Bagian pulley block pada mesin spinner berfungsi

PENGUJIAN DAN PERAWATAN MESIN PENIRIS MINYAK UNTUK GORENG-GORENGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Diploma III [Ahli Madya] Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang Oleh : Nama : YUSRI Nomor Bp. : 1401011076 Program Studi : D3 Teknik Mesin Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI PADANG JURUSAN TEKNIK MESIN 2017

LEMBARAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGUJIAN DAN PERAWATAN MESIN PENIRIS MINYAK UNTUK GORENG-GORENGAN Nama Disusun Oleh : : Yusri No.BP : 1401011076 Jurusan Program studi : Teknik Mesin : D3 Teknik Mesin Tugas Akhir Ini Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh Pembimbing I Pembimbing II Disahkan Oleh: Ketua Program Studi Teknik Mesin Kepala Konsentrasi Perawatan dan Perbaikan Ketua Jurusan Teknik Mesin

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan Maka apabila kamu sudah selesai [ Dengan satu urusan ] kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain Ini hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap [ Qs : Alam Nasrah 1-8 ] Ya Allah berikanlah aku ilmu untuk tetap mensyukuri nikmatmu Yang telah engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku Dan untuk mengerjakan amal shaleh yang engkau ridho dan masukanlah aku dengan rahmatmu ke dalam golongan hamba-hamba-mu yang shaleh [ Qs : An-Nahl 19 ] Allah memberikan hikmah [ilmu Pengetahuan] kepada siapa yang Dikehendaki-Nya dan barang siapa yang diberi hikmah, sesungguhnya telah diberi Kebijaksanaan yang banyak dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal [ Qs : Al-Baqarah 269 ]

Ya Allah... Bersujud aku dihadapanmu atas segala rahmat dan karunia-mu yang Engkau berikan kepadaku semoga langkahku tidak terhenti sampai disini karena perjalananku masih panjang dengan setumpuk cita-cita yang belum teraih Berikanlah jalan terbaik dalam hidup ini jalan yang Engkau ridhoi Ya Allah... Ya Rahman... Ya Rahim... Hari ini... Seiring rasa syukurku kepada-mu Ya Allah Sececah harapan telah kugenggam Sepenggal rasa telah kuraih Dari lubuk hati yang paling dalam kupersembahkan setetes keberhasilan ini kepada Ayahanda dan ibunda Yang telah memberikan kasih sayang kepadaku Yang telah melahirkan, membesarkan serta mendidik dan membimbingku untuk menjadi orang yang berguna. Ayahanda dan ibunda yang selalu memberikan semangat dan do a dalam setiap langkahku meraih keberhasilan Ya Allah rangkullah Mereka dalam rahmat dan karunia-mu Dan tempatkanlah Mereka ditempat yang baik disisi-mu Aamiin... ya rabbal alamin.

Untuak ibu jo ayah, tarimo kasih banyak atas doa dan restu yang alah ibu jo ayah agiah untuak yusri. tarimo kasih banyak ibu jo ayah yang lah manggadangan kami rela berkorban dari pagi sampai malam, sampai kami bisa sekolah bisa kuliah bisa juo lah kami ko manyanangan hati ibu jo ayah. Bu Yah mungkin gelar ko ndak samo jo gelar kakak tapi yusri sanang berkat doa ibu jo ayah bisa juo salasai kuliah punyo lo gelar dibelakang namo iki kini. Semoga sudah kuliah ko yusri bisa dapek karajo yang rancak bisa mambuek ibu jo ayah sanang ndak paralu panek-panek ibu jo ayah karajo lai. Amin... Tarimo kasih banyak bu yah... Untuak kakak, yusra, ria, ma chin, pa chin, abang yogi, teta, ante, etek terimo kasih banyak untuk do a dan dukungan, semangat, serta motifasi tuk menjadikan si bungsu gagah ko menjadi yang terbaik. Si bungsu ka wisuda lai mah. Doaan yusri capek karajo dih. Amin... Untuk Semua staf pengajar teknik mesin terutama buat Pak Sir Anderson, ST., MT dan Pak Rakiman, ST., MT yang telah membimbing dalam pembuatan Tugas Akhir. Terima kasih banyak pak atas semua saran dan masukannya. Dan juga buat Bapak-bapak penguji [Pak Adriansyah. ST.,MT, dan Pak Eka Sunitra,ST.,MP.. Pak Yazmendra Rosa, ST., MP] makasih banyak Pak...!!! Untuak keluarga besar yang teristimewa MEC 14... Tarimokasih kawan-kawan sadonyo Bunda Opin Amd, Androk Gojek Amd, Bg Haji Amd, Kris nguah-mguah Amd, Sileh Amd, Lolok Amd, Kinoy Amd, Adam nan Hitam Pendek Amd, El Marboen Amd, Mas Gaek Amd, Naldi Amd, Ijik Fkg

Amd, Aip Amd, Pak Bul Amd, Jeje Beruk Amd, Rocky Black Amd, Om Budi Amd, Kay wong Amd, Isaik Amd, Obi Beruk Amd, Perdi Sahabat Amd, Aldo Gdk Amd, Dayan Gojek Amd, dan yang tercantik di kelas Hani Jantan Amd... Kok ndak ado kalian ndak MEC namonyo do... Ko ndak gilo ndak MEC namonyo do... Ko ndak manggaduah cewek di dakek janjang musajik, di dakek pohon gedung AB, di barak ibu, di barak ni an, di barak niken namuah juo gaduah cewek baruduak lai, ndak MEC namonyo. Pokoknyo sadolah hal-hal yang ndak dikerjakan oleh manusia biasa ado di MEC ko... Kalian luar biasa, Kalianlah kawan,sahabat,kawan cakak,kawan caruik yang ndak bisa digantian dek sia pun. Semoga MEC 14 ko sukses taruih kawan-kawan... TUGAM PING!!! Untuak keluarga besar Teknik Mesin 14... Tarimokasih banyak kawan-kawan yang ndak bisa disebutkan namonyo satu per satu... Iko lah akhir dari kebersamaan wak, akhir maso-maso suntuak wak kawan-kawan. Semoga iko bukan akhir untuk wak tetap menjalin tali silahturahmi kedepannyo kawan. Tarimokasih banyak Kawan Kasadoalahannyo. Jaya Teknik Mesin 14!!! Untuak adiak-adiak teknik mesin... Tarimokasih banyak doa jo semangat dari kalian BP 15 khususnyo adiak-adiak kelas C... Pandai-pandailah kalian kuliah ditahun akhir ko diak. Jan maleh-maleh, dek maleh tu wak maleh mah diak. Tarimo kasih lo untuak adiak-adiak BP 16. Ko ndak ado khususnyo do, untuak kalian sadonyo pandai-pandailah jo senior kalian tu... Tarimokasih yang spesial untuak adiakadiak BP 17, kalian baru jan samo lo jo yg lamo... MANTAP.

Untuk yang tersistimewa yang telah menemaniku selama berjuang... Dona Maharani,A.Md., cieeeeee sama-sama Amd ya. Semoga gelar yang kita dapatkan dalam waktu yang sama, cuma beda beberapa bulan. Dapat membahagiakan orang tua kita masing-masing ya sygku. Terutama untuk masa depan kita syg. Makasih loh yaaa atas kesabaran untuk bertahan dan perhatian yang syg berikan kepada abng.. love u sayangku.. urang mah jan dipalamo juo lai, beko lapeh kijang ka rimbo.. Terimakasih banyak kawan-kawan kulahar fc. Yogik, kuluik, gilang, isan, semoga awak bisa main futsal liak yo kawan. Bsuak ko kalau tournament juara wak lai yo kawan, ndk bosan kawan kalah tarui se.. Terakhir... Makasih untuak Ikhwan jo Rian Hase K.P yang lah mambuliahan wak lalok dikos mahabihan nasi samba sadolahnyo yang ado dikos wak habihan kok bisa tapi ndak bisa makasih banyak yo wan yan.. Amak, Abg, uni, sanak, bung, rekan-rekan, dan kawan serta adiak-adiak mohon maaf dak tasbuik an namo ciek-ciek jan dandam lo soalnyo tasasak ka wisuda, Dan jan jadian lo wisuda mambuek awak bapisah dan saling malupoan satu samo lain, kok dapek wisuda ko mambuek awak menjadi lebih akrab bahkan anggaplah kita ini keluarga. Dan jan lah sombong jadi urang kok jadi urang sukses beko. Terima kasih... Yusri. AMd

LEMBARAN TUGAS AKHIR POLITEKNIK NEGERI PADANG Nama : Yusri Nomor. Bp : 1401011076 Program Studi : Teknik Mesin Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan Judul Tugas Akhir : Pengujian dan Perawatan Mesin Peniris Minyak Untuk Goreng-gorengan Uraian Tugas :............ Dimulai tanggal : Selesai tanggal : \ Pembimbing I Pembimbing II SIR ANDERSON. ST. MT RAKIMAN, ST. M NIP. 19720818 2000003 1002 NIP. 19650502 199003 1002

LEMBARAN ASISTENSI TUGAS AKHIR POLITEKNIK NEGERI PADANG Nama : Yusri Bp : 1401011076 Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing. I : Sir Anderson, ST.,MT Pembimbing. I I : Rakiman, ST.,MT Judul Tugas Akhir : Pengujian dan Perawatan Mesin Peniris Minyak Untuk Goreng-gorengan NO HARI/TANGGAL URAIAN PARAF PEMB I PEMB II

YUSRI No. Alumni Politeknik BIODATA [a]. Tempat/Tgl. Lahir : Bukittinggi / 18 juli 1995. [b] Nama Orang Tua : Gesri [c] Fakultas : Politeknik. [d] Jurusan : Teknik Mesin. Kosentrasi : Perawatan dan Perbaikan. [e] No.BP : 1401012025. [f] Tgl lulus : 07 Oktober 2017 [g] Predikat Lulus : Sangat Memuaskan[h]. IPK : 3.39 [i] Lama studi : 3 Tahun 1 Bulan. [j] Alamat orang tua : Sungainaniang, Kec. Bukitbarisan, Kab. 50 Kota, Sumatera Barat Pengujian dan Perawatan Mesin Peniris Minyak Untuk Goreng-gorengan Tugas Akhir D III oleh : YUSRI Pembimbing I. Sir Anderson, ST.,MT, Pembimbing II. Rakiman, ST.,MT ABSTRAK Mesin Peniris minyak adalah jenis mesin untuk meniriskan minyak atau disebut juga mesin pengurang kadar minyak. Mesin ini berfungsi menghilangkan kandungan minyak dengan cara meniriskannya [deoling] pada wadah / keranjang berputar. Dengan Sistem sentrifugal kadar minyak pada makanan dapat ditiriskan hingga kering, sehingga ini dapat membantu meningkatkan kualiatas makanan menjadi lebih awet, gurih dan renyah. Pengujian pada mesin peniris yang dilakukan adalah menghitung kapasitas produksinya. Oleh karena itu dapat mengetahui hasil produksi dalam periode waktunya. Jenis perawatan yang dilakukan terhadap mesin peniris adalah Preventive Maintenance. perawatan Preventive ini dapat menjaga mesin untuk tetap berfungsi dan mencegah kerusakan yang mungkin akan terjadi. Preventive Maintenance merupakan suatu perawatan yang memiliki jadwal untuk perawatannya meliputi : harian, mingguan, bulanan dan tahunan Kata kunci: Mesin Peniris, Pengujian, Preventive Maintenance Tugas akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal 07 Oktober 2017. Abstrak telah disetujui oleh penguji : Tanda tangan Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II Anggota/Penguji III Anggota/Penguji IV Nama terang Sir Andeson,ST.,MT Eka Sunitra,ST.,MT Adriansyah,ST.,MT Yazmendra rosa.,st.,mt Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Mesin: Dr. Junaidi, ST., MP Nip: 19660621 1999203 1005 Tanda tangan Alumnus telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapat Nomor Alumnus : Petugas Politeknik No. Alumni Politeknik: Nama Tanda tangan

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-nya serta telah kekuatan lahir dan batin sehingga penulis dapat merencanakan penyusunan proposal tugas akhir. Tidak lupa pula shalawat serta salam, penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang membuka tabir keilmuwan dan membimbing manusia ke jalan yang benar. Tugas akhir ini merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yang mencapai gelar Ahli Madya jurusan Teknik Mesin di Politeknik Negeri Padang. Judul Tugas Akhir yang penulis ajukan adalah Pengujian dan Perawatan Mesin Peniris Minyak Untuk Goreng-gorengan Dalam penulisan laporan ini penulis juga mendapatkan bantuan dari berbagai pihak maupun sumbangan tenaga serta sumbangan pikiran, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Orangtua dan keluarga yang telah memberikan dorongan moril dan materil kepada penulis. 2. Bapak DR. Junaidi ST., MP. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. 3. Bapak Sir Anderson ST., MT. Selaku Dosen Pembing I. 4. Bapak Rakiman, ST. MT Selaku Dosen Pebimbing II. 5. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 6. Dona Maharani yang telah memberikan dukungan dan semangat. i

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan laporan ini.untuk itu penulis mengharapkan masukan, saran serta kritik yang bersifat membangun guna perbaikan laporan selanjutnya. Dan semoga dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis khususnya. Padang, 6 Oktober 2017 Penulis ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBARAN PENGESAHAN LEMBARAN TUGAS LEMBARAN ASISTENSI ABSTRAK KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Alasan Pemilihan Judul... 3 1.3 Tujuan... 3 1.3.1 Tujuan Umum... 3 1.3.2 Tujuan Khusus... 3 1.4 Batasan Masalah... 1.5 Metode Penulisan... 4 4 1.6 Sistematika Penulisan... 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mesin Peniris Miyak... 7 2.1.1 Sejarah Mesin Peniris... 10 iii

2.1.2 Manfaat Mesin Peniris... 2.1.3 Komponen-komponen Mesin Peniris minyak... 2.1.4 Cara Kerja Mesin Peniris Minyak... 2.2 Perawatan [ Maintenance]... 2.2.1 Tujuan Perawatan... 2.2.2 Prosedur dan Jenis-jenis Perawatan... 11 12 20 22 23 24 2.2.2.1 Perawatan Terencana... 25 2.2.2.2 Perawatan Tidak Terencana... 2.2.3 Perawatan Komponen... 2.3 Pengujian Mesin... 27 28 30 2.3.1 Pengertian Kapasitas... 30 2.3.2 Rumus Pengujian Kapasitas... 31 BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan... 33 3.1.1 Waktu... 33 3.1.2 Tempat... 33 3.2 Alat dan Bahan... 3.2.1 Alat... 34 34 3.2.2 Bahan... 36 3.3 Diagram Alir Pengujian dan perawatan... 37 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Mesin Peniris Minyak... 40 4.1.1 Hasil Pengujian... 41 4.1.2 Kapasitas Produksi Mesin Peniris Minyak... 42 iv

4.1.3 Peningkatan Kapasitas Produksi... 43 4.2 Perawatan Mesin Peniris Minyak... 45 4.2.1 Perencanaan Perawatan... 4.2.2 Langkah-langkah Menyusun Perencaan Perawatan... 45 45 4.2.3 Bentuk Perawatan Terhadap Mesin... 49 4.2.4 Perawatan Terencana... 49 4.2.4.1 Persiapan Jadwal Perencanaan... 49 4.2.4.2 Klasifikasi Perencanaan Perawatan... 51 4.2.5 Perencanaan Perawatan Mesin Peniris Minyak... 52 4.2.5.1 Poros... 52 4.2.5.2 Motor Listrik... 53 4.2.5.3 Belt... 4.2.5.4 Bantalan [Bearing]... 4.2.5.5 Pulley... 4.2.5.6 Rangka... 55 56 57 58 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 59 5.2 Saran... 60 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Mesin Peniris..... Gambar 2.2 Peniris Minyak Tradisional... Gambar 2.3 Mesin Peniris... Gambar 2.4 Mesin Peniris Minyak... Gambar 2.5 Poros... Gambar 2.6 Bantalan [Bearing]... Gambar 2.7 Bantalan Luncur... Gambar 2.8 Bantalan Gelinding... Gambar 2.9 Motor Listrik... Gambar 2.10 Puli... Gambar 2.11 Belt... Gambar 2.12 Tabung Luar... Gambar 2.13 Tabung Dalam... Gambar 2.14 Macam-macam Mur dan Baut... Gambar 2.15 Rangka... Gambar 2.16 Jenis-jenis Perawatan... Gambar 3.1 Mesin Peniris Minyak... Gambar 3.2 Kunci Pas Ring... Gambar 3.3 Kunci L... Gambar 3.4 Timbangan... Gambar 3.5 Wadah Minyak... 7 8 9 10 12 13 14 15 16 16 17 18 18 19 20 24 34 34 35 35 35 vi

Gambar 3.6 Stopwath... 36 Gambar 3.7 Bawang goreng... 36 Gambar 3.8 Diagram Alir Pengujian dan Perawatan Mesin Peniris Minyak... Gambar 4.1 Mesin Peniris Minyak Simetrik... Gambar 4.2 Mesin Peniris... Gambar 4.3 Perawatan Poros... Gambar 4.4 Motor Listrik... Gambar 4.5 Belt... Gambar 4.6 Bantalan... Gambar 4.7 Rangka.. 37 40 40 53 54 55 57 58 vii

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Waktu Pengerjaan Tugas Akhir... Tabel 2.1 Pengujian Mesin Berat 200 gram... Tabel 2.2 Pengujian Mesin Berat 600 gram... Tabel 2.3 Perencanaan Perawatan Poros... Tabel 2.4 Perencanaan Perawatan Motor... Tabel 2.5 Perencanaan Perawatan Belt... Tabel 2.6 Perencanaan Perawatan Bearing... Tabel 2.7 Perencanaan Perawatan Pulley... 33 41 41 53 54 55 57 57 Tabel 2.8 Perencanaan Perawatan Rangka... 58 viii

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya teknologi khususnya dalam industri makanan, maka dibutuhkan proses produksi yang cepat. Termasuk dalam makanan yang digoreng seperti bawang merah, keripik dan lainnya. Padang merupakan daerah yang terkenal dengan kuliner yang enak dan lezat. Maka dari itu penggunaan bawang goreng sebagai bahan makanan sangatlah diperlukan. Bawang merah adalah salah satu komoditas holtikultura yang juga merupakan bahan baku pertanian diolah sedemikian rupa sehingga menjadi produk bawang goreng yang dapat disimpan sampai dengan satu tahun. Sedangkan bawang merah mentah hanya dapat bertahan maksimal enam bulan. Dari segi cita rasa, proses produksi bawang goreng menjadikan produk lebih enak dalam rasa dan aroma serta memperbaiki penampilan. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kualitas bawang goreng ialah kandungan kadar minyak yang berlebihan di dalam bawang goreng itu sendiri Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kota Padang pada sebuah artikelnya pada tahun 2007 Bahaya pengkosumsian minyak goreng yang terlalu banyak. menyebutkan minyak goreng dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti kolesterol dan pemicu kanker. Oleh karena itu, proses penirisan bawang goreng sangatlah penting untuk mengurangi kadar 1

minyak pada bawang goreng. Proses penirisan pada salah satu industri rumah tangga yang memproduksi bawang goreng masih menggunakan cara tradisional, yaitu dengan menggunakan koran sebagai alat untuk meniriskan bawang goreng. Cara ini masih dianggap belum maksimal karena bawang goreng yang dihasilkan masih mengandung minyak berlebihan. Kandungan minyak yang berlebihan ini mempengaruhi kualitas bawang goreng di antaranya bawang goreng akan cepat tengik, tidak gurih dan tidak tahan lama. Data di atas menunjukkan ketidakmampuan produsen untuk memenuhi permintaan pasar. Hal ini disebabkan karena kapasitas proses penirisan yang sedikit dan memerlukan waktu yang lama untuk memperbaiki kualitas bawang goreng inilah dibutuhkan mesin peniris bawang goreng yang diharapkan dapat mengurangi kadar minyak lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan media koran, serta dapat meminimalkan waktu penirisan sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi bawang goreng. Setiap mesin yang dibuat tentunya diperlukan pengujian, pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah mesin dapat bekerja sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Dan untuk menjaga pengoperasian mesin supaya dapat bekerja optimal maka diperlukan perawatan terhadap mesin tersebut. Perawatan yang dimaksud adalah perawatan terhadap komponen-komponen mesinnya. Karena itu penulis mengangkat judul laporan Pengujian dan Perawatan Mesin Peniris Minyak Untuk Goreng-gorengan. 2

1.2 Alasan Pemilihan Judul Adapun alasan penulis mengangkat judul tugas akhir Pengujian dan Perawatan Mesin Peniris Minyak Goreng-gorengan ini adalah sebagai berikut: 1] Untuk mengetahui mesin bekerja sesuai dengan fungsinya maka diperlukan pengujian untuk dapat mengetahui kapasitas produksi dari mesin tersebut. 2] Dalam pengoperasian mesin tentunya komponen-komponen yang digunakan akan mengalami gesekan dan mengurangi daya tahan dari komponen tersebut, maka oleh sebab itu diperlukan tindakan perawatan terhadap mesin itu. I.3 Tujuan Adapun tujuan penulisan mengangkatkan tugas akhir ini terbagi menjadi 2 bagian sebagai berikut : 1.2.1 Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1] Untuk memenuhi salah satu syarat lulus program diploma III Politeknik Negeri Padang 2] Pengembangan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan secara teori maupun praktek 1.2.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 3

1] Dapat menghitung kapasitas produksi mesin dengan melakukan pengujian. 2] Dapat menjelaskan kerusakan yang mungkin terjadi terhadap komponen mesin. 3] Dapat melakukan perencanaan perawatan terhadap kerusakan mesin. I.4 Batasan Masalah Agar tugas akhir ini lebih terarah dalam pembahasannya maka penulis memberi batasan sebagai berikut : 1].mengetahui kapasitas produksi dari mesin peniris. 2] Analisa kerusakan yang terjadi pada komponen mesin dan tindakan perawatan yang dilakukan. I.5 Metode Penulisan Adapun metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1] Metode Literatur Merupakan metode yang digunakan penulis untuk memperoleh data dari buku-buku literature yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas sehingga data yang didapat akurasi. 2] Metode Observasi Merupakan metode pengamatan dan menganalisa langsung alat yang akan dibuat sebagai acuan pengambilan informasi. 3] Metode Konsultasi 4

Merupakan metode yang dilakukan dengan wawancara atau konsultasi langsung dengan dosen pembimbing mengenai laporan akhir penulis. 4] Metode Cyber Merupakan metode yang dilakukan dengan cara mencari informasi dan data melalui internet sebagai bahan referensi. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami tugas akhir ini,maka penulis menguraikan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang penulisan, alasan pemilihan judul, tujuan yang hendak dicapai, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tinjauan pustaka atau teori dasar yang berhubungan dengan judul tugas akhir yang diangkat. BAB III METODOLOGI Bab ini berisi bermacam macam alat yang digunakan dan bahanbahan yang dibutuhkan pada proses pengerjaan. BAB IV HASIL PENGERJAAN Bab ini membahas tentang proses pengujian dan perencanaan perawatan. 5

BAB V PENUTUP Dalam bab ini membahas mengenai kesimpulan yang dapat diambil dalam laporan dan saran yang akan diberikan kepada pembaca dari penulis. DAFTAR PUSTAKA ini membahas tentang nama-nama pengarang, website, dan buku buku yang dijadikan acuan dalam pembuatan laporan ini. 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mesin Peniris Minya Mesin Peniris minyak adalah jenis mesin untuk meniriskan minyak atau disebut juga mesin pemeras atau pengaktus. Ada juga menyebutnya dengan sebutan sebagai mesin penapis. Istilah tersebut bermacam-macam tapi merujuk pada satu produk yang sama yaitu mesin spinner. Mesin ini menggunakan dua ukuran, ukuran halus dan ukuran standar. Ukuran halus biasanya digunakan sebagai peniris makanan abon. Sementara untuk ukuran standar bisa digunakan untuk peniris makanan bahan lainnya seperti keripik singkong, kacang telur, keripik pisang dll. Gambar 2.1 Mesin Peniris [Sumber : www.aneka_mesin.com ] Zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang semua perlengkapan kebutuhan manusia semakin canggih kalau zaman dahulu untuk peniris minyak 7

goreng orang di dapur menggunakan alat tradisional seperti gambar dibawah ini, sebagaian besar kita menyebutnya dengan sebutan erok-erok. Gambar 2.2 Erok-erok Peniris Minyak Goreng Tradisional [sumber www.google.com/gambar peniris minyak] Kalau zaman dahulu peniris minyak masyarakat masih menggunakan anyaman bambu yang diberi gagang, dan ini sangat alami dan tidak menanggung efek samping. Seiring perkembangan zaman alat peniris minyak goreng ini digantikan dengan menggunakan aluminium atau stainless. Erok-erok atau alat yang berfungsi untuk meniriskan minyak ini digantikan dengan mesin peniris minyak modern yang disebut mesin spinner. Mesin ini tak mempengaruhi rasa, tekstur atau pun wujud dari makanan yang kita tiriskan. Untuk penirisan keripik, krupuk, atau bahkan abon,penirisan amat sangat berguna dan sangat berguna agar makanan tersebut tak mudah rusak dan tidak mudah tengik, itu pun akan lebih tahan lama disimpan. Tradisi orang indonesia yg menyukai makanan kering sebagai oleh oleh dapat amat sangat terbantu bersama adanya mesin spinner ini. Kerena mesin ini menciptakan segala 8

makanan yg digoreng lebih tahan lama & kita tak butuh khawatir waktu disimpan dalam waktu yang lama sekalipun. Gambar 2.3 Mesin Peniris [Sumber www.aneka_mesin.com] Prinsip kerja mesin peniris makanan ini yaitu memutar dengan kecepatan tinggi, Kecepatan tinggi ini berguna untuk memisahkan minyak dari makanan ringan atau gorengan yang kita tiriskan. Tidak dengan merusak wujud makanan yg diolah, mesin peniris ini dengan serentak akan memisahkan gorengan dari sisa minyak yg menempel pada makanan tersebut. Mesin ini berfungsi menghilangkan kandungan minyak dengan cara meniriskannya [deoling] pada wadah / keranjang berputar. Dengan Sistem sentrifugal kadar minyak pada makanan dapat ditiriskan hingga kering, sehingga ini dapat membantu meningkatkan kualiatas makanan menjadi lebih awet, gurih dan renyah. Dapat mengurangi kandungan minyak pada 9

makanan hampir 95% tanpa merusak cita rasa dan bentuk tekstur makanan tersebut. 2.1.1 Sejarah Mesin Peniris Minyak Gambar 2.4 Mesin Peniris Minyak [www.google.com/gambarmesinpenirisminyak] Sir Richard Arkwright [lahir di Preston, Lancashire, 23 Desember 1732 meninggal di Cromford, Derbyshire, 3 Agustus 1792 pada umur 59 tahun], adalah seorang Inggris yang, meskipun patennya tidak diakui, sering dihargai sebagai penemu mesin pemintal [spinning frame yang kemudian dinamakan ulang water frame] dan mesin pemintal tenaga air setelah melalui perubahan ke tenaga air. Ia juga mempatenkan mesin carding yang dapat mengubah kapas mentah menjadi benang. Seseorang yang suka berkarya, ia adalah wiraswasta terkemuka dari Revolusi Industri. Darinyalah berbagai jenis mesin yang saat ini digunakan dalam berbagai industri menjadi sangat berkembang dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sir Richard Arkwright sering juga disebut sebagai Bapak Industri karena dia dikenal sebagai penemu sistem pabrik sejak tahun 1768.Penemuan terbesarnya pada mesin pemintal benang menjadi titik balik banyaknya penemuan lain dalam bidang industri. spinning frame atau disebut mesin 10

pemintal benang adalah mesin yang berjasa menjadi pionir adanya mesin pembuat kain samapai saat ini. Mesin ini bertugas memintal kapas menjadi benang halus yang selanjutnya diolah menjadi kain. Siapa yang mengira bahwa mesin spinning frame menjadi cikal bakal awal mesin mesin lain dimasa depan. Meskipun diciptakan untuk kebutuhan yang lain atau industri lain, tetapi tetap saja Sir Richard Arkwright, telah menciptakan suatu penemuan yang telah berkontribusi pada bidang lain. Apa yang ida cipatakan menjadi pionir atau inspirasi dalam menciptakan mesin lain meski dengan prinsip yang berbeda. Contoh mesin yang mengambil aprinsip kerja mesin ini adalah mesin spinner atau Alat pengering minyak. Meskipun tidak secara langsung dan secara keseluruhan mengambil prinsip kerja mesin ini. tetapi mesin spinner bekerja dengan cara sama yaitu memanfaatkan putaran dalam kinerja mesin tersebut. Mesin ini sangat populer dikalangan pengusaha makanan ringan dan juga gorengan. Mesin ini memanfaatkan tenaga putaran dari motor penggerak untuk meniriskan minyak maupun air pada makanan atau bahan makanan yang basah Secara umum berikut manfaat mesin spinner atau alat pegering minyak. Pada umumnya mesin peniris menggunakan sistem putar. Adapun komponen utama mesin peniris bawang goreng ini, yaitu: 1. Kerangka, 2. Tabung penampung, 3. Tabung penyaring, 4. Motor listrik, 5. Poros. 2.1.2 Manfaat Mesin Peniris Minyak Adapun manfaat dari penggunaan mesin peniris minyak ini adalah: 1. Mengurangi kadar minyak pada makanan gorengan. 11

2. Dapat juga digunakan untuk mengurangi kadar air pada produk tertentu, 3. Dapat meningkatkan kualitas produk makanan lebih tahan lama 4. Baik untuk kesehatan yaitu menurunkan kolestrol dalam darah akibat dari makanan yang digoreng. 2.1.3 Komponen-komponen Mesin Peniris Berikut ini merupakan komponen -komponen yang ada pada mesin spinner atau peniris minyak. 2.1.3.1 Poros Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi [gear], pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya.poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.oros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakara tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Gambar 2.5. Poros [sumber: www.aneka_mesin.com] 12

2.1.3.2 Bantalan [Bearing] Bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan.bearing menjaga poros [shaft] agar selalu berputar terhadap sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier agar selalu berada pada jalurnya. Bantalan dibuat untuk menerima beban radial murni dan beban aksial murni atau gabungan keduanya, bantalan juga merupakan penumpu poros yang diberikan beban dengan komponen yang digunakan, bantalan menunjukan empat bagian utama yaitu cincin daam elemen peluru atau rol dan pemisah. Pada bantalan yang murah biasanya pemisah itu dihilangkan, walaupun ia mempunyai fungsi yang penting dalam memisahkan elemenelemen tersebut. Gambar 2.6 Bantalan [Sumber www.aneka_mesin.com] Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros maka bantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1] Bantalan luncur 13

Bantalan luncur mampu menumpu poros berputaran tinggi dengan beban yang besar. bantalan ini memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dipsang dengan mudah. Bantalan luncur memerlukan momen awal yang besar, karna gesekan yang berat saat mulai jalan. Panas yang timbul dari gesekan yang besar, terutama pada beban besar memerlukan pendinginan khusus seperti yang terlihat pada gambar 2.7 Gambar 2.7 Pelumasan Bantalan Luncur [Sumber www.aneka_mesin.com] 2] Bantalan gelinding Pada bantalan gelinding ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola [peluru], rol jarum dan rol bulat. Bantalan gelinding pada umunya cocok untuk beban kecil dari pada bantalan luncur, tergantung pada bentuk elemen gelindingnya. 14

Putaran pada bantalan ini dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada elemen gelinding tersebut. Meskipun ketelitian yang tinggi dari bantalan gelinding ini, namun karena adanya gerkan elemen gelinding dan sangkar, pada putaran tinggi bantalan ini agak gaduh jika dibandingkan dengan bantalan luncur. Seperti gambar 2.8 Gambar 2.8 Bantalan Gelinding [Sumber www.aneka_mesin.com] 2.1.3.3 Motor Listrik Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Output dari alat ini berupa kopel atau putaran. Dibandingkan dengan motor yang bersumber pada energi lain, motor listrik merupakan motor mempunyai efisiensi yang paling tinggi listrik yang digunakan dalam perancangan poros dan sistem penggerak pada mesin peniris minyak ini bersumber dari motor arus bolak-balik. 15

Gambar 2.9. Motor Listrik [sumber: www.aneka_mesin.com] 2.1.3.4 Puli Jarak yang jauh antara dua poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung dengan roda gigi. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau daya yang lain dapat diteruskan, dimana sebuah sabuk dibelitkan sekeliling pulli pada poros. Transmisi dengan elemen mesin dapat digolongkan atas transmisi sabuk, Transmisi rantai dan transmisi kabel atau tali.dari macam-macam transmisi tersbut, kabel atau tali hanya digunakan untuk maksud yang khusus.bentuk pulli adalah bulat dengan ketebalan tertentu, ditengah-tengah pulli terdapat lubang poros.pulli pada umumnya dibuat dari besi cor kelabu FC 20 atau FC 30, da ada pula yang terbuat dari aja. Gambar 2.10. Puli [sumber: www.aneka_mesin.com] 16

2.1.3.5 Sabuk [Belt] Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan,teteron, dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur pulli berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan sehinggan lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baja, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relative rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari sabuk-v jika dibandingkan dengan sabuk rata.gambar 2.5 dibawah ini menunjukkan berbagai porsi penampang sabuk-v yang umumnya dipakai. Gambar 2.11 Belt [www.google.com/gambar vbelt] 2.1.3.6 Tabung Luar Tabung luar terbuat dari besi plat dengan ketebalan 2 mm. Tabung ini berfungsi untuk menampung minyak yang keluar dari tabung dalam saat berputar. Tabung luar digabung atau disambungkan dengan menggunakan las listrik.dua bagian utama pada tabung adalah sisi tabung dan alas tabung. 17

Gambar 2.12 Tabung Luar 2.1.3.7 Tabung Dalam Tabung dalam terbuat dari besi plat yang memiliki lubang diseluruh bagiannya. Tabung ini berfungsi untuk memisahkan minyak dengan gorengan.prinsip kerja dari tabung dalam adalah memisahkan minyak pada saat berputar. Gambar 2.13 Tabung Dalam 2.1.3.8 Mur Dan Baut Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam suatu rangkaian mesin. Jenis mur dan baut beraneka ragam, sehingga penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. 18

Gambar 2.14 Macam-macam Mur Dan Baut [Sumber www.aneka_mesin.com] Pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus dilakukan teliti untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang diterimanya sebagai usaha untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada mesin. Pemakaian mur dan baut pada konstruksi mesin umunya digunakan untuk megikat beberapa komponen seperti : 1. Pengikat pada bantalan 2. Pengikat pada dudukan motor 3. Pengikat pada puli Penentuan jenis dan ukuran mur dan baut harus memperhatikan berbagai factor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, cara kerja mesin, kekuatan bahan, dan lain sebagainya. 2.1.3.9 Rangka Rangka berfungsi sebagai penahan dan dudukan dari komponenkomponen mesin sehingga mesin bekerja dengan baik, rangka dirancang 19

agar mampu menahan beban dari komponen dan getaran dari motor listrik sebagai tenaga. Bahan yang digunakan untuk membuat rangka ini adalah profil L, proses penyambungan dilakukan dengan cara pengelasa. Gambar 2.15 Rangka 2.1.4 Cara Kerja Mesin Peniris Minyak Cara kerja mesin spinner peniris minyak sendiri sebenarnya sangatlah sederhana. alat spinner ini biasa juga disebut sebagai peniris minyak. Fungsi mesin spinner minyak sendiri adalah sebagai alat peniris yaitu digunakan untuk mengurangi kadar minyak pada makanan gorengan. Dengan berkurangnya kadar minyak membuat makanan tersebut menjadi lebih gurih dan tahan lama.. Sistem kerjanya dari mesin peniris minyak ini tidaklah berbeda jauh dengan sistem pengeringan ada pada mesin cuci dalam melakukan proses pengeringan pakaian. Namun alat spinner ini termasuk dalam jenis mesin makanan, 20

karena digunakan untuk mengolah makanan dimana memiliki kadar minyak tinggi. Setelah mengetahui berbagai macam komponen yang ada pada alat spinner peniris tersebut, kita akan mengetahui bagaimana sistem kerjanya mesin spinner. Adapun caranya spinner meniriskan kadar minyaknya makanan adalah sebagai berikut : 1] Masukkan dahulu bahan ingin ditiriskan kedalam keranjang spinner peniris yang sudah disediakan. 2] Ratakan terlebih dahulu agar tidak goyang saat proses meniriskan. karena jika tidak rata selain tidak stabil juga mengakibatkan proses meniriskan di alat peniris tidak maksimal. 3] Setelah rata masukkan keranjang kedalam tabung mesin, kemudian nyalakan tombol on pada spinner tersebut. 4] Setelah 3 langkah diatas maka mesin spinner peniris minyak ini akan bekerja, dimana bahan yang dimasukkan akan diputar dengan kecepatan tertentu. Dalam proses putaran itu tadi, akan keluar sisa minyaknya dimana merupakan hasil dari proses meniriskan dari alat peniris tadi. Lama tidaknya proses menggunakan peniris ini tergantung dari banyaknya bahan makanan yang ditiriskan. Semakin banyak maka akan membutuhkan waktu yang sedkit lama antara 5 10 menit. Namun usahakan jangan memasukkan terlalu banyak bahannya, hal ini dikarenakan agar selain proses pengeringan lebih cepat juga tidak menjadikan overhead bagi motor penggeraknya. Jika 21

sampai terjadi overhead [ panas berlebihan ] bisa mengakibatkan ketidakstabilan putaran pada spinner. 5] Minyak yang keluar dari hasil proses penirisan di mesin spinner dikeluarkan melalui cerobong / lubang kecil dibawah samping mesin spinner itu sendiri. Jika sampai tidak keluar minyaknya berarti ada sesuatu yang salah ketika proses deoling / putarannya. Bisa jadi ada penyumbatan pada saluran pembuangannya, maka diperlukan pengecekan sebelum melakukan proses meniriskan. Apakah ada sesutu yang menyumbat sistem pembuangan spinner. 2.2 Perawatan [Maintenance] Menurut Vincent Gasper, perawatan [maintenance] merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada tujuan untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi sehingga sistem itu diharapkan dapat menghasilkan output sesuai dengan yang dikehendaki. Sistem perawatan dapat dipandang sebagai bayangan dari sistem produksi, dimana apabila sistem produksi beroperasi dengan kapasitas yang sangat tinggi maka akan lebih intensif. [Vincent Gasper, 1994] Dari pengertian tersebut diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, bahwa : 1] Aktivitas perawatan banyak berhubungan erat dengan pemakaian peralatan, bahan pekerjaan, cara penanganan dan lain-lain. 2] Aktivitas perawatan harus dikontrol berdasarkan pada kondisi yang terjaga. 22

Kegiatan perawatan dilakukan untuk perbaikan yang bersifat kualitas, meningkatkan suatu kondisi ke kondisi lain yang lebih baik. Banyaknya pekerjaan perawatan yang dilakukan tergantung pada : Batas kualitas terendah yang diijinkan dari suatu komponen. Sedangkan batas kualitas yang lebih tinggi dapat dicapai dari hasil pekerjaan perawatan. Waktu pemakaian atau lamanya operasi yang menyebabkan berkurangnya kualitas peralatan. Dalam hal ini komponen peralatan dapat menjadi sasaran untuk terkena tekanan-tekanan, beban pakai, korosi dan pengaruh-pengaruh lain yang bias mengakibatkan menurunnya atau kehilangan kualitas, sehingga kemampan komponen berkurang ketahanannya. Istilah perawatan dapat diartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan untuk menjaga atau memperbaiki setiap fasilitas yang digunakan untuk menghasilakan produk atau barang agar dapat beroperasi atau berfungsi dengan baik seperti semula.dalam hal ini gabungan dari istilah perawatan dan perbaikan [maintenance and repair] sering digunakan karena sangat erat hubungannya. Maksud dari penggabungan tersebut ialah : 1] Perawatan sebagai aktivitas untuk mencegah kerusakan. 2] Perawatan sebagai aktivitas untuk memperbaiki kerusakan. 2.2.1 Tujuan Perawatan Secara umum perawatan mempunyai tujuan-tujuan yang menurut A.S Corder adalah untuk : 23

1] Memaksimalakan umur kegunaan dari sistem. 2] Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan keamanan. 3] Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat dihubungkan dengan service dan perbaikan. 4] Memaksimalkan produksi dari sumber-sumber sistem yang ada. 2.2.2 Prosedur dan Jenis-jenis Perawatan Perawatan atau pemeliharaan dapat dikelompokan kedalam beberapa kelompok dan dapat dilihat pada bagan berikut : Gambar 2.16 jenis-jenis perawatan [sumber: pdf maintenance] 24

2.2.2.1. Perawatan Terencana [Planed Maintenance] Perawatan terencana [Planed Maintenance] adalah semua kegiatan perawatan yang bertujuan menjaga agar setiap mesin dapat beroperasi secara optimal, baik dari segi output maupun operating daysnya,untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Perawatan terencana terdiri dari Perawatan Pencegahan [Preventive Maintenance], Perawatan Korektif dan Predictife Maintenance, yaitu sebagai berikut : 1] Design-out maintenance serangkaian kegiatan untuk menghilangkan penyebab adanya maintenance, menyederhanakan tugas-tugas maintenance, atau meningkatkan kinerja mesin dari sudut maintenance dengan mendesain ulang mesin-mesin dan fasilitas yang rentan terhadap sering terjadinya kegagalan dan perbaikan jangka panjang atau biaya penggantian yang sangat mahal. 2] Perawatan Pencegahan [Preventive Maintenance] Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang dapat menghambat proses produksi.preventive Maintenance merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan dan titik beratkan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar.dengan menghindari kerusakan yang lebih besar akan 25

menurunkan biaya produksi, baik perbaikan kecil maupun perbaikan besar ataupun overhoul dapat dikurangi. Preventive maintenance meliputi kegiatan : perbaikan, pembersihan,inpeksi dan penyetelan, pemeriksaan kondisi, penggantian serta tes fungsi.untuk itu diperlukan semacam daftar atau penjadwalan pemeliharaan tersusun dengan baik agar perawatan dapat dilakukan dengan sistematis.seberapa sederhana pun bentuk perawatan oleh suatu mesin, hal itu tidak dapat diabaikan begitu saja, kerusakan besar dari mesin merupakan akumulasi dari kerusakan-kerusakan kecil. a] Time based maintenance Perawatan yang dilakukan dengan jadwad yang jelas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Perawatan ini terdiri atas 2 macam : Routine maintenance Perawatan yang dilakukan secara rutin atau berulang-ulang. Dengan interval waktu kurang dari 1 tahun. Periodic maintenance Perawatan yang dilakukan dengan jadwal perawatan periode lebih dari 1 tahun. b] Predictive Maintenance Predictive Maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi, dalam hal ini merupakan evaluasi dari 26

perawatan berkala [Preventive Maintenance]. Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikaktor-indikator yang terpasang pada instalasi suatu alat dan juga dapat melakukan pengecekan vibrasi dan alignment untuk menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya. 3] Perawatan Korektif [Corrective Maintenance] Perawatan korektif adalah kegiatan pada waktu-waktu tertentu, ketika peralatan atau mesin mengalami kerusakan. Yang termasuk dalam kegiatan ini adalah perbaikan, rehablitasi, penyetelan modifikasi atau renovasi. 2.2.2.2 Perawatan Tidak Terencana [Unplanned Maintenance] Hanya ada satu jenis pemeliharaan tak terencana yaitu pemeliharaan darurat atau breackdown/emergency. Dikenal sebagai jenis pemeliharaan yang paling tua. Aktifitas pemeliharaan jenis ini adalah mudah dipahami oleh semua orang. Jenis pemeliharaan ini mengijinkan peralatan-peralatan untuk beroperasi hingga rusak total [fail]. Kegiatan ini tidak bisa ditentukan / direncanakan sebelumnya, maka aktifitas ini juga dikenal dengan sebuatan unschedule maintenance. Ciri-ciri jenis pemeliharaan ini adalah alat-alat mesin dioperasikan sampai rusak dan ketika rusak barulah tenaga kerja dikerahkan untuk memperbaiki dengan cara pergantian komponen yang telah rusak. 27

2.2.3 Perawatan Komponen 2.2.3.1 Perawatan Poros 1].Pemeriksaan kelurusan Bengkoknya poros disebabkan keausan pada bearing, berikut adalah cara pemeriksaan poros: a. Dengan menggunakan feeler gauge Dilakukan dengan memsukan feeler gauge pada celah antara surface flate dengan poros Bila tidak ada celah antara poros dengan surface flate berarti poros dengan keadaan baik b. Dengan menggunkan vee block Caranya dengan menempatkan poros pada 2 vee block yang dijempitkan pada meja perata, kemudian tempatkan dial indikator pada permukaan poros dan putar poros. Perhatikan posisi dial indikator, pergerkan jarum indikator menunjukan kondisi poros 2] Korosi Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif maka dapat mengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya propeller shaft pada pompa air. Oleh karena itu pemilihan bahan-bahan poros [plastik] dari bahan yang tahan korosi perlu mendapat prioritas utama. Cara mengatasi korosi adalah dengan selalu di bersihkan setelah pemakaian dan diberi oli. 28

2.2.3.2 Perawatan bearing 1] Pelumasan grease Grease dipakai pada benda yang hanya memerlukan sedikit lubrikasi. Kelebihan grease dari pelumas oli ini mampu mencegah masuknya kotoran ke dalam bearing. Sedangkan untuk kekurangannya yaitu gesekan pada bearing sangat tinggi. 2] Pelumasan oli Pelumasan bearing dengan menggunakan oli, dibutuhkan pada benda dengan beban kerja tinggi. Pelumasan oli ini berfungsi untuk menyerap panas akibat beban kerja yang tinggi. 3] Pelumasan Kering Pelumasan kering ini tidak melibatkan pelumasan berbahan cair seperti grease dan oli. Pelumasan kering menggunakan material berbahan padat yang dipasang langsung pada permukaan gesekan 2.2.3.3 Perawatan Motor Listrik 1] Pemeriksaan suhu dengan temperature gun 2] Pemeriksaan getaran dengan vibration pen 3] Pemeriksaan terminasi dengan memeriksa kekncangan baut 29

2.2.3.4 Perawatan puli Mengingat kerja belt tidak ringan dan segera melakukan pengencangan sabuk belt.terlebih dahulu lihat kondisi sabuk belt apakah benar kendor atau tidak. Jika kendor, maka belt Anda tekan dengan ibu jari serta bagian bawah telapak tangan. Perhatikan pada jarak belt berkisar antara tiga centimeter atau tergantung pada spesifikasi belt mesin 2.3 Pengujian Mesin Pengujian mesin dilakukan untuk mengetahui kemampuan mesin dalam proses produksi. Terutama kapasitas produksi yang dihasilkan oleh mesin tersebut. 2.3.1 Pengertian Kapasitas Agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif maka perusahaan harus menerapkan fungsi perencanaan kapasitas produksi. Ada beberapa pengertian kapasitas menurut para ahli : 1] Berdasarkan pendapat Freddy Rangkuti [2005, p94] : Kapasitas adalah tingkat kemampuan berproduksi secara optimum darisebuah fasilitas biasanya dinyatakan sebagai jumlah output pada satu periode waktu tertentu. Manajer Operasional memperhatikan kapasitas karena: Pertama, mereka ingin mencukupi kapasitas untuk memenuhi permintaan konsumen. Kedua, kapasitas mempengaruhi efisiensi 30

biayaoperasi. Ketiga, kapasitas sangat bermanfaat mengetahui perencanaan output, biaya pemeliharaan kapasitas, dan sangat menentukan dalam analisis kebutuhan investasi. 2] Berdasarkan pendapat Lalu Sumayang, [2003, p99] : Kapasitas adalah tingkat kemampuan produksi dari suatu fasilitas biasanya dinyatakan dalam jumlah volume output per periode waktu. Peramalan permintaan yang akan datang akan memberikan pertimbangan untuk merancang kapasitas. 3] Berdasarkan pendapat T. Hani Handoko, [1999, p297] : Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran suatu kuantitas keluaran dalam periode tertentu dan merupakan kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode waktu itu. 2.3.2 Rumus Pengujian Kapasitas Ketika melakukan pengujian yang dihitung adalah berat bawang goreng yang akan ditiriskan Dalam proses pengujian rumus yang dipakai adalah Medrata-rata= / n [penirisan rata-rata] Keterangan: Medrata-rata = penirisan minyak rata-rata N = jumlah dari penirisan minyak = banyak percobaan 31

Rumus Kapasitas Produksi Untuk mencari kapasitas mesin peniris minyak diperlukan data hasil produksi dari mesin tersebut serta waktu yang dibutuhkan dalam proses produksinya. Rumus yang dipakai untuk menghintung kaasitas mesin adalah: Kapasitas produksi mesin peniris minyak Keterangan: Q = Kapasitas produksi mesin [Kg/jam] m = massa rata-rata penirisan minyak [Kilogram ] t = waktu selama proses penirisan minyak [ jam ] Dengan menngunakan rumus tersebut, maka kapasitas produksi dari mesin peniris minyak dapat dihitung dengan satuan kilogram per jamnya. 32

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu Dan Tempat tahap. Waktu dan tempat pengerjaan tugas akhir ini dikerjakan dalam beberapa 3.1.1 Waktu Adapun jadwal pengerjannya dapat dilihat pada tabel 1.1 Tabel 1.1 Waktu Pengerjaan Tugas Akhir No Tahap Pengerjaan Jadwal Pengerjaan Keterangan 1 Pembuatan Proposal Tugas Akhir Juli 2017 2 Pembuatan Laporan Tugas Akhir Agustus-September 2017 3 Pembuatan Alat dan Pengujian [ mesin peniris minyak] Agustus-September 2017 3.1.2 Tempat Adapun tempat pembuatan dan pengujian tugas akhir ini adalah di kampus Politeknik Negeri Padang dan Bengkel Adek Siteba, Padang. pada bulan Agustus sampai bulan September 2017.. 33

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Adapun alat yang digunakan dalam pengujian dan perawatan mesin peniris minyak ini adalah sebagai berikut: 1] Satu unit mesin peniris minyak Mesin inilah yang akan diuji dan dilakukan perencanaan perawatan. Gambar 3.1 mesin peniris minyak [sumber www.google.com/gambar /mesin peniris minyak] 2] Kunci Pas-Ring Kunci Pas-Ring digunakan untuk membuka dan memasang baut pada saat melakukan penggantian dan pemasangan komponen mesin. 3] Kunci L Gambar 3.2 Kunci Pas Ring [www.google.com/aneka mesin] Kunci L digunakan untuk membuka dan mengencangkan baut pada bearing. 34

Gambar 3.3 kunci L [www.google.com/aneka mesin] 4] Timbangan Untuk menghitung berat bawang goreng yang akan dimasukkan kedalam mesin peniris Gambar 3.4 Timbangan [www.google.com/aneka mesin] 5] Kain pembersih Untuk membersihkan sisa pelumasan pada komponen mesin. 6] Wadah berfungi sebagai tempat penampung minyak dari hasil penirisan. Dapat dilhat pada gambar 3.2 Gambar 3.5 Wadah 35

7] Stopwatch Stopwatch berfungsi untuk mengukur waktu yang diperlukan mesin untuk meniriskan minyak. Dapat dilihat pada gambar 3.6 Gambar 3.6 Stopwatch 3.2.2 Bahan Adapun bahan yang diperlukan untuk melakukan pengujian terhadap mesinpeniris minyak ini adalah sebagai berikut: 1] Bawang goreng Bawang goreng adalah subjek yang akan dijadikan bahan untuk pengujian terhadap mesin peniris minyak ini. Gambar 3.7 Bawang goreng 2] Pelumas Pelumas digunakan untuk proses perawatan terhadap komponen mesin peniris minyak. Khususnya untuk bearing 36

3.3 Diagram Alir Pengujian dan Perawatan Mesin Peniris Minyak MULAI A B Persiapkan Alat dan Bahan Mesin peniris minyak Pengujian kapasitas Mesin Pengambilan Data a. Waktu b. Berat Bawang Goreng c. Minyak Hasil Penirisan Pengumpulan Info: a. Wawancara b. Studi Pustaka Pemeriksaan Komponen preventive maintenance: Pengolahan Data a. Waktu b. Minyak Hasil Penirisan 1. Pembersihan 2. Pelumasan 3. Pengencangan Baut 4. Penyetelan 5. Inspeksi Tidak Hasil Pengujian Pengujian Tidak Ya Ya Selesai Gambar 3.8 Diagram alir pengujian dan perawatn mesin peniris minyak 37

3.3.1 Pengujian Adapun langkah-langkah pengujian saat proses pengambilan data adalah sebagai berikut : 1] Persiapkan bawang goreng yang akan ditiriskan. Lalu masukan bawang goreng tersebut kedalalam mesin peniris minyak. 2] Setelah itu hidupkan mesin penirisminyak dengan menekan tombol ON. 3] Tunggu mesin bekerja sesuai dengan data pengujian yang akan dilakukan. 4] Keluarkan bawang goreng dari mesin. Lalu hitung berat bawang goreng setelah proses penirisan. 5] Catatlah waktu yang diperlukan dalam waktu penirisan. 6] Lakukan beberapa kali pengujian untuk mencari efisiensi kerja dari mesin peniris minyak ini. 3.3.2 Perawatan Metode perawatan mesin peniris minyak yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1] Start [ mulai] Tahapan ini merupakan proses pendahuluan yang dilakukan terhadap system untuk mengetahui kegiatan perencanaan dan permasalahan yang ada pada system. 2] Pengumpulan informasi Pengumpulan informasi merupakan upaya untuk mengenali fungsi dari komponen dengan baik dan mencari tahu apa saja kemungkinan gangguan yang terjadi pada komponen mesin yang digunakan. Cara mengumpulakan informasi dapat dilakukan dengan cara wawancara 38

kepada orang yang berpengalaman dalam bidang permesinan, Dan studi pustaka untuk dapat menambah referensi, baik melalui buku cetak ataupun membaca artikel permesinan di internet. 3] Pemeriksaaan komponen Setelah mengumpulkan informasi langkah selanjutanya adalah melakukan pemeriksaan terhadap setiap komponen yang digunakan. Dan tentukan perencanaan perawatan pada komponen sesuai dengan referensi yang telah didapatkan. 4] Tindakan perawatan Apabila komponen telah selesai diperiksa lakukan tindakan perawatan. Seperti pembersihan, pelumasan, penyetelan pada komponen mesin peniris minyak tersebut. 5] Selesai Kegiatan perawatan telah selesai dilaksanakan, namun apabila pada saat proses perawatan menemui kendala, ikuti proses perawatan sebelumya lagi seperti yang ada pada diagram alir gambar 3.8 39

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Mesin Peniris Minyak Dalam pengujian mesin peniris minyak ini dapat mengetahui efesiensi kinerja mesin dalam proses produksinya, seperti berapa banyaknya pengurangan minyak hasil dari penirisan tersebut dan berapa waktu yang diperlukan dalam proses penirisannya. Maka dari itu dapat di simpulkan berapa kapasitas produksi mesin peniris minyak tersebut. Gambar 4.1 Mesin peniris tampak simetrik Gambar 4.2 Mesin peniris 40

4.1.1 Hasil Pengujian Setelah melakukana pengujian dengan mengikuti langkahlangkah yang telah dijelaskan sebelumnya. Maka didapatlah hasil pengujian seperti pada tabel 2.1 dan 2.2 Tabel 2.1 Berat Bawang Goreng Sebelum dan Sesudah Penirisan [200 gram] No. Percobaan Sebelum Sesudah Waktu 1 160 gram 30 detik 2 155 gram 30 detik 1 3 200 gram 157 gram 30 detik 4 152 gram 30 detik 5 142 gram 30 detik Tabel 2.2 Berat Bawang Goreng Sebelum dan Sesudah Penirisan [600 gram] No. Percobaan Sebelum Sesudah Waktu 1 500 gram 120 detik 2 489 gram 120 detik 2 3 600 gram 480 gram 120 detik 4 454 gram 120 detik 5 450 gram 120 detik Berdasarkan tabel di atas, maka perhitungan kapasitas sesudah penirisan rata- rata dan waktu penirisan rata-rata [median rata-rata] dengan persamaan sebagai berikut 4.1.1.1 Bawang Goreng Yang Dihasilkan 1] Untuk kapasitas 200 gram perproses dengan waktu penirisan 30 detik Med rata-rata = / n [penirisan rata-rata] Sehingga : med rata-rata = 160+155+157+152+142 / 5 = 766 / 5 = 153,2 gram 41

2] Untuk kapasitas 600 gram perproses dengan waktu penirisan 120 detik Med rata-rata = / n [penirisan rata-rata] Sehingga : med rata-rata = 500+489+480+458+450 / 5 = 2373 / 5 = 474,6 gram 4.1.1.2 Berat Minyak hasil Penirisan 1] 200 gram bawang goreng Berat minyak hasil penirisan = berat sebelum penirisan berat sesudah penirisan = 200 gram 153,2 gram = 46,8 gram 2] 600 gram bawang goreng Berat minyak hasil penirisan = berat sebelum penirisan berat sesudah penirisan = 600 gram 474,6 gram = 125,4 gram 4.1.2 Kapasitas Produksi Mesin Peniris Kapasitas produksi dari mesin peniris bawang goreng yang dirancang, dapat diketahui dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil pengujian sesuai dengan data pada tabel 2.2 adalah: Waktu = 2 menit 42

= 120 detik =1/30 Jam Jumlah bawang goreng yang ditiriskan = 474,6 gram, Kapasitas produksi perjamnya adalah: Kapasitas mesin = 474,6 gram 1/30 jam = 14.228gram/jam = 14,23 kg/jam Dari hasil pengujian tersebut, dapat diketahui bahwa mesin peniris minyak mampu dapat menghasilkan atau memproduksi bawang goreng sekitar 14 15 Kilogram dalam satu jam. 4.1.3 Peningkatan Kapasitas Produksi untuk mengetahui peningkatan produksi dari mesin peniris minyak ini. maka diperlukan suatu data yang dapat dijadikan acuan perbandingan atas kapasitas produksi dengan menggunakan cara lainnya. Untuk itu maka dilakukanlah suatu proses penirisan dengan cara tradisional, yaitu dengan menggunakan kertas koran sebagai peniris minyaknya. Dengan hasil percobaan seperti dibawah ini : - Berat bawang goreng = 600 gram Waktu penirisan = 15 menit = 1/4 jam Berat setelah penirisan = 570 gram - Kapasitas produksi per jam menggunakan koran adalah : 43

= 570 gram 1/4 jam = 2280 gram / jam = 2,28 kg / jam Berdasarkan data percobaan tersebut. Cara penirisan minyak tradisional menggunakan koran hanya mampu memproduksi 2,28 Kilogram dalam satu jamnya. maka peningkatan produksi jika menggunakan mesin peniris minyak adalah : = kapasitas mesin peniris kapasitas peniris cara tradisional = 14,22 Kg / jam 2,28 Kg / jam = 11,94 Kg / jam Data tersebut menjelasakan bahwa mesin peniris minyak mampu meningkatkan produksi bawang goreng dibandingkan dengan cara tradisional. Jumlah peningkatan kapasitas produksinya mencapai sekitar 12 Kilogram dalam satu jam. 44

4.2 Perawatan Mesin Peniris Minyak Dalam pengoperasian mesin peniris minyak, pastinya komponen yang bekerja akan mengalami kerusakan akibat dari proses produksi, faktor penyebab kerusakan itu antara lain lamanya waktu pemakaian dan ketahanan bahan komponen yang digunukan pada komponennya.untuk menjaga supaya mesin peniris minyak bekerja optimal sesuai dengan fungsinya. Maka tindakan perawatan diperlukan, 4.2.1 Perencanaan Perawatan Pada dasarnya preventive maintenance adalah cara yang paling murah dan efektif untuk memperpanjang usia pakai dan efisiensi suatu mesin. Dimana sebagian besar kegiatan mempunyai jadwal detail dan inspeksi perawatan rutin peralatan sehingga perawatan mesin tersebut dilakukan dalam suatu interval tertentu agar kerusakan mesin dengan akibat fatal dapat dihindari. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, penetapan lama waktu interval perawatan ini tergantung pada banyak faktor yang bersifat teknis maupun non teknis. Dengan melakukan perawatan mesin secara teratur atau terjadwal, umur mesin akan semakin panjang dan mengurangi kemungkinan terjadinya break down mesin secara tak terduga dan menjaga kualitas dan kontinuitas hasil produksi. 4.2.2 Langkah-langkah dalam Menyusun Perencanaan Perawatan 1] Mendefinisikan persoalan dan menetapkan equipment yang akan direncanakan secara jelas sesuai tujuan dan ketetapan/kebijaksanaan organisasi perusahaan. Maksudnya adalah persoalan atau masalah yang akan didapat dalam 45

perencanaaan perawatan mesin peniris minyak adalah : a. Motor listrik Gejala : - putaran motor tidak normal -Bunyi motor kurang stabil Penyebab: - Motor sering dapat beban lebih Solusi : - Sesuaikan beban dengan kinerja spesifikasi dari motor listrik. b. Bearing Gejala : - Timbulnya bunyi pada rumah bearing - Terjadinya keausan pada poros - putaran poros tidak rata Penyebab : Pelumasan kurang baik, telah mencapai umur pemakaian pada bearing. Solusi : - Lakukan penggantian dengan melepaskan bearing dari poros - Pasang bearing yang baru sekaligus dengan memasang kedudukannya - Sebelum melakukan pemasangan pada bearing telitilah kondisi bearing Komponen-komponen dari mesin yang akan dirawat, yaitu : motor, poros, bearing, pully, belt. Kegiatan perawatan ini bertujuan agar mesin berjalan dengan baik dan sesuai fungsinya. 46

2] Melakukan pengumpulan informasi data yang berkaitan dengan seluruh kegiatan yang mungkin akan terjadi. Pengumpulan data ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai perawatan dan penggunaan komponen-komponen pada mesin peniris minyak. Data komponen mesin peniris minyak: a. Motor listrik Motor yang digunakan pada mesin pengupas sabut kelapa adalah motor bensin ΒΌ hp. b. Poros Poros yang digunakan adalah poros pejal,panjang poros 50 mm, D 18mm c. Bearing [ Bantalan] Bearing yang dipakai tipe P205. Diameter lubang pada bearing yang dipakai adalah 18 mm d. Pully dan belt Diameter pully yang dipakai adalah 3 inch dengan diameter dalam 18 mm dan 12 mm. Belt yang digunakan adalah sabuk v dengan panjang A-31 mm. 3] Melakukan analisis terhadap berbagai informasi dan data yang telah dikumpulkan dan mengklasifikasikannya berdasarkan kepentingan. Analisa ini supaya kita dapat menentukan jenis perawatan dan bagaimana cara perawatan, biaya perawatan dan waktu perawatan 4] Menetapkan batasan dari perencanaan perawatan. 47

Didalam perencanaan kita butuh menetapkan sejauh mana dan apa saja yang akan dirawat, harus ada batasan yang jelas untuk memudahkan dalam melakukan perawatan. 5] Menentukan berbagai alternative rencana yang mungkin dapat dilakukan, yang kemudian memilihnya untuk kemudian rencana tersebut dipakai. Kegiatan ini adalah sebagai aktifitas yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin, serta mengatur atau mengelola perawatan pada mesin secara optimal. Rencana alternatif yang mungkin dipakai dalam menjaga perawatan mesin peniris minyak sabut adalah meninjau secara rinci atau mengganti komponen-komponen mesin yang mengalami kerusakan. 6] Menyiapkan langkah pelaksanaan secara rinci termasuk penjadwalan. Perawatan yang direncanakan dengan baik yaitu melalui pengorganisasian pekerjaan perawatan yang dilakukan secara berkala dengan ketentuan pemeliharaan yang dilakukan secara berulang dan teratur. Hal penting dalam pelaksanaan perawatan ini adalah dengan menyediakan alat dan bahan dalam melakukan perawatan, seperti : tool box, kuas, majun, gomok, oil pelumas dan menentukan penjadwalan perawatan secara harian, mingguan, bulanan terhadap komponen-komponen mesin peniris minyak. 7] Melakukan pemeriksaan ulang terhadap rencana tersebut sebelum dilaksanakan.pemerikasaan ini memiliki tujuan agar mencegah terjadinya kerusakan atau cara perawatan yang dapat direncanakan untuk 48

pencegahan. Pengecekan ulang dilakukan agar perawatan yang telah dilaksanakan berfungsi dengan baik. 4.2.3 Bentuk Perawatan Terhadap Mesin Adapun ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pembersihan [Cleaning] Pembersihan adalah merupakan perawatan dasar mesin yang harus dilakukan oleh operator. b. Inspeksi [Inspecsion] Inspeksi adalah proses pemeriksaan atau cara lain untuk membandingkan suatu unit dengan kebutuhan yang dapat dipastikan. c. Penyetelan [Small Repair] Penyetelan adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan berat disaat kerusakan kecil terjadi pada suatu elemen mesin yang pada dasarnya masih ada kesempatan untuk dilakukan penyetelan. d. Running Maintenance Running maintenance disebut juga perawatan waktu berjalan, perawatan yang dilakukan selama mesin dipakai atau bekerja. 4.2.4 Perawatan Terencana Adapun hal yang harus dilaksanakan pada perawatan terencana tersebut adalah sebagai berikut : 4.2.4.1 Persiapan Jadwal Perawatan Aturan dasar dalam mempersiapkan jadwal perawatan adalah sebagai 49

berikut : a. Pemeriksaan Operasional [PO] Berdasarkan pada prinsip merasakan, dengarkan dan lihat dilaksanakan pada selang waktu yang pendek sampai satu bulan. Pemeriksaan ini memenuhi lebih dari 50% kunjungan pemeriksaan pemeliharaan pencegahan terencana keseluruhan. Pembagian pmeriksaan dalam selang waktu harian, mingguan dan bulanan yang sesuai untuk meminimumkan masalah perencanaan perawatan, termasuk juga tindakan keselamatan seperti keamanan dan kondisi pelindung mesin. b.pemeriksaan Pemberhentian [PB] Meliputi pemeriksaan bagian-bagian yang diketahui atau dicuragai, keamanan, keausan atau penurunan mutunya telah diatas rata-rata. Pemeriksaan ini mempunyai frekuensi menengah dan bisanya dilakukan dalam selang waktu tiga bulan atau enam bulan. c. Pemeriksaan Overhaul Ada beberapa mesin atau rakitan yang riwayat keadaanya tinggi atau karena konstruksinya, pemeriksaan pemberhentian tidak cukup hanya dengan membuka pelindung atau tutup lubang pemeriksaan. d. Frekuensi Pemeriksaan Analisis kritis hasil pemeliharaan dapat dilihat dengan cara menunjukan apakah frekuensi pemeriksaan terlalu banyak atau kurang, dan diperlukan perubahan jadwal perawatan dan spesifikasi pekerjaan. 50

e. Prosedur Cara yang paling sederhana dan memuaskan untuk mempersiapkan jadwal perawatan mesin sehingga tidak ada bagian mesin yang penting yang terlewati adalah dengan memulai bagian masukan atau penggerak utama dan menelusuri tiap mekanisme sampai mencapai keluaran yang biasanya merupakan gerakan putar, linear atau bolak-balik. 4.2.4.2 Klasifikasi Perencanaan Perawatan Klasifikasi perencanaan perawatan yang didasarkan pada jenisnya terdiri dari : a. Perencanaan tahunan [annual maintenance plans], Pada perawatan tahunan ini dilaksanakan dengan interval waktu satu tahun. Dalam perencanaan perawatan tahunan ini biasanya meliputi anggaran, rencana inspeksi, persiapan, pengaturan subkontrak, pengaturan tenaga kerja, dll b. Perencanaan bulanan [monthly manintenance plans] Perencanaan ini didasarkan pada perencanaan bulanan yang meliputi persiapan dan pelaksanaan pekerjaan perawatan, pengembangan, pengaturan beban kerja, dll. c. Perencanaan mingguan [weekly maintenance plans] Menyangkup rencana pelaksanaan, pengaturan tenaga kerja, pengendalian progress pelaksanaan pekerjaan perawatan, dll. d. Perencanaan harian [daily maintenance] Perencanaan perawatan yang dilakukana dengan rentan waktu harian. Biasanya pada proses pereawatan ini melakukan kegiatan 51

pembersihan 4.2.5 Perencanaan Perawatan Mesin Peniris Minyak Berikut ini adalah bagian-bagian mesin yang akan dilakukan perawatan : 1. Poros 2. Motor 3. Tali belt 4. Bantalan [bearing] 5. Pulley 6. Rangka 4.2.5.1 Poros Pada pengoperasian mesin peniris minyak ini poros bekerja sebagai pemutar keranjang dalam. Putaran itu bersumber dari motor yang nantinya akan diteruskan ke poros dengan bantuan pulley dan belt. Berikut merupakan gangguan pada poros serta cara perawatannya : a] Poros tidak berputar dengan lancar Penyebabnya : - Terdapatnya kotoran yang menempel selama proses produksi. Perawatannya: - Lakukan pembersihan harian pada poros dengan menggunakan kain pembersih. b] Putaran poros tidak seimbang Penyebabnya : 52

- Poros mengalami kebengkokan Perawatannya : - Lakukan pengecekan kelurusan poros secara visual setiap satu bulan. Jika mengalami kebengkokan ganti dengan yang baru. Tabel 2.3 Perencanaan Perawatan poros No. Perawatan Alat Periode 1 2 3 Bersihkan poros dari kotoran cek kelurusan poros pelumasan pada dudukan bearing kain pembersih cek visual pelumas [oli] Harian Bulanan Mingguan Gambar 4.3 Perawatan poros 4.2.5.2 Motor Motor merupakan sumber tenaga untuk memutar dalam pengoperasian mesin peniris minyak ini. Berikut merupakan gangguan dan perawatan pada motor : a] terjadi suara bising saat motor beroperasi penyebabnya : - motor bekerja terlalu lama, sehingga suhu motor meningkat 53

Perawatanya : - lakukan pengecekan visual terhadap motor dan membatasi waktu kerja motor - lakukan pembersihan motor setelah proses produksi untuk mencegah kotoran masuk. - lakukan pengecekan terhadap motor setiap bulannya b] Gangguan terhadap kelistrikan motor Penyebabnya - Kerusakan terhadap kabel Perawatannya - Periksa kabel listrik motor. Tabel 2.4 Perencanaan Perawatan Motor No. Perawatan Alat Periode 1 3 2 bersihkan motor dari kotoran kencangkan baut dudukan motor cek kondisi motor listrik kain pembersih kunci 12 cek visual harian mingguan bulanan motor Gambar 4.4 Motor mesin peniris minyak 54

4.2.5.3 Belt Belt merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk menyalurkan putaran motor listrik dengan bantuan pulley. berikut adalah perawatan yang dilakukan terhadap belt : - Memeriksa tegangan belt dengan menggunakan jari atau felling.atau dengan menggunakan mistar, jarak antara tali belt berkisar antara 2-3 cm. Lakukan pengecekan ini setiap bulannya. - Pemeriksaan kondisi belt dapat dilakukan dengan melihat dan merasakan secara langsung apakah terdapat perubahan bentuk terhadap sabuk [retak, terkelupas] serta memeriksa apakah sabuk tersebut mengalami putus. perawatan pada sabuk sangatlah penting karena ia menerima panas yang relatif tinggi dan juga disamping itu karena sabuk mengalami tegangan tarik dua buah pully. Tabel 2.5 Perencanaan Perawatan Sabuk [Belt] No. Perawatan Alat Periode 1 Periksa dan penyetelan tegangan sabuk [belt] mistar, toolbox Harian 2 periksa kondisi belt Toolbox, cek visual Mingguan Gambar 4.5 Belt 55

4.2.5.4 Bantalan [bearing] Bantalan atau bearing berfungsi sebagai dudukan poros ketika berputar, dan menjaga putaran agar tetap seimbang. Perawatan yang dilakukan pada bearing adalah berdasarkan jam operasi mesin peniris minyak. Kerusakan yang terjadi pada bearing tidak hanya disebabkan oleh temperatur kerja melainkan juga dipengaruhi oleh beban yang diterima tidak sesuai dengan konstruksinya sebagai penerima beban maka akan menyebabkan terjadinya kerusakan atau bearing tidak mampu bertahan lama dalam waktu yang relatif lama. Berikut adalah tindakan perawatan pada bearing : - Berikan pelumasan atau periksa pelumasan disekitar bearing Pelumasan pada bearing sangatlah penting sekali karena pelumasan ini akan mampu membuat putaran dan gesekan antara ball [bola] dengan dudukannya [grease] lebih halus dan merata. pelumasan yang diberikan pada bearing adalah jenis setengah padat. - Periksa kekencangan baut dari dudukan bearing. Dimana ketidakrataan dudukan bearing dipengaruhi oleh :Adanya beban lain yang terdapat pada dudukan bearing.terjadinya pemuaian dari dudukan bearing tersebut Tidak tepatnya posisi atau ukuran. 56

Tabel 2.6 Perencanaan Perawatan Bearing [ bantalan ] No. Perawatan Alat Periode 1 pemberian pelumas pada bearing kunci l, toolbox dan pelumas Mingguan 2 periksa kekencangan baut kedudukan bearing kunci 12 Mingguan 3 lakukan pengecekan kondisi bearing toolbox, cek visual Bulanan Gambar 4.6 Bantalan 4.2.5.5 Pulley Sama halnya dengan belt, pulley juga berfungi sebagai penghantar putaran dari motor. Berikut adalah perawatan yang dilakukan terhadap pulley : - Lakukan pengecekan terhadap pasak pulley, kencangkan apabila pulley pada poros dan motor longgar. - Periksa kondisi pulley dengan melihat kerusakan yang terjadi terhadap pulley akibat gesekan dari belt Tabel 2.7 Perencanaan Perawatan pulley No. Perawatan Alat Periode 1 2 pengecekan terhadap kondisi pulley periksa kekencangan baut pulley terhadap poros toolbox, cek visual kunci 12 Bulanan Mingguan 57

Video yang berhubungan