagai Kepala Staf) telah diadakan studi oleh RAND mengenai peranan dan Missions dari Angkatan Udara pertengahan tahun 70-an yang difokuskan kepada ide campuran yang lebih cost-effective untuk menghadapi ancaman. Hasil dari studi ini menyimpulkan bahwa dengan menggunakan Konsep total Force, Amerika Serikat akan dapat mengurangi sebesar k./ 50% untuk pembiayaan pasukan yang sama besarnya seperti yang ada sampai saat ini; atau dengan biaya yang sama dapat dibentuk pasukan yang lebih besar. Ide ini timbul sebagai akibat dari pada terbatasnya anggaran, biaya yang semakin meningkat dan sikap menentang dari masyarakat


Page 4

AS terhadap rencana bantuan bagi pasukan aktif. Tapi di samping ini semua, agaknya yang lebih penting lagi adalah penampilan dan prestasi dari satuan-satuan Pengawal Nasional Udara dan satuan-satuan Cadangan AU dalam mobilisasi tahun 1968. Satuan-satuan ini dengan tingkat kesiap-siagaan dan kemampuannya yang tinggi untuk melaksanakan tugas mobilisasi, menunjukkan bahwa pasukan yang bertugas non-aktif dapat turut memberikan sumbangannya secara cepat dan tepat pada saat negara dan bangsa berada dalam bahaya. Bagaimanapun juga, akhirnya dalam tahun 1969 dilangsungkanlah diskusi terbuka yang membahas ide tersebut.

Mayor Jenderal Homer I. Lewis, Kepala Cadangan A dan Brigadir Jenderal John J. Pesch, Deputy Direktur Pengawal Nasional Udara, dalam keterangannya kepada majalah "Air Force" mengatakan bahwa Angkatan dara telah bersiap-siap untuk menerima konsep tersebut. USAF senantiasa memberi kesempatan, Unsur-unsur Cadangan digunakan untuk menghadapi setiap tantangan demi terlaksananya strategi yang sempurna. Sedangkan menurut Jenderal Lewis, tekanan ekonomi memaksa tenaga-tenaga Cadangan dimasukkan kedalam Total Force.

Struktur Pengelolaan

Mengenai kemungkinan perobahan-perobahan dalam pengelolaan Cadangan Angkatan Udara. (Air Force Reserve), Jenderal Lewis percaya bahwa Air Force Reserve dewasa ini lebih baik terorganisir dari pada dalam waktu-waktu y.l. Falsafah atau semboyan Jenderal Lewis ialah "bahwa jika setiap orang melakukan sesuatu, maka tak seorangpun akan melakukannya; jika setiap orang diberi/diserahi tanggung jawab, maka tak seorangpun yang bertanggung jawab" Saat ini Air Force Reserve memiliki AFRE (Office of Air Force Reserve), dan melakukannya serta bertanggung jawab atasnya. Dalam melaksanakan tugas ini. Air Force Reserve bekerja sama secara penuh dengan unsur-unsur lain dari Staf Udara.

Selanjutnya Jenderal Lewis percaya bahwa Public Law 90 168 merupakan batu loncatan dalam mempersiapkan Cadangan AU menghadapi peranannya yang sekarang ini. Undangundang tersebut menciptakan AFRE sebagai bagian dari Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Udara. Undang-undang itu juga menetapkan seorang Kepala cadangan Angkatan Udara yang ditunjuk oleh Presiden di antara jenderal-jenderal Satuan Cadangan yang tidak dalam tugas aktif.

Peranan Mission dan Recruiting

Bukti lainnya yang menyatakan bahwa Satuan-satuan Cadangan merupakan suatu bagian yang terpercaya dari struktur yang sekarang ini, adalah kenyataan bahwa mereka diikut sertakan dalam sebagian besar skenario yang direncanakan. Ditegaskan oleh Jenderal Lewis bahwa Satuan Cadangan bisa melaksanakan dengan baik tugas-tugas di bidang missions tambahan. Juga, jika seorang pemuda yang terlatih, baik meninggalkan tugas-aktif dan kemudian bergabung dalam Satuan Cadangan, maka USAF akan tetap melanjutkan pelunasan investasi modal yang ada yang dibuatnya selama masa latihan,

Mengenai persaingan antara Satuan Pengawal dan Satuan Cadangan yang menyangkut bidang-bidang peranan dan mission, masing-masing fihak padadasarnya setuju untuk mengada

New Look dalam Pertanggungan jawab Missions

Sebagai bukti selanjutnya bahwa perobahan itu tak dapat diganggu gugat lagi, Jenderal Pesch menunjuk kepada penentuan tanggung jawab mission dalam new look. Di masa-masa yang lalu, katanya, Air Guard sendiri berada dalam bidang missions khusus tidak untuk memenuhi sesuatu kebutuhan, akan tetapi karena perlengkapannya dipergunakan bagi keper: luan Angkatan Udara aktif dalam suatu bidang mission. Hal ini berlangsung selama tanggung jawab Angkatan Udara dapat dipenuhi oleh pasukan aktif (active force) yang besar. Akan tetapi sekarang, di mana pasukan aktif mengalami penciutan, maka Staf Udara berusaha mencari jenis mission tambahan mana yang bisa dilakukan oleh satuan-satuan Cadangan.

"Kini Angkatan Udara memberikan perlengkapan dalam bidang-bidang missions yang paling cocok dengan kemampuan satuan Pengawal (guard)," kata Jenderal Pesch selanjutnya. Pertahanan antariksa merupakan suatu contoh utama.

Ditanya berapa besar ADC-mission yang bisa dilaksanakan oleh Guard, Jenderal Pesch mengatakan: ''Dari pengalamanpengalaman yang lalu dapat dikatakan bahwa kami berfungsi sangat baik dan kami telah memberikan bantuan-bantuan yang sangat berfaedeh dalam missi-missi di mana kami ikut melaksanakannya bersama-sama dengan pasukan aktif, dan bahkan juga dalam sistim - senjata dalam suatu mission di mana kami turut serta",

Sejak Satuan-satuan Cadangan diikutsertakan dalari kebijaksanaan mengambil keputusan-keputudan, maka timbul masalah mengenai apakah konsep Total Force tersebut berarti kemungkinan dihapuskannya susunan (struktur) Cadangan yang terpisah, ataukah berarti penggabungan antara satuansatuan Pemgawal dan satuan-satuan Cadangan.

Menurut Jenderal Pesch, pertengahan tahun 1960 Sekretaris Pertahanan yang waktu itu dijabat oleh Robert S. McNamara telah mengusahakan penggabungan Satuan-satuan Pengawal dan Cadangan. Tapi usaha ini belum berhasil "menetapkan jalan ke luar". Jalan ke luar baru ditetapkan oleh Public Law 90 - 168, yang mengakhiri usaha-usaha administratif untuk menggabungkan pengelolaan ataupun operasi.

Sekretaris Pertahanan Melvin R. Laird mengadakan pembicaraan dengan para anggota cadangan Wing ke-446 Tactical Airlift, selama kunjungannya di lapangan udara militer Ellington, Texas.

kan pendekatan-pendekatan lebih lanjut. "kami masing-masing mendapat tugas untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan Angkatan Udara. Saya percaya bahwa bila timbul sesuatu yang dibutuhkan, maka Angkatan dara secara obyektif akan menentukan siapa di antara Satuan Pengawal dan Satuan Cadangan yang lebih tepat untuk diserahi tugas menyediakan segala sesuatunya untuk kebutuhan tersebut." Demikian dijelaskan oleh Jenderal Pesch. Jenderal Lewis berpendapat, persaingan tersebut adalah persatuan yang sehat.

Untuk memenuhi kebutuhan pertahanan nasional, kedua perwira tinggi tersebut setuju diadakan usaha meng-rekrut warga negara AS itegaskan bahwa meng-rekrut Satuan Cadangan merupakan suatu problema ayang sangat komleks.

Bagi AFRES., pang-rekrutan secara historis adalah hak prerogatif dari KOmandan AFRES. setempat. Tapi sekarang peng-rekrutan dipusarkan di satu tempat (di-sentralisir). Hal ini semata-mata hanya untuk membantu meringankan tugas para komandan setempat dan bukan sebagai kegiatan terorganisir secara nasional yang akan menangani seluruh tanggung jawab peng-rekrutan. Menurut Jenderal Lewis, komandan setempat lebih faham akan motivasi penduduk di daerahnya dari pada dinas-dinas peng-rekritan di tingkat yang lebih tinggi. "'Tugas tersebut berada di tangan komandan satuan (unit commander). Mission utamanya adalah terhadap seseorang dan melatih unitnya," kata Jenderal Lewis lebih lanjut.

Usaha peng-rekrutan ternyata mengalami kesulitan karena kurangnya personil AFRES, memberikan pendapatnya mengenai sikap para pemuda (AS) terhadap dinas militer, Jenderal Lewis menjelaskan bahwa untuk minta seseorang (pemuda) mau meneken (kontrak) selama 6 tahun, berjanji tidak akan meninggalkan kota (kediamannya) dan masuk dinas suatu unit, sesungguhnya merupakan suatu kontrak yang agak berat.

"untuk itu kami tidak memberikan sesuatu kepada mereka, kecuali memberikan skill yang bermanfaat serta menanamkan rasa patriotisme di dada mereka," kata Jenderal Lewis lebih lanjut. Dijelaskannya pula bahwa undang-undang menge

nai premi pencalonan dan pencalonan-ulang merupakan keharusan bagi para Cadangan. Ada juga yang membutuhkan alat/cara untuk membujuk para calon, termasuk bantuan uang saku dan peraturan meangenai tunjangan di hari tua Pensiun) bagi para anggota Cadangan.

Dewasa ini, seorang anggota Cadangan dengan duapuluh tahun 'yang memuaskan' (tahun di mana dia memperoleh angka latihan yang dibutuhkan tidak bisa menerima pembayaran uang tunjangan sebelum dia mencapai usia 60 tahun. Baik Air Guard maupun- Eserve menghendaki agar pembayaran uang tunjangan tersebut diberikan pada usia 50 tahun.

Sementara itu Air Force Association (Perhimpunan Anggota AU) telah menerima beberapa resolusi yang pad pokoknya bertujuan memperbaiki keadaan para anggota Cadangan, Misalnya mengenai uang tahunan, premi pencalonan dan pencalonan-ulang, asuransi jiwa, pelayanan kesehatan. (tubuh dan gigi), dan lain-lain fasilitas lagi.

- Missions-pun mempengaruhi juga peng-rekrutan. Biasanya, Missions dan sistim senjata yang lebih terkenal akan banyak menarik perhatian para calon pendaftar. Dewasa ini AFRES misalnya saja, dalam unit-unit terbang (flying units) selama tahun 1960-an, AFRES telah melaksanakan beberapa sercue missions, tapi semuanya dengan menggunakan pesawat C-105, A-37,EC-121, C-130, C-141, C-5 dan C-9. Dengan diversifikasi semacam ini dalam mission dan sistim senjata, diharapkan akan lebih banyak menarik perhatian para calon dari pada di waktu-waktusebelumnya.

persoalan-persoalan lainnya

Di samping masalah perekrutan, masih ada beberapa masalah personil yang harus dihadapinya. Air Guard melihat kepada perundang-undangan yang menetapkan 100% kreditpemberhentian Dinas Sipil bagi para tehnisi sipil sebelum tahun 1969. Dalam tahun 1969 para tehnisi Air Ġuard berada di bawah Dinas Sipil federal. Sekarang mereka diberi tuajangan hanya 50%. Tapi Perhimpunan Angkatan Udara (AFA) telah berusaha meng goalkan perobahan pada Bab 5 dari US Code untuk memungkinkan dicantumkannya ketentuan pemberian tunjangan penuh dalam 2ational Guard Technical Act (P.L. 90-486) bagi para tehnisi Guard

Langkah pertama terhadap pengelolaan sumber-sumber personil telah diambil oleh AFRES dengan melihat pada

Master Sergeant Haughawaut seorang instruktur pengawas lalu lintas udara sedang mengajarkan instrumen yang ada di kokpit kepada satuan cadangan F-105 (air crew) sehubungan dengan tugas mereka dimasa datang.

struktur perwiranya melalui suatu proyek yang disebut Palace Diamond. Proyek ini ditujukan kepada satuan dengan pengelolaan Karier bagi seluruh perwira AFRES, "Kami selalu mempunyai personil dalam program-program kesatuan maupun perorangan, tapi mereka jarang bertemu muka satu sama lain. Kami mempunyai perwira-perwira yang hanya menjaga dirinya sendiri, dan memperoleh hak-hak mereka sendiri. Keadaan semacam initidak akan terjadi lagi," demikian ditegaskan oleh Jenderal Lewis.

Sejak mobilisasi merupakan kunci di masa depan, maka timbullah masalah megenai apakah prosedur pemanggilan (calon) telah cukup sempurna. Problema problema itu terdapat pada tingkat komando. Karena di sana prosedur panggilan biasanya tidak sama/seragam. Jenderal Lewis menandaskan agar mereka, setelah memenuhi panggilan, jangan dibiarkan duduk tanpa melakukan sesuatu dan merasa kurang senang dan tidak bahagia. 'Jika anda membaca tentang problemaproblema mobilisasi," kata Jenderal Lewis, "maka biasanya yang terbayang di hadapan anda ialah pasukan-pasukan yang dimobilisir dan tinggal di pangkalan-pangkalan tanpa melakukan sesuatu pekerjaan”.pelbagai masalah sepanjang tahun.

Selama diadakan perobahan-perobahan, AFRES banyak kehilangan personil yang berpengalaman. Hal ini disebabkan a.l. karena untuk transisi ke pesawat C-130 dibutuhkan kecakapar, atau kemampuan selama 2 tahun, sedangkan banyak di antara para Cadangan yang tidak memilikinya. Telah dicoba juga mengatasi persoalan ini dengan memperbesar jumlah unit non-tergang; tapi ini juga berarti membiarkan sejumlah besar anggota merasa tidak puas dan tidak bahagia.

Menengok ke masa depan dari AF Res., Jenderal Lewis mengatakan: "Kami tidak mau menyelesaikan sesuatu di luar kemampuan kami. Saya tidak mengharapkan penambahan yang dipaksakan seperti yang dikehendaki beberapa orang. Saya menghendaki perkembangan yang teratur dengan mission dan dana-dana yang diberikan AFRes. kepada kami. Dan di atas segala-galanya, kami menghendaki supaya kepada kami diserahi tanggung jawab atas satuan kami sendiri dan mengioianya dengan sebaik-baiknya. Ini merupakan suatu keharusan untuk menentukan prioritas yang tepat sehingga dengan demikian Satuan-satuan Cadangan bisa terus menjadi suatu satuan yang dapat dibanggakan."

Sebuah konsep yang eret hubungannya dengan prioritas dan strategi nasional; sebuah konsep yang disetujui oleh Departemen Angkatan Udara serta Kongres; sebuah konsep dengan missions dan perlengkapan yang telah ditetapkan keampuhannya; sebuah konsep dengan kebijaksanaan, tidak saja dengan strukturnya, yang mencakup setiap tingkat - dan ini adalah pendekatan Total Force. Dan ini merupakan bagian di mana Satuan Pengawal dan Satuan Cadangan akan memainkan peranannya dengan baik. (R.M.).

Masa Depan

Menurut Jenderal Lewis, sejak Tahun Fiskal 1971 AFRES pada kenyataannya telah dibangun kembali. Setiap unit, kecuali ke empat unit pesawat C-141, telah diperleangkapi dengan pesawat-pesawat yang lebih modern, dan sejumlah unit telah diaktifkan dan ada juga yang di-non-aktifkan. Menurut rencana-terbang (mungkin sekarang sudah terlaksana, Pen.) dalam tahun 1972 AFRES mendapat tambahan 18 squadron. Sampai tahun 1972 AFRES memiliki 50 Squadron dan menjelang 1 Juli 1973 akan menjadi 53 squadron.

Bahan dari majalah "Air Force".

sebuah brigade parasutis. unit-unit teknisi, penghubung dan komando

resimen angkut udara organik terdiri dari 4. skadron

pesawat udara Mitsubishi bermesin tiga sebanyak 112

buah, Satuan yang kedua didirikan oleh Angkatan Laut khusus untuk pendaratan laut, yang terdiri dari:

sebuah batalyon dengan tiga kompi senapan, perlengkapannya ialah senjata-senjata otomatis dan alat

perhubungan tanpa kawat. Tiap-tiap kompi senapan mempunyai kemampuan penembakan dan terdiri dari:

190 orang perajurit dengan senjata otomatis 90 buah senapan anti-tank sebanyak 18 buah senjata mesin 12 buah

alat perhubungan tanpa kawat 19 buah


speda yang dilipat yang dapat diterjunkan dengan payung
untuk sarana angkut sederhana.

Peristiwa luar biasa dari fase pertama peperangan yang terjadi di Pasifik, adalah kecepatan laksana kilat Jepang di dalam menduduki Asia Tenggara. Kurang dari empat bulan lamanya teritorial yang meliputi areal luas lebih dari 1 juta mil persegi sudah dapat "dibereskan." Jepang telah melakukan rencana strategi perang yang hebat dan penuh dengan kebe. ranian, meskipun disadari bahwa materi peperangan dalam jumlah yang sangat terbatas. Kekuatan hanya terdiri dari:

11 buah divisi (infantri)
sarana angkutan baik untuk unit-unit darat dan laut yang terbatas

pesawat udara untuk ofensif sebesar 1200 buah, Oleh karenanya operasi udara Jepang merupakan kontribusi sekunder melihat dari cara-caranya pengangkutan. Namun demikian apa yang telah dilakukan oleh Negara Matahari Terbit sangatlah interesan untuk dipelajari, karena hal itu di kawasan Eropa sukar ditemui. Serangan pasukan payung Jepang yang dikemukakan di antaranya ialah:

di kepulauan Sulawesi, Sumatra dan Timor pada bulan Januari dan Februari tahun 1942: operasi penerjunan di Pilipina pada bulan Desember 1944

pada fase akhir dari peperangan untuk tujuan pertahanan. Angkatan Bersenjata Jepang mulai mengorganisir dan melatih unit-unit para pada akhir tahun 1940 dengan bantuan instruktur Jerman sebanyak 100 orang. Yang terkesan tentang pasukan para ini adalah Angkatan Darat dan Angkatan Laut; tetapi oleh karena adanya sarana angkut udara yang kecil dan terbatas maka pelaksanaan sebenarnya dari konsepsi kurang dapat dikembangkan. Latihan-latihan penerjunan dilakukan pada tahun 1941 bulan Juni dan ada tiga kemungkinan yang telah dicoba:

pendaratan payung oleh dua seksi sabotase di daerah musuh.

penerjunan dari dua seksi pasukan yang dibantu oleh

pesawat-pesawat tempur udara; tujuannya menyiapkan sebuah landing strip bagi kedatangan batalyon infantri para.

pendaratan dengan payung sebuah kompi perkuatan un-


tuk mengamankan sebidang tanah yang sangat penting. Pada akhir tahun 1941 telah terbentuk dua buah jenis organisasi. Sebuah yang didirikan oleh Angkatan Darat yang terdiri dari:

Ide master yang mendasari rencana strategis tersebut adalah untuk menduduki Asia Tenggara secepat mungkin. Karena

Asia Tenggara memiliki sumber yang sangat penting baik


dalam tenaga manusia maupun ekonomi. Setelah hal ini tercapai maka Jepang dapat memaksa kesatuan-kesatuan Ang-

lo - Amerika untuk menerima suatu "fait accompli''


Yang dapat tugas sebagai pelaksana adalah Tentara Selatan, setelah, menghancurkan Armada Amerika di Hawai dengan

serangan pendadakan. Program berikut berupa operasi-operasi


amfibi yang dikoordiniasikan dengan tempat dan waktu:

pendudukan Pilipina oleh Tentara ke-14 „ang terdiri dari
dua setengah divisi yang berpangkalan di kepulauan Ryu-Kyu dan Taiwan.

Pendudukan Muang Thai (Siam) dan Birma oleh Tentara


ke-15 yang terdiri dari dua divisi yang berpangkalan di Indo-Cina.

Pendudukan Malaysia oleh Tentara ke-25 yang terdiri dari


empat divisi yang berpangkalan di Indo-Cina, Hainan dan Kanton.

Pendudukan Hindia Belanda oleh Tentara ke-16 yang


terdiri dari dua setengah divisi dan yang berpangkalan di Taiwan dan Kepulauan Palau.

Yang memungkinkan terlaksana rencana operasi yang komplek tersebut disebabkan karena Jepang memiliki armada

kapal dagang yang besar ... sebanyak 6 juta tonase; manuver pasukan yang lincah dan lihai yang bergerak dari lapangan udara yang satu ke lapangan udara yang lain. dengan mendapatkan bantuan penuh dari angkut udara bagi gerakan-gerakan kapal dan operasi darat. Dan yang terakir karena pemakaian unit-3 khusus untuk serbuan amfibi dan peperangan hutan juga ofensif taktis. untuk mengadakan infiltrasi dan mengepung musuh,

Dalam kontak umum penggunaan unit-unit pasukan payung di mana diletakkan di bawah komando dari Tentara ke16, adalah dipusatkan untuk menduduki lapangan-lapangan udara yang penting (vital) yang tersebar di seluruh kepulauan Hindia Belanda. 1.Pendaratan Udara di Menado-Sulawesi (1942)

Pada bulan Desember 1941, kekuatan Tentara Belanda di Hindia Belanda sebesar kurang lebih 85.000 orang, terutama dipusatkan di Pulau Jawa. Angkatan Udara dan Angkatan Laut yang sangat lemah diperkuat oleh unsur-unsur dari Amerika, Australia dan Inggris. Pada tanggal 19 Januari dibentuklah organisasi yang disebut ABDACOM (Komando Amerika, Ing. gris, Belanda dan Australia) dibawaj pimpinan Jendral Wavell. Tujuan utama dari komando tersebut adalah untuk mempertahankan Perbentengan Malaysia yang mencakup Malaysia,

Sumatra, Jawa dan Australia Utara. Pada tanggal 11 Januari 1942, Jepang melancarkan serangan di Hindia Belanda yang dilakukan secara simultan di Kalimantan dan Sulawesi. Pendaratan ampibi di Sulawesi dilakukan pagi-pagi hari di pantai Menado dan Kema.

Pesawat Angkut sebanyak 28 buah berangkat dari Davao pada jam 10.00 menerjunkan pasukan pajung sebanyak 334 prajurit dari kesatuan Laut khusus Yokosuka di lapangan udara sebelah selatan dari Menado. Serangan udara yang berkekuatan 1.500 prajurit tersebut dan yang dilakukan dengan surprise sangat mengagetkan pertahanan Belanda. Kesatuan-kesatuan ini juga mengancam mereka yang bertahan pada kedua belah sisi pantai dari pulau. Pasukan payung dengan cepat membersihkan dan mengamankan lapangan udara dan tempat-tempat di sekitarnya. Pada pagi hari tanggal 12 sisa dari grup sebesar 185 prajurit telah diterjunkan lagi oleh Jepang pada sore harinya untuk pesawat-pesawat tempur hingga dapat meluaskan gerakannya dalam jarak 250 mil keselatan.

Kemajuan Jepang terus dilanjutkan dengan bergerak ke arah barat disepanjang pantai Kalimantan dankearah timur menuju Lautan Maluku. Pertahanan Sekutu yang berifat statis, oleh serbuan udara dan amfibi musuh yang terpusatkan dan


Page 5

sementara itu tiga buah pesawat angkut membawa tim sabotage mendarat dikota secara terbuka. Selama malam hari itu terjadilah pertempuran yang maha hebat dan membingungkan antara pasukan payung dari Amerika dan Jepang. Pada pagi hari tanggal 7 beberapa ratus prajurit dari Divisi ke 36 Jepang memperkuat pasukan payung, tetapi pasukan induk dari divisi tidak dapat bergerak maju melewati hutan belantara. Pertempuran yang terjadi di daerah Buruen berjalan selama satu minggu lamanya. Serangan yang mendadak menimbulkan kerugian berat bagi Amerika, mengganggu secara serius perbekalan untuk Divisi Udara ( Airborne Division ), tetapi disebabkan karena gagalnya pasukan infiltrasi musuh maka kejadian itu tidak berakibat taktis.

Usaha pasukan payung Jepang terakhir juga tidak menghasilkan sukses seperti halnya operasi penerjunan Udara dar Jerman, yang dilakukan hampir bersamaan pada tanggal 16 Desember 1944 didaerah Ardenes oleh pasukan yang ada dibawah pimpinan Marsekal Rundstedt.

Selama perang dunia ke ll operasi penerjunan payung Jepang yang paling menonjol dan berhasil dengan sukses ialah pelaksanaan operasi yang sangat brilyan dan berani di Palembang Sumatra pada tanggal 14 Februari 1942. Yang perlu diperhatikan dan diingat ialah bahwa pada waktu itu angkutan Udara mi ih pada tingkat perkembangan dan belum demikian maju seperti dewasa ini. Hanya dengan penuh kemahiran dalam penggunaan kapal-kapal laut perdagangan besar-besar menyebabkan Komando tertinggi Jepang dapat menduduki teritorial yang demikian luas (sama dengan Eropa), sedang pasukan yang digunakan secara relatif sangat terbatas dan ynag hanya menderita kehilangan-kehilangan ringan. Melihat tingkat perkembangan dari angkutan udara pada waktu sekarang dapatlah dibayangkan bahwa ruang udara dimasa mendatang akan lebih penting artinya.

daerah-daerah yang telah didudukinya dalam tahun-tahun 1942, 1943 dan 1944.

Operasi Penerjunan Udara Jepang terakhir dilakukan di Pilipina pada bulan Desember 1944. Pada tanggal 20 Oktober 1944 kesatuan-kesatuan Amerika telah didaratkan di kepulauan Leyte, merupakan langkah pertama dalam usahanya menduduki kembali Pilipina. Pertempuran yang hebat terjadi antara Tentara ke 6 dari Amerika di bawah pimpinan Jenderal Krueger dengan tentara ke 35 dari Jepang. Jepang, mulai terdesak dan mundur ke arah pegunungan dari pulau itu. Terutama kemunduran Jepang disebabkan karena serangan dasi Divisi Udara ke 11 Amrithe di mana sebe pangkalan operasinya dan marka bendi der Burguien yang terdapat kurang lebih tiga buah lapangan udara.

Untuk menghentikan serbuan yang mengancam dari pihak tentara Sekutu, Komando Jepang memperbanyak serbuanserbuan pembalasan yang besar. Divisi Infanteri ke 26 men. dapat tugas untuk infiltrasi dari barat ke timur melalui garis-garis Amerika agar mendapat posisi dibelakang lawan dan untuk menduduki ketiga buah lapangan terbang telah diterjunkan pula pasukan payung.

Kurang lebih pada jam 18.00 tanggal 6 Desember 1944 pasukan payung sebanyak kira-kira 350 orang dari Grup Shimpei Katori diterjunkan diatas lapangan terbang San Pablo,

Tiap-tiap usaha untuk mempertahankan daerah geografi yang sangat luas seperti Asia, Afrika, Amerika Selatan maupun tempat-tempat lain dengan kesatuan-kesatuan yang bersifat statis akan berakibat mala petaka seperti halnya dengan sistim pertahanan yang dilakukan oleh Sekutu di Asia Tenggara antara akhir tahun 1941 dan 1942.

Dengan kemajuan kumajuan tehnik yang modern mens manuver-mariner militer yang sempurna akan menempati peranan yang sangat menonjol dan menentukan di dalam memenangkan peperangan. Tiap-tiap usaha dalam memecahkan problim baik dalam bidang pertahanan maupun penyerangan pada suatu area daratan yang luas, maka penggunaan pasukanpasukan yang diterjunkan dari udara dan sarana angkutan udara secara absolut (mutlak) pasti diperlukan.

Soenarso (surpise Warfare )


Page 6

dilalui di atasnya adalah keliru. Mungkin perkiraan tersebut tepat bagi pesawat Mustang yang mempunyai kekuatan mesin 1380 Hp dengan bentuk badan yang Stream-line. Tapi yang saya terbangkan sekarang adalah pesawat Otter Amphibi dengan kekuatan mesin hanya 600 Hp dengan bentuk yang tidak Stream-line. Mungkin pula perkiraan tersebut tepat kalau pesawat Otter Amphibi tidak overload, tetapi kenyataannya pesawat ini sedikit banyak telah overload. Maka menyesallah saya pada diri saya sendiri pada saat itu. Beberapa saat lagi saya akan menabrak pohon dan mati 'bersama dengan penumpang-penumpang, pikirku. Sambil menerbangkan pesawat yang mengarah pada tengah-tengah pohon-pohon yang tinggi dengan penuh ketegangan itu, saya masih sempat memikirkan istri dan kedua anak laki-laki saya. yang saya tinggalkan di rumah, yang satu berumur 2 tahun dan yang satu lagi berumur 2 bulan. Kasihan mereka, pikirku. Remudian saya sempat menoleh kebelakang kepada 8 penumpang saya dengan rasa sesal, mengapa mereka harus mati karena saya. Pohon-pohon di depan pesawat makin lama makin mendekat, saya sempat memikirkan bahwa pesawat akan menabrak pohon diketinggian 60 m atau 15 m di bawah puncak pohon, setelah itu hancur dan jatuh berkeping-keping ke tanah bersama saya dan penumpang-penumpang saya. Pohon-pohon tinggi dan rindang yang semakin mendekat dan suara mesin pesawat dengan power yang penuh sejak dari take off membuat hati saya semakin kesal. tapi ini semua telah terjadi. Maka tidak ada jalan lain lagi bagi saya kecuali tetap menerbangkan pesawat dengan sebaik-baiknya sampai detik terakhir dari tugas saya. Sebagai manusia yang selalu beriman kepada Allah SWT, kemudian saya hadapkan diri saya kepada-Nya, dengan berdo'a "Ya Allah, saya telah membuat kesalahan. Ampunilah saya ya Allah. Saya sangat menyesal bahwa penumpang-penumpang, saya akan mati karena saya. Ampunilah saya ya Allah". Setelah mengucapkan do'a tersebut hati saya terasa lebih tenang, karena saya telah mengutarakan segala-galanya kepada Allah. Terbang saya semakin presisi lagi. Kemudian setelah sampai pada jarak beberapa ratus meter dari pohon-pohon besar yang rindang saya dapat melihat pohon-pohon yang tadinya kelihatan sangat rapat satu sama lain, ternyata masih ada celah-celahnya yang cukup lebar untuk dimasuki pesawat. Sehingga dengan ketenangan terbang yang setenang-tenangnya saya dapat membelokkan pesawat dengan menggunakan rudder (kemudi kaki) untuk menghindari stall, memasuki celah pohon di sebelah kiri. Kemudian setelah masuk dan hampir sampai pada pohon yang di depannya, saya dapat melihat lagi celah pohon disebelah kanannya, dan dengan rudder pula saya belokkan pesawat untuk memasuki celah pohon sebelah kanan. Setelah masuk celah pohon disebelah kanan sebelum sampai pada pohon yang didepannya lagi, saya merasa pesawat naik dengan tiba-tiba secara vertikal dan tahu-tahu saya sudah di atas ketinggian yang cukup tinggi dari puncak-puncak pohon Terasa legalah saya. Dengan demikian amanlah pesawat saya dari malapetaka dan marabahaya. Kemudian pesawat kemudikan menuju Ambon. Dalam perjalanan ke Ambon saya bicara sendiri di dalam hati sambil tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala, bahwa saya telah berhasil menerbangkan pesawat dicelah-celah pohon yang rindang. Saya dapat melihat dengan jelas daun-daun dan dahan-dahan dari pohon-pohon tersebut.

Tetapi saya juga merasa heran sendiri bahwa saya telah dapat melakukan hal yang sesulit itu. Kemudian saya ingat kembali kepada Allah yang saya yakin telah mengampuni saya dan telah memimipin saya, sehingga saya dan penumpang terhindar dari bahaya. Selama penerbangan menuju Ambon saya selalu mengucapkan syukur kepada-Nya dan mohon ampunan serta bimbingan untuk tidak berbuat kesalahan semacam ini lagi. Setelah 2 jam 15 menit terbang dan mampir sebentar di lapangan Amahai untuk mengadakan inspeksi singkat, pesawat mendarat kembali di Ambon dengan selamat. Setelah turun dari pesawat salah seorang penumpang ialah PA Intel tanya kepada saya: "Mayor, pada waktu di Bula tadi saya kok melihat daun-daun di dekat jendela pesawat lebih tinggi dari pesawatnya". Dengan senyum kemudian saya ceriterakan kepadanya segala apa yang baru terjadi di Bula. Langsung dia diam dan mukanya pucat. Sampai sekarang saya selalu ingat akan kejadian tersebut, yang merupakan peristiwa penting yang tidak mungkin saya lupakan selama hidup. Pa Intel saya yang telah menanyakan kejadian tersebut, sekarang masih ada dan masih sering ketemu saya, ialah Kolonel. TARYONO dari BAKIN. Sedangkan teknisi radar saya juga kadang-kadang masih ketemu ialah Kolonel LEK Maman Suratman di MABES TNI-AU. Demikian pula dokter saya Letkol Kes. dr. Joni Sutopo di RS Halim.

Pengalaman ini kemudian selalu saya jadikan pelajaran dalam melaksanakan tugas-tugas lanjutanya, mudah-mudahan pengalaman saya ini juga berguna bagi penerbang-penerbang yang lain. Pelajaran dari pengalaman ini antara lain adalah: Pertama Bahwajudgment terbang bagi pesawat besar

dan pesawat kecil adalah berlainan. Ini harus

selalu diingat. Kedua

Terbang pesawat tipe apapun sebagai Captain Pilot harus menguasai pesawat dengan sedetail-detailnya. Buku pesawat harus dibaca

baik-baik. Ketiga

Beriman selalu kepada Allah SWT. Karena
Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan ditangan-Nyalah kesudahan

dari segala urusan.


Demikianlah salah satu dari pengalaman saya sebagai seorang Penerbang yang tidak mungkin saya lupakan. Mudah-mudahan. dilain kesempatan saya dapat menulis pengalaman yang lain lagi.

Pada tanggal 3 Pebruari 1977 telah diresmikan pemakaian air strip di Pabatu ce
TNI Kardono. Air Strip ini termasuk klas D, yang bisa didarati jenis pesawat keca
Baru-baru ini telah berlangsung serah terima jabatan Aspers Kasau dari Marsda 7
TNI Suseno dan Kajankuau dari Marsma TNI Suseno kepada Kolonel PLLU SU
Pendidikan spesialisasi dalam rangka kerja-sama antara Universitas Indonesia de
sejumlah Dokter-dokter Ahli/Spesialis dalam berbagai jurusan. Gambar memperi
Ahli Mata oleh Kepala Bagian Ilmu Penyakit Mata - Fakultas Kedokteran Unit
kepada Letkol Kes dr. Raman R. Saman (DISPEN AU).

(Alih bahasa oleh: Poerwastyo)

Suatu hasil penemuan yang menakjubkan dari para akhli dalam perkembangan tekhnologi pada abad ruang angkasa ini yaitu telah diciptakannya pesawat jet yang luar biasa hebatnya (ultra sophisticated) yang menjadi idaman setiap penerbang tempur. Demikian hebatnya pesawat tersebut sehingga diibaratkan sebagai malaikat penjaga yang baru.

Melesat kemudian membumbung tinggi, tinggi sekali hingga pesawat tampak kian lama kian mengecil. Tinggallah percikan warna kemerahan putih dan biru lalu menghilang ditelan angkasa.

Di dalam gelembungnya kanopi itu Neil Anderson duduk bersandar dengan nyamannya pada kursi yang "mutakhir". Tangan sebelah kanan direbahkannya di samping sepanjang kokpit. Badan disandarkan pada bantalan karet sedang tangan yang satu lagi dengan sarung tangannya memegang hulu tangkai yang berbentuk pendek gemuk.

Itulah sedikit gambaran tentang gaya cara dia mengemudikan pesawat, dan karena ketangkasannya itu memungkinkan dia menjadi seorang astronot yang pernah mengadakan peluncuran ke bulan.

Pesawat yang dipergunakan sebagaimana diuraikan pada awal ceritera tersebut adalah F-16, diciptakan atas prakarsa dan bantuan segenap rakyat yang penanganannya dipercayakan kepada "General Dynamics”.

Selama pesawat dalam proses, rakyat senantiasa menunggu-nunggu bila pesawat idamannya itu segera mengangkasa dan dapat disaksikan dengan matakepala sendiri. Tanggal 8 Mei 1975 adalah saat diadakan pengujian terhadap F-16. Rakyat yang mempunyai minat besar dibidang kemajuan dirgantara, berbondong-bondong menyaksikan kebolehannya. "Anda dapat segera melakukan tinggal landas", demikian radio menara memerintahkan. Setelah menerima perintah itu Anderson segera mendorong hulu tangkai untuk memperoleh pembakaran penuh, sesudah itu terdengarlah derum suara mesin "Pratt and Whitney" yang berdaya dorong 25.000 pon – adalah mesin yang mempunyai sistim tenaga yang berpengaruh di dunia dewasa ini, menggelegar menggetarkan kaca-kaca jendela sepanjang satu mil.

Pesawat tempur yang tampaknya mungil itu sesaat. kemudian melesat di sepanjang landasan, melompat naik ke udara dari kemudian membumbung tinggi tidak ubahnya seperti roket.

Sekali di atas daratan yang lapang Anderson membantingkan pesawatnya ke dalam 7-G dan membuat putaran

sebanyak tujuh kali yang kemudian berusaha memperoleh "gaya berat' kembali.

Tatapan mata, tangan serta kakinya senantiasa melakukan pengontrolan. ISesaat ia memutarkan otaknya dan dengar cepat pesawat kembali diluncurkan ke atas, suaranya terdengar menggelegar sementara pesawat terlihat dari kejauhan tengah mengadakan "loop".

Samar-samar F-16 meninggi, entah apa lagi atraksi yang akan diperbuat Anderson. Rupanya di atas ia membuat perputaran yang baik sekali dan kali ini ia membuat tukikan yang benar-benar menakjubkan. Dengan perhitungan yang meyakinkan dibuatnyalah sudut untuk melayangkan pesawatnya di atas dataran yang luas.

Setenang meluncurnya pesawat, tenang pula para pirsawan mengatur napasnya setelah melihat adegan yang mendebarkan hati. Suasana menjadi riuh ketika timbul di antara mereka perbincangan tentang kebolehan pesawat dan penerbangnya. Hal itu tak habis-habisnya dibicarakan. Pada kesempatan itu di tengah-tengah keriuhan, Anderson kembali membuat kejutan dengan tiba-tiba. Suara pesawat menggelegar menggetarkan udara menyeramkan sekali sehingga para pirsawan putus berbincang karena tertegun akan pesawat yang kini mengangkasa kembali. Dari jauh pesawat hanya tampak seperti jarum pentul saja dan kemudian menghilang.

F-16 telah berhasil terbang dengan baik sekali dan itulah sebabnya rakyat di sana menyebutnya dengan julukan "cambuk panas yang ampuh", di mana dalam pembuatannya telah memakan waktu empat tahun lamanya.

Sejarah tentang F-16 dimulai pada tahun 1964 ketika di Vietnam tengah diadakan percobaan dan pengujian terhadap keampuhan pesawat Jet tempur F-4 Phantom secara besar. besaran dalam menghadapi perang udara melawan pesawatpesawat kecil Rusia yang dikenal tangkas yaitu Mig-17, -19, -21.

Kenyataannya memang Phantom dapat membuat perimbangan dan berhasil baik dalam mematahkan perlawanan musuh. Tetapi F-4 Phantom dengan "misiles" yang dibawanya tidak dapat mengikuti Mig-Mig tersebut karena mereka dapat membalikkan diri dengan amat cepatnya.

Kini dengan diciptakannya Pesawat F-16, para penerbang tempur berani bertaruh untuk menyediakan dirinya bertempur di udara dengan menggunakan "cambuk panas yang ampuh" itu serta senjata perlengkapannya yang berkecepatan tinggi.

Sovyet baru-baru ini telah membuka rahasia tentang

Mig-25 Foxbat di Pertunjukan Udara Moskow sebuah penyergap yang mempunyai kecepatan jelajah 2000 mil perjam di atas ketinggian 80.000 feet.

Untuk melawan segala ancaman terhadap keunggulan di udara, Angkatan Udara Amerika dengan sendirinya membutuhkan pesawat yang dapat mengatasi kecakapan para penempur Sovyet di arena perang udara setidak-tidaknya pada ketinggian 10.000 sampai 40.000 feet.

Sementara itu timbul suatu gagasan dari seorang penerbang tempur yang luar biasa pandainya, Kolonel John Boyd dari Angkatan Udara Amerika yang bekerja bersama perancang-perancang pesawat terbang dan para akhli lainnya dibidang niaga telah mengembangkan suatu prinsip yang ia sebut "energy maneuverability". Mudahnya arti kata itu adalah pesawat yang memiliki tenaga besar bahkan dapat melampaui batas. Dengan kecepatannya mampu mengelakkan diri dan berbalik untuk kemudian naik maupun menukik. Dilihat dari kemampuan tersebut diperkirakan kelak akan menjadi pesawat yang paling baik untuk dipergunakan dari pada jenis pesawat terbang musuh lainnya, terutama dalam pengejaran di udara.

Prestasi yang telah diperoleh itu menurut Boyd karena adanya beberapa faktor sebagai pertimbangan, misalnya antara lain, "power plant"nya, lingkup udara, bentuk pesawat, rangka pesawat, tipe "flaps", metode pengontrolan, letak sudut kursi penerbangnya dan sebagainya.

Teori Boyd tentang keistimewaan pesawat Jet-nya telah dipelajari dengan seksama dan ditrapkan oleh "General Dynamics" yang menurut pengakuan mereka secara terus terang bahwa dalam merintis pesawat tersebut sehingga berhasil diproduksi pada tahun 1974, merupakan pekerjaan yang berat.

F-16 dapat dipercepat dari kedudukan semula hingga titik kecepatan suara dengan waktu yang diperlukan tidak kurang dari 40 detik dan mencapai ketinggian 40.000 feet dalam waktu 90 detik. Pesawat diperlengkapi dengan senjata "cannon" yang berkecepatan tinggi serta mampu menyembur. kan 100 butir peluru kaliber 20 mm. per detik dari bak pelurunya sehingga tidak seorangpun dapat melihat ke luarnya peluru sekejappun.

Harry Hillaker salah seorang projek menejer yang dari tahap mula sampai kini masih menangani F-16 mengatakan bahwa proyek ini merupakan "program ruang angkasa' dan bahwa pada hakekatnya pesawat tersebut merupakan sebuah roket kecil tetapi bersayap. Sebenarnya sandaran kursinya dibuat untuk keperluan astronot dalam menghindari "G-Force" yang hebat ketika mengadakan peluncuran ke atas. Seluruh peralatannya dibuat sedemikian kecilnya untuk mengurangi bobot sedangkan yang unik adalah alat pengontrol bagi penerbang yang dibuat serba computer dan elektronik dalam mengendalikan F-16.

"Stick"nya hanya dapat digerakkan seperdelapan inchi saja sedangkan "rudder pedals"nya hanya bergerak setengah inchi. Bayangkan. Komputer mengukur segala gerak yang dilakukan oleh tangantangan dan kaki-kaki penerbang dan memindahkannya keluar ke permukaan alat pengontrol.

Pesawat diperlengkapi pula dengan mata "Flaps" yang bekerja secara otomatis untuk mengadakan manuver ketika pesawat dalam arena pertempuran udara. Sayapnya dapat mengembang dan menguncup sesuai dengan kehendak komputer, bila pesawat dalam titik puncak kecepatan secara otomatis tidak terjadi "flaps", disaat menurun

"flaps" bergerak cukup sedangkan ketika mengadakan "landing", "flaps" bergerak penuh. Satu hal yang menakjubkan pada F-16 adalah pemasangan etiket harganya, yaitu 9 juta dollar perbuah pesawat.

Pesawat tempur-nya "Grumman" F-14 berharga 20 juta dollar, sedang pesawat tempur-nya "Mc.Donnels Douglas" F-15 berharga 16 juta dollar. Mengapa pesawat tempur-nya "General Dynamics" F-16 hanya diberi etiket harga demikian rendah?

Mengenai hal ini, Hillaker mengatakan bahwa itu dikarenakan adanya persaingan antara 5 besar perusahaan pesawat terbang, sehingga dengan sengaja memutuskan dibuatnya etiket harga yang jauh berbeda.

F-16 mampu terbang mengembara sejauh lebih dari 500 mil dan dengan daya tempur penuh yang ia miliki sanggup mematahkan perlawanan musuh dan terbang kembali tanpa refueling. Pesawat terbang tersebut dapat membawa bom seberat 2000 pon.

Karena kemampuannya itulah maka Angkatan Udara Amerika telah memesan pesawat tersebut pada tahun 1975, sebanyak 650 buah. Itu baru tahap permulaan saja. Kemudian pemasaran semakin meningkat di mana NATO secara besar-besaran telah mengadakan penggantian pesanan semula yaitu pesawat tempur F-104.

Pada tahun 1975 di arena "Paris Air Show" diadakan kompetisi, tempat perjuangan untuk menentukan kalah menangnya. Perancis menonjolkan Mirage Dassault, sebuah pesawat yang baik sekali, dan Swedia tampil pula dengan pesawat tempurnya yang baru, Viggen. Kemudian Amerika Serikat menempatkan F-16 nya pada kompetisi tersebut. Para akhli dari berbagai bangsa bersama-sama melihat hasil karya terakhir dan yang terbaik.

Di arena itu penerbang penguji pesawat, Neil Anderson sempat mengadakan pengujian terhadap pesawat F 16, menerbangkan pesawatnya secara luar biasa seperti yang pernah ia lakukan di negaranya. Sedangkan para penerbang pesawat Mirage dan Viggen tidak melakukan seperti apa yang pernah dilakukan Neil Anderson. Kompetisi berakhir, kemudian pada tanggal 9 Juni tahun yang lalu Belgia yang semula bersikeras untuk mempertahankan Mirage-nya, mendadak sesudah menyaksikan keampuhan F-16 lalu segera membuat kontrak untuk memperolehnya. Menyusul kemudian Denmark, Nor


Page 7

PERKEMBANGAN INDUSTRI PESAWAT TERBANG DI NEGARA? EROPA BARAT

Pengantar:

Dalam pameran hasil-hasil industri penerbangan (Aerospace Industry) di Paris tahun 1972 yang lalu ternyata negara-negara Eropa Barat telah banyak menampilkan hasil-hasil industri penerbangan dalam tingkat teknologi yang tinggi. Diantara negara-negara Eropa Barat itu yang kelihatan menonjol tingkat kemajuan tehnologi penerbangannya adalah: Perancis, Inggris, Jerman Barat, Belanda, Italia, Swedia dan Spanyol.

Mulai penrbitan ini majalah anda secara berturut-turut akan mencoba menyajikan artikel perkembangan dunia Lekhnologi industri penerbangan Internasional; yang walaupun secara tidak tepat menggambarkan perkembangar yang paling aktuil tetapi cukuplah untuk menjadi bahan gambaran dan perbandingan secara global yang mungkin ada gunanya untuk menambah pengetahuan kita. Untuk kali ini akan penulis mulai dulu dari negara jantung Eropa: Re publik Federasi Jerman Barat Selamat membaca.

Industri Penerbangan di Jerman Barat.

Sejak kehancuran industri-industri penerbangan Jerman sesudah berakirnya Perang Dunia Il "Mercy" yang dulu terkenal dengan pesawat pemburu' Messerschmitt''nya itu, kini bangkit kembali menampilkan diri secara mantap dalam memproduksi pesawat-pesawat terbang yang bermutu tinggi. Baik itu produksi pesawat-pesawat militer maupun pesawat non- militer. Produksi tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan kekuatan armada udara dalam negerinya sendiri, maupun dalam rangka program kekuatan udara pakta Pertahanan Antlatik Utara (NATO),

Kerjasama dengan negara-negara seperti: Perancis, Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Italia dan Spanyol, khususnya dalam perusahaan perusahaan Multinasional Industri Penerbangan, membantu proses percepatan kemajuan industriindustri pesawat terbang di negeri "Kanselir" ini. Pemerintah Federal Jerman Barat selama 10 tahun sejak 1976 sampai 1986 yang akan datang, telah merencanakan penyediaan anggaran sebesar kurang lebih 46 milyard Deutche Mark (DM), bagi usaha pengembangan melanjutkan industri penerbangan yang kini telah dimulai, program perbaikan (repair), dan program pemeliharaan (maintenance) pesawat-pesawat militer, helikopter, sistim senjata udara dan peluru kendali.

Kita-kira 25% dari dana yang akan disediakan tersebut, dialokasikan untuk perbaikan dan pemeliharaan, 11% untuk pengembangan, dan 64% untuk melanjutkan produksi pesawat pesawat terbang yang kini sedang giat digarap. Sebagian besar dari prodoksi yang kini sedang dikerjakan itu, meliputi proyek pembuatan MRCA (Multi Role Combat Aircraft), yaitu pro. gram pembuatan pesawat tempur ideal "'Panavia-200", pesawat VAK-191B dan pesawat latih "Alpha jet". Dari program pembuatan MRCA ini menyerap sebagian anggaran tambahan bagi peningkatan kekuatan tempur Angkatan Udara Jerman sebanyak hampir DM 15 juta, atau menelan hampir separoh dari anggaran tambahan yang diusulkan.

Bagi program pengisian kekuatan "Lufwaffe" (A U Jerman) pada masa kini telah diisi dengan pembelian sebanyak 175 pesawat Phantom F-4Fs dan sepuluh buah dari Mc Donnell Douglas. Antara tahun 1976 - 1985, direncanakan sekitar 84 - 92 % biaya tahunan dalam bidang industri penerbangan diserap pada

pesawat militer, dan sekitar 7% bekerja pada sektor bisnis teknologi ruang angkasa. Sebagai salah satu partner MBB didalam negerinya sendiri, VFW-Foker juga ikut terlibat dalam aktivitas pembuatan pesawat-pesawat militer F-104G dan "Panavia-200", serta pesawat-pesawat sipil: A-300B "Air bus", C-160, dan F-28 Fellowship.

Pabrik Messerchmitt-Bolkow Blohm (MBB).

Pabrik MBB yang berlokasi di Munich, merupakan pabrik pesawat terbang yang dianggap paling besar diseluruh Republik Kanselir ini; yaitu memperkerjakan sekitar 17.700 tenaga kerja. Dari karyawan sebanyak itu 58% bekerja pada sektor pembuatan pesawat-pesawat militer, 35% bekerja pada sektor produksi pesawa-pesawat sipil dan 7% bekerja dalam sektor pengembangan teknologi ruang angkasa. Didalam memproduksi pesawat-pesawat militer, MBB menjalin kerjasama dengan:

pabrik Lockheed (Amerika Serikat) untuk pesawat F-104G Starfighter, pabrik British Aircraft Corporation (BAC) dan Fiat (Italia) untuk pesawat MRCA "Panavia-200". pabrik Mc Donnell Douglas (Amerika Serikat) untuk

pesawat Phantom F-4F dan RF-4E, Sedangkan didalam memproduksi pesawat-pesawat sipil (non militer), MBB menjalin kerjasama dengan pabrik-pabrik:

Aerospatiale (Perancis), Fokker (Belanda), dan Hawker Siddle fingvis) dan CASA (Spanyol), untuk pembuatan A-300B "Air bus" yang terkenal itu. Pesawat dari je. nis ini yang sempat dibajak oleh Gerilyawan Palestina di Yunani dan akhirnya menimbulkan heboh Internasional

di pangkalan udara Entebbe Uganda itu. Untuk memprodoksi pesawat pengangkut sedang F-28 Fellowship, menjalin kerjasama dengan Fokker, dan untuk membuat pesawat pengangkut ringan SIAT-223, MBB menjalin kerjasama dengan CASA Spanyol. Sedangkan untuk memproduksi helikopter BO-105, MBB bekerjasama dengan pabrik Boeing Vertol (Amerika Serikat). Pabrik pesawat LIPNUR Bandung pun telah juga menjalin kerja sama dengan MBB Jerman itu didalam mengesembling pesawat helikopter BO-105.

Di samping ikut serta dalam partisipasi pembuatan cesawat- pesawat terbang sendiri, yaitu pembuatan pesawat transport jet sedang jenis VFW-614. Untuk memproduksi pesawat jenis ini VFW-Fokker menjalin kerja sama dengan pabrik Fiat (Italia), sedangkan didalam memproduksi helikopter dari jenis CH-53D/G, mengadakan kerjasama dengan pabrik "Sikorsky Aircraft' dari Amerika Serikat dan MBB.

Produksinya yang berhasil dari pesawat VFW-614, diharapkan dapat segera beroperasi sebagai pesawat pengangkut regional "Lufthansa" ( Perusahaan Penerbangan sipil Jerbar). Selama tahun 1976 hingga 1980 VFW-Fokker akan memproduksi sebanyak 115 buah pesawat dari jenis VFW-164 itu, dan 56 pesawat diantaranya akan dijual memenuhi pesanan negara-negara Eropa Barat,

Pabrik VFW-Fokker GmbH, Bremen.

Pabrik "joint venture" VVFW-Fokker yang terletak di Bremen ini, dapat dikatakan menduduki urutan kedua besarnya setelah MBB. Memperkerjakan Karyawan tidak kurang dari 11.500 orang, masing-masing: 24% bekerja pada sektor. pembuatan pesawat sipil, 69 % bekerja pada sektor pembuatan

Produksi pabrik Dornier untuk pesawat-pesawat jenis ringan, kita kenal pesawat Do.28D "Sky servant" sebagai pesawat STOL serbaguna. Angkatan Darat Jerman banyak memasan jenis pesawat semacam ini, sedangkan PN Aerial Survey kita juga telah memiliki beberapa jenis pesawat keluaran Dornier ini.

Guna mengisi kekuatan Luftwaffe masa kini, Pemerintah Jerman Barat telah merealisir pembelian 175 peawat Phantom F4Es dan merakit sebanyak 229 pesawat jenis yang sama hingga tahun 1978. Di samping kini telah memiliki pesawat F-104G Starfighter. Tampak kombinasi tiga macam pesawat yang kini dimiliki oleh Luftwaffe, yaitu Phantom F-4Es (kanan), jenis MRCA (tengah) dan F-104G Star Fighter (kiri).

Salah satu jenis MRCA yang dikembangkan oleh pabrik British Aircraft Corporation di dalam memenuhi kerja samanya dengan MBB Jerman. Nampak diatas jenis pesawat tersebut sedang menjalani terbang uji Itest flight).

Pabrik Dornier AG, Friedrichshafen.

Pabrik Dornier, merupakan pabrik pesawat terbang di jerman Barat yang menduduki urutan ketiga besarnya. Pabrik ini memperkerjakan sekitar 7000 orang karyawan, yang dibagi dalam sektor-sektor : produksi pesawat terbang sebanyak 42,8%, pengembangan dan penelitian sebanyak 31,9%, dan dalam sektor Overhaul dan pemeliharaan sebanyak 25,3%.

Dengan adanya proyek pembuatan pesawat latih jet "Alpha jet" yang kini telah mulai mengisi kekuatan Angkatan Udara Jerman, tenaga kerja di pabrik Dornier ini terus bertambah secara lambat, walaupun angka kongkritnya belum diperoleh data yang aktuil. Namun perusahaan yang memutarkan modal gerak sebesar sekitar DM.520 juta di tahun 1974 itu, secara lambat tapi pasti terus berkembang ditengah-tengah kesuksesan rekan-rekan usahanya MBB dan VFW-Fokker. Hal ini terutama dapat dilihat dari usaha merealisir pembuatan 175 pesawat "Alpha jet" yang telah dipesan oleh "Luftwaffe' bagi peningkatan program latihan tempur Angkatan Udara Jerman Barat sebagai negara "perisai Timur" NATO. Dan konon pabrik Dassault-Breguet. (Perancis) yang juga ikut bekerja sama di dalam program pembuatan "Alpha jet" tersebut, telah juga

memesan pesawat latih unggul itu bagi penambahan kekuatan armada pesawat latih Angkatan Udara Perancis. Di samping "Alpha jet'', pabrik Dornier juga terkenal dengan produksinya akan pesawat-pesawat jenis ringan "Do-28D Sky Servant", yaitu pesawat STOL transport yang juga telah dimiliki oleh PN Aerial Survey kita. Pabrik motor (engine).

Di samping kita kenal akan ketiga pabrik pesawat terbang sebagaimana disebutkan di atas, Jerman Barat memiliki pabrikpabrik yang khusus memproduksi motor-motor (power plant) pesawat-pesawat terbang, yang memenuhi pesanan-pesanan pabrik-pabrik pesawat terbang di Jerbar sendiri atau negaranegara lain. Pabrik motor yang paling terkenal adalah: MOTOREN UND TURBINE UNION" yang berlokasi di Munich.

Sebagaimana halnya pabrik-pabrik pesawat terbang di Jerbar, pabrik motor inipun memerlukan kerja sama secara "Multi nasional" di dalam usahanya. Untuk memproduksi motor-motor pesawat terbang terkenal seperti CF-6-50, Motoren und Turbine - Union (MTU) menjalin kerja sana dengan pabrik motor, SNECMA (Perancis) dan General Electric (Amerika Serikat).

Untuk motor Tyne-Mk. 22, MTU menjalin kerja sama dengan Rolls-Royce (Inggris), SNECMA, dan FN (Belgia). Untuk motor RB'199-34R, menjalin kerja sama dengan Fiat (Italia) dan Rolls Royce.

Untuk motor J79-MTU-11A dan 17A, menjalin kerja sama

dengan General Electric dan Solar Titan Amerika Serikat.

Selain pabrik motor MTU, kita kenal pula pabrik motor pesawat terbang Klockner-Humboldt-Deutz (KHD) yang terletak di dekat Frankfrut. Produksi motornya yang terkenal masa kini adalah type Larzac turbofan untuk pesawat Alpha jet, dan T-312 untuk pesawat-pesawat terbang program MRCA. Di samping itu, KHD pun telah memperoleh lisensi dengan pabrik Lycoming (USA) untuk mengasembling motor T-53 yaitu motor pesawat helikopter UH-1D serta motor T-55 turboshaft. Bagi produksinya LTS-101 engine, telah dipilih oleh Pemerintah Federal Jerbar guna mentenagai helikopter baru yang sedang direncanakan.

Sedikit tentang "Panavia-200" dan "Alpha jet".

Kalau Aerospatiale Perancis dan British Aircraft Corporation (BAC! Inggris telah sukses menjalin kerja sama di dalam memproduksi pesawat SST "Concorde", maka demikian pula

BO-105, helikopter hasil produksi kerjasama antara MBB Jerman dengan Boeing Vertol Amerika Serikat, sebagai helikopter serbaguna yang mampu mengangkut penumpang sebanyak 5 orang.. PERUM NURTANIO Bandung pun telah menjalin kerjasama dengan MBB didalam merakit helikopter jenis ini.

terhadap dua pabrik MBB dan VFW- Fokker di satu pihak, dengan pabrik BAC dan Fiat (Italia) di fihak lain, di dalam menciptakan pesawat tempur masa depan MRCA "Panavia200". Mungkin karena bentuk kerja sama tri negara itu, maka jenis produksi bersamanya tersebut diberi nama Panavia. Proyek MRCA sendiri adalah merupakan proyek tiga negara Jerbar, Inggris dan Italia di dalam usaha mengembangkan jenis pesawat-pesawat tempur masa depan yang mampu melaksanakan fungsi ganda (Multi Role Combat Aircraft MRCA). Pesawat tempur "variable wing" Panavia-200, adalah merupakan hasil pertama dari proyek MRCA tersebut. Pesawat ini telah berhasil menjalani terbang uji yang kedua tahun 1973 yang lalu, dan kini telah mulai diproduksi sebanyak sekitar 900 pesawat hingga tahun 1980. Dari produksi sebanyak ini, "Luftwaffe" memesan sebanyak kira-kira 420 pesawat, Royal Air Force (Inggris) memesan sebanyak antara 350 - 400 pesawat, sedangkan Italian Air Force memesan sebanyak 100 pesawat.

Bagi Jerbar sendiri Panavia-200 direncanakan sudah harus masuk dinas aktip operasionil dalam kekuatan armada udara Luftwaffe mulai dari tahun 1977 yang akan datang, sebagai pesawat "beattle field interdiction", "air interdiction" dan "counter air roles". Pesawat yang mampu terbang rendah dengan kecepatan tinggi itu, mempunyai dua crew (muka-belakang), setta diperlengkapi dengan sistem persenjataan yang super modern. Sedang sayapnya yang variabel itu dapat bergerak condong kebelakang secara otomatis apabila pesawat memasuki kecepatan suara. Panavia-200 ditenagai oleh dua motor RB-199-34R, yaitu motor pesawat penemuan terbaru dari The Turbine Union (sebuah konsorsium antara Rolls-Royce, MTU Jerbar, dan Fiat Italia).

Kecepatan maksimum mencapai 2 Mach Kecepatan 'landing" kira-kira 100 knots. Lama terbang tempur tanpa bahan bakar cadangan sekitar 70 - 80 menit. Panjang merentang (swing span) = 13 meter. Panjang badan (length) = 18 meter. Berat waktu tinggal landas 18 - 20 ton. Berat kosong sekitar 8-9 ton. Dua motor RB. 199-34 R mempunyai daya dorong masing- masing sebesar: - 3800 kilo pon untuk "dry thrust" dan meningkat menjadi 6.800 kilo poni untuk combat thrust.

"Alpha jet".

Alpha jet merupakan proyek kerja sama dwi-negara Perancis-Jerman, - yaitu antara pabrik Dassault-Breguet dengan Dornier. Sebenarnya proyek ini telah dirintis sejak tahun 1967 oleh Jerman Barat (Dornier), sedangkan Dassault-Breguet ditahun 1971 prototype yang dikehendaki dapat disetujui oleh kedua belah pihak, walaupun kemudian timbul perbedaan antara kedua negara tersebut di dalam fungsi pesawat Alpha jet itu sendiri. Jerman Barat menurut kebutuhan yang paling urgen, menghendaki Alpha jet sebagai pesawat "close support aircraft", karena dirasakan perlu untuk menunjang "low-level visual battlefield reconnaissance" (pertempuran terbang reridah dan pengintaian). Sedangkan Perancis memerlukan pesa wat latih untuk menggantikan "Fouga Magister'nya yang dianggap sudah "out of date". Untuk pesawat latihnya Jerman Barat masih cocok untuk menggunakan pesawat Cessna T-375 dan Northrop T-385 buatan Amerika Serikat. Namun kemu. dian perselisihan kebutuhan ini dapat ditemukan jalan keluar, yaitu Perancis tetap memproduksi sebagai pesawat latih Alpha jet, sedangkan Jerman Barat memproduksi dengan pola yang sama dengan variasinya tersendiri sesuai dengan kebutuhannya.

Aspek-aspek teknik dari pada Alpha jet adalah sebagai berikut:

Alpha jet mempunyai dua tempat duduk tandem (muka rendah - belakang tinggi). Ditenagai oleh dua motor SNECMA/Turbomeca Larzac -04 dengan kekuatan daya dorong masing-masing sebesar 1.345 kilo pond. Panjang merentang (Wing span) = 9,16 meter. Panjang badan (length) = 12,05 meter tinggi = 3,86 meter berat kosong sekitar = 3.150 kg Berat waktu take off = 4.500 kg (training mission) Berat maksimum waktu take off = 6000 kg: Untuk variasi Jerman Barat berat ini mencapai 7000 kg dengan per: lengkapan sistim senjata. Kecepatan maksimum = 0,85 Mach

Tinggi terbang maksimum = 50.000 feet


Radius yang dapat dicapai dalam terbang tinggi mencapai + 1000 km, sedangkan untuk terbang rendah maksimum sekitar 450 km. Lama terbang dalam misi terbang tinggi, dapat mencapai 3 jam, dan dalam terbang rendah mampu terbang selama 1 jam 40 menit. Take

off dengan berat 4.500 kg memerlukan jarak melandas sejauh 390 meter, sedangkan "landing' dengan berat 3.500 kg, memerlukan jarak tempuh sejauh 400 meter.

EM ATQUE

QUE SKILL DETERIORATION

Pada waktu para awak pesawat dari Aeromecical Airlift Wing dari sebuah pangkalan Angkatan Udara ditanya, hal apakah kiranya yang paling banyak menyebabkan terjadinya kecelakaan pada pesawat, maka ''fatigue" termasuk dalam daftar yang paling tinggi.

Fatigue bisa diartikan kelelahan, kepenatan atau keletihan. Karena terdapat macam-macam fatigue dan kadangkadang disalah artikan (mis understanding), kiranya uraian di bawah tepat untuk mendapat perhatian. Dari beberapa jenis fatigue, menurut Kolonel Dr. Kenneth W.Curtis Jr. yang penting di antaranya ialah: muscular fatigue (kelelahan pada otot/urat) dan skill fatigue (kelelahan ketrampilan/kepandaian).

terus-menerus menurun. Berarti bahwa si penerbang telah melakukan manuver dengan benar, tetapi pada waktu yang salah. Mereka mengakui bahwa ketepatan dan performance standar menurun/rendah. Penerbang-penerbang yang masih segar menggunakan semua instrumen bersama-sama, tetapi dengan adanya keletihan (fatigue) menjadi kacau dan mereka hanya menggunakan satu instrumeni saja. Memori mereka juga menurun dan menjelang akhir dari suatu "session' mereka akan lupa memonitor instrumen samping. Delapan puluh dari 140 orang lupa menurunkan roda gigi, paling sedikit pada satu kali pendaratan. Hal lain yang sangat penting bagi semua awak pesawat dari MAC (Military Airlift Command) ialah peristiwa deteriorasi akhir. Jika para penerbang yang sedang diuji diberi tahu bahwa percobaan-percobaan sudah mendekati akhir, maka akan timbul gejala-gejala untuk santai (relax) yang kelihatannya sukar untuk ditahan. Dengan sendirinya pada pendaratan yang terakhir pada hari itu akan sangat berbahaya. Percobaan-percobaan itu juga dilakukan oleh para penerbang yang lebih berpengalaman. Dan terbukti bahwa mereka pun mendapatkan skill deterioration hanya lebih lambat jika dibandingkan dengan mereka yang belum berpengalaman terbang. Hal ini menunjukkan karena latihanlatihan dan overtraining-lah membantu mengurangi terjadinya skill-deterioration.

Yang terakhir inilah yang paling penting bagi pare awak pesawat.

Uraian jenis fatigue

Muscular fatigue. Istilah ilmiah yang tepat untuk memberikan definisi dari fatigue adalah sulit. Salah satu cara untuk mengukur fatigue yang pernah dilakukan oleh para ahli-ahli, yaitu dengan mengukur kerutan-kerutan otot/urat sebelum otot menjadi lelah. Selama orang-orang melakukan latihanlatihan atau olah raga maka terbentuklah kotoran kotoran yang terdiri dari senyawa-senyawa organik. Dari para anggota awak pesawat yang dapat dijadikan contoh ialah para loadmaster. Mereka mendapatkan muscular fatigue karena kerja jasmaniah yang berat.

Skill fatigue. Hal yang sangat penting untuk diperhatikan bagi para penerbang adalah skill fatigue yang dapat menurunkan performance mereka, yang disebabkan karena mereka harus bekerja dengan pemusatan pikiran secara terus-menerus di mana diperlukan skill yang tinggi. Jika memori mereka hilang, judgement sudah kurang bijaksana dan tidak tepat lagi, maka akan sangat berbahaya. Untuk menguji skill fatigue dapat digunakan cara yang umum disebut: "the Cambridge Cockpit Studies. Orang sebanyak 140 terutama siswa penerbang, melakukan penerbangan dengan menggunakan sebuah Spitfire.cockpit simulator selama 2 sampai 7 jam. Dalam waktu dua jam pengontrolan ketepatan air speed dan side-slip menunjukkan turun sebesar 50%. Selama percobaan timing dari prosedur

Apa penyebab penyebab dari kelelahan (fatigue)
Di antara faktor-faktor yang dapat menimbulkan kelelahan ialah:

kebiasaan tidur (sleep habits); kebiasaan merokok; kebiasaan minum alkohol; kebiasaan makan obat; kebiasaan makan;

kesegaran jasmaniah (physical fitness). Kebiasaan tidur

Untuk mengevaluasikan suatu fatigue Dewan Kecelakaan -meneliti kegiatan yang dilakukan penerbang 72 jam sebelum terjadinya kecelakaan. Para penerbang. sama halnya dengan seorang atlit, sering tidak bisa tidur nyenyak pada malam hari menjelang penerbangan esok harinya. Namun demikian dapat tidur nyenyak pada dua hari sebelum suatu mision juga sangat penting. Meskipun anda merasa tidak 100% segar, namun dari studi menunjukkan bahwa hanya dengan tidur-tiduran atau


Page 8

merebahkan diri ditempat tidur telah memberikan 80 % dari

Faktor-faktor inilah yang menyebabkan rasa kantuk setelah nilai tidur.

makan banyak. Kebiasaan merokok

Kondisi jasmaniah Jika kita merokok dalam sehari 20 sampai 30 batang

Badan jasmaniah yang lemah dapat menyebabkan perurokok, maka darah kita akan diisi dengan karbon monoksida

bahan-perubahan pada jantung, paru-paru, darah, pembuluh(CO) sebanyak 5 %. Jaringan-jaringan anda akan menerima

pembuluh darah dan menghambat kemampuan badan memsejumlah yang sama zat asam (oksigen = 02) jika anda bernafas

buat zat asam. Seseorang yang dikatakan fit secara aerobic jika pada udara ketinggian 7.000 kaki. Jika anda tambah dengan

dibandingkan dengan orang yang tidak fit, bisa menunda "cabin altitude" dari 8.000 kaki, maka "resultant physiologic

kelelahan 50 % sampai 100 %. Maka untuk menunda terjadialtitude" anda akan menjadi 11.000 kaki sampai 12.000 kaki.

nya kelelahan (fatigue) jika sedang menjalankan mission Hal ini sungguh meletihkan. Tiga batang rokok dalam waktu

angkut udara jarak jauh, secara teratur harus selalu melakukan 30 menit akan mempengaruhi ketajaman penglihatan mata

olahraga di antara jam-jam terbang. anda. Pengaruh alkohol

Kesimpulan Alkohol bisa melumpuhkan daya kerja enzim pengangkut

Sebagai awak pesawat yang mempunyai tugas terbang, zat asam dari membran sel hingga bisa menimbulkan rasa lelah

maka jagalah kondisi badan anda supaya benar-benar fit. pada hari berikutnya. Alkohol tidak saja dapat menimbulkan Lakukan latihan-latihan olahraga seperti halnya seorang atlit kelelahan karena mengganggu penerimaan zat asam pada yang akan ikut perlombaan olimpiade Sudah pasti bahwa anda sel-sel, tetapi juga menekan sel-sel otak dan menghambat atau

akan menjadi lelah, tetapi dengan pengaturan aktivitas dengan memperlemah koordinasi, ketajaman pancaindra, memori dan

penuh kebijaksanaan, akan menambah keamanan diri anda. pertimbangan, fungsi sama yang diderita di dalam skill fatigue. Pengaruh obat-obatan

Banyak obat-obatan yang dapat mengganggu alat peredaran darah. Misalnya chloromycetin salah satu dari banyak

PENGARUH KELEMBABAN jenis antibiotika, dapat berpengaruh terhadap sumsum tulang

TERHADAP KELELAHAN yang membuat sel-sel darah hingga menyebabkan terjadinya anaemia (kekurangan darah). Juga obat-obat seperti sulfa (misal: sulfadiazin, sulfamerazin, sulfaguanidin, sulfadimidin dsbnya), acetanilidim, phenacetin (seperti yang terdapat pada Pada ketinggian terbang kurang lebih pada 8000 kaki di APC = Phenacetin, acetosal dan coffein) mungkin bisa meru- dalam kabin dengan tekanan (8.7 pon tiap-tiap inci persegi) bah hemoglobin hingga tidak bisa lagi mengangkut zat asam. maka kelembaban relatif kabin lebih kurang 1/3 % daripada Tiap-tiap obat yang menurunkan ketegangan (depressant) atau

kelembaban absolut maksimum yang ada di atmosfir bumi. yang mengurangi rasa sakit (pain killer) dan yang mengandung

Kelembaban yang rendah dapat mempengaruhi kesehatan para derivat candu (opium) bisa menekan pernafasan. Ada beberapa

awak pesawat, sebab badan kita oleh pengaruh di sekitarnya obat yang bisa menambah toleransi terhadap hypoxia (ke

akan kehilangan air yang ada di badan kita. Jika air yang hilang kurangan zat asam), tetapi jika digunakan dalam waktu

dari badan kita tidak segera diganti, maka saluran pernafasan terbang bisa menimbulkan akibat-akibat samping (side effect),

seperti hidung, tenggorokan dan paru-paru dan bola mata kita kekecualian glukosa (sejenis gula). Jalan satu-satunya yang akan menderita. paling aman dikala terbang ialah jangan makan obat.

Bola mata kita selalu dalam keadaan basah karena adanya Sebagai peraturan umum yang perlu diingat selalu oleh

zat cair yang dikeluarkan dari kelenjar yang senantiasa para awak pesawat ialah bahwa tiap-tiap zat atau bahan atau

membasahinya secara otomatis. Tetapi jika terjadi kekeringan obat yang dapat mengganggu pemberian zat asam (02) pada

maka dengan sendirinya akan berpengaruh terhadap gerakansel-sel jaringan bisa menimbulkan kelelahan. Sebaliknya zat-zat gerakan bola mata dan dengan sendirinya berakibat yang tidak atau bahan-bahan atau obat-obat yang dapat memperlancar baik terhadap pengelihatan. atau mempertinggi pemberian zat asam akan mencegah kele

Rasa lelah yang menghinggapi badan kita seperti pikiran lahan.

tegang, suasana yang menekan, badan yang lemah atau Kebiasaan makan

perasaan yang kurang enak akan berkembang dan akan Kadar gula yang rendah dalam darah dan kekurangan zat mempengaruhi ketrampilan tugas dan mempercepat kelelahan. asam (pada ketinggian) kedua-duanya akan menurunkan skill Sebagian besar awak pesawat telah mengetahui dan merasakan performancenya. Yang sangat menarik perhatian ialah bahwa bahwa jika badan digerak-gerakkan atau melakukan senam zat asam daya kerjanya sebagian bisa melawan pengaruh yang sehabis duduk dalam waktu yang lama akan membantu disebabkan oleh kadar gula yang rendah, dan gula akan mengurangi kelelahan. melawan atau mencegah beberapa pengaruh yang disebabkan Di dalam kondisi penerbangan kiranya untuk melakukan oleh kadar zat asam yang rendah. Maka adalah bijaksana latihan-latihan olahraga maupun program-program latihan yang sementara melakukan terbang secara teratur makan makanan berat sukar untuk dilakukan. Namun ada latihan-latihan kecil yang ringan.

tertentu yang dapat dikerjakan di lakukan oleh para penerbang, Rerut yang diisi dengan makanan-makanan berat, seperti para copilot dan awak-awak pesawat lain sementara mereka makanan berlemak dan terisi penuh, akan menambah aliran duduk menjalankan tugas nya. darah ke usus dan sangat berpengaruh terhadap badan. Selama dua atau beberapa jam terakhir dari penerbangan Konsistensi dari plasma juga akan mengalami perubahan. intercontinental, maka hal ini akan sangat bermanfaat. Jika


Page 9

AVIATION SUPPLIES & SERVICES

KEMAYORAN AIRPORT JAKARTA INDONESIA

meter, tinggi pesawat 3,73 m berat muatan sekitar 6.125 kilogram. Kecepatan terbang biasa antara 145 sampai 195 knots pada ketinggian terbang 4000 fit dan dalam suhu udara 35° C. YAH-63 telah menjalani test terbang sejak bulan Januari

hingga April 1975 yang lalu. Terbang pertama dengan berat

6.080 kg selama 27 jam, dan pernah dicoba terbang dengan berat 7.230 kg, dengan berat sebesar itu YAH-63 masih mampu terbang mencapai kecepatan maksimum 142 knots pada ketinggian terbang maksimum 1200 meter.

Kesuksesan Bell di dalam pembuatan helikopter tempur
Igunship) dari jenis AH-1 Huey Cobra sebagai generasi pertama Attack Helicopter, dan telah memperoleh penghargaan tinggi

dari US Army sebagai jenis helikopter tempur yang dapat


dibanggakan dalam Perang Vietnam, memberikan optimisme
yang besar bagi Bell untuk memenangkan kompetisi AAH tersebut. Apabila Bell memenangkan kompetisi AAH ini, berarti produksi pertamanya harus sudah dimulai pada tahun 1978

yang akan datang, dan dalam tahun 1982 direncanakan sudah

harus mulia memasuki formasi kekuatan US Army bagi kebutuhannya sebanyak 472 pesawat. Harga setiap pesawat di taksir mencapai 1,6 juta dollar menurut perhitungan tahun 1972, dan bila mengingat laju inflasi sampai sekarang ini, dapat di perkirakan harga tersebut dapat meningkat sampai mencapai dua juta dollar.

Bahan: Interavia No.3/1976.

Selain HVS / KERTAS TULIS, kami memproduksi HPP SUPER, COATED PAPER / ART PAPER / KUNSTDRUK bermacam-macam grammature dan ukuran.

Untuk konsumen yang bijaksana, yaitu konsumen yang menginginkan :


"Kertas murah yang paling baik atau kertas baik yang paling murah" Silahkan menghubungi Perwakilan-Perwakilan Perum Kertas Gowa, Penyalur-Penyalur dan Toko Kertas terdekat.


Page 10

Donald A Beattis adalah wakil asisten kepala urusan sistim kecil dari jumlah bangunan yang ada di seluruh Amerika tenaga matahari, panas bumi dan energi maju pada Badan Serikat. Pada tahun 1980, diperkirakan bahwa A.S. akan Penelitian dan Pengembangan Energi Amerika Serikat. la menghadapi jumlah besar yang kritis dari gedung yang perlu mengatakan bahwa pada tahun 2000 Amerika Serikat meren- memakai sistim tenaga matahari guna menunjang pemakaian canakan energi matahari dan panas bumi sebagai bagian yang tenaga matahari yang semakin meningkat. berarti pada apa yang diperkirakan sebagai kebutuhan negara- Pada tahun 1985, diharapkan sepuluh prosen dari semua nya untuk menghemat pemakaian jutaan barrel minyak setiap pembangunan gedung baru akan mempergunakan sistim tenaga hari di negaranya.

matahari, sementara semakin banyak lagi bangunan lama yang Ini bukanlah suatu lamunan belaka, dilihat dari kenyata- diperlengkapi sistim tersebut. Tujuan ini berarti akan mengannya dana yang telah dihabiskan dalam percobaan-percoba- hemat jumlah yang sama dengan 100.000 barrel minyak sehari. annya untuk energi matahari dan panas bumi bertambah dari

pada tahun 1985 dan lebih dari satu juta barrel sehari pada beberapa ratus ribu dollar dalam tahun yang lalu menjadi 109 tahun 2000. juta dollar atau lebih kurang 45.235 juta rupiah dalam tahun

Tekhnologi yang sama dapat dipakai pula untuk memfiskal 1976.

berikan pemanasan tingkat rendah di bidang pertanian dan Kini Amerika saudah memiliki tekhnologi untuk meng

industri yang kini menggunakan bahan bakar fosil dengan cara ubah energi matahari menjadi beberapa bentuk yang berman

yang sangat tidak efisien. Dengan tenaga matahari tersebut faat. Pemanasan dan penidinginan bangunan dengan tenaga Departemen Pertanian kini tengah mengadakan percobaanmatahari dan penggunaan panas matahari untuk pertanian dan

percobaan untuk mengeringkan hasil panen dan memanaskan perindustrian mengandung harapan besar untuk dipasarkan rumah kaca serta kandang binatang. secara luas dalam 10 tahun mendatang. Sistim pemasarannya Pemakaian lain dari pengalihan tenaga matahari, phototelah berjalan dalam jumlah terbatas, beberapa di antaranya voltaic, panas dari lautan dan pengalihan panas matahari, serta bersaing secara ekonomis dalam pemakaian tertentu.

bahan bakar dari "biomass" memerlukan waktu lebih lama Suatu Undang-Undang yang merupakan kebijaksanaan untuk mengembangkannya. Pertama-tama mengenai pengapemerintah untuk mengijinkan dipertunjukkannya kebolehan lihan panas matahari. Tidak seperti sistim pemanasan dengan penemuan baru di rumah-rumah kediaman dan bangunan tenaga matahari yang biasanya bisa bekerja pada tingkat suhu kantor kegunaan dari pemanasan dengan tenaga matahari pada 93 derajat celcius, sistim konversi panas matahari ini memuakhir tahun 1977, dan pendinginan dengan tenaga matahari satkan sinar matahari untuk menimbulkan suhu tinggi, sampai pada akhir tahun 1979.

pada 540 derajad celcius, untuk memanaskan air atau zat cair Pemanasan dan pendinginan dengan tenaga matahari lainnya yang kemudian menggerakkan sebuah generator turdewasa ini memang belum begitu ekonomis karena rumah yang bin, diperlengkapi dengan sistim tenaga matahari dalam banyak Telah ditelaah pula sistim-sistim energi total yang akan penggunaannya memerlukan sistim pemanasan pembantu, se- menimbulkan tenaga listrik, pemanasan dan pendinginan, serta hingga peralatan sistim tenaga matahari itu merupakan biaya bentuk energi yang lain untuk rumah dan industri. Pada tahun bangunan tambahan, yang baru dapat ditebus setelah mem- ini di Albuquerque, New Mexico, telah dimulai pembangunan perhitungkan penghematan bahan bakar selama satu tahun. Ini sebuah fasilitas pengujian tenaga panas yang lima kali lebih berarti biaya tambahan itu baru bisa tertebus dalam waktu besar dari fasilitas yang sama yang ada di Odeillo, Perancis.

Unsur utama dalam sistim energi photovoltaic ialah sel Jumlah gedung yang dipanasi dengan tenaga matahari tenaga matahari, yang kini cukup ekonomis dalam pemakaian sementara ini mencapai jumlah 200 buah, sedangkan pada

khusus seperti pada pelampung-pelampung di lautan, stasiun tahun fiskal 1976 yang baru lalu telah bertambah menjadi 200

pembangkit tenaga listrik di puncak gunung, dan tentu saja gedung lagi dan dari usaha swasta mungkin akan menambah

juga pada kendaraan ruang angkasa. Beberapa pabrik meramal200 gedung lainnya. Tentu saja ini hanya merupakan sebagian

kan bahwa produksi sel-sel tenaga matahari secara besar-besar


Page 11


Page 12